Anda di halaman 1dari 6

TOPIK 2

MULAI DARI DIRI


DASAR-DASAR PENDIDIKAN KI HAJAR DEWANTARA
MK FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA

Nama : I Putu Yogi Setia Permana


NIM : 22130611938
Bidang Studi : Fisika

PPG Prajabatan Gel 2 Tahun 2022

1. Pertanyaan panduan tulisan reflektif kritis terkait konsep pemikiran Ki Hadjar


Dewantara tentang Pendidikan:
• Apa yang Anda ketahui dan pahami dari pemikiran Ki Hadjar Dewantara
tentang pendidikan dan pengajaran?
• Apa relevansi pemikiran Ki Hadjar Dewantara dengan konteks pendidikan
Indonesia saat ini dan konteks pendidikan saat Anda bersekolah?
• Apakah Anda merasa memiliki kemerdekaan belajar ketika Anda menjadi
peserta didik? Apakah Anda juga merasa memiliki kemerdekaan belajar
ketika Anda memilih profesi guru?
Jawaban:
• Apa yang Anda ketahui dan pahami dari pemikiran Ki Hadjar
Dewantara tentang pendidikan dan pengajaran?
Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya
budi pekerti(kekuatan batin,karakter), pikiran (intellek)dan tubuh anak.
Dalam pengertian taman siswa tidakboleh dipisah-pisahkan bagian itu, agar
supaya kita dapat memajukan kesempurnaan hidup, yakni kehidupan dan
penghidupan anak-anak yang kita didik selaras dengan dunianya. Maka dari
itu harus memperhatikan hal-hal berikut ini :
1. Segala alat, usaha, dan cara Pendidikan harus sesuai dengan kodrat atau
keadaanya
2. Kodratnya keadaan itu tersimpan dalam adat istiadat setiap rakyat yang
oleh karenanya bergolonggolong merupakan kesatuan dengan sifat
perikehidupan sendiri-sendiri, bercampurnya usaha untuk mencapai
hidup tertib-damai/
3. Adat istiadat sebagai sifat peri kehidupan atau sifat percampuran usaha
dan daya upaya akan hidup. Tidak luput dari pengaruh jaman dan
tempat. Maka dari itu, tidak tetap dan senantiasa berubah
4. Untuk mengetahui garis hidup. Dari mempelajari jaman yang telah lalu,
sekarang, sehingga dapat membayangkan jaman yang akan datang
5. Percampuran Karena percampuran bangsa. Hal ini terjadi oleh adanya
hubungan modern maka dari itu, kita harus waspada dalam
memilihmana yang baik untuk menambah kemuliaan hidup atau malah
merugikan.hal ini, harus dilandasi dengan senantiasa mengingat bahw
semua kemajuan ini merupakan anugerah dari Tuhan untuk segenap
seluruh manusia di dunia.

Perkataan “Pendidikan”dan “pengajaran”” seringkali dipakai Bersama.


Sebenarnya gabungan dari kedua perkataan itu dapat mengeruhkan
pengeriannya yang asli. Perlu kita ketahui bahwa pengajaran adalah bagian
dari Pendidikan. Maka dari itu, pengajaran adalah Pendidikan dengan cara
memberi ilmu atau pengetahuan, serta juga memberikan keterampilan
kecakapan kepada anak-anak yang keduanya dapat memberikan manfaat
bagi anak-anak baik secara lahir maupun batin. Sedangkan Pendidikan
adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu,
sebagai manusia, dan sebagai masyarakat dapat mencapai keselamatan dan
kebahagiaan setinggi-tingginya.

“Pengajaran harus bersifat kebangsaan Kalua pengajaran bagi anak-anak


tidak berdasarkan kenasionalan, anak-anak tak mungkin mempunyai rasa
cinta bangsa dan makin lama terpisah dari bangsanya,kemudian
barangkali menjadi lawan kita pengajaran Nasional itulah hak dan
kewajiban kita”Ki Hajar Dewantara, 1928

Melihat uraian diatas, kita dapat menangkap pemikiran Ki Hajar Dewantara


mengenai Pendidikan yakni upaya yang konkret untuk memerdekakan
manusia secara utuh dan penuh. Menurut beliau, Pendidikan merupakan
salah satu pintu masuk untuk mewujudkan manusia yang merdeka. Baik
bemerdekaan lahiriah maupun batiniah manusia, baik sebagai makhluk
individual maupun sebagai anggota masyarakat dan warga dunia. Dengan
demikian, pendidikan menjadi wadah untuk membangun otonomi
intelektual, otonomi eksistensial, dan otonomi sosial. Pendidikan adalah
cara untuk sampai pada kesadaran akan pentingnya memiliki ketiga otonomi
diri di atas. Dengan demikian, kemerdekaan badaniah dan batiniah yang
dimaksudkan Ki Hadjar Dewantara adalah keadaan dimana manusia di
Indonesia mampu menegaskan secara serentak otonomi eksistensi dirinya
sebagai warga Indonesia dan warga dunia. Pendidikan menghantar
seseorang memiliki otonomi diri secara utuh dan penuh dalam wilayah
kognisi, afeksi, spiritual, sosial sehingga eksistensinya mampu berdiri
sendiri, tidak tergantung pada orang lain, dan dapat mengatur dirinya
sendiri.
Manusia yang terdidik mampu menyikapi tuntutan -tuntutan dan tantangan
kehidupan dengan sikap yang bijakasan, dan bersahaja. Smanusia tersebut,
tidak terperangkap lagi dalam kepentingankepentngan diri dan golongan
yang temporal dan duniawi sifatnya. Manusia yang merdeka batiniyahnya
adalah manusia yang bukan hanya pintar secara akal maupun kognitifya
tetapi juga benar dalam tindakannya. Maju penalaran akalnya dan sekaligus
maju moralnya. Sehingga tindakan yangdilakukan berdasarkan beriman
kepada Tuhan Yang Maha Esa (dihayati dan sebagai prioritas dalam
tuntunan hidupnya) serta hormat kepada martabat.

• Apa relevansi pemikiran Ki Hadjar Dewantara dengan konteks


pendidikan Indonesia saat ini dan konteks pendidikan saat Anda
bersekolah?
Bangsa ini perlu mewarisi buah pemikiran Ki Hajar Dewantara. Pemikiran
Ki Hajar Dewantara tentang Pendidikan sesuai dengan kondisi masyarakat
di Indonesia, bahkan pemikiran-pemikirannya masih relevan hingga saat ini.
Benar adanya yang dikatakan oleh Ki Hajar Dewantara yang intinya kita
harus bisa bangga atas apa yang kita punya, tidak usah meniru miliki orang
lain. Milik orang lain belum tentu pas dan cocok untuk kita. Tetapi, kita
harus belajar untuk memaksimalkan apa yang kita punya.

Pemikiran yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara dapat menjadi


landasan dalam menentukan Kebijakan Pendidikan yang diambil dalam
pelaksanaan Pendidikan nasional. Karena, didalam pemikiran Ki Hajar
Dewantara terdapat makna filosofi, kultural yang sesuai bagi masyarakat
bumi pertiwi Indonesia. Krisis akan kebijakan Pendidikan tengah dirasakan
di bumi pertiwi. Karena, saat ini, penetapan kebijakan Pendidikan justru
berorientasi kepada system Pendidikan yang telah diterapkan di berbagai
negara. Hal ini, tentunya bisa mempengaruhi hasil dari kebijakan tersebut.
Padahal, Indonesia memiliki budaya serta falsafah yang sangat istimewa.
Tentunya, sebagai penentu kebijakan Pendidikan harus bisa menentukan
arah dan tujuan Pendidikan yang sejalur dengan falsafah budaya Indonesia.
maka dari itu, diperlukan adanya pengambilan kebijakan yang tepat.

Maka dari itu, dalam pelaksanaan Pendidikan perlu adanya landasan


Pendidikan yang mampu memberikan ciri khas sesuai dengan falsafah
kehidupan bangsa. . Seperti pemikiran-pemikiran oleh Ki Hajar Dewantara.
Ki Hajar Dewantara adalah sosok pemikir dan penggiat Pendidikan. Ia juga
dijuluki sebagai bapak Pendidikan nasional yang hari kelahirannya
diperingati sebagai hari Pendidikan nasional yakni setiap tanggal 2 Mei.
Pada mulanya, Ki Hajar dewantara terkenal akan tulisantulisannya yang
berbau politik dan menggugah semangat perjuangan bangsa. Setelah itu, Ki
Hajar Dewantara memberikan perhatian terhadap Pendidikan dan
pengajaran. Pemikiran-pemikirannya serta perhatiannya terhadap dunia
Pendidikan menjadikan Ki Hajar Dewantara menjadi salah satu tokoh
peletak dasar Pendidikan Bangsa Indonesia.

Kehidupan masa kini dan masa-masa yang akan datang akan selalu akrab
dengan penggunaan IPTEK. Revolusi industri, globalisasi, era disrupsi,
digitalisasi, Artificial Intellegence (AI), Internet of Things (IoT) adalah
beberapa istilah sekaligus fenomena yang akrab dengan kehidupan kita
masa kini dan masa-masa yang akan datang. Pendidikan menjadi salah satu
bidang yang juga sangat terpengaruh oleh perkembangan IPTEK. Dalam
konteks mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa yang akan datang
yang begitu lekat dengan penggunaan teknologi, maka pendekatan IPTEK
di bidang pendidikan amat sangat diperlukan. Ki Hadjar Dewantara
menyatakan bahwa

“Untuk mendapatkan sistem pengajaran yang berfaedah bagi


perikehidupan bersama, haruslah sistim itu disesuaikan dengan hidup dan
penghidupan rakyat serta pentingnya asas menurut keadaan
(natuurlijkheid), dalam arti segala alat, usaha dan cara pendidikan harus
sesuai dengan kodratnya keadaan.”

Makna yang tersirat dari pemikiran Ki Hadjar Dewantara tersebut adalah


pentingnya kontekstualitas dalam pendidikan, pendidikan yang sesuai
dengan zamannya, atau asas menurut keadaan (natuurlijkheid). Para siswa
dan anak-anak kita yang saat ini sedang belajar adalah generasi penerus
bangsa yang kelak akan mewarnai kehidupan dan peradaban bangsa
Indonesia. Maka dari itu, perikehidupan dan kehidupan yang “serba
teknologi” harus dipersiapkan sejak dini, supaya para generasi penerus kita
tidak gagap teknologi sekaligus tidak kehilangan moral pijakan sebagai
bangsa Indonesia.

• Apakah Anda merasa memiliki kemerdekaan belajar ketika Anda


menjadi peserta didik? Apakah Anda juga merasa memiliki
kemerdekaan belajar ketika Anda memilih profesi guru?
Pada saat menjadi peserta didik pemebelajaran masih berpusat pada guru,
namus peserta didik diberikan kesempatan untuk belajar secara mandiri.
kemudian dalam profesi guru saya memiliki kemerdekaan bekajar dimana
semua pengetahuan informasi dan materi dapat kita cari dan pelajari secara
mandiri.
2. Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada diri Anda sebagai seorang
pendidik dan pada peserta didik Anda setelah mempelajari topik ini?
untuk diri sendiri:
Jawaban:
Harapannya, saya dan guru-guru di indonesia memahami konsep pemikiran Ki
Hajar Dewantara tentang pendidikan dan pengajaran, agar roh dari pendidikan
yang sesungguhnya dapat terealisasikan. kemudian memahami pentingnya
pendidikan. Selain itu saya juga berharap, Praktik baik yang dapat saya
terapkan di kelas saya agar mencerminkan pemikiran KHD diantaranya adalah,
harus memandang peserta didik sesuai dengan kodrat jiwanya masing-masing
yang dibawa sejak lahir. Maka penting kiranya untuk menemukan kodrat jiwa
anak. Maka dalam pembelajaran perlu mengenali kodrat jiwa anak kemudian
menuntunnya. Sehingga potensi, bakat, minat anak dapat berkembang dengan
baik. Dalam kelas perlu untuk menciptakan ekosistem yang mendukung
tumbuh kembang kodrat jiwa anak. Serta mengupayakan untuk menghindarkan
dari hal-hal yang mengganggunya

3. Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada diri Anda sebagai seorang
pendidik dan pada peserta didik Anda setelah mempelajari topik ini?
untuk peserta didik:
Jawaban:
Harapan saya peserta didik juga sadar akan kodratnya dan paham akan peran
guru, rasa percaya dan haus akan ilmu guru dirasakan semua peserta didik.
pembelajaran yang berpusat pada murid. Pembelajaran yang berpusat pada
murid ini, diantaranya dapat dilaksanakan dengan metode pembelajaran
berbasis proyek.

4. Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang Anda harapkan ada dalam topik ini?
untuk diri sendiri:
Jawaban:
1. Kegiatan yang diharapkan adalah melakukan praktk langsung proses
belajar mengajar yang sesuai dengan dasar-dasar pendidikan Ki Hajar
Dewantara
2. Materi yang dipelajarari dapat membantu proses menuju guru profesional
yaitu Dasar-dasar pendidikan Ki Hajar Dewanatar, Mentode Montesori,
dan Taman siswa, dan Pidato Honoris Causa
3. Manfaatnya dapat mengarahkan peserta didik menuju pendidikan yang
benar memerdekakan manusia sesuai dengan kurikulum saat ini yaitu
merdeka belajar selain itu dapat menjadi bekal dan meningkatkan
profesionalisme saya sebagai Guru.
4. Hal yang dapat ditepkan di kelas adalah semaksimal mungkin untuk
melaksanakan prinsip-prinsip pembelajaran KHD. prinsip tersebut
diantaranya seperti Ing ngarso sung tuladha, ing madyo mangun
karso dan tut wuri handayani. dengan memberikan contoh, memotivasi
serta memberikan dorongan. kemudian juga ada asah, asih, dan asuh.
membawa nilai-nilai kekeluargaan ke dalam kelas. Dengan memandang
peserta didik seperti anak sendri dan memposisikan diri sebagai orang tua
bagi mereka sehingga rasa kekeluargaan dapat tumbuh. Tidak hanya
dengan siswa namun juga dengan wali murid.

5. Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang Anda harapkan ada dalam topik ini?
untuk peserta didik:
Jawaban:
1. Peserta didik memahami dasar-dasar pendidikan Ki Hajar Dewantara, serta
peran guru dalam mendidik
2. Materi yang dipelajarari dapat membantu proses menuju cita cita peserta
didik
3. Menjadi motivasi bagi peserta didik untuk terus belajar

Anda mungkin juga menyukai