Anda di halaman 1dari 3

Nama : Fiona Ardellea, S.

Pd
Nisa Nurholisa, S.Pd
Rika Nurhidayah, S.Pd
Bidang PPG : PGSD
Mata Kuliah : Wawasan Kepasundanan
Dosen Pengampu : Acep Roni Hamdani, S.Pd., M.Pd

Ruang Kolaborasi- Topik 2 -


Argumen kritis dalam memahami “ Pandangan orang Sunda yang memuat memuat Silih
asah, asih dan asuh, yang bercirikan ‘"Salapan Rawayan” manusia utama berupa: cageur,
bageur, bener, pinter, singer, teger, pangger, wanter, cangker.

Jawaban :
“Pandangan Hidup Orang Sunda”
Silih asih, silih asah, dan silih asuh merupakan salah satu kearifan lokal suku Sunda yang
dijadikan sebagai pandangan hidup dan memiliki arti yaitu silih yang berarti saling, asih
memiliki arti mengasihi, asah memiliki arti saling membimbing atau mencerdaskan, dan asuh
yaitu saling membimbing. Masyarakat Sunda menanamkan dalam dirinya bahwa kalimat silih
asih silih asah silih asuh merupakan falsafah dalam kehidupan yang harus selalu dipegang.
Sesungguhnya kalimat itu terlahir dari kebudayaan atau karakter masyarakat Sunda sendiri
sejak dulu yang ramah terhadap orang lain, saling melindungi dan saling berbagi terhadap
sesamanya (Arisandi, 2022).
Kata silih asih, silih asah, dan silih asuh diyakini oleh masyarakat Sunda sebagai ajaran
dari Prabu Siliwangi yang diajarkan kepada masyarakat Sunda zaman dulu, sehingga sampai
sekarang semboyan itu banyak digunakan dalam lembaga-lembaga dan organisasi-organisasi
masyarakat Jawa Barat, salah satunya oleh Paguyuban Pasundan. Nilai-nilai tersebut hidup dan
tumbuh di daerah Jawa Barat yang dijunjung tinggi oleh masyarakat suku Sunda dan masih
dilestarikan hingga saat ini (Kurniasih, N., Rakhmaniar, A., & Rachman, R. 2021).
Nilai-nilai dalam semboyan silih asih, silih asah, dan silih asuh bersumber dari dari aspek
agama dan budaya, ini merupakan nilai dasar dalam kehidupan masyarakat Sunda. dan
berkaitan dengan kebutuhan kehidupan manusia dalam mengejar kebahagiaan hidup dunia dan
akhirat.
Pandangan hidup orang Sunda tidak lepas dari Salapan Rawayan yang terdiri dari cageur,
bageur, bener, pinter, singer, teger, pangger, wanter, cangker. Arti cageur dalam bahasa Sunda
bukan hanya sebagai sehat, akan tetapi menceerminkan manusia yang dapat berpikir secara
rasional, dan proporsional yang didasarkan nilai moal yang berlaku di masyarakat.
Bageur berarti baik. Baik yang dimaksudkan disini adalah karakter yang dipunyai oleh
manusia Sunda merupakan rasa kemanusiaan. Kemanusiaan ini mulai dari bersimpati, empati,
menyayangi dan mengerti satu sama lain, memanusiakan manusia. Kehidupan masyarakat Sunda
semuanya berlandaskan pada kasih sayang antar manusia, mereka cenderung untuk
menghindari konflik. Kekeluargaan dan kasih sayang paling utama.
Kata Bener dimaksudkan bahwasannya orang Sunda selalu berkata jujur, tidak
berbohong, tidak saling mengkhianati terutama mengkhianati untuk mendapatkan sesuatu.
Masyarakat orang Sunda selalu mengatakan yang sebenarnya. kita tidak boleh melarang sesuatu
karena itu benar, dan kita harus melarang sesuatu karena itu tidak benar.
Pinter disini mencerminkan masyarakat yang berilmu yang ilmunya mampu menuntun
jalan menuju keberkahan duniawi, yang bersumber dari kemuliaan hidup untuk bekal di akhirat,
bukan ilmu yang menjadikan sombong dan juga bukan ilmu yang menjurus pada keburukan.
Singer merupakan mencerminkan pribadi yang selalu bertoleransi, senang
berkorban/mendahulukan kepentingan orang lain, senang menerima kritik/masukan orang lain
terhadap dirinya untuk dijadikan bahan refleksi diri, dan memiliki rasa kasih sayang terhadap
orang lain.
Teger yang berarti tegar. Artinya orang Sunda selalu tegar dalam menghadapai sebuah
problematic, dinamika, dan permasalahan yang lainnya. Orang Sunda selalu bersabar dan tetap
menghadapi segala persoalan dalam dirinya.
Pangger berarti memiliki hati yang teguh. Maksudnya orang Sunda mempunai keteguhan
hati yang sanagt konsisten untuk menghadapi dari sebuh tujuan. Hal ini selaras dengan hadist
man jadda wa jadda yang mempunyai arti siapa saj ayang bersunggh-sungguh pasti akan
mendapatkannya.
Wanter, wanter disini adalah berani. Berani maksudnya orang sunda seuka berani dalam
kebenaran. Cangker adalah lincah gesit dalam kehidupan. Orang Sunda selalu dapat diandalkan
karena selalu gesit dam lincah.
Referensi :
Arisandi. 2022. Makna semboyan orang Sunda "Silih Asih Silih Asah Silih Asuh. Online. Link:
https://www.kompasiana.com/arisandimedia1/62205c9cbb4486201b4841e2/makna-
semboyan-orang-sunda-silih-asih-silih-asah-silih-asuh
Kurniasih, N., Rakhmaniar, A., & Rachman, R. (2021). Mengembangan Potensi Anak Usia
Dini Melalui Budaya Sunda. Jurnal Penelitian Sosial Ilmu Komunikasi, 5(1), 28–36.
Diakses melalui: https://journal.unpak.ac.id/index.php/apik
Video Youtube : https://youtu.be/sF1S594v_Es?si=AVhYjnf8Y2-xrikH
Heryana, A. (2010). Tritangtu di bumi di kampung naga: Patanjala, 2(3), 359–376.
Mansyur Makbul dkk, 2022. Budaya Organisasi Paguyuban Pasundan, Bandung :Yayasan
Pendidkan Tinggi Pasundan
Permana, R. S. M. (2015). Makna Tri Tangtu Di Buana Yang Mengandung Aspek Komunikasi
Politik Dalam Fragmen Carita Parahyangan. Jurnal Kajian Komunikasi, 3(2), 173–191.
https://doi.org/10.24198/jkk.vol3n2.8.

Anda mungkin juga menyukai