NIM : 2005230011
1. Pengalaman saya yang membuat rindu sekolah yaitu dulu saat bersekolah
menempuh pendidikan sekolah dasar pada saat kelas 6 SD, saya
menemukan dan menyukai sosok seorang guru dimana beliau didalam
menyampaikan pembelajaran yaitu gaya belajarnya sangat santai, rileks,
serius akan tetapi penuh dengan pembelajaran yang menyenangkan, selain
itu guru saya mempunyai sifat yang sangat penyanyang dan sabar dalam
menghadapi berbagai kondisi siswa yang pada saat itu siswa sebagian
besar sangat aktif dikelas dalam hal suka bermain sendiri dikelas. Dengan
gaya belajar yang disampaikan oleh guru saya pada waktu itu karena
beliau sangat kreatif sehingga pembelajaran tidak membosankan membuat
saya tertarik dan termotivasi ingin seperti beliau kelak yaitu menjadi
seorang guru. Salah satu alasan saya ingin menjadi guru salah satunya
karena termotivasi guru saya pada waktu SD tersebut, beliau sangat santun
dan tidak pernah marah dikelas sekalipun siswa sering berisik dikelas. Itu
salah satu pengalaman belajar yang tidak pernah saya lupakan ketika
mengenyam pendidikan di sekolah dasar.
2. Peristiwa yang membuat saya merasa berkembang dan belajar sebagai
seorang pembelajar yaitu menurut pengalaman yang pernah saya alami
ketika saya bekerja sebagai tenaga honorer guru tidak tetap di suatu
sekolah dasar. Dimana disekolah tersebut saya menemukan banyak
pengalaman yang mungkin belum tentu semua orang dapatkan khususnya
seorang guru. Pada saat saya diberi kesempatan untuk mengajar kelas 2
SD, yang saat itu rata- rata banyak siswa yang mengalami kesulitan
belajar. Dengan keadaan seperti itu membuat saya merasa tertantang untuk
dapat menciptakan pembelajaran yang kreatif, inovatif dan efisien. Belajar
bagaimana cara memahami karakteristik setiap anak dan memberikan
motivasi belajar anak agar meningkat dan menarik minat belajar siswa
agar terus belajar. Pada saat itu saya berusaha untuk belajar baik itu dari
sumber internet dan rekan kerja guru di SD tersebut, saya mendapatkan
banyak pembelajaran dari para guru senior terkait bagaimana cara
mengkondisikan anak yang memiliki kesulitan belajar, hal itulah yang
membuat saya merasa bahwa dalam memahami karakteristik setiap anak
harus dilakukan secara bertahap, artinya perlu pendekatan dengan anak
secara perlahan karena setiap anak memiliki latar belakang yang berbeda-
beda. Dari situlah saya tidak pernah berhenti untuk selalu belajar baik itu
diinternet maupun dengan rekan sesama guru apabila menemukan masalah
yang dihadapi anak ketika pembelajaran atau anak yang memiliki kesulitan
belajar.
3. Sosok guru yang menginspirasi saya yang paling utama adalah keluarga
khususnya ibu. Dimana ibu merupakan sekolah pertama semua anak ketika
akan mengenyam pendidikan. Ibu adalah sosok guru pertama yang
memberikan contoh, semangat dan motivasi setiap anak untuk selalu
belajar. Yang kedua guru yang menginspirasi saya adalah guru saya ketika
di sekolah dasar tepatnya dikelas 6, sosok guru yang sangat penyabar
ketika menyampaikan pembelajaran, guru yang penuh kasih sayang dalam
membantu dan menuntun siswa yang mengalami kesulitan belajar.
Membuat saya terinspirasi seperti beliau dan saya dapat mengambil
pembelajaran dimana saat pembelajaran berlangsung seorang guru tidak
boleh membeda- bedakan antar siswa, jadi semua siswa mendapatkan hak
perlakuan yang sama untuk belajar. Karena setiap siswa memiliki
kemampuan dan karateristik yang berbeda.
4. Pengalaman berkesan bersama guru tersebut yaitu saat itu kelas 6 SD yang
akan menghadapi Ujian Nasional, dimana guru tersebut memberikan
motivasi semangat belajar yang tinggi kepada siswa agar mendapatkan
hasil yang memuaskan dan bisa lulus, selain memberikan motivasi, guru
tersebut juga memberikan pelajaran tambahan terkait materi Ujian
Nasional kepada siswa kelas 6. Yang membuat saya berkesan kepada
sosok guru saya tersebut dimana guru tersebut memberikan tambahan
pembelajaran diluar jam sekolah dan dilakukan dirumah guru saya tanpa
kenal pamrih, guru saya tidak kenal lelah ketika memberikan tambahan
pembelajaran, beliau sangat tulus memberikan pembelajaran agar
siswanya mendapatkan hasil yang maksimal Ketika melaksanakan Ujian
Nasional.
5. Pengalaman yang pernah saya alami ketika menjadi guru tidak tetap di
sekolah dasar yaitu saya dapat mengadaptasi gaya mengajar guru inspirasi
saya kedalam kelas saya, yaitu memiliki sifat sabar, santun dan tulus
didalam kegiatan pembelajaran. Selain itu gaya mengajar yang membuat
siswa tidak membosankan juga menjadi contoh pembelajaran yang baik
apabila diterapkan didalam kelas saat pembelajaran. Dikelas yang saya
ampu, saya bisa mengaplikasikan contoh pembelajaran yang efektif dan
efisien yang pernah dilakukan oleh guru inspirasi saya waktu SD, hasilnya
siswa dapat memahami dan mengikuti pembelajaran dengan baik sehingga
tujuan pembelajaran dapat tercapai.
1. Saya Nola Maharani, asal dari kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah.
Saat ini saya seorang mahasiswa prodi PGSD PPG Prajabatan Gelombang
1 Tahun 2023 di LPTK Universitas Negeri Jakarta. Tujuan saya mengikuti
PPG Prajabatan ini saya ingin mewujudkan cita- cita saya menjadi seorang
pendidik, selain itu saya juga ingin berkontribusi dalam mewujudkan
pendidikan di Indonesia khususnya Sekolah Dasar menjadi lebih baik,
membantu para siswa yang berkesulitan belajar agar dapat menarik minat
belajar anak agar mereka semangat dalam belajar sehingga apa yang
dicita- citakan dapat tercapai. Melalui program PPG Prajabatan ini
diharapkan saya menjadi guru yang professional dimana tidak hanya
mengembangkan potensi kognitif siswa saja tapi juga membentuk karakter
siswa yang menjadi lebih baik. Dengan mengikuti program PPG
Prajabatan ini meyakinkan saya untuk menjadi seorang pendidik dan
program ini sangat baik untuk diikuti, dengan program ini saya termotivasi
untuk selalu belajar terutama dalam memahami karakter anak karena pada
dasarnya saya menyukai dunia anak- anak. Dengan menjadi guru saya bisa
menyalurkan kecintaan kepada anak dan mengajarkan tidak hanya
kemampuan kogitif saja akan tetapi juga menanamkan budi pekerti
karakter anak.
2. Alasan saya menjadi guru karena pertama guru merupakan profesi yang
sangat mulia dimana guru disebut pahlawan tanpa tanda jasa demi
mencerdaskan anak bangsa. Kedua dari kecil saya ingin bercita- cita
menjadi guru karena berkat bimbingan guru saya dahulu waktu di SD yang
sangat sabar dan penyayang dalam membimbing membuat saya ingin
seperti beliau. Ketiga keluarga saya ada yang menjadi guru, membuat saya
lebih yakin dan memantapkan diri untuk menjadi guru karena saya bisa
belajar dan sharing pengalaman dengan keluarga saya yang menjadi guru.
Keempat, pada dasarnya saya menyukai dunia anak- anak sehingga sangat
relevan apabila saya terjun didunia pendidikan, khususnya di SD karena
dengan menjadi guru SD saya bisa terjun langsung ke dunia anak- anak
dan berinteraksi dengan anak untuk memberikan pembelajaran tidak hanya
kognitif saja akan tetapi pendidikan karakter peserta didik. Kelima, saya
ingin berkontribusi dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas di
Indonesia dengan menjadi guru dan mencetak generasi anak yang lebih
baik sesuai dengan kemampuan dan karakter setiap anak. Strategi yang
saya lakukan untuk mewujudkan motivasi tersebut yaitu dengan berkuliah
jurusan S1 PGSD untuk hasil yang maksimal dan tepat waktu, mengikuti
pelatihan seminar/ workshop tentang pendidikan dan belajar sharing
pengalaman dengan teman yang berprofesi guru untuk meningkatkan
pengetahuan dan wawasan yang luas. Dengan menjadi guru diharapkan
dapat memenuhi kebutuhan siswa saat belajar terutama siswa yang
mengalami kesulitan belajar.
3. Saya sebagai guru harus bisa memihak kepada siswa dengan baik karena
tugas seorang guru yaitu sebagai pendidik harus bisa menuntun siswa
ketika belajar, guru harus bisa menjadi sosok yang selalu ada ketika siswa
membutuhkan untuk belajar, karena tanpa adanya arahan dari orang tua
maupun guru maka arah tujuan siswa menjadi tidak terarah selain itu
potensi tidak dapat diasah dan perkembangan berpikir siswa menjadi
lambat. Untuk itu diharapkan adanya seorang guru kita harus bisa
menempatkan posisi sebagai bapak/ibu ketika disekolah yang anak-anak
butuhkan sama halnya dirumah, karena guru adalah orang tua siswa saat
disekolah. Jadi apabila terjadi permasalahan dalam pembelajaran guru
harus bisa mendampingi siswa dan menuntun siswa agar mengarah tujuan
pembelajaran yang baik sehingga dapat tercapai. Langkah- langkah konkrit
yang saya lakukan pertama saya melakukan assesmen diagnostik awal
kepada siswa, tujuannya agar dapat menemukan karakteristik siswa dan
mengetahui bakat minat setiap siswa. Kedua dengan melakukan
pendekatan kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar, apabila
ditemukan yang memiliki permasalahan dalam belajar saya melakukan
pendekatan dengan siswa tersebut agar mengetahui penyebab
permasalahan siswa.