Anda di halaman 1dari 12

SOAL UTS FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA PPG PRAJAB 2022

1. Kemukakan gagasan anda terkait: alasan menjadi Guru dan pemahaman mahasiswa tentang
Pemikiran Ki Hadjar Dewantara terkait pendidikan!
Jawaban:
Menjadi guru adalah pilihan diri yang berasal dari panggilan jiwa. Menjadi guru berarti harus dapat
mengajar dan mendidik dengan baik. Seorang guru haruslah dapat mengembangkan kemampuan
dan potensi diri peserta didik melalui pembelajaran yang berpihak pada peserta didik. Pemikiran Ki
Hadjar Dewantara tentang pendidikan sangat cocok dengan filosofi menjadi guru. KHD percaya
bahwa pendidikan adalah hak asasi setiap individu dan harus diakses oleh semua lapisan
masyarakat tanpa terkecuali. Beliau juga menekankan pentingnya pendidikan yang berkualitas dan
berkontribusi pada pembangunan sosial dan budaya bangsa. KHD menyatakan bahwa pendidikan
harus membentuk individu yang memiliki karakter yang kuat dan dapat berpikir kritis. Pendidikan
harus difokuskan pada pengembangan kepribadian siswa, bukan hanya pada transfer ilmu
pengetahuan. Menjadi guru yang mengikuti filosofi KHD berarti memandang siswa sebagai individu
yang unik dengan potensi yang berbeda-beda. Guru harus berusaha untuk memberikan pendidikan
yang berkualitas dan inklusif, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan
diri dan berpikir kritis.
2. Kemukakan argumen kritis dan reflektif tentang perjalanan Pendidikan di Indonesia sebelum
kemerdekaan (zaman kolonial), sesudah kemerdekaan dan Pendidikan Abad ke- 21
Jawaban:
Perjalanan pendidikan di Indonesia sebelum kemerdekaan (zaman kolonial) ditandai oleh sistem
pendidikan yang dikontrol oleh pemerintah kolonial. Pendidikan formal hanya tersedia untuk
golongan elit saja dan tujuannya untuk menghasilkan pegawai yang loyal pada pemerintah kolonial.
Bahasa resmi yang digunakan dalam pendidikan adalah bahasa Belanda dan tidak ada usaha untuk
mengembangkan pendidikan di kalangan raky-rakyat. Setelah kemerdekaan, pendidikan di
Indonesia ditujukan untuk memajukan bangsa dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan pendidikan yang mencakup pengembangan sekolah
dasar dan menengah, peningkatan kualitas guru, dan pengembangan pendidikan tinggi. Namun,
masih banyak tantangan yang dihadapi, termasuk keterbatasan sumber
daya, kurangnya akses pendidikan di wilayah pedesaan, dan masih rendahnya tingkat literasi
masyarakat. Pendidikan Abad ke-21 di Indonesia diharapkan dapat mengatasi tantangan-tantangan
tersebut dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua lapisan masyarakat untuk mencapai
pendidikan yang berkualitas. Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan yang mencakup
pengembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pendidikan, peningkatan kualitas
guru, dan pengembangan program pendidikan inklusif. Namun, masih diperlukan kerja sama dan
dukungan dari berbagai pihak untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan merata bagi
semua warga negara Indonesia.
3. Kemukakan pandangan dan gagasan anda tentang pemahaman terkait kodrat manusia dalam
mewujudkan Pendidikan yang berpihak pada murid dan memerdekakan murid Jawaban: Kodrat
manusia sebagai makhluk sosial yang berkembang dan berubah seiring dengan perkembangan
alam dan zaman sangat penting dalam mewujudkan pendidikan yang berpihak pada murid dan
memerdekakan murid. Pendidikan yang berpihak pada murid adalah pendidikan yang mengakui hak
asasi setiap individu untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan mengembangkan potensi
mereka. Ini berarti pendidikan harus difokuskan pada pengembangan kepribadian siswa, bukan
hanya pada transfer ilmu pengetahuan. Kodrat manusia sebagai makhluk yang berkembang dan
berubah mengajarkan bahwa setiap individu unik dan memiliki potensi yang berbeda-beda. Oleh
karena itu, pendidikan harus diarahkan untuk mengembangkan potensi yang unik pada setiap siswa
dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua siswa untuk berkembang dan tumbuh. Selain
itu, kodrat manusia sebagai makhluk sosial juga menunjukkan bahwa setiap individu memiliki hak
yang sama untuk berpartisipasi dalam masyarakat dan membuat pilihan yang tepat bagi diri mereka
sendiri. Oleh karena itu, pendidikan harus membekali siswa dengan keterampilan yang diperlukan
untuk berpartisipasi secara aktif dalam masyarakat dan membuat pilihan yang berkualitas.
Pendidikan yang memerdekakan murid adalah pendidikan yang memberikan kesempatan kepada
siswa untuk berpikir kritis dan mengejar cita-cita mereka sendiri. Ini berarti pendidikan harus
mengajarkan siswa untuk mengejar tujuan yang mereka inginkan dan mengambil tanggung jawab
atas pilihan mereka sendiri.
Dimensi Profil Pelajar Pancasila diintegrasikan dalam kegiatan pengembangan minat dan bakat
peserta didik. Seperti contohnya adalah kegiatan ekstrakurikuler Futsal yang menerapkan dimensi
Gotong Royong, kegiatan ekstrakurikuler Karya Tulis menerapkan dimensi Bernalar Kritis, dan
kegiatan ekstrakurikuler Rohis yang menerapkan dimensi Beriman, Bertakwa kepada Tuhan yang
Maha Esa dan Berakhlak Mulia.
5. Kemukakan gagasan anda terkait pemahaman tentang identitas manusia Indonesia dan kaitannnya
dengan mengenal peserta didik Jawaban: Identitas manusia Indonesia dapat didefinisikan sebagai
kombinasi dari berbagai faktor yang membentuk kepribadian dan karakter seseorang, seperti
budaya, agama, bahasa, dan tradisi. Identitas ini sangat penting dalam membentuk persepsi
seseorang tentang dirinya sendiri dan lingkungan sekitarnya. Dalam hal pendidikan, mengenal
identitas peserta didik sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan
mendukung. Dengan mengetahui latar belakang, budaya, dan kondisi sosial-ekonomi peserta didik,
guru dapat menyesuaikan metode pengajaran dan membuat lingkungan belajar yang sesuai dengan
kebutuhan mereka. Selain itu, mengenal identitas peserta didik juga dapat membantu dalam
pembentukan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dan minat mereka. Dengan demikian,
peserta didik akan merasa lebih nyaman dan terlibat dalam proses belajar, yang pada akhirnya
dapat meningkatkan hasil belajar mereka.

UAS
FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA

Konsep pendidikan yang


dikenalkan oleh Ki Hadjar
Dewantara yaitu pendidikan
seharusnya memberikan
kebebasan kepada anak didik
untuk menjadi manusia
merdeka. Ki
Hadjar menekankan bahwa
pendidikan tidak boleh
mengganggu kebebasan orang
lain. Ia
memahami manusia merdeka
sebagai individu yang mampu
mengatur hidup mereka dengan
baik dan tertib. Konsep
pendidikan memerdekakan ini
dipraktikkan oleh Ki Hadjar
sejak
tahun 1920-an melalui lembaga
pendidikan Taman Siswa.
Oleh karena itu, konsep
pendidikan memerdekakan
Ki Hadjar Dewantara perlu
menjadi acuan bagi sekolah
dalam mengelola pendidikan
saat ini. Hal-hal seperti
penetapan
kurikulum, akses pendidikan,
distribusi guru, anggaran
pendidikan, dan partisipasi
masyarakat dalam
pengembangan pendidikan
harus berdasar pada visi
pendidikan yang
memberikan kebebasan, bukan
membatasi anak didik maupun
guru
Konsep pendidikan yang
dikenalkan oleh Ki Hadjar
Dewantara yaitu pendidikan
seharusnya memberikan
kebebasan kepada anak didik
untuk menjadi manusia
merdeka. Ki
Hadjar menekankan bahwa
pendidikan tidak boleh
mengganggu kebebasan orang
lain. Ia
memahami manusia merdeka
sebagai individu yang mampu
mengatur hidup mereka dengan
baik dan tertib. Konsep
pendidikan memerdekakan ini
dipraktikkan oleh Ki Hadjar
sejak
tahun 1920-an melalui lembaga
pendidikan Taman Siswa.
Oleh karena itu, konsep
pendidikan memerdekakan
Ki Hadjar Dewantara perlu
menjadi acuan bagi sekolah
dalam mengelola pendidikan
saat ini. Hal-hal seperti
penetapan
kurikulum, akses pendidikan,
distribusi guru, anggaran
pendidikan, dan partisipasi
masyarakat dalam
pengembangan pendidikan
harus berdasar pada visi
pendidikan yang
memberikan kebebasan, bukan
membatasi anak didik maupun
guru
Konsep pendidikan yang
dikenalkan oleh Ki Hadjar
Dewantara yaitu pendidikan
seharusnya memberikan
kebebasan kepada anak didik
untuk menjadi manusia
merdeka. Ki
Hadjar menekankan bahwa
pendidikan tidak boleh
mengganggu kebebasan orang
lain. Ia
memahami manusia merdeka
sebagai individu yang mampu
mengatur hidup mereka dengan
baik dan tertib. Konsep
pendidikan memerdekakan ini
dipraktikkan oleh Ki Hadjar
sejak
tahun 1920-an melalui lembaga
pendidikan Taman Siswa.
Oleh karena itu, konsep
pendidikan memerdekakan
Ki Hadjar Dewantara perlu
menjadi acuan bagi sekolah
dalam mengelola pendidikan
saat ini. Hal-hal seperti
penetapan
kurikulum, akses pendidikan,
distribusi guru, anggaran
pendidikan, dan partisipasi
masyarakat dalam
pengembangan pendidikan
harus berdasar pada visi
pendidikan yang
memberikan kebebasan, bukan
membatasi anak didik maupun
guru
Prinsip pendidikan yang memerdekakan juga berarti memahami bahwa pendidik harus memiliki
pemikiran yang bebas dan merdeka. Pendidik harus bertanggung jawab atas perkembangan siswa
yang diterimanya selama mereka belajar di sekolah. Kegagalan yang terjadi pada masa depan
siswa adalah hasil dari keegoisan pendidik yang mengambil hak bahagia siswa dan tidak
menghargai keinginan dan kebutuhan mereka saat mereka berada di sekolah. Praktik pembelajaran
yang baik menuntut kita untuk selalu melakukan refleksi dan evaluasi terhadap proses
pembelajaran. Hal ini akan memicu ide-ide baru dan inisiatif untuk memperbaiki kesalahan dan
meningkatkan kualitas pembelajaran. Kita harus memahami bahwa proses pembelajaran bukan
hanya tentang mengejar nilai dan memenuhi kurikulum, tapi juga membuat murid merasa senang
dan tertantang dalam belajar. Dengan mengaitkan materi yang diajarkan dengan keadaan dan
kemampuan murid, maka pembelajaran akan menjadi lebih menyenangkan. Pembelajaran berbasis
proyek dan memberikan peran dan tanggung jawab pada murid merupakan bentuk praktik
pembelajaran yang memerdekakan. Cara ini dapat memotivasi dan meningkatkan karakter murid
sesuai dengan profil pelajar Pancasila. Contohnya, dengan membentuk kelompok kecil di kelas dan
menggantikan peran setiap hari pada anggotanya, maka murid akan belajar memimpin dan merasa
lebih percaya diri dalam pembelajaran. Pertama, praktik-praktik pembelajaran yang membosankan
dan tidak mempertimbangkan kebutuhan anak seperti drilling materi dan soal seharusnya tidak
dilakukan lagi. Guru hanya memikirkan keinginannya untuk menyelesaikan materi yang ditentukan
tanpa memperhatikan kebutuhan dan perasaan anak. Pembelajaran berbasis konten tidak lagi
menjadi fokus utama dalam proses pembelajaran di sekolah. Kedua, pemikiran guru yang hanya
mengejar nilai dan menilai hasil belajar berdasarkan KKM merugikan bagi anak. Ini dapat
menyebabkan praktik pembelajaran yang tidak bermakna bagi anak dan membuat mereka merasa
tertekan untuk memperoleh nilai yang sesuai dengan KKM. Pembelajaran seharusnya tidak hanya
berfokus pada pencapaian KKM saja, tetapi juga harus memperhatikan perkembangan dan
kemajuan anak secara keseluruhan. Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan I (PPL I)
dilaksanakan di SMA Negeri 8 Makassar pada tanggal 24 Oktober 2022 sampai dengan tanggal 31
Januari 2023. Banyak hal yang menjadi pelajaran bermakna saat mengikuti kegiatan PPL. Terdapat
beberapa hal yang menjadi praktik baik pendidikan yang memerdekaan di lokasi PPL, yaitu:
a. Budaya senyum, salam dan sapa.
Budaya senyum, salam, dan sapa merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan sebagai
bentuk etika dan sikap sopan santun dalam berinteraksi dengan orang lain. Dalam hal ini, sekolah
memberikan pendidikan tentang budaya ini kepada peserta didik dan memastikan bahwa budaya ini
dijalankan dimanapun. Praktik senyum, salam sapa di sekolah lokasi PPL dilakukan mulai dari siswa
memasuki lingkungan sekolah.
b. Gotong royong. Gotong royong merupakan salah satu praktik yang mengedepankan kerjasama
dan kekeluargaan antar sesama. Dalam hal ini, sekolah memfasilitasi peserta didik untuk melakukan
kegiatan gotong royong selama PPL agar mereka dapat memahami arti kerjasama dan mempererat
tali persaudaraan. Setiap harinya sebelum proses pembelajaran dimulai, setiap kelas membersihkan
ruang kelas dan daerah sekitar kelas bersama-sama.
c. Literasi kitab suci selama 15 menit sebelum memulai pembelajaran. Literasi kitab suci merupakan
hal yang sangat baik untuk dilakukan sebagai upaya membangun jiwa spiritual peserta didik. Dalam
hal ini, sekolah memfasilitasi peserta didik untuk membaca kitab suci selama 15 menit sebelum
memulai pembelajaran, agar mereka dapat menemukan rahmat dan inspirasi dalam hidup mereka.
d. Sekolah memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan minat dan bakat melalui kegiatan
ekstrakurikuler. Hal ini sangat penting dilakukan agar peserta didik dapat menemukan bidang yang
sesuai dengan minat dan bakat mereka, sehingga mereka dapat lebih terfokus dan berkembang
dalam bidang tersebut.
e. Sekolah telah menciptakan suasana kelas yang nyaman, aman, mandiri serta menyenangkan.
Suasana kelas yang nyaman, aman, mandiri serta menyenangkan merupakan hal yang sangat
penting bagi proses belajar mengajar. Sekolah harus memastikan bahwa suasana kelas memenuhi
kriteria tersebut agar peserta didik dapat fokus dan menikmati proses belajar.
f. Adanya kerja sama dengan elemen masyarakat yang memiliki keahlian di bidang tertentu,
sehingga sumber informasi tidak hanya bersumber dari guru saja. Kerja sama dengan elemen
masyarakat yang memiliki keahlian di bidang tertentu merupakan hal yang sangat baik untuk
dilakukan agar peserta didik dapat belajar dan memahami bidang tertentu secara langsung dari
sumber informasi yang kredibel. Sekolah tempat PPL beberapa kali melakukan kerja sama dengan
lembaga belajar pendidikan.
TOPIK 1.KONEKSI ANTAR MATERI
Elya priska mahsiswa ppg upr
Menurut Ki Hadjar Dewantara "Pendidikan sebagai tuntunan, yaitu tuntunan dalam hidup tumbuhnya
murid"
Sebelum Kemerdekaan, tidak semua orang dapat mengenyam pendidikan. Pendidikan hanya
diperentukkan untuk calon pegawai serta pembelajaran saat itu hanya sebatas menulis, membaca,
dan berhitung.

Perkembangan pendidikan di Indonesia sudah dimulai sejak zaman Pra - sejarah , Hindu Budha ,
Kolonial hingga saat ini . Meskipun Indonesia sudah merdeka , tapi kenyataannya masih ada
belenggu - belenggu yang mengganggu kemerdekaan peserta didik dan guru didalam praktik
pendidikan di Indonesia hingga saat ini . Sehingga masalah ini menjadi penghambatan untuk
kemajuan pendidikan Indonesia . Jika dibandingkan dengan pelaksanaan pendidikan dahulu dan
saat ini , pendidikan sekarang sudah lebih mementingkan kualitas dan berpedoman pada UU
Sisdiknas dan hasil pemikiran - pemikiran Ki Hajar Dewantara .

Saat ini pemerintah sudah mengupayakan untuk memerdekaan peserta didik melalui paradigma
baru dalam proses pembelajaran . Melalui mata kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia ini saya
mendapatkan pemahaman dan pengalaman baru terkait nilai - nilai filosofi Ki Hajar Dewantara .
Gagasan yang dikemukakan Ki Hadjar Dewantara mengenai pendidikan yang memperhatikan
kodrat peserta didik dan mempertimbangkan aspek keseimbangan cipta , rasa , dan karsa . Yaitu
pendidikan yang tidak hanya mengedepankan pengetahuan , tetapi juga mengembangkan
keterampilan berfikir dan kecerdasan batin . Pemahaman baru inilah yang menjadi refleksi diri saya
untuk mengajar di sekolah nanti . Pendidikan yang berpihak pada peserta didik dan memerdekakan
peserta didik dalam pendidikan abad ke - 21 ini , yang akan implementasikan di sekolah nantinya.

Anda mungkin juga menyukai