Anda di halaman 1dari 7

NURMITA JANNA

229022485034
PGSD-002

UTS FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA (PPG PRAJAB 2022)

1. Kemukakan gagasan anda terkait: alasan menjadi Guru dan pemahaman mahasiswa
tentang Pemikiran Ki Hadjar Dewantara terkait Pendidikan
Jawab :
Menjadi guru yang bermanfaat yang mampu berbagi dan menanamkan nilai-
nilai kebaikan kepada siswa, keluarga dan lingkungan masanyarakat sehingga mampu
memberikan kegiatan belajar yang lebih baik dan meningkatkan kodratnya masing-
masing. Guru adalah pendidik yang menyampaikan ilmu pengetahuan dan membantu
dalam perkembangan karakter siswa. Selain itu, guru juga memiliki peran dalam
mengarahkan siswa untuk mencapai dan mengembangkan potensi mereka dan
membantu siswa dalam mencapai tujuan hidup mereka.
Pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan sangat penting diketahui
oleh mahasiswa yang akan menjadi guru profesional. Ki Hadjar Dewantara adalah
tokoh pendidikan nasional yang memperjuangkan pendidikan yang berkualitas dan
merdeka. Ia menekankan pentingnya pendidikan yang berpusat pada kebutuhan siswa
dan masyarakat, serta pendidikan yang mengedukasi siswa untuk menjadi pribadi yang
mandiri dan berkontribusi positif dalam masyarakat. Ki Hadjar Dewantara tersebut agar
dapat menerapkannya dalam proses belajar mengajar sehingga dapat menghasilkan
siswa yang mandiri, berkualitas dan berkontribusi positif bagi masyarakat.
2. Kemukakan argumen kritis dan reflektif tentang perjalanan Pendidikan di Indonesia
sebelum kemerdekaan (zaman kolonial), sesudah kemerdekaan dan Pendidikan Abad
ke- 21
Jawab :
Sejak zaman kolonial, pendidikan di Indonesia diorganisir oleh pemerintah
kolonial untuk memenuhi kebutuhan pemerintah dan ekonomi. Pendidikan yang
ditawarkan sangat terbatas dan hanya diberikan kepada kelas atas masyarakat saja.
Pendidikan yang diberikan juga bertujuan untuk mengontrol pikiran dan sikap
masyarakat, sehingga tidak memungkinkan untuk mengembangkan potensi masyarakat
secara maksimal.
Setelah kemerdekaan, pendidikan di Indonesia mulai berkembang dengan cepat.
Pemerintah menganggarkan dana yang cukup besar untuk pendidikan dan mendorong
pembangunan sekolah dan perguruan tinggi. Namun, masih terdapat kesenjangan
pendidikan antara daerah yang maju dan yang tertinggal, serta masih terdapat
kesenjangan akses pendidikan antara kelas sosial yang berbeda.
Di era abad ke-21, pendidikan di Indonesia terus berkembang, dengan
diterapkannya teknologi dalam proses belajar mengajar, serta dikembangkannya
kurikulum yang sesuai dengan perkembangan zaman. Namun, masih terdapat masalah
yang harus diatasi, seperti masalah kualitas pendidikan yang belum optimal, masalah
kesenjangan akses pendidikan, dan masalah kurangnya sumber daya manusia yang
kompeten dalam bidang pendidikan.
Secara kritis, perjalanan pendidikan di Indonesia sebelum kemerdekaan
cenderung mengutamakan kepentingan kolonial, tidak memperhatikan kebutuhan dan
potensi masyarakat. Sesudah kemerdekaan, pendidikan di Indonesia berkembang
namun masih terdapat ketimpangan yang cukup besar dan masih kurang optimal.
Pendidikan abad 21 diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah tersebut dan
menciptakan pendidikan yang merata, berkualitas, dan relevan dengan perkembangan
zaman.
Secara reflektif, perlu ada kebijakan dari pemerintah dan masyarakat untuk
menyadari pentingnya pendidikan bagi perkembangan bangsa dan untuk meningkatkan
kualitas pendidikan di Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan akses
pendidikan secara merata bagi semua lapisan masyarakat, meningkatkan kualitas
sumber daya manusia dalam bidang pendidikan, dan mengintegrasikan teknologi dalam
proses belajar mengajar.
3. Kemukakan pandangan dan gagasan anda tentang pemahaman terkait kodrat manusia
dalam mewujudkan Pendidikan yang berpihak pada murid dan memerdekakan murid
Jawab :
Menurut pandangan saya, kodrat manusia adalah potensi yang dimiliki oleh setiap
individu yang diperoleh dan dikembangkan melalui pendidikan. Setiap individu memiliki kodrat
yang berbeda-beda dan memiliki potensi yang unik. Oleh karena itu, pendidikan yang berpihak
pada murid harus dapat mengakomodasi perbedaan tersebut dan memberikan kesempatan yang
sama bagi setiap murid untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya. Salah satu cara untuk
mewujudkan pendidikan yang berpihak pada murid adalah dengan menerapakn pembelajaran
berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pengajaran efektif dengan
memberikan beragam cara untuk memahami informasi baru untuk semua siswa.
Pembelajaran yang mampu mengakomodasi perbedaan dalam kelas dan menyediakan
kesempatan yang sama bagi setiap murid untuk belajar. Selain itu, pendidikan yang
berpihak pada murid juga harus dapat memberikan kesempatan yang sama bagi setiap
murid untuk mengekspresikan diri dan mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Pendidikan yang memerdekakan murid adalah pendidikan yang memberikan
kesempatan kepada murid untuk belajar dan mengembangkan diri secara mandiri.
Pendidikan seperti ini dapat dilakukan dengan memberikan pembelajaran yang bersifat
self-directed dan memberikan kesempatan kepada murid untuk mengeksplorasi minat
dan bakat yang dimilikinya. Menurut pandangan saya, pendidikan yang berpihak pada
murid dan memerdekakan murid adalah pendidikan yang memungkinkan setiap murid
untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya dengan cara yang sesuai dengan
kodratnya, sehingga setiap murid dapat belajar dengan cara yang sesuai dengan dirinya.
Dengan demikian, setiap murid akan merasa nyaman dan senang dalam proses belajar,
dan akan menjadi individu yang mandiri dan berkontribusi positif bagi masyarakat.
4. Kemukakan hasil penelaahan saudara terkait nilai-nilai Pancasila sebagai Entitas dan
Identitas Bangsa Indonesia dan bagaimana internalisasinya dalam sistem pendidikan
nasional Indonesia
Jawab :
Pancasila adalah dasar filsafat negara Indonesia yang menjadi entitas dan
identitas bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila seperti kebhinekaan, kesatuan, dan
persatuan yang menjadi dasar bagi semua kebijakan dan aktivitas di Indonesia.
Pancasila sebagai entitas bangsa Indonesia menjadi keunikan atau pembeda yang
dimiliki oleh bangsa Indonesia yang tidak dimiliki oleh bangsa lain. Pancasila sebagai
identitas bangsa Indonesia sebagai jati diri bangsa yang digali dari nilai-nilai yang telah
tumbuh dan berkembang dalam masyarakat dan budaya Indonesia.
Dalam sistem pendidikan nasional, Pancasila diharapkan dapat
diinternalisasikan ke dalam diri siswa sehingga dapat menumbuhkan sikap dan perilaku
yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Hal ini dapat dilakukan dengan
mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum pendidikan, serta melalui
pelatihan dan pendidikan karakter yang diberikan kepada siswa.
Internalisasi nilai-nilai Pancasila diharapkan dapat menumbuhkan sikap toleransi,
persatuan, dan kesatuan dalam diri siswa. Selain itu, internalisasi nilai-nilai Pancasila
diharapkan dapat mendorong siswa untuk menjadi pribadi yang mandiri, bertanggung
jawab, dan memiliki sikap yang positif terhadap lingkungan sekitarnya. Hasil dari
internalisasi nilai-nilai Pancasila ini diharapkan dapat mewujudkan generasi yang
berakhlak mulia, memiliki toleransi yang tinggi, serta memiliki sikap dan perilaku
yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Dengan demikian, sistem pendidikan
nasional dapat berperan dalam membentuk karakter bangsa yang sesuai dengan nilai-
nilai Pancasila, sekaligus mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan damai.
5. Kemukakan gagasan anda terkait pemahaman tentang identitas manusia Indonesia dan
kaitannnya dengan mengenal peserta didik
Jawab :
Identitas manusia Indonesia adalah kesatuan dari berbagai aspek yang
membentuk seorang individu sebagai warga negara Indonesia. Identitas ini terdiri dari
faktor-faktor seperti budaya, agama, bahasa, sosial, ekonomi, dan sejarah. Identitas ini
sangat penting untuk dipahami karena dapat membantu dalam proses pembelajaran dan
pengembangan potensi siswa. Dalam mengenal peserta didik, guru harus memahami
identitas maupun karkateristik yang dimiliki oleh siswa. Guru harus mengetahui latar
belakang budaya, agama, bahasa, sosial, ekonomi, dan sejarah siswa agar dapat
memberikan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Selain itu, guru harus
dapat memahami perbedaan yang dimiliki oleh siswa dan memberikan kesempatan
yang sama bagi setiap siswa untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Mengetahui identitas siswa juga dapat membantu dalam proses pengembangan
karakter siswa. Guru harus dapat memahami budaya, agama, bahasa, sosial, ekonomi,
dan sejarah siswa agar dapat memberikan pendidikan karakter yang sesuai dengan
kebutuhan siswa. Secara keseluruhan, pemahaman tentang identitas manusia Indonesia
sangat penting dalam proses pembelajaran dan pengembangan potensi siswa. Dengan
memahami identitas siswa, guru dapat memberikan pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan siswa dan membantu dalam proses pengembangan karakter siswa.
UAS FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA
Telaah praktik baik pendidikan yang memerdekakan selama PPL
Praktik baik pendidikan yang memerdekakan selama melaksanakan PPL, telah saya
lakukan kurang lebih empat bulan. Hal ini merupakan salah satu kewajiban saya dalam
memenuhi nilai mata kuliah Praktik Pengalaman Lapangan I (PPL I) . Menurut saya,
program ini bertujuan untuk mengaplikasikan ilmu-ilmu yang telah didapatkan selama
kuliah. Disamping itu, saya sangat setuju sekali jika program ini dijadikan ajang mencari
pengalaman sebanyak-benyaknya. Banyak hal yang saya dapatkan mulai dari memahami
karakteristik peserta didik, mengetahui keadaan lingkungan sekolah, manajemen
lingkungan sekolah, pelaksanaan pembelajaran, melakukan asesmen dan mampu berbaur
dengan warga sekolah.
Praktik baik dalam pendidikan yang memerdekakan merupakan pengalaman yang
saya dapatkan selama melaksanakan PPL dalam mendidik sehingga memberikan dampak
dan manfaat positif bagi peserta didik. Melalui praktik baik yang dilaksanakan, peserta
didik mendapatkan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang secara maksimal sesuai
dengan kemampuan yang mereka miliki. Hal ini diperuntukkan untuk memerdekakan
peserta didik dan melepaskan belenggu atau praktik pembelajaran konvesional yang sudah
lama dijalankan.
Pendidikan yang memerdekakan peserta didik menurut saya, pendidikan yang
menekankan pada perubahan secara menyeluruh pada diri peserta didik sesuai dengan
kodrat alam dan kodrat zaman peserta didik. Dengan menyelaraskan prinsip pendidikan
yang memerdekakan dengan tujuan sekolah, sesuai visi sekolah tersebut yakni menyiapkan
peserta didik yang berkualitas berlandaskan IPTEK dan IMTAQ serta berwawasan
lingkungan. Berdasarkan visi tersebut, pendidikan yang memerdekakan peserta didik
melalui penyesuaian kodrat alam dan kodrat zaman menjadi sangat penting karena
penyesuaian tersebut peserta didik diberi kesempatan untuk diarahkan mengenali dirinya
dan di zaman apa mereka berada.
Belajar dari pengalaman tersebut untuk mewujudakan sekolah yang memerdekakan
peserta didik sesuai dengan tujuan sekolah, saya memiliki visi mewujudkan sekolah
dengan peserta didik yang memiliki karakter profil pelajar pancasila yang mampu bersaing
diera global dengan tuntutan nilai-nilai lokal. Ada banyak manfaat dari impelementasi
praktik baik yang memerdekakan peserta didik, baik itu untuk guru maupun peserta didik.
Sesuai pemikiran Ki Hajar Dewantara, yang menekankan pentingnya pendidikan yang
menekankan pentingnya pendidikan yang memerdekakan. Menurutnya, praktik baik yang
memerdekakan dalam pembelajaran dapat memberikan beberapa manfaat bagi peserta
didik, di antaranya:
a. Membangkitkan semangat belajar, dengan memberikan kebebasan dan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengeksplorasi dan menemukan cara belajar yang sesuai
dengan gaya belajar peserta didik, mereka akan merasa lebih tertarik dan semangat
dalam belajar.
b. Meningkatkan kreativitas dan inovasi, dengan memberikan kesempatan untuk
mengeksplorasi dan menemukan cara belajar yang unik, peserta didik dapat
mengembangkan kreativitas dan inovasi mereka.
c. Meningkatkan keterampilan sosial dan kerjasama. Kerja kelompok dapat membantu
peserta didik untuk belajar dari teman sebaya dan memperkuat keterampilan sosial dan
kerjasama mereka.
d. Meningkatkan keterampilan kritis dan analitis. Dengan memberikan kesempatan untuk
mengevaluasi kinerja mereka sendiri dan menyempurnakan keterampilan mereka,
peserta didik dapat mengembangkan keterampilan kritis dan analitis mereka.
e. Meningkatkan keterampilan belajar mandiri: Dengan memberikan kesempatan untuk
belajar secara mandiri dan menemukan sumber belajar yang sesuai dengan gaya belajar
mereka, peserta didik dapat mengembangkan keterampilan belajar mandiri mereka.
Selama melaksanakan PPL, implementasi praktik baik yang memerdekakan telah
saya lakukan di kelas VI. Dengan menerapkan pembelajaran yang bervariatif, dalam
menyajikan materi yang memanfaatkan teknologi menggunakan media video interaktif,
power point dan google from. Melalui pemanfaatan teknologi yang bervariatif, peserta
didik dapat merasakan pembelajaran yang menyenangkan dan tidak membosankan. Hal ini
bertujuan untuk meninggalkan pembelajaran konvensional sehingga guru dapat mengikuti
perkembangan zaman peserta didik.
Sebagaimana pesan Ki Hajar Dewantara "tugas guru adalah menuntun peserta didik
untuk tumbuh sesuai dengan kodrat zaman dan kodrat alam yang mereka miliki".
Pernyataan KI Hajar tersebut terintegrasi dengan tujuan pendidikan nasional dimana
pendidik diharapkan dapat menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka
dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Melalui
pembelajaran bervariatif yang memanfaatkan teknologi, guru hendaknya sudah mulai
menuntun peserta didik untuk belajar sesuai dengan perkembangan zaman mereka di abad
ke-21 yang tidak lepas dengan kecanggihan teknologi.
Praktik baik kedua yang saya lakukan yaitu penerapan model pembelajaran Project
Based Learning. Seperti yang kita tahu bahwa project based learning adalah metode
pembelajaran di mana peserta didik belajar melalui proyek yang relevan dengan dunia
nyata. Proyek ini memungkinkan peserta didik untuk mengaplikasikan pengetahuan yang
mereka pelajari ke dalam situasi yang sesungguhnya. Pembelajaran berbasis proyek
menyediakan lingkungan yang kondusif untuk belajar melalui pengalaman dan
meningkatkan keterampilan seperti kerja tim, komunikasi, dan pemecahan masalah.
Project based learning ini merupakan cerminan dari pembelajaran yang memerdekakan.
Seperti pesan dari Ki Hadjar Dewantara bahwa "Pendidikan yang memerdekakan
adalah suatu proses pendidikan yang meletakan unsur kebebasan anak didik untuk
mengatur dirinya sendiri, bertumbuh, dan berkembang menurut kodratnya secara lahiriah
dan batianiah." Pada project based learning ini, peserta didik diberi kebebasan untuk
menentukan sendiri tema yang akan mereka angkat, memilih anggota kelompok, dan
menentukan cara mengumpulkan hasil proyek. Selain itu, pada project based learning ini,
juga tercermin implementasi dari profil pelajar pancasila yaitu elemen bergotong royong
dan kreatif. Peserta didik dituntut untuk saling bekerja sama dalam menyelesaikan proyek
yang dikerjakan. Mereka juga diminta untuk menghasilkan produk/proyek semenarik
mungkin dari hasil kreativitas mereka. Hal ini tentu saja sangat mencerminkan penerapan
dari profil pelajar pancasila. Menyediakan kesempatan untuk kerja kelompok: Kerja
kelompok dapat membantu peserta didik untuk belajar dari teman sebaya dan memperkuat
keterampilan sosial dan kerjasama.
Praktik baik yang telah diterapkan ialah melakukan refleksi pembelajaran diakhir
pembelajaran. Bernalar kritis dalam kemampuan berpikir dalam menilai dan memahami
sesuatu. Pada kegiatan ini peserta didik diminta untuk menilai kegiatan pembelajaran hari
itu, apa yang dipelajari dan hal yang belum dicapai. Dengan adanya kegiatan ini, peserta
didik bisa menjadi lebih openminded, meminimalisir salah persepsi, mengetahui
kemampuan diri, mudah dalam menyelesaikan masalah dan mampu berkomunikasi. Hal
tersebut adalah soft skill critical thinking yang sangat di butuhkan pada abad 21 ini.
Selain itu, memberikan kebebasan dalam mengeksplorasi materi pembelajaran
secara mandiri dan menemukan cara belajar yang sesuai dengan gaya belajar mereka
sendiri. Menyediakan umpan balik yang konstruktif, memberikan umpan balik yang
konstruktif dan membantu peserta didik untuk mengevaluasi kinerja mereka dan
menyempurnakan keterampilan mereka.

Anda mungkin juga menyukai