233174712681
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
Studi Kasus Berdasarkan hasil pengamatan yang dilaksanakan pada peserta didik kelas 8
di SMP Negeri 8 Malang menunjukkan bahwa terdapat keragaman
kemampuan peserta didik mulai dari peserta didik dengan kemampuan
rendah, sedang dan tinggi. Permasalahan yang terjadi adalah ketika dalam
pemberian tugas dimana tidak semua peserta didik mampu mengerjakan
tugas yang diberikan guru jika tugas disamaratakan. Jika guru membuat
standar tugas selevel dengan peserta didik berkemmapuan tinggi akan
menyebabkan peserta didik dengan level kemampuan rendah maupun sedang
merasa kesulitan mengerjakan tugas tersebut. Namun, sama halnya jika guru
membuat tugas dengan standar dari peserta didik berkemampuan rendah di
kelas maka akan menyebabkan peserta didik dengan kemampuan tinggi
merasa tugas tersebut terlalu mudah untuk di kerjakan. Maka dari itu perlunya
menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dengan pendekatan TaRLa tau
Tearching at the Right Level yang memberikan pembelajaran sesuai dengan
level kemampuan peserta didik dan memetakan pencapaian tujuan
pembelajaran peserta didik. Pembelajaran deferensiasi dapat berupa
deferensiasi konten, proses maupun produk. Guru dapat menjadi fasilitator
untuk membimbing peserta didik mendapatkan pembelajaran secara adil dan
bermakna sesuai dengan level kemampuannya. Selain itu guru juga harus
memperhatikan gaya belajar peserta didik di kelas. Dengan penerapan
pembelajaran diferensiasi diharapkan dapat memberikan pembelajaran yang
berpihak kepada peserta didik.
MODUL AJAR
KURIKULUM MERDEKA
Informasi Umum
Nama Guru: Monicka Sherlyna S Fase/Kelas: D/ VIII
Nama Sekolah: SMP Negeri 8 Malang Jumlah JP/Tatap Muka: 3JP/ 1
Mata Pelajaran: Ilmu Pengetahuan Sosial Materi Pokok: Mobilitas Sosial Masyarakat
Indonesia
Diferensiasi Konten
Visual Audiotori Kinestetik
Menggunakan Menggunakan Menggunakan
referensi buku referensi video media
paket, bahan ajar, pembelajaran pembelajaran
atau sumber yang relevan dengan sentuhan
belajar lainnya. dengan materi. gerak.
Asesmen
Jenis Bentuk
1. Asesmen diagnostik (sebelum Pre-test/tanya jawab (sudah dilakukan pada
pembelajaran). pertemuan pertama).
2. Asesmen formatif (selama Lembar observasi sikap, penilaian presentasi
pembelajaran). kelompok, dan penilaian diskusi antar teman.
3. Asesmen sumatif (akhir Tes tertulis pilihan ganda (post test).
pembelajaran).
Daftar Pustaka
Supardi, dkk. 2021. Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP kelas VIII.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan Penelitian dan Pengembangan dan
Perbukuan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Supardi, dkk. 2021. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP kelas VIII. Jakarta : Pusat Kurikulum
dan Perbukuan, Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan,Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Lampiran
LKPD
Asesmen
Bahan Ajar Guru dan Peserta Didik
Media Pembelajaran dan PPT
Monicka Sherlyna S.
ASESMEN
Kelas :
Tanggal Pengamatan :
Materi Pokok :
Keterampilan Presentasi
Elemen yang Skor Jumlah
No Kriteria Penilaian
dinilai 1 2 3 4 Skor
Memulai presentasi dengan
Pelaksanaan menyapa/memberi salam.
1.
presentasi Menggunakan bahasa yang
santun.
Menyajikan materi dengan
2. Penyajian materi
jelas, lengkap dan terstuktur.
Memberikan kesempatan pada
Kesempatan pada
3. audien untuk menanggapi dan
audien
memberi masukan.
Menyimpulkan Menyimpulkan materi
4.
materi presentasi yang dilakukan
Menutup presentasi dengan
5. Menutup presentasi
bahasa yang baik dan jelas.
C. Asesmen Formatif Penilaian Diskusi Antar Teman
a. Petunjuk umum
1. Intrumen penilaian antar teman berupa lembar observasi.
2. Instrumen ini di isi oleh peserta didik.
b. Petunjuk pengisian
- Berdasarkan pengamatan antar teman anggota kelompok, silahkan berilah
tanda centang pada kolom sesuai kriteria penilaian
- Kriteria penilaian diskusi antar teman.
1 = TP
2 = JR
3 = SR
4 = SS
∑𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑆𝑘𝑜𝑟 = 𝑥 100%
∑Skor maksimal
No Indikator SS SR JR TP
1 Teman saya mengikuti instruksi yang diberikan guru.
Teman saya selalu senang bekerja sama dalam tugas
2
kelompok.
Teman saya saling berbagi pendapat dengan saya
3
ketika mengerjakan tugas kelompok.
4 Teman saya ikut aktif dalam mencari sumber diskusi.
Teman saya melakukan kegiatan lain diluar
5 pembelajaran misalnya bermain HP, bermain game,
membaca novel, komik, menggambar, dll.
Teman saya tidak meninggalkan kelompoknya
6
selama diskusi.
Teman saya menghargai pendapat dalam diskusi
7
kelompok.
Apabila terjadi perbedaan pendapat, teman saya
8
berusaha untuk mengalah.
Teman saya memiliki pendirian yang kuat dalam
9 mempertahankan ide yang dimiliki ketika sedang
berdiskusi.
Teman saya mengerjakan tugas yang menjadi
10
bagiannya ketika berkelompok.
Catatan : Selalu = SS
Sering = SR
Jarang= JR
Tidak pernah = TP
D. Asesmen Sumatif
Indikator No Kunci
Butir Soal Skor
Soal Soal Jawaban
Menjelaskan 1 Masyarakat Indonesia merupakan Jawaban 10
pengertian masyarakat majemuk yang kaya akan c. mobilitas
mobilitas keberagaman oleh karena itu suatu individu sosial
sosial. dapat melakukan perpindahan status sosial
dari satu lapisan ke lapisan lainnya.
Perpindahan status sosial itu disebut dengan
istilah….
a. interaksi sosial
b. kehidupan sosial
c. mobilitas sosial
d. status sosial
Pedoman Penilaian
MOBILITAS SOSIAL
Monicka Sherlyna S
PPG IPS 02
GAMBARAN TEMA
TUJUAN PEMBELAJARAN
Sumber:https://nasional.kompas.com/read/2023/08/10/05200021/akhir-perjalanan-kasus-
ferdy-sambo-sang-mantan-jenderal-yang-lolos-dari-hukuman-mati
MOBILITAS VERTIKAL
Mobilitas sosial vertikal adalah perpindahan seseorang atau kelompok
dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lain yang tidak
sederajat, baik pindah ke tingkat yang lebih tinggi (social climbing)
maupun turun ke tingkat lebih rendah (social sinking).
MO8ILITRS hORIhONTRL
Mobilitas horizontal adalah perpindahan status sosial seseorang atau
sekelompok orang dalam lapisan sosial yang sama. Mo bilitas
horizontal merupakan peralihan in dividu atau objek-objek sosial
lainnya dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang
sederajat. Dalam mobilitas hori zontal tidak terjadi perubahan dalam
derajat kedudukan seseorang.
Organisasi Politik
Organisasi Profesi
Organisasi profesi lainnya yang dapat dijadikan sebagai saluran
mobilitas vertikal, contohnya Persatuan Guru Republik
Indonesia (PGRI), Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Himpunan
Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), dan organisasi profesi
lainnya. Kamu dapat menemukan berbagai organisasi profesi
yang ada di Indonesia. Bagaimana organisasi profesi dapat
menjadi sarana saluran mobilitas vertikal? Karena organisasi
profesi merupakan himpunan orang-orang yang memiliki
profesi sama, sehingga mereka akan lebih kuat untuk
memperjuangkan profesinya.
Supardi, dkk. 2021. Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Sosial untuk
SMP kelas VIII. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan Penelitian
dan Pengembangan dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Supardi, dkk. 2021. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP kelas VIII. Jakarta :
Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan Penelitian dan Pengembangan
dan Perbukuan,Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi.
Sumber berita:
https://nasional.kompas.com/read/2023/08/10/05200021/akhir-
perjalanan-kasus-ferdy-sambo-sang-mantan-jenderal-yang-lolos-dari-
hukuman-mati
MEDIA PEMBELAJARAN
M O B I L I T A SS O S I A L
Kelompok 1
VISUAL
5 6
Note:
Masing-masing kelompok silahkan klik pada ikon
untuk mendapatkan kasus/topik yang akan dianalisis.
MOBILITAS SOSIAL
MASYARAKAT INDONESIA
Monicka Sherlyna S
233174712681
1 2 3
4 5 6
) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) )
PENGERTIAN MOBILITAS SOSIAL
) ) ) ) ) )
Mobilitas sosial vertikal adalah
perpindahan seseorang atau
kelompok dari suatu kedudukan
sosial ke kedudukan sosial lain yang
tidak sederajat, baik pindah ke
tingkat yang lebih tinggi (social
climbing) maupun turun ke tingkat
lebih rendah (social sinking) Mobilitas Sosial Vertikal
Turun (Social Sinking)
) ) ) ) ) ) ) ) ) Mobilitas Sosial Horizontal
) ) ) ) ) ) ) ) )
Mobilitas horizontal adalah perpindahan
status sosial seseorang dalam lapisan
sosial yang sama atau sederajat.
Thank You
By: Monicka Sherlyna S