Anda di halaman 1dari 3

Nama Mahasiswa : Kelompok 1

Muhammad Bangun Setiya (2300103911100017)


Muhamad Joni (2300103911100145)
Mohammad Zyainullah (2300103911100127)
Nina Byasnurul Banin (2300103911100058)
Kelas : IPS D
Mata Kuliah : Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya
Topik : 3 – Ruang Kolaborasi

Kasus
Saat ini adalah permulaan tahun ajaran baru. Anda adalah seorang wali kelas IV SD yang
memiliki peserta didik usia 10 tahun bernama Rika. Wali kelas Rika ketika kelas III mengeluhkan
dinamika bersekolah Rika kepada Anda. Wali kelas tersebut mengatakan nilainya jauh tertinggal dari
teman-teman lainnya di kelas. Rika juga kurang baik dalam mengerjakan pekerjaan rumahnya selama
masa PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) kemarin. Bahkan pihak wali kelas mengatakan bahwa ia khawatir
dengan tuntutan yang semakin tinggi di kelas IV di pelajaran IPA, Bahasa, dan IPS yang membutuhkan
banyak bacaaan. Rika seringkali tidak menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dan ulangannya
menunjukkan nilai yang kurang. Namun demikian, ketika materi tugas dan ulangan tersebut diulangi
secara lisan dan individual, Rika dapat menjawabnya. Berdasarkan studi kasus di atas, jawablah
pertanyaan di bawah ini, kaitkan dengan konsep, prinsip, dan jenis-jenis asesmen yang telah
dipaparkan.

 Kira-kira bagaimanakah cara melakukan asesmen terhadap keadaan Rika?


Pendidik atau guru diharuskan dapat memahami juga gaya belajar peserta didik dalam
menyampaikan materi pembelajaran. Setiap peserta didik memiliki gaya belajar yang berbeda-beda
sehingga perlu pendekatan yang berbeda pula dari pendidik. Gaya belajar yang dapat dipahami adalah
gaya belajar visual, auditori dan kinestetik. Dalam kasus si Rika ini, dia merupakan peserta didik
dengan gaya belajar auditori dimana gaya belajar yang mengandalkan pendengaran dalam memahami
penyampaian guru. Sehingga guru harus bisa menyesuaikan dengan gaya belajar Rika sehingga
pemahaman terhadap pelajaran akan lebih mudah untuk dipahami. Dapat diketahui bahwa gaya belajar
auditori memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Ciri-ciri: Orang dengan gaya belajar auditori lebih suka belajar melalui pendengaran.
Cara Belajar: Mereka lebih efektif dalam memahami informasi melalui perkataan, ceramah, atau
mendengarkan orang lain.
Strategi Belajar: Diskusi, mendengarkan rekaman audio, membaca teks dengan keras, dan partisipasi
dalam percakapan.

 Jenis asesmen apakah yang akan Anda berikan kepada peserta didik tersebut? Jelaskan
pertimbangan Anda.
Jenis asesmen yang tepat bagi siswa dengan gaya belajar auditori adalah yang menekankan
pendengaran sebagai alat utama dalam memahami dan mengevaluasi pemahaman siswa terhadap
materi pelajaran. Berikut adalah beberapa jenis asesmen yang sesuai untuk siswa dengan gaya
belajar auditori:
1. Ujian Lisan: Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan secara
lisan. Guru dapat mengajukan pertanyaan terkait materi pelajaran dan siswa akan
memberikan jawaban secara verbal. Hal ini memungkinkan mereka menggunakan
pendengaran untuk merespons pertanyaan.
2. Presentasi: Meminta siswa untuk membuat presentasi lisan tentang topik tertentu. Mereka
dapat menjelaskan materi pelajaran kepada kelas dengan menggunakan pendengaran sebagai
alat untuk menyampaikan informasi.
3. Diskusi Kelas: Mengadakan diskusi kelas tentang topik pelajaran. Siswa dengan gaya belajar
auditori akan mendapatkan manfaat dari mendengarkan pandangan dan pendapat teman
sekelas serta guru.
4. Materi Audio: Menggunakan materi audio seperti rekaman ceramah atau wawancara terkait
materi pelajaran. Setelah itu, mengasessmen pemahaman siswa melalui pertanyaan-
pertanyaan terkait materi yang didengar.
5. Kuis Pendengaran: Menggunakan kuis yang berfokus pada informasi yang diberikan melalui
pendengaran. Pertanyaan dapat berupa pertanyaan pilihan ganda, pertanyaan benar atau
salah, atau pertanyaan esai terkait dengan informasi yang didengar.
6. Pemahaman Isi Pendengaran: Menggunakan pertanyaan terbuka yang mengharuskan siswa
merinci apa yang mereka dengar dalam sebuah rekaman atau presentasi audio. Ini dapat
membantu menilai tingkat pemahaman mereka.
7. Asesmen Formatif dengan Audio: Melakukan asesmen formatif selama proses pembelajaran
dengan menggunakan audio untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi yang
diajarkan.
8. Refleksi dan Tanggapan Audio: Meminta siswa untuk merinci apa yang mereka pelajari atau
kesimpulan yang mereka ambil dari materi audio yang mereka dengar.
Asesmen-asemen ini memungkinkan siswa dengan gaya belajar auditori untuk secara
efektif menggunakan pendengaran mereka dalam memahami dan mengevaluasi materi
pelajaran.

 Kesimpulan apa yang Anda dapat tarik dari asesmen yang Anda rancang dan lakukan
tersebut?
Penilaian atau asesmen adalah suatu cara untuk mengukur sejauh mana tingkat pengetahuan
peserta didik dalam memahami pelajaran. Intinya asesmen harus bisa disesuaikan dengan berbagai
macam komponen dari peserta didik seperti gaya belajar. Karena peserta didik memiliki gaya belajar
yang berbeda-beda yang tentu akan berbeda juga dalam memahami pelajaran tersebut. Sehingga
pendidik tidak bisa memaksakan menggunakan satu penilaian tanpa memperhatikan kemampuan dan
minat belajar peserta didik. Akibatnya peserta didik tidak akan bisa memahami pelajaran apabila tidak
bisa menyesuaikan dengan tingkat kemampuan dan minat belajarnya.

Anda mungkin juga menyukai