Anda di halaman 1dari 12

RUANG KOLABORASI

TOPIK 1
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 1
SMA NEGERI 5 KUPANG

Anggota Kelompk:
Nama NIM
Yohanes Fernando T. Wora Benu 2301190090
Erniyati Maria Kosat 2301190132
Oliva Magdalena Kafolapada 2301190049
Priscalia Margaritha Dida 2301190155
Julius Johanes Bello 2301190107

Silakan diskusikan, kesulitan, hambatan, tantangan dan solusi dalam mengatasi tantangan
pada saat Orientasi PPL I.

Berbagi praktek baik orientasi ini sangat bermanfaat dalam proses konstruksi pengetahuan dan
pengalaman saat persiapan PPL I.

Selamat Berdiskusi.

Jawab

KEGIATAN ORIENTASI

1. Kesulitan
Pada kegiatan observasi kesulitan-kesulitan yang dialami adalah sebagai berikut.
a. Jarak antara tempat tinggal dengan sekolah yang lumayan jauh.
b. Penyesuaian dengan teman dari rumpun yang berbeda-beda.
c. Penyesuaian dengan lingkungan sekolah.
d. Mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan budaya sekolah.
e. Jumlah rombongan belajar yang banyak membuat saya dan teman-teman merasa cukup
sulit untuk beradaptasi.
f. Karena pembekalan dilakukan secara online sehingga terdapat beberapa orang yang tidak
memperhatikan dengan baik tentang apa saja hal yang harus dilakukan ketika sudah
sampai di sekolah.
2. Hambatan
Hambatan yang paling saya rasakan ketika melakukan kegiatan orientasi adalah tidak
terjalinnya hubungan yang baik antara pihak fakultas dan perwakilan dari setiap sekolah
terkait pengantaran surat izin untuk melakukan PPL di sekolah mitra. Kami sempat
mengalami kendala, karena seharusnya pada hari tersebut sudah mulai melakukan orientasi di
sekolah tetapi suratnya belum dikeluarkan.
3. Tantangan
Tantangan yang paling saya rasakan selama kegiatan orientasi adalah terkait bagaimana cara
mendidik peserta didik yang sangat beragam dan dari latar belakang yang berbeda. Apalagi
di sekolah saya melakukan PPL (SMA Negeri 5 Kupang) memiliki budaya sekolah yang
mengakar terutama berkaitan dengan pendidikan.
4. Solusi
Terdapat beberapa solusi yang saya dapatkan terutama dalam menghadapi berbagai kesulitan,
tantangan, dan hamabatannya dalam kegiatan orientasi yaitu saya mempelajari budaya
sekolah yang ada di SMAN 5 Kupang. Kami belajar tentang visi dan misi sekolah,
mempelajari terkait budaya dan lingkungan yang ada di sekolah, membangun komunikasi
yang baik antara guru pamong dan guru yang lain, membangun hubungan dengan teman
sejawat dari berbagai rumpun, serta mencoba mempelajari karakteristik peserta didik.

KEGIATAN OBSERVASI
1. Kesulitan

Kesulitan yang saya rasakan ketika melakukan observasi di sekolah adalah kesulitan dalam
melakukan observasi terkait kegiatan non akademik seperti kewalahan melakukan observasi
di bagian manajemen sekolah. Saya juga mengalami kesulitan dalam melakukan observasi
terkait karakteristik dari setiap peserta didik, karena jumlahnya yang terbilang sangat banyak.

2. Hambatan

Hal yang paling saya rasakan dalam melakukan observasi adalah sulitnya mendapatkan data-
data, hal ini dikarenakan selama melakukan observasi, Wakasek dan Kepala Sekolah sedang
melakukan perjalanan ke luar daerah sehingga kami merasa terhambat dalam memperoleh
data dalam melakukan observasi.

3. Tantangan

Tantangan yang paling saya rasakan selama melakukan kegiatan observasi adalah belum
mengenal dengan baik lingkungan dan budaya sekolah. Hal ini memberikan dampak yang
kurang baik, sehingga membuat kami sedikit kewalahan dalam melakukan observasi di
sekolah.

4. Solusi

Solusi yang saya dapatkan selama melakukan kegiatan observasi adalah membangun
hubungan yang baik dengan guru pamong agar bisa mengetahui karakteristik peserta didik.
Bersama guru pamong juga, kami melakukan konsultasi terkait hal apa-apa saja yang sudah
kami persiapkan terkait dengan kegiatan observasi. Kami juga memberitahukan kepada pihak
sekolah terkait kegiatan yang akan kami lakukan dengan tujuan agar kami memiliki
keterampilan menangkap dan memaknai kejadian, fenomena, dan gejala yang nampak selama
proses pembelajaran yang berpotensi mempengaruhi keberhasilan proses penilaian. Selain
itu, observasi juga bertujuan agar kami memiliki pemahaman yang utuh tentang lingkungan
akademik dan non akademik di sekolah PPL I. Observasi ini dilakukan terhadap fakta,
kejadian, gejala, atau perubahan di sekolah dengan menggunakan panca indera.

KEGIATAN ASISTENSI MENGAJAR


1. Kesulitan
Kesulitan yang sangat saya rasakan dalam melakukan kegiatan aistensi di kelas XI (A-H)
SMA Negeri 5 Kupang adalah sebagai berikut.
a. Kondisi peserta didik yang heterogen sehingga cukup sulit dalam menentukan model dan
strategi pembelajaran yang sesuai dengan minat belajar dan gaya belajar peserta didik.
b. Belum mengenali karakteristik peserta didik seperti kesiapan belajar, minat, dan profil
belajarnya.
c. Masih kesulitan dalam mengembangkan modul ajar yang sesuai dengan karakteristik
peserta didik.
2. Hambatan
Hal yang menjadi hambatan dalam kegiatan asistensi mengajar adalah belum mengenali
karakteristik peserta didik seperti kesiapan belajar, minat, dan profil belajarnya.
3. Tantangan
Hal yang menjadi tantangan dalam kegiatan asistensi mengajar adalah harus bisa memahami
karakteristik peserta didik secara lebih mendalam melalui observasi, wawancara, dan
melakukan asesmen diagnostic sehingga memudahkan dalam merancang pembelajaran.
4. Solusi

Solusi dalam mengatasi kesulitan, hambatan, dan tantangan pada saat melakukan asistensi
mengajar di kelas XI (A-H) adalah sebagai berikut.

a. Memahami karakteristik peserta didik secara lebih mendalam melalui observasi,


wawancara, dan melakukan asesmen diagnostic sehingga memudahkan dalam merancang
pembelajaran.
b. Lebih sering mengadakan pertemuan dengan guru pamong untuk mendiskusikan hal-hal
terkait pembelajaran.

KEGIATAN PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING SIKLUS I


1. Kesulitan
Hal yang menjadi kesulitan ketika melakukan pembelajaran terbimbing siklus I adalah, masih
belum bisa menganalisis CP dengan baik. Ketika merumuskan tujuan kami langsung
menggunakan KKO yang tingkatannya lebih tinggi. Ternyata dalam menyusun tujuan
pembelajaran harus dilakukan pemetaan yang baik agar capaian pembelajaran bisa dicapai
oleh peserta didik. Saya dan rekan-rekan juga masih mengalami kendala dalam menyusun
modul ajar PPKn untuk materi semester 1. Pada pembelajaran terbimbing siklus I ini kami
juga masih mengalami kesulitan dalam memetakan gaya belajar dan hal yang menjadi
kebutuhan peserta didik. Saya dan rekan-rekan juga mengalami kesulitan dalam memberikan
materi karena belum mengetahui karakteristik peserta didik seperti apa. Kami juga
mengalami kesulitan dalam melakukan asesmen diagnostic awal baik itu asesmen diagnostic
non kognitif maupun kognitif di kelas XI (A-H). Kami belum bisa membuat ice breaking
yang baik yang bisa memicu semangat peserta didik. Dalam membuat pertanyaan pemantik,
kami juga masih mengalami kesulitan, karena pertanyaan yang dibuat belum bisa memancing
peserta didik untuk terlibat aktif.
2. Hambatan
Hal yang menjadi hambatan utama bagi saya dalam pembelajaran terbimbing siklus I ini
adalah belum bisa membuat modul ajar yang baik dan benar. Hal ini dikarenakan saya belum
memahami dengan baik komponen-komponen yang harus ada di dalam modul ajar PPKn
kelas XI.
3. Tantangan
Hal yang menjadi tantangan bagi saya dalam pembelajaran terbimbing siklus I ini adalah
saya harus bisa membuat modul ajar yang baik dan benar sesuai dengan komponen-
komponennya. Saya juga harus bisa membuat modul ajar yang sesuai dengan karakteristik
peserta didik, kebutuhan, gaya belajar, dan hal lainnya berhubungan dengan peserta didik.
Saya juga dituntut agar bisa membuat pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
(student centered).

4. Solusi
Hal yang menjadi solusi untuk menyelesaikan kesulitan, hambatan, dan tantangan ketika
melakukan pembelajaran terbimbing siklus I adalah, berdiskusi dengan guru pamong dan
guru-guru mata pelajaran PPKn yang lainnya dalam hal pembuatan modul ajar PPKn kelas
XI. Selain itu juga melakukan pemetaan terkait gaya belajar dan hal yang menjadi kebutuhan
peserta didik. Melakukan pengamatan dan observasi yang mendalam supaya bisa mengetahui
karakteristik peserta didik seperti apa. Dalam membuat pertanyaan pemantik harus lebih
kreatif supaya peserta didik lebih terpancing untuk menjawab
KEGIATAN PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING SIKLUS II

1. Kesulitan
Hal yang menjadi kesulitan ketika melakukan pembelajaran terbimbing siklus II adalah pada
pembelajaran terbimbing siklus II ini kami masih mengalami kesulitan dalam memetakan
gaya belajar dan hal yang menjadi kebutuhan peserta didik. Saya dan rekan-rekan juga
mengalami kesulitan dalam memberikan materi karena belum mengetahui karakteristik
peserta didik dengan baik karena jumlah peserta didik yang lumayan banyak. Masih
mengalami kendala dalam mengelola kelas ketika proses pembelajaran berlangsung.
2. Hambatan
Hal yang menjadi hambatan utama bagi saya dalam pembelajaran terbimbing siklus II ini
adalah belum bisa mengelolah kelas dengan baik sehingga masih terdapat peserta didik yang
ribut dan keluar masuk ruang kelas pada saat jam pelajaran.
3. Tantangan
Hal yang menjadi tantangan bagi saya dalam pembelajaran terbimbing siklus II ini adalah
saya harus bisa mengelolah kelas dengan baik supaya proses pembelajaran bisa berjalan
dengan baik.
4. Solusi
Hal yang menjadi solusi untuk menyelesaikan kesulitan, hambatan, dan tantangan ketika
melakukan pembelajaran terbimbing siklus II adalah, harus bisa memetakan gaya belajar dan
hal yang menjadi kebutuhan peserta didik. Dalam memberikan materi harus mengetahui
karakteristik peserta didik terutama jumlah peserta didik yang lumayan banyak. Serta harus
kreatif dalam mengelolah kelas ketika proses pembelajaran berlangsung.
KEGIATAN PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING SIKLUS III

1. Kesulitan
Hal yang menjadi kesulitan ketika melakukan pembelajaran terbimbing siklus III adalah,
Kami mengalami kesulitan dalam melakukan asesmen formatif dan sumatif di kelas XI (A-
H).
2. Hambatan
Hal yang menjadi hambatan utama bagi saya dalam pembelajaran terbimbing siklus III ini
adalah belum bisa membuat contoh soal untuk asesmen formatif dan sumatif.
3. Tantangan
Hal yang menjadi tantangan bagi saya dalam pembelajaran terbimbing siklus III ini adalah
saya harus bisa membuat contoh soal untuk asesmen formatif dan sumatif.
4. Solusi
Hal yang menjadi solusi untuk menyelesaikan kesulitan, hambatan, dan tantangan ketika
melakukan pembelajaran terbimbing siklus III adalah, harus bisa membuat contoh soal untuk
asesmen formatif dan sumatif.
KEGIATAN REFLEKSI AKHIR PPL

1. Kesulitan

a. Pada kegiatan orientasi dan observasi kesulitan-kesulitan yang dialami adalah sebagai
berikut. Jarak antara tempat tinggal dengan sekolah yang lumayan jauh. Penyesuaian
dengan teman dari rumpun yang berbeda-beda. Penyesuaian dengan lingkungan sekolah.
Mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan budaya sekolah. Jumlah
rombongan belajar yang banyak membuat saya dan teman-teman merasa cukup sulit
untuk beradaptasi. Karena pembekalan dilakukan secara online sehingga terdapat
beberapa orang yang tidak memperhatikan dengan baik tentang apa saja hal yang harus
dilakukan ketika sudah sampai di sekolah.
b. Kesulitan yang sangat saya rasakan dalam melakukan kegiatan asistensi di kelas XI (A-
H) adalah sebagai berikut. Kondisi peserta didik yang heterogen sehingga cukup sulit
dalam menentukan model dan strategi pembelajaran yang sesuai dengan minat belajar
dan gaya belajar peserta didik. Belum mengenali karakteristik peserta didik seperti
kesiapan belajar, minat, dan profil belajarnya. Masih kesulitan dalam mengembangkan
modul ajar yang sesuai dengan karakteristik peserta didik. Masih kurangnya koordinasi
sehingga menimbulkan kesalahpahaman antara guru pamong dan mahasiswa.
c. Hal yang menjadi kesulitan ketika melakukan pembelajaran terbimbing siklus I adalah,
masih belum bisa menganalisis CP dengan baik. Ketika merumuskan tujuan kami
langsung menggunakan KKO yang tingkatannya lebih tinggi. Ternyata dalam menyusun
tujuan pembelajaran harus dilakukan pemetaan yang baik agar capaian pembelajaran b
dicapai oleh peserta didik. Saya dan rekan-rekan juga masih mengalami kendala dalam
menyusun modul ajar PPKn kelas XI untuk materi semester 1. Pada pembelajaran
terbimbing siklus I ini kami juga masih mengalami kesulitan dalam memetakan gaya
belajar dan hal yang menjadi kebutuhan peserta didik. Saya dan rekan-rekan juga
mengalami kesulitan dalam memberikan materi karena belum mengetahui karakteristik
peserta didik seperti apa. Kami juga mengalami kesulitan dalam melakukan asesmen
diagnostic awal baik itu asesmen diagnostic non kognitif maupun kognitif di kelas XI (A-
H). Kami belum bisa membuat ice breaking yang baik yang bisa memicu semangat
peserta didik. Dalam membuat pertanyaan pemantik, kami juga masih mengalami
kesulitan, karena pertanyaan yang dibuat belum bisa memancing peserta didik untuk
terlibat aktif.
d. Hal yang menjadi kesulitan ketika melakukan pembelajaran terbimbing siklus II adalah
pada pembelajaran terbimbing siklus II ini kami masih mengalami kesulitan dalam
memetakan gaya belajar dan hal yang menjadi kebutuhan peserta didik. Saya dan rekan-
rekan juga mengalami kesulitan dalam memberikan materi karena belum mengetahui
karakteristik peserta didik dengan baik karena jumlah peserta didik yang lumayan
banyak. Masih mengalami kendala dalam mengelola kelas ketika proses pembelajaran
berlangsung.
e. Hal yang menjadi kesulitan ketika melakukan pembelajaran terbimbing siklus III adalah,
Kami mengalami kesulitan dalam melakukan asesmen formatif dan sumatif di kelas XI
(A-H).
2. Hambatan

a. Hambatan yang paling saya rasakan ketika melakukan kegiatan orientasi dan observasi
adalah tidak terjalinnya hubungan yang baik antara pihak fakultas dan perwakilan dari
setiap sekolah terkait pengantaran surat izin untuk melakukan PPL di sekolah mitra.
Kami sempat mengalami kendala, karena seharusnya pada hari tersebut sudah mulai
melakukan orientasi di sekolah tetapi suratnya belum dikeluarkan.
b. Hal yang menjadi hambatan utama bagi saya dalam pembelajaran terbimbing siklus I ini
adalah belum bisa membuat modul ajar yang baik dan benar. Hal ini dikarenakan saya
belum memahami dengan baik komponen-komponen yang harus ada di dalam modul ajar
PPKn kelas XI. Hal yang menjadi hambatan utama bagi saya dalam pembelajaran
terbimbing siklus II ini adalah belum bisa mengelolah kelas dengan baik sehingga masih
terdapat peserta didik yang ribut dan keluar masuk ruang kelas pada saat jam pelajaran.
Hal yang menjadi hambatan utama bagi saya dalam pembelajaran terbimbing siklus III
ini adalah belum bisa membuat contoh soal untuk asesmen formatif dan sumatif.
3. Tantangan

Tantangan yang paling saya rasakan selama melakukan kegiatan observasi dan orientasi
adalah belum mengenal dengan baik lingkungan dan budaya sekolah. Hal ini memberikan
dampak yang kurang baik, sehingga membuat kami sedikit kewalahan dalam melakukan
observasi di sekolah. Hal yang menjadi tantangan bagi saya dalam pembelajaran terbimbing
siklus I ini adalah saya harus bisa membuat modul ajar yang baik dan benar sesuai dengan
komponen-komponennya. Saya juga harus bisa membuat modul ajar yang sesuai dengan
karakteristik peserta didik, kebutuhan, gaya belajar, dan hal lainnya berhubungan dengan
peserta didik. Saya juga dituntut agar bisa membuat pembelajaran yang berpusat pada peserta
didik (student centered). Hal yang menjadi tantangan bagi saya dalam pembelajaran
terbimbing siklus II ini adalah saya harus bisa mengelolah kelas dengan baik supaya proses
pembelajaran bisa berjalan dengan baik. Hal yang menjadi tantangan bagi saya dalam
pembelajaran terbimbing siklus III ini adalah saya harus bisa membuat contoh soal untuk
asesmen formatif dan sumatif.

4. Solusi

a. Terdapat beberapa solusi yang saya dapatkan terutama dalam menghadapi berbagai
kesulitan, tantangan, dan hamabatannya dalam kegiatan orientasi dan observasi yaitu saya
mempelajari budaya sekolah yang ada di SMAN 5 Kupang. Saya belajar tentang visi dan
misi sekolah. Saya mempelajari terkait budaya dan lingkungan yang ada di sekolah. Saya
membangun komunikasi yang baik antara guru pamong dan guru yang lain. Saya
membangun hubungan dengan teman sejawat dari berbagai rumpun. Saya mencoba
mempelajari karakteristik peserta didik.
b. Solusi dalam mengatasi kesulitan, hambatan, dan tantangan pada saat melakukan
asistensi mengajar di kelas XI (A-H) adalah sebagai berikut. Memahami karakteristik
peserta didik secara lebih mendalam melalui observasi, wawancara, dan melakukan
asesmen diagnostic sehingga memudahkan dalam merancang pembelajaran. Lebih sering
mengadakan pertemuan dengan guru pamong untuk mendiskusikan hal-hal terkait
pembelajaran.
c. Hal yang menjadi solusi untuk menyelesaikan kesulitan, hambatan, dan tantangan ketika
melakukan pembelajaran terbimbing siklus I adalah berdiskusi dengan guru pamong dan
guru-guru mata pelajaran PPKn yang lainnya dalam hal pembuatan modul ajar PPKn
kelas XI. Selain itu juga melakukan pemetaan terkait gaya belajar dan hal yang menjadi
kebutuhan peserta didik. Melakukan pengamatan dan observasi yang mendalam supaya
bisa mengetahui karakteristik peserta didik seperti apa. Dalam membuat pertanyaan
pemantik harus lebih kreatif supaya peserta didik lebih terpancing untuk menjawab
d. Hal yang menjadi solusi untuk menyelesaikan kesulitan, hambatan, dan tantangan ketika
melakukan pembelajaran terbimbing siklus II adalah, harus bisa memetakan gaya belajar
dan hal yang menjadi kebutuhan peserta didik. Dalam memberikan materi harus
mengetahui karakteristik peserta didik terutama jumlah peserta didik yang lumayan
banyak. Serta harus kreatif dalam mengelolah kelas ketika proses pembelajaran
berlangsung.
e. Hal yang menjadi solusi untuk menyelesaikan kesulitan, hambatan, dan tantangan ketika
melakukan pembelajaran terbimbing siklus III adalah, harus bisa membuat contoh soal
untuk asesmen formatif dan sumatif.

Anda mungkin juga menyukai