Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ajeng Raraningrum

Quiz Instructions
1. Setiap individu tentu saja pernah mengenyam pendidikan formal.
Ceritakan pengalaman menarik Anda, ketika Anda menjadi seorang
peserta didik yang berusaha memahami penjelasan dari guru Anda. (Cerita
diharapkan memuat gambaran kondisi pada saat itu, upaya apa yang Anda
lakukan untuk dapat memahami penjelasan guru, dan apa saja yang
dilakukan oleh guru Anda pada saat itu untuk membantu Anda memahami
pelajaran tersebut).
Pengalaman yang berkesan bagi saya pada saaat awal semester pembelajaran,
saya yang masih memiliki paradigma bahwa sejarah sangat membosankan
membuat saya meremehkan pelajaran sejarah apalagi saya berada di kelas BI
(Bakat Istimewa) yang dimana performa nonakademik lebih ditekankan
daripada performa akademik. Sampai dimana ada pretest mengenai sejarah
peradaban dunia, saya menjawab dengen entengnya “hanya bapak dan Allah
yang tau” benar-benar membuat guru saya pusing mengenai treatment apa yang
cocok diterapkan ke saya supaya saya serius dalam belajar. Saya yang memiliki
love-hate relationship dengan guru sejarah saya, pada saat itu sangat kesal ketika
beliau memberikan saya tugas ikut presentasi di semua kelompok yang sudah
dibagi untuk menambah nilai saya yang kurang. Saya kesal karena saya fikir
saya harus presentasi tiap minggu mengenai sejarah peradaban dunia seperti
peradaban Mesopotamia, babilonia, mesir kuno, dll sudah terbayangkan
bagaimana pusingnya saya. Namun, guru saya tersebut membangkitkan motivasi
belajar saya dengan meremehkan saya dengan menyebut saya sebagai
megantropus erectus yang memiliki cc otak yang kecil, karna hal tersebut saya
merasa terpancing untuk membuktikan kepada beliau dengan sungguh-sungguh
bahwa saya bisa mempelajari sejarah dan mempresentasikannya di depan kelas
setiap minggunya. Oleh sebab itu, saya bisa ikut mempresentasikan hasil
pemahaman mengenai sejarah peradaban dunia di setiap minggunya tentunya
dengan bantuan beliau. Beliau memberikan saya kelas tambahan diluar jam
pelajaran untuk berdiskusi hal-hal yang sekiranya membingungkan saya
mengenai materi yang akan saya presentasikan tiap minggunya.
2. Saat pembelajaran berlangsung, seorang guru menyadari bahwa peserta
didik di dalam kelas terlihat kurang bersemangat mengikuti pembelajaran.
Saat itu, guru berinisiatif untuk memberikan hadiah kepada peserta didik
yang bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru. Setelah
satu bulan, guru itu tidak lagi memberikan hadiah kepada peserta didik
ketika berhasil menjawab pertanyaan guru. Akan tetapi peserta didik tetap
bersemangat menjawab setiap pertanyaan karena berharap akan
mendapatkan hadiah dari guru ketika berhasil menjawab dengan benar.
Setelah menyadari tidak ada hadiah lagi yang diberikan guru, para peserta
didik kembali lagi kurang bersemangat saat belajar.

Menurut Anda, apa yang menyebabkan para peserta didik tersebut


menampilkan perilaku seperti di awal pembelajaran (kurang bersemangat
saat belajar)? Jika Anda menjadi guru, apa yang akan Anda lakukan agar
semangat belajar peserta didik dapat bertahan walaupun tidak
mendapatkan hadiah?

Menurut saya, perubahan perilaku yang ditampilkan siswa dari semangat


menjadi kurang bersemangat dalam proses pembelajaran yaitu karena saat tidak
lagi diberi hadiah sehingga siswa mulai merasa bosan atau kurang tertarik.
Pemberian hadiah di kelas memang sangat menyenangkan dan membangun
motivasi siswa untuk menjadi aktif di kelas. Namun kelemahan dari pemberian
hadiah yang diberikan oleh guru akan membuat murid terbiasa belajar hanya
untuk mengharapkan hadiah dan jika tidak ada hadiah mereka akan kembali pasif
maka pemberian hadiah yang berlebihan untuk membangun semangat belajar
siswa sangan tidak direkomdasikan jika saya menjadi guru, saya berinisiatif
untuk menerapkan disiplin positif di kelas untuk menumbuhkan iklim yang
suportif dan kolaboratif dalam mencapai tujuan bersama. Cara saya
menumbuhkan kepedulian dan kesadaran murid dari dalam diri bukan karena
kepatuhan atau ketakutan, bukan koreksi melainkan koneksi melalui arahan.
Ketika murid melakukan kesalahan, saya tidak akan mempermalukannya di
depan umum melainkan memberikannya kesempatan untuk memperbaiki
kesalahannya dan belajar dari kesalahannya. Dalam disiplin positif tidak
mengenal yang namanya ancaman, hukuman, sogokan, iming-iming, atau hadiah
maupun pujian yang berlebihan karena pada akhirnya hanya membuat anak
melakukan sesuatu hanya karena mencari validasi seperti contoh kasus tersebut.

Langkah pertama yang saya ambil yaitu mengganti peraturan kelas dengan
kesepakatan kelas. Peraturan dibuat untuk ditaati, peraturan umumnya dibuat
oleh orang yang dianggap “berkuasa” dalam hal ini yang dimaksudkan adalah
guru. berbeda dengan peraturan, kesepakatan kelas dibuat melalui proses
negosiasi dan didasari adanya tujuan bersama yang ingin dicapai. Murid
dilibatkan dan diminta untuk berpendapat melalui diskusi dan dialog yang
dipantik oleh guru. ketika murid dilibatkan dalam penyusunan kesepakatan kelas
maka akan timbul “sense of ownership” atau rasa memiliki dan motivasi internal
untuk terus bertanggung jawab atas apa yang telah disepakati. Murid akan
merasa di dengar, merasa dihargai sehingga mereka akan lebih mudah untuk
mendengarkan, menghargai, dan menghormati orang lain. dalam hal ini, saya
akan membuat kesepakatan kelas mengenai semangat belajar peserta didik, saya
memantik pertanyaan "bagaimana caranya untuk tetap semangat dalam belajar?"
dan memfasilitasi siswa untuk memberikan pendapat mereka dan
menjadikannya kesepakatan kelas untuk menjaga semangat peserta didik dalam
pembelajaran.

3. Dalam kegiatan pertemuan tatap muka terbatas, pihak sekolah


menempelkan poster perilaku hidup bersih dan sehat di setiap sudut
sekolah, untuk membuat peserta didik menyadari pentingnya berperilaku
hidup bersih dan sehat ketika berada di sekolah. Selain itu, guru juga
secara berkala mengingatkan dan memberikan contoh bagaimana
menerapkan perilaku hidup bersih kepada peserta didiknya. Karena
terbiasa melihat poster dan perilaku guru di sekolah, para peserta didik
selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat saat berada di sekolah.

Menurut Anda, apa yang menyebabkan para peserta didik tersebut mampu
menerapkan pola perilaku hidup bersih dan sehat tanpa perlu diingatkan?
Menurut saya, hal yang menyebabkan siswa mampu menerapkan pola
perilaku hidup bersih dan sehat tanpa perlu diingatkan yaitu karena mengamati
dan meniru perilaku yang menjadi teladan di lingkungan sekolah dan tempat
tinggal mereka. Guru sebagai teladan telah memberikan contoh berupa perilaku
hidup sehat dan guru juga memberikan informasi melalui poster
mengenai pentingnya menjaga kesehatan agar tubuh tetap sehat. Dari kegiatan
yang telah dilakukan guru, siswa akan mengamati poster yang disajikan dan
meniru perilaku gurunya serta menyadari bahwa menjaga kebersihan sangat
penting.

4. Coba ingat-ingat pengalaman Anda ketika sekolah (SD/SMP/SMA), guru


apa saja yang dapat membuat Anda tertarik mengikuti pembelajaran dan
sebaliknya? Ceritakan sebuah pengalaman menarik Anda berkaitan
dengan cara Anda membangkitkan motivasi pada diri Anda ketika menjadi
seorang pelajar!
Guru sejarah saya, sosok yang mengubah paradigma saya terhadap sejarah. Pada
awalnya sama seperti siswa SMA yang lain, anggapan mengenai pelajaran
sejarah yang membosankan dan guru sejarah yang kolot juga menjadi citra yang
tertanam di diri saya mengenai guru sejarah dan pelajaran sejarah itu sendiri.
Namun hal tersebut dipatahkan oleh pak rifai, cara menjelaskan materi yang unik
dengan skill storytelling yang mumpuni serta teknik personal approach yang
bagus membuat saya merasa tertantang dan penasaran akan pelajaran sejarah.
Seperti menonton sebuah film yang berepisode-episode, sama halnya saya juga
menjadi penasaran akan kelanjutan-kelanjutan dari cerita sejarah. Menjelaskan
tujuan dan fungsi kenapa harus belajar sejarah tersebut, implikasi nya terhadap
kehidupan menumbuhkan kesadaran saya mengenai urgensi belajar sejarah.
Menguhubungkan satu sejarah dengan sejarah lain, menghubungkan sejarah
dengan masa sekarang, konspirasi-konspirasi sejarah, membuat sejarah menjadi
topik kekinian yang seru untuk di diskusikan. setiap peserta didik disuruh
menarik kesimpulan dari setiap materi dan membuat mindmap agar
mempermudah siswa memahami materi dengan baik dan akan menjadi long term
memory. berbanding terbalik dengan hal tersebut, guru ekonomi saya membuat
saya tidak bersemangat dalam pembelajaran karena cara mengajar yang
membosankan dan hanya terfokus dengan materi di buku dan kurang
memberikan pemahaman yang mudah dipahami.

Anda mungkin juga menyukai