1. Kemukakan gagasan anda terkait: alasan menjadi Guru dan pemahaman mahasiswa tentang
Pemikiran Ki Hadjar Dewantara terkait pendidikan!
Jawaban:
Menjadi guru adalah pilihan diri yang berasal dari panggilan jiwa. Menjadi guru berarti harus dapat
mengajar dan mendidik dengan baik. Seorang guru haruslah dapat mengembangkan kemampuan
dan potensi diri peserta didik melalui pembelajaran yang berpihak pada peserta didik. Pemikiran Ki
Hadjar Dewantara tentang pendidikan sangat cocok dengan filosofi menjadi guru. KHD percaya
bahwa pendidikan adalah hak asasi setiap individu dan harus diakses oleh semua lapisan
masyarakat tanpa terkecuali. Beliau juga menekankan pentingnya pendidikan yang berkualitas dan
berkontribusi pada pembangunan sosial dan budaya bangsa. KHD menyatakan bahwa pendidikan
harus membentuk individu yang memiliki karakter yang kuat dan dapat berpikir kritis. Pendidikan
harus difokuskan pada pengembangan kepribadian siswa, bukan hanya pada transfer ilmu
pengetahuan. Menjadi guru yang mengikuti filosofi KHD berarti memandang siswa sebagai individu
yang unik dengan potensi yang berbeda-beda. Guru harus berusaha untuk memberikan pendidikan
yang berkualitas dan inklusif, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan
diri dan berpikir kritis.
2. Kemukakan argumen kritis dan reflektif tentang perjalanan Pendidikan di Indonesia sebelum
kemerdekaan (zaman kolonial), sesudah kemerdekaan dan Pendidikan Abad ke- 21
Jawaban:
Perjalanan pendidikan di Indonesia sebelum kemerdekaan (zaman kolonial) ditandai oleh sistem
pendidikan yang dikontrol oleh pemerintah kolonial. Pendidikan formal hanya tersedia untuk
golongan elit saja dan tujuannya untuk menghasilkan pegawai yang loyal pada pemerintah kolonial.
Bahasa resmi yang digunakan dalam pendidikan adalah bahasa Belanda dan tidak ada usaha untuk
mengembangkan pendidikan di kalangan raky-rakyat. Setelah kemerdekaan, pendidikan di
Indonesia ditujukan untuk memajukan bangsa dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan pendidikan yang mencakup pengembangan sekolah
dasar dan menengah, peningkatan kualitas guru, dan pengembangan pendidikan tinggi. Namun,
masih banyak tantangan yang dihadapi, termasuk keterbatasan sumber
daya, kurangnya akses pendidikan di wilayah pedesaan, dan masih rendahnya tingkat literasi
masyarakat. Pendidikan Abad ke-21 di Indonesia diharapkan dapat mengatasi tantangan-tantangan
tersebut dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua lapisan masyarakat untuk mencapai
pendidikan yang berkualitas. Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan yang mencakup
pengembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pendidikan, peningkatan kualitas
guru, dan pengembangan program pendidikan inklusif. Namun, masih diperlukan kerja sama dan
dukungan dari berbagai pihak untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan merata bagi
semua warga negara Indonesia.
3. Kemukakan pandangan dan gagasan anda tentang pemahaman terkait kodrat manusia dalam
mewujudkan Pendidikan yang berpihak pada murid dan memerdekakan murid Jawaban: Kodrat
manusia sebagai makhluk sosial yang berkembang dan berubah seiring dengan perkembangan
alam dan zaman sangat penting dalam mewujudkan pendidikan yang berpihak pada murid dan
memerdekakan murid. Pendidikan yang berpihak pada murid adalah pendidikan yang mengakui hak
asasi setiap individu untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan mengembangkan potensi
mereka. Ini berarti pendidikan harus difokuskan pada pengembangan kepribadian siswa, bukan
hanya pada transfer ilmu pengetahuan. Kodrat manusia sebagai makhluk yang berkembang dan
berubah mengajarkan bahwa setiap individu unik dan memiliki potensi yang berbeda-beda. Oleh
karena itu, pendidikan harus diarahkan untuk mengembangkan potensi yang unik pada setiap siswa
dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua siswa untuk berkembang dan tumbuh. Selain
itu, kodrat manusia sebagai makhluk sosial juga menunjukkan bahwa setiap individu memiliki hak
yang sama untuk berpartisipasi dalam masyarakat dan membuat pilihan yang tepat bagi diri mereka
sendiri. Oleh karena itu, pendidikan harus membekali siswa dengan keterampilan yang diperlukan
untuk berpartisipasi secara aktif dalam masyarakat dan membuat pilihan yang berkualitas.
Pendidikan yang memerdekakan murid adalah pendidikan yang memberikan kesempatan kepada
siswa untuk berpikir kritis dan mengejar cita-cita mereka sendiri. Ini berarti pendidikan harus
mengajarkan siswa untuk mengejar tujuan yang mereka inginkan dan mengambil tanggung jawab
atas pilihan mereka sendiri.
Dimensi Profil Pelajar Pancasila diintegrasikan dalam kegiatan pengembangan minat dan bakat
peserta didik. Seperti contohnya adalah kegiatan ekstrakurikuler Futsal yang menerapkan dimensi
Gotong Royong, kegiatan ekstrakurikuler Karya Tulis menerapkan dimensi Bernalar Kritis, dan
kegiatan ekstrakurikuler Rohis yang menerapkan dimensi Beriman, Bertakwa kepada Tuhan yang
Maha Esa dan Berakhlak Mulia.
5. Kemukakan gagasan anda terkait pemahaman tentang identitas manusia Indonesia dan kaitannnya
dengan mengenal peserta didik Jawaban: Identitas manusia Indonesia dapat didefinisikan sebagai
kombinasi dari berbagai faktor yang membentuk kepribadian dan karakter seseorang, seperti
budaya, agama, bahasa, dan tradisi. Identitas ini sangat penting dalam membentuk persepsi
seseorang tentang dirinya sendiri dan lingkungan sekitarnya. Dalam hal pendidikan, mengenal
identitas peserta didik sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan
mendukung. Dengan mengetahui latar belakang, budaya, dan kondisi sosial-ekonomi peserta didik,
guru dapat menyesuaikan metode pengajaran dan membuat lingkungan belajar yang sesuai dengan
kebutuhan mereka. Selain itu, mengenal identitas peserta didik juga dapat membantu dalam
pembentukan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dan minat mereka. Dengan demikian,
peserta didik akan merasa lebih nyaman dan terlibat dalam proses belajar, yang pada akhirnya
dapat meningkatkan hasil belajar mereka.
UAS
FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA
Perkembangan pendidikan di Indonesia sudah dimulai sejak zaman Pra - sejarah , Hindu Budha ,
Kolonial hingga saat ini . Meskipun Indonesia sudah merdeka , tapi kenyataannya masih ada
belenggu - belenggu yang mengganggu kemerdekaan peserta didik dan guru didalam praktik
pendidikan di Indonesia hingga saat ini . Sehingga masalah ini menjadi penghambatan untuk
kemajuan pendidikan Indonesia . Jika dibandingkan dengan pelaksanaan pendidikan dahulu dan
saat ini , pendidikan sekarang sudah lebih mementingkan kualitas dan berpedoman pada UU
Sisdiknas dan hasil pemikiran - pemikiran Ki Hajar Dewantara .
Saat ini pemerintah sudah mengupayakan untuk memerdekaan peserta didik melalui paradigma
baru dalam proses pembelajaran . Melalui mata kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia ini saya
mendapatkan pemahaman dan pengalaman baru terkait nilai - nilai filosofi Ki Hajar Dewantara .
Gagasan yang dikemukakan Ki Hadjar Dewantara mengenai pendidikan yang memperhatikan
kodrat peserta didik dan mempertimbangkan aspek keseimbangan cipta , rasa , dan karsa . Yaitu
pendidikan yang tidak hanya mengedepankan pengetahuan , tetapi juga mengembangkan
keterampilan berfikir dan kecerdasan batin . Pemahaman baru inilah yang menjadi refleksi diri saya
untuk mengajar di sekolah nanti . Pendidikan yang berpihak pada peserta didik dan memerdekakan
peserta didik dalam pendidikan abad ke - 21 ini , yang akan implementasikan di sekolah nantinya.