Anda di halaman 1dari 5

Nama : Iqbal Pramudya

NIM : 23103560058
Mata Kuliah : Pemahaman Peserta Didik dan Pembelajarannya

1. Menurut Anda, mengapa guru perlu memahami tentang kerangka strategi dalam
pembelajaran yang tanggap budaya?
Jawab :
Guru perlu memahami tentang kerangka strategi dalam pembelajaran yang tanggap budaya
karena kerangka tersebut dapat membantu guru dalam:
 Memahami latar belakang pengalaman belajar dan lingkungan murid. Dengan
memahami latar belakang murid, guru dapat memilih materi dan metode
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan murid.
 Menerapkan pembelajaran yang relevan dengan kehidupan murid. Dengan
pembelajaran yang relevan, murid akan lebih mudah memahami materi dan lebih
termotivasi untuk mengikuti pembelajaran.
 Menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan menghargai keragaman.
Dengan lingkungan belajar yang inklusif, murid dari berbagai latar belakang dapat
merasa nyaman dan diterima.

2. Apa implikasinya dalam kegiatan belajar di kelas?


Jawab :
Implikasi kerangka strategi pembelajaran yang tanggap budaya dalam kegiatan belajar di
kelas adalah:
 Guru akan lebih memperhatikan kebutuhan dan minat murid. Guru akan
memberikan kesempatan bagi murid untuk terlibat dalam proses pembelajaran dan
mengekspresikan diri mereka.
 Pembelajaran akan lebih berpusat pada murid. Guru akan menjadi fasilitator yang
membantu murid untuk belajar dan mengembangkan diri.
 Pembelajaran akan lebih beragam dan inovatif. Guru akan menggunakan berbagai
metode dan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan murid.

3. Menurut Anda, apakah proses pembelajaran yang pernah Anda amati sudah menggunakan
kerangka strategi pembelajaran yang tanggap budaya? Mengapa demikian?
Jawab :
Berdasarkan pengamatan saya, beberapa proses pembelajaran yang pernah saya amati
sudah menggunakan kerangka strategi pembelajaran yang tanggap budaya. Misalnya,
dalam pembelajaran matematika, guru memberikan contoh soal yang berasal dari
kehidupan sehari-hari murid. Hal ini dilakukan agar murid dapat memahami materi dengan
lebih mudah dan relevan dengan kehidupan mereka.

Namun, masih banyak proses pembelajaran yang belum menggunakan kerangka strategi
pembelajaran yang tanggap budaya. Misalnya, dalam pembelajaran bahasa Indonesia, guru
hanya memberikan contoh teks yang berasal dari buku teks. Hal ini dapat membuat murid
merasa kesulitan untuk memahami materi karena contoh-contoh yang diberikan tidak
sesuai dengan konteks pengalaman belajar mereka.

Secara umum, saya menilai bahwa penerapan kerangka strategi pembelajaran yang
tanggap budaya masih perlu ditingkatkan di Indonesia. Hal ini penting untuk dilakukan
agar pembelajaran dapat lebih relevan dengan kebutuhan murid dan menciptakan
lingkungan belajar yang inklusif dan menghargai keragaman.
Contoh Pembelajaran Tanggap Budaya :

Made adalah seorang guru yang mengajar di salah satu sekolah negeri wilayah Bali, tepatnya
di salah satu desa di Kabupaten Buleleng. Di sekolah tersebut, Ia mengampu mata pelajaran
bahasa Indonesia untuk murid-murid kelas 7. Ia hendak mengajarkan materi teks deskripsi pada
muridnya. Pada buku cetak yang menjadi panduannya saat mengajar, terdapat beberapa contoh
teks deskripsi yang menceritakan tentang bangunan-bangunan pencakar langit dan beragam
alat transportasi. Tentu saja, contoh-contoh tersebut sebagian besar hanya dapat ditemukan di
Ibu Kota.

Made menyadari bahwa latar belakang pengalaman belajar serta hasil pengamatan terhadap
lingkungan di sekitar merupakan bekal yang mumpuni bagi setiap muridnya dalam memahami
dan membuat teks deskripsi yang kaya akan informasi. Setelah mempertimbangkan dan
memperhatikan latar belakang setiap muridnya tersebut, Made pun mencoba untuk
memberikan contoh berbeda sesuai dengan konteks tempat murid-muridnya belajar. Ia
memberikan contoh teks deskripsi tentang pantai dan beberapa makanan khas di Bali. Made
juga membedah satu persatu penggunaan gaya bahasa dalam teks deskripsi dengan mengambil
contoh-contoh yang dapat diamati murid-muridnya dengan mudah. Misalnya, angin pantai
semilir membuat nyiur melambai girang, matahari terbenam di antara langit yang berwarna
jingga, nikmatnya sate lilit yang membuat lidah bergoyang, dan lain sebagainya. Berkat
modifikasi yang Made lakukan, sebagian besar murid dapat memahami dan membuat teks
deskripsi dengan mudah.

Dari contoh Made di atas, menurut Anda,


1. Tantangan apa yang mungkin muncul jika Made tidak menerapkan pembelajaran yang
tanggap budaya di kelasnya?
Jawab :
 Murid akan sulit memahami materi yang diajarkan. Hal ini dikarenakan
contoh-contoh yang diberikan tidak sesuai dengan konteks pengalaman belajar
dan lingkungan murid. Misalnya, murid-murid di Bali akan kesulitan memahami
teks deskripsi tentang bangunan pencakar langit jika mereka tidak pernah
melihatnya secara langsung.
 Murid akan kurang tertarik untuk mengikuti pembelajaran. Hal ini
dikarenakan pembelajaran menjadi terasa tidak relevan dengan kehidupan
mereka.
 Murid akan kurang mampu mengaplikasikan materi yang diajarkan dalam
kehidupan sehari-hari. Hal ini dikarenakan mereka tidak memiliki keterampilan
untuk mendeskripsikan objek-objek yang ada di lingkungan sekitar mereka.

2. Mengapa?
Jawab :
 Pembelajaran yang tanggap budaya dapat membantu murid memahami materi
yang diajarkan dengan lebih mudah. Hal ini dikarenakan contoh-contoh yang
diberikan sesuai dengan konteks pengalaman belajar dan lingkungan murid.
 Pembelajaran yang tanggap budaya dapat meningkatkan minat murid untuk
mengikuti pembelajaran. Hal ini dikarenakan pembelajaran menjadi terasa lebih
relevan dengan kehidupan mereka.
 Pembelajaran yang tanggap budaya dapat membantu murid mengaplikasikan
materi yang diajarkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dikarenakan mereka
memiliki keterampilan untuk mendeskripsikan objek-objek yang ada di
lingkungan sekitar mereka.

3. Apa kaitannya dengan teori yang sudah Anda pelajari pada topik sebelumnya?
Jawab :
Materi mengenal peserta didik merupakan salah satu dasar yang penting untuk diterapkan
dalam pembelajaran yang tanggap budaya. Dengan mengenal peserta didik, guru dapat
memahami latar belakang pengalaman belajar dan lingkungan mereka. Hal ini dapat
membantu guru dalam memilih materi dan metode pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan murid.

Dalam kasus Made, ia menerapkan pembelajaran yang tanggap budaya dengan


mempertimbangkan latar belakang pengalaman belajar dan lingkungan murid-muridnya.
Ia memberikan contoh teks deskripsi tentang pantai dan beberapa makanan khas di Bali.
Hal ini dilakukan karena Made menyadari bahwa murid-muridnya di Bali lebih familiar
dengan objek-objek tersebut. Berkat modifikasi yang dilakukan Made, sebagian besar
murid dapat memahami dan membuat teks deskripsi dengan mudah.

Berikut adalah beberapa contoh lain penerapan pembelajaran yang tanggap budaya
dalam materi teks deskripsi:
 Guru dapat memberikan contoh teks deskripsi tentang objek-objek yang ada di
lingkungan sekolah, seperti taman, lapangan, atau perpustakaan.
 Guru dapat mengajak murid untuk melakukan pengamatan terhadap lingkungan
sekitar dan menuliskan hasil pengamatan mereka dalam bentuk teks deskripsi.
 Guru dapat meminta murid untuk menuliskan teks deskripsi tentang objek-objek
yang mereka sukai, seperti hewan peliharaan, mainan, atau makanan favorit
mereka.
 Penerapan pembelajaran yang tanggap budaya dapat membantu murid
memahami materi yang diajarkan dengan lebih mudah, meningkatkan minat
mereka untuk mengikuti pembelajaran, dan mengaplikasikan materi yang
diajarkan dalam kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai