Anda di halaman 1dari 9

01.01.2-T1-2. Mulai dari Diri - Siapa saya sebagai seorang Guru?

PPG PRAJABATAN GEL 2 TAHUN 2023


PGSD UNILA
OLEH: FIKA FATRIA
Tugas 1: Refleksi Pengalaman Bersekolah
1. Pengalaman apa yang membuat Anda menjadi rindu bersekolah, atau,
pengalaman apa yang membuat Anda kehilangan motivasi untuk
bersekolah? (pilih salah satu)
2. Peristiwa apa yang membuat Anda merasa berkembang dan belajar sebagai
seorang pembelajar?
3. Siapa sosok guru yang menginspirasi Anda?
4. Apa pengalaman yang berkesan bersama guru tersebut?
5. Pernahkah Anda menduplikasi atau mengadaptasi yang dilakukan oleh guru
tersebut di kelas yang Anda ampu? Apa yang Anda lakukan?

Panduan menulis tulisan reflektif

Setelah menonton 2 video dan memaknai panggilan diri menjadi seorang


guru, Anda diminta menuliskan sebuah tulisan reflektif kritis dengan jumlah
minimum 300 kata dan maksimum 500 kata dengan menjawab pertanyaan-
pertanyaan panduan yang telah disediakan.

Jawab

1. Pengalaman apa yang membuat Anda kehilangan motivasi untuk


bersekolah?

Jawab:

Satu pengalaman yang membuat saya kehilangan motivasi untuk bersekolah


adalah saat saya kehilangan salah satu motivator dalam hidup saya, pada saya
berada di bangku perkuliahan sekitar semester 4 saya merasa putus asa dan tidak
ada semangat untuk melanjutkan perkuliahan. Karena tepat pada bulan Desember
tahun 2018 Ayah saya tercinta yang merupakan motivator saya dipanggil sang
pencipta. Dan seketikan saya sangat merasa down, hilang salah satu motivator dan
membuat saya hampir menyerah.
2. Peristiwa apa yang membuat Anda merasa berkembang dan belajar
sebagai seorang pembelajar?

Jawab:

Dari pengalaman yang membuat saya kehilangan motivasi tersebut saya


merasa harus ada yang diubah dari diri saya. dari keadaan tersebut saya mencoba
berbagai usaha untuk bangkit, bersemangat dan belajar untuk ikhlas atas apa yang
telah sang Pencipta (Allah.SWT) tetapkan. Dari peristiwa tersebut banyak hal yang
membuat saya merasa berkembang sebagai seorang pembelajaran.

3. Siapa sosok guru yang menginspirasi Anda?

Jawab:

Menurut saya sosok guru yang paling menginspirasi saya adalah


pengalaman, banyak orang-orang yang membuat saya terinspirasi. Salah satunya
adalah ibu dan ayah saya. Menurut saya, kepribadian dan pengetahuan yang saya
dapatkan hari ini berdasar dari pendidikan masa kecil oleh ibu dan ayah saya
dahulu. Sejak kecil saya sering didongengin kisah-kisah dan diajari untuk
mengambil hikmah dari kisah tersebut bahkan ayah juga sering untuk membelikan
buku cerita. Dari sini saya tumbuh dengan pemikiran lebih dalam untuk memaknai
hidup.

4. Apa pengalaman yang berkesan bersama guru tersebut?

Jawab:

Banyak pengalaman yang berkesan saat bersama ibu dan ayah saya dari
kehidupan sehari-hari, ketegasan dan kewibawaan ibu dan ayah dalam menghadapi
masalah, pelatihan mental agar tidak mudah menyerah yang sampai saat ini masih
tertanam dalam benak saya. Nasehat yang saya jadikan pedoman saat mengambil
keputusan dari beliau salah satunya adalah “jangan takut berbeda dari orang
kebanyakan dan jadilah dirimu sendiri lakukan apa yang kamu mau” kata ayah
saya dan yang masih tertanam di hati dan pikiran saya adalah ucapan ayah yaitu
“Rezeki anak”.
5. Pernahkah Anda menduplikasi atau mengadaptasi yang dilakukan oleh
guru tersebut di kelas yang Anda ampu? Apa yang Anda lakukan?

Jawab:

Tentu saja apa yang telah beliau ajarkan selalu menjadi pegangan saya, saya
sering meniru sikap beliau dari ketenangan dan kewibawaan saat membuat
keputusan, sikap pantang menyerah dalam mencapai cita-cita ataupun apa yang
saya inginkan, berani menjadi beda dari orang kebanyakan jika menurut saya
kurang tepat dalam melakukan suatu hal, misal saja saat ada salah satu keluarga
yang berbicara “udah tua gak nikah-nikah, buat apa kuliah ujung-ujungnya
didapur”, namun saya tetap berkeinginan kuat supaya bisa melanjutkan pendidikan
meski keadaan yang kurang memungkinkan dan saya bangga berkat ajaran didikan
dan pemikiran ibu dan ayah saya, saya bisa berada disini dan menjadi salah satu
peserta PPG Prajabatan Gel 2 Tahun 2023. Jadi dalam kelas yang akan saya ampu
saya ingin menanamkan sikap-sikap tersebut.

Dari berbagai pengalaman saya dan ketidakpuasan saya dalam kondisi


pendidikan di Indonesia akhirnya saya memutuskan untuk menjadi seorang guru
dengan harapan menjadikan pendidikan di Indonesia menjadi pendidikan yang
sebenarnya yaitu memberikan pelajaran yang benar-benar ingin dipelajari oleh
peserta didik sehingga potensi peserta didik dapat berkembang dengan optimal.
Itulah alasan saya ingin menjadi seorang guru.

Tugas 2: Panggilan Menjadi Guru

1. Siapa saya saat ini?

Jawab:

Saat ini saya merupakan calon guru profesional yang sedang menempuh
pendidikan PPG Prajabatan yang nanti ketika lulus akan menjadi salah satu agen
perubahan bangsa untukmenjadi tenaga pendidik profesional. Saya menumpuh
PPG Prajabatan program studi PGSD sehingga nanti akan menjadi Guru SD untuk
anak-anak Sekolah Dasar.
2. Mengapa saya memilih menjadi guru?

Jawab:

Alasan saya menjadi guru karena saya ingin menjadi orang yang bergumna
dan bermanfaat bagi banyak orang. Kemudian saya ingin berbagi ilmu, apa yang
saya miliki dan saya peroleh baik selama jenjang sekolah maupun pengalaman
selama mencapainya. Motivasi terbesar saya untuk menjadi guru, selain itu saya
ingin memajukan generasi bangsa. Kepolosan, ketakutan, kebingungan keceriaan
dan kebahagiaan mereka ketika saya memberikam materi dan ketika mereka mulai
mengerti, membuat saya selalu bahagai dan selalu ingin datang ke sekolah untuk
bertemu anak didik saya. Tidak saya pikirkan seberapa uang yang diperoleh
memang tidak sebanding dengan pengorbanan tenaga dan pikiran. Tapi kemuliaan
pekerjaannya mendorong saya untuk menjadi seorang guru. Saya ingat ada pepatah
mengatakan “GURU ADALAH FIGUR PAHLAWAN TANPA TANPA TANDA
JASA” Kedudukan guru sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan
sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung
jawab.

3. Bagaimana saya bisa menjadi guru yang berpihak pada peserta didik?

Jawab:

Seorang guru yang berpihak pada peserta didik adalah seorang pendidik
yang berdedikasi untuk memberikan pendidikan yang bermakna dan membantu
peserta didik mencapai potensi maksimal mereka. Keterlibatan guru yang positif
dapat memiliki dampak yang kuat pada perkembangan peserta didik, baik secara
akademis maupun emosional.

Cara saya agar bisa menjadi guru yang berpihak pada peserta didik yaitu
dengan cara : (1) mengenal peserta didik secara individu; (2) menciptakan
lingkungan yang aman; (3) mendengarkan peserta didik berbicara tentang
perasaan, ide atau masalah yang mereka alami dengan penuh perhatian; (4)
bersikap adil dan konsisten; (5) berkolaborasi dengan orang tua peserta didik; (6)
berkomunikasi dengan baik bersama peserta didik; dan (7) memberikan motivasi
dalam pembelajaran.
Lingkaran Emas Pribadi (Golden Circle)

Nama : Fika Fatria


Asal Kota/Kabupaten : Martapura/Ogan Komering Ulu Timur
Provinsi : Sumatera Selatan

WHY (tujuan: alasan, keyakinan, motivasi)

Filosofi pendidikan nasional merupakan mata kuliah wajib yang sedang saya
jalani dalam pendidikan profesi guru. Filosofi pendidikan merupakan merupakan
falsafah dalam pendidikan di Indonesia yaitu pancasila. Untuk menjadi seorang
pendidik tentulah harus memahami terlebih dahulu dasar dari pendidikan tersebut.

Tujuan mempelajari mata kuliah filosofi pendidikan ini yaitu sebagai dasar
pemahaman di dunia pendidikan. Untuk memperdalam pengetahuan mengenai
pendidikan maka dasar dari pendidikan tersebut haruslah dipahami terlebih dahulu.

Saya yakin dengan mempelajari mata kuliah filosofi pendidikan ini akan
menambah wawasan saya terkait dasar yang ada pada dunia pendidikan Indonesia.
Sebagai seorang calon pendidik maka haruslah memahami dasar suatu pendidikan
tersebut. Setelah memahami hal tersebut maka guru akan lebih mencintai
profesinya.

HOW (strategi dan kebutuhan)

Pada hakekatnya pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk


mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang memungkinkan peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya dan membekalinya dengan
potensi spiritual keagamaan, pengendalian diri, budi pekerti, kearifan, akhlak mulia
dan segala keterampilan yang dimiliki yang dibutuhkan. Pada umumnya fokus
pembelajaran di sekolah adalah pada penyelesaian.
Yang terjadi di lingkungan saya adalah guru hanya mengajarkan materi yang
dibutuhkan dalam pembelajaran dan siswa belajar berdasarkan apa yang
disampaikan oleh guru atau buku. Potensi diri dan kepedulian terhadap lingkungan
dikesampingkan untuk mengutamakan ketuntasan belajar siswa. Dengan
menerapkan filosofi pendidikan nasional Ki Hadjar Dewantara diharapkan mampu
menanamkan budi pekerti siswa dan meningkatkan daya nalar kritis sehingga
mencerminkan pelajar yang cerdas dan berbudi luhur. Pendidikan yang baik akan
menjadikan negara yang berbudaya dan memiliki peradaban yang baik dimasa
mendatang.
Peserta didik merupakan manusia yang bisa berproses dengan cara optimal
apabila diberika kesempatan yang sama dan cara yang tepat. Ketika peserta didik
diberikan pembelajaran yang menyenangkan sesuai dengan gaya belajar, minat,
keterkaitan, tahap perkembangan. Maka mereka menjadi semangat datang ke
sekolah, merekamampu bekerjasama dengan rekan sebaya, mereka mampu
menyelesaikan masalah yang dihadapi, mandiri, merdeka, kreatif, inovatis, dan
peduli dengan sekitar. Peserta didik di kelas merupakan individu yang beragam
dalam hal pengalaman hidup, budaya, bahasa, ras, suku, kepercayaan, tradisi, dan
berbagai ungkapan yang simbolik.Oleh karena itu, dapat diterapkan beberapa
strategi mewujudkan “Pendidikan yang Berpihak pada Anak” yang sebaiknya
diterapkan di lingkungan sekolah, yaitu :
a. Pembelajaran yang disajikan harus memiliki nilai-nilai pancasila Beriman
dan Bertakwa: Mengembangkan kegiatan sholat di sekolah, jum'at berkah,
empati terhadap sesama, dan berbagi, serta mengawali dan mengakhiri
pembelajaran.
b. Mengembangkan kemampuan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat; mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berkahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
c. Budaya sekolah sebagai bagian dari budaya sekolah, 6 dimensi Profil Pelajar
Pancasila diintegrasikan ke dalam iklim sekolah, kebijakan, pola interaksi
dan komunikasi, serta norma yang berlaku di sekolah.
d. Pembelajaran intrakurikuler sebagai bagian dari pembelajaran intrakurikuler,
6 dimensi Profil Pelajar Pancasila diintegrasikan dalam Capaian
Pembelajaran, tujuan pembelajaran, atau materi/topik pembelajaran.
e. Pembelajaran ekstrakurikuler sebagai bagian dari pembelajaran
ekstrakurikuler, 6 dimensi Profil Pelajar Pancasila diintegrasikan dalam
kegiatan pengembangan minat dan bakat jadi disini peserta didik bisa
menyalurkan bakat minat yang dimilikinya.
f. Menggunakan video dan cerita inspiratif dalam kegiatan belajar.
g. Memberikan motivasi dalam membangkitkan semangat peserta didik
h. Menanamkan sikap dan kebiasaan positif seperti gotong royong, buang
sampah, piket, dan sebagainya.
i. Menciptakan pembelajaran yang mampu menunjang kreativitas peserta didik
dan budaya mandiri pada diri peserta didik.
j. Peserta didik diberikan pembelajaran yang menyenangkan sesuai dengan
gaya belajar, minat, keterkaitan, tahap perkembangan sehingga mereka
menjadi semangat datang ke sekolah, mereka mampu bekerjasama dengan
rekan sebaya, mereka mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi,
mandiri, merdeka, kreatif, inovatis, dan peduli dengan sekitar.

WHAT (langkah-langkah konkrit dan waktu yang dibutuhkan)

Meningkatkan pengetahuan saya dalam dasar dunia pendidikan. Seorang


pendidik harus mengetahui dasar hal apa yang dilakukannya untuk dapat diajarkan
kepada peserta didik. Untuk meningkatkan rasa cinta terhadap profesi perlu
pemahaman lebih dalam agar profesi yang dijalani menjadi menyenangkan. Guru
yang menyenangkan akan menciptakan peserta didik yang bersemangat dalam
belajar.

Strategi yang saya terapkan dalam mencapai tujuan yang saya inginkan yaitu
dengan berusaha semaksimal mungkin. Untuk mecapai suatu tujuan akan
membentuk tekad yang kuat dari dalam diri sendiri dimana dapat menentukan jalan
penyelesaian dari tujuan yang diinginkan. untuk menjalankan suatu strategi
dibutuhkan usaha.

Menjalankan usaha yang dirancang dapat berjalan dengan lancar dengan


persiapan yang matang. Jadi untuk menentukan strategi tersebut rancang terlebih
dahulu hal-hal apa saja yang perlu dilakukan.

Langkah konkrit yang saya jalankan yaitu dengan mempelajari berbagai hal
selama perkuliahan filosofi pendidikan berlangsung. Selama satu semester saya
mengikuti perkuliahan ini dengan bersemangat dan melaksanakan tugas-tugas yang
diberikan oleh dosen. Langkah tersebut saya jalankan ketika melaksanakan
perkuliahan ini selama satu semester kedepan. Untuk menjalankan hal tersebut
saya memahami materi yang diberikan dosen kemudian menyimpulkan materi-
materi tesebut.
Tugas 3: Komitmen Diri

 MENGAPA
1. Mengapa saya mengikuti Mata Kuliah Filosofi Pendidikan Nasional?

Jawab:

Filosofi pendidikan nasional merupakan mata kuliah wajib yang sedang saya
jalani dalam pendidikan profesi guru. Filosofi pendidikan merupakan merupakan
falsafah dalam pendidikan di Indonesia yaitu pancasila. Untuk menjadi seorang
pendidik tentulah harus memahami terlebih dahulu dasar dari pendidikan tersebut.
Tujuan mempelajari mata kuliah filosofi pendidikan ini yaitu sebagai dasar
pemahaman di dunia pendidikan. Untuk memperdalam pengetahuan mengenai
pendidikan maka dasar dari pendidikan tersebut haruslah dipahami terlebih dahulu.

2. Apa yang Saya yakini?

Jawab:

Saya yakin dengan mempelajari mata kuliah filosofi pendidikan ini akan
menambah wawasan saya terkait dasar yang ada pada dunia pendidikan Indonesia.
Sebagai seorang calon pendidik maka haruslah memahami dasar suatu pendidikan
tersebut. Setelah memahami hal tersebut maka guru akan lebih mencintai
profesinya.

3. Apa yang memotivasi Saya?

Jawab:

Hal yang memotivasi saya dalam mempelajari perkuliahan ini yaitu untuk
meningkatkan pengetahuan saya dalam dasar dunia pendidikan. Seorang pendidik
harus mengetahui dasar hal apa yang dilakukannya untuk dapat diajarkan kepada
peserta didik. Untuk meningkatkan rasa cinta terhadap profesi perlu pemahaman
lebih dalam agar profesi yang dijalani menjadi menyenangkan. Guru yang
menyenangkan akan menciptakan peserta didik yang bersemangat dalam belajar
 BAGAIMANA
1. Apa saja strategi yang akan Saya terapkan untuk mencapai tujuan?

Jawab:

Strategi yang saya terapkan dalam mencapai tujuan yang saya inginkan yaitu
dengan berusaha semaksimal mungkin. Untuk mecapai suatu tujuan akan
membentuk tekad yang kuat dari dalam diri sendiri dimana dapat menentukan jalan
penyelesaian dari tujuan yang diinginkan.

2. Apa saja yang Saya butuhkan untuk menjalankan strategi tersebut?

Jawab:

Untuk menjalankan suatu strategi dibutuhkan usaha. Menjalankan usaha


yang dirancang dapat berjalan dengan lancar dengan persiapan yang matang. Jadi
untuk menentukan strategi tersebut rancang terlebih dahulu hal-hal apa saja yang
perlu dilakukan.

 APA
1. Apa saja langkah-langkah konkrit yang akan Saya jalankan?

Jawab:

Langkah konkrit yang saya jalankan yaitu dengan mempelajari berbagai hal
selama perkuliahan filosofi pendidikan berlangsung. Selama satu semester saya
mengikuti perkuliahan ini dengan bersemangat dan melaksanakan tugas-tugas yang
diberikan oleh dosen.

2. Kapan Saya menjalankan langkah-langkah tersebut?

Jawab:

Langkah tersebut saya jalankan ketika melaksanakan perkuliahan ini selama


satu semester kedepan. Untuk menjalankan hal tersebut saya memahami materi
yang diberikan dosen kemudian menyimpulkan materi- materi tesebut.

Anda mungkin juga menyukai