Anda di halaman 1dari 2

Nama Arini Maulida Fauziah

NIM 233129712056
kelas IPA 08

EKSPLORASI KONSEP

Setelah membaca tulisan Ki Hadjar Dewantara dan melihat video Pendidikan Zaman Kolonial,
Anda membuat sebuah tulisan argumen kritis tentang: Argumentasi kritis (minimum 300 kata dan
maksimum 500 kata )tentang gerakan transformasi Ki Hadjar Dewantara dalam perkembangan
pendidikan sebelum dan sesudah kemerdekaan (Catatan Reviewer – mohon dielaborasi maksud
dari argumen kritis, misalnya untuk memberikan argumen kritisi itu membutuhkan referensi, data,
fakta untuk membimbing mahasiswa sehingga ketika Dosen memeriksa hasil kerja mahasiswa
dapat melihat acuan referensi yang disajikan)

Ki Hadjar Dewantara merupakan tokoh penting dalam memajukan pendidikan di Indonesi.pada


masa kolonial Belanda. Pada masa itu pendidikan hanya diperuntukkan khusus anak turun orang
Belanda dan juga warga pribumi selektif, yang disebut selektif karena pendidikan bagi manusia
pribumi hanya difungsikan sebagai bentuk persiapan tenaga kerja untuk kepentingan orang
Belanda. Ki Hadjar Dewantara tidak setuju dengan kebijakan pada masa itu, beliau beranggapan
bahwa pendidikan adalah kondrat semua anak, beliau memiliki konsep bahwa pendidikan
bertujuan untuk memerdekakan manusia. Bagi Ki Hadjar Dewantara, pendidikan generasi muda
merupakan prasyarat terpenting untuk pembebasan dari cengkeraman penjajah. Pendidikan
berdasarkan budaya bangsa dapat memberantas kebodohan. Keinginan untuk merdeka harus
dimulai dengan menyiapkan putra-putri bumi yang sadar akan kemerdekaan untuk melaksanakan
pendidikan sehingga kemerdekaan menjadi milik orang-orang terpelajar dan mandiri.

Upaya-upaya yang dilakukan untuk memajukan pendidikan pribumi tahun 1922-1930 yaitu
dengan mendirikan Perguruan Taman Siswa. Taman Siswa inilah awal mula bangkitnya
pendidikan di Indonesia. Sekolah-sekolah Taman Siswa tersebar diberbagai daerah pulau Jawa
bahkan sampai keluar pulau jawa. Prinsip dasar dalam sekolah/pendidikan Taman Siswa yang
menjadi pedoman bagi seorang guru dikenal sebagai Patrap Triloka, yang isinya yaitu: ing ngarsa
sung tuladha (yang didepan memberi teladan), ing madya mangun karsa (yang ditengah
membangun kemauan/inisiatif), tut wuri handayani (dari belakang mendukung). Selain
mengembangkan Taman Siswa Ki Hadjar dewantara tetap menulis, tema tulisannya kini tidak
mengenai politik melainkan tentang pendidikan dan kebudayaan berwawasan kebangsaan.
Tulisan-tulisan itu menjadi dasar media Ki Hadjar Dewantara meletakkan dasar-dasar pendidikan
nasional bagi bangsa Indonesia.

Pengajaran menurut Ki Hadjar Dewantara harus ditunjukkan ke arah kecerdikam murid, selalu
bertambahnya ilmu yang berfaedah. Membiasakannya mencari ilmu pengetahuan sendiri,
menggunakan pengetahuannya untuk keperluan umum. Mencari sumber pengetahuan seluas-
luasnya dengan belajar dari Barat tanpa melupakan kebudayaan indonesia, dengan tetap
memegang nilai-nilai dari bangsa indonesia. Mendidik anak-anak dengan cara yang sesuai dengan
tuntutan alam dan zamannya sendiri. Apa yang disampaikan puluhan tahun yang lalu relevan
dengan kondisi kekinian dimasa anak-anak diharapkan lebih mandiri dalam mencari beragam
keilmuan melalui pembelajaran aktif learning bahwa pengetahuan harus bermanfaat bagi
kemaslahatan sesamanya. Menurut pemikiran Ki Hadjar Dewantara hal yang paling penting ialah
pada perwujudan pendidikan yang humanis. Pendidikan harus memerdekakan. Maka pendidikan
harus mengedepankan proses yang berupaya untuk mengkreasi anak-anak yang mampu berdiri
sendiri tidak bergantung pada orang lain dan dapat mengatur dirinya sendiri. Selain itu pengajaran
yang selaras dengan penghiduan dan kehidupan bangsa (Majelis Luhur, persatuan Taman Siswa:
2013).

Anda mungkin juga menyukai