Quiz Instructions
1. Setiap individu tentu saja pernah mengenyam pendidikan formal.
Ceritakan pengalaman menarik Anda, ketika Anda menjadi seorang
peserta didik yang berusaha memahami penjelasan dari guru Anda. (Cerita
diharapkan memuat gambaran kondisi pada saat itu, upaya apa yang Anda
lakukan untuk dapat memahami penjelasan guru, dan apa saja yang
dilakukan oleh guru Anda pada saat itu untuk membantu Anda memahami
pelajaran tersebut).
Pengalaman yang berkesan bagi saya pada saaat awal semester pembelajaran,
saya yang masih memiliki paradigma bahwa sejarah sangat membosankan
membuat saya meremehkan pelajaran sejarah apalagi saya berada di kelas BI
(Bakat Istimewa) yang dimana performa nonakademik lebih ditekankan
daripada performa akademik. Sampai dimana ada pretest mengenai sejarah
peradaban dunia, saya menjawab dengen entengnya “hanya bapak dan Allah
yang tau” benar-benar membuat guru saya pusing mengenai treatment apa yang
cocok diterapkan ke saya supaya saya serius dalam belajar. Saya yang memiliki
love-hate relationship dengan guru sejarah saya, pada saat itu sangat kesal ketika
beliau memberikan saya tugas ikut presentasi di semua kelompok yang sudah
dibagi untuk menambah nilai saya yang kurang. Saya kesal karena saya fikir
saya harus presentasi tiap minggu mengenai sejarah peradaban dunia seperti
peradaban Mesopotamia, babilonia, mesir kuno, dll sudah terbayangkan
bagaimana pusingnya saya. Namun, guru saya tersebut membangkitkan motivasi
belajar saya dengan meremehkan saya dengan menyebut saya sebagai
megantropus erectus yang memiliki cc otak yang kecil, karna hal tersebut saya
merasa terpancing untuk membuktikan kepada beliau dengan sungguh-sungguh
bahwa saya bisa mempelajari sejarah dan mempresentasikannya di depan kelas
setiap minggunya. Oleh sebab itu, saya bisa ikut mempresentasikan hasil
pemahaman mengenai sejarah peradaban dunia di setiap minggunya tentunya
dengan bantuan beliau. Beliau memberikan saya kelas tambahan diluar jam
pelajaran untuk berdiskusi hal-hal yang sekiranya membingungkan saya
mengenai materi yang akan saya presentasikan tiap minggunya.
2. Saat pembelajaran berlangsung, seorang guru menyadari bahwa peserta
didik di dalam kelas terlihat kurang bersemangat mengikuti pembelajaran.
Saat itu, guru berinisiatif untuk memberikan hadiah kepada peserta didik
yang bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru. Setelah
satu bulan, guru itu tidak lagi memberikan hadiah kepada peserta didik
ketika berhasil menjawab pertanyaan guru. Akan tetapi peserta didik tetap
bersemangat menjawab setiap pertanyaan karena berharap akan
mendapatkan hadiah dari guru ketika berhasil menjawab dengan benar.
Setelah menyadari tidak ada hadiah lagi yang diberikan guru, para peserta
didik kembali lagi kurang bersemangat saat belajar.
Langkah pertama yang saya ambil yaitu mengganti peraturan kelas dengan
kesepakatan kelas. Peraturan dibuat untuk ditaati, peraturan umumnya dibuat
oleh orang yang dianggap “berkuasa” dalam hal ini yang dimaksudkan adalah
guru. berbeda dengan peraturan, kesepakatan kelas dibuat melalui proses
negosiasi dan didasari adanya tujuan bersama yang ingin dicapai. Murid
dilibatkan dan diminta untuk berpendapat melalui diskusi dan dialog yang
dipantik oleh guru. ketika murid dilibatkan dalam penyusunan kesepakatan kelas
maka akan timbul “sense of ownership” atau rasa memiliki dan motivasi internal
untuk terus bertanggung jawab atas apa yang telah disepakati. Murid akan
merasa di dengar, merasa dihargai sehingga mereka akan lebih mudah untuk
mendengarkan, menghargai, dan menghormati orang lain. dalam hal ini, saya
akan membuat kesepakatan kelas mengenai semangat belajar peserta didik, saya
memantik pertanyaan "bagaimana caranya untuk tetap semangat dalam belajar?"
dan memfasilitasi siswa untuk memberikan pendapat mereka dan
menjadikannya kesepakatan kelas untuk menjaga semangat peserta didik dalam
pembelajaran.
Menurut Anda, apa yang menyebabkan para peserta didik tersebut mampu
menerapkan pola perilaku hidup bersih dan sehat tanpa perlu diingatkan?
Menurut saya, hal yang menyebabkan siswa mampu menerapkan pola
perilaku hidup bersih dan sehat tanpa perlu diingatkan yaitu karena mengamati
dan meniru perilaku yang menjadi teladan di lingkungan sekolah dan tempat
tinggal mereka. Guru sebagai teladan telah memberikan contoh berupa perilaku
hidup sehat dan guru juga memberikan informasi melalui poster
mengenai pentingnya menjaga kesehatan agar tubuh tetap sehat. Dari kegiatan
yang telah dilakukan guru, siswa akan mengamati poster yang disajikan dan
meniru perilaku gurunya serta menyadari bahwa menjaga kebersihan sangat
penting.