Anda di halaman 1dari 3

Nama: Yosepus Ignatius Maalo

Mata Kuliah : Filosofi pendidikan Indonesia Koneksi antar materi

Mahasiswa membuat sebuah kesimpulan dan pesan kunci dengan mengaitkan pemahaman dari
Topik IV dengan Topik I, Topik II dan Topik III. Sejauh mana topik tentang Pancasila sebagai
Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan
yang Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21.
Jawaban :
1. Keterkaitan antara topik I dan topik IV adalah :
a) Pada topik I kita akan mempelajari serta menghayati perjuangan pendidikan Indonesia
dari zaman penjajahan hingga kemerdekaan. Kita akan melihat perbedaan antara
pendidikan sebelum kemerdekaan yaitu pada tahun 1854 pendidikan hanya
dikhususkan untuk orang-orang tetentu dalam rangka mendukung usaha dana
pemerintah Hindia-Belanda yang hanya diajarkan sebatas membaca dan menulis. Pada
tahun yang sama lahirlah sekolah bumi putera yang mengajarkan membaca, menulis,
dan berhitung secukupnya. Hingga pada 20 mei 1908 lahirlah organisasi Boedi
Oetomo. Dan pada tahun 1922 lahirlah taman siswa di Yogyakarta sebagai gerbang
emas pendidikan nasional. Pendidikan pada zaman ini masih terpaku pada ideologi
bangsa Belanda yang bertujuan untuk menciptakan sumber daya manusia masyarakat
Indonesia yang siap bekerja bagi pemerintahan Belanda. Walaupun begutu rakyat
Indonesia memiliki semangat yang tinggi untuk mengenyam pendidikan.Sedangkan
berbeda dengan pendidikan sesudah kemerdekaan. pada saat ini, Indonesia lebih
leluasa dan lebih mudah mendapatkan layanan pendidikan tanpa ada intervensi dari
bangsa lain. Bukan hanya layanan pendidikan yang sekarang ini mudah diakses tetapi
terdapat banyak jenis-jenis pelajaran yang ada di setiap penyedia pendidikan di
Indonesia. Begitupun dengan media pembelajaran yang digunakan lebih bervariatif.
Pembelajaran pada abad ini mengintegrasikan kemampuan literasi, kecakapan
pengetahuan, keterampilan, sikap, dan penguasaan terhadap teknologi.
b) Pada topik IV kita akan mempelajari tentang Pancasila sebagai entitas dan identiotitas
bangsa Indonesia yang memiliki keragaman baik dari agama, suku, ras, kebudayaan,
etnis, sosisial, dan bahasa. Selain itu wujud dari nilai-nilai pancasila yang diterapkan
dalam lingkungan sekolah yaitu profil pelajar pancasila yang memiliki enam elemen
dalam Profil Pelajar Pancasila, yaitu: berakhlak mulia, berkebinekaan global, mandiri,
bergotong royong, bernalar kritis, dan kreatif.
c) Topik IV dan I memiliki keterkaitan yaitu menumbuhkan kesadaran calon guru
Profesional terkait perjuangan bangsa Indonesia dari masa ke masa demi terciptanya
pendidikan Indonesia yang lebih baik dari masa ke masa. Selain itu, ada pun bapak
pendidikan Indonesia yaitu Ki Hajar Dewantara yang melahirkan pemikiran-
pemikiran yang masih di pakai hingga saat ini. Salah satunya adalah pendidikan yang
berdasarkan Profil Pelajar Pancasila. Setiap siswa tentunya datang dari latar belakang
sosial, budaya, dan ekonomi yang berbeda-beda sehingga kita sebagai seorang guru
harus mampu menyikapi perbedaan tersebut dengan berbegai strategi dan metode agar
pembelajaran dalam berpusat pada peserta didik dan tetap mengutamakan profil
pelajar Pancasila.
2. Keterkaitan antara topik II dan topik III adalah :
a) Pada topik II kita akan mempelajari tentang dasar-dasar pemikiran Ki Hajar
Dewantara. Pemikiran- pemikiran beliau menjadi acuan para guru, pemangku
kebijakan, orang tua dan pejuang pendidikan untuk menyelenggarakan pendidikan
yang mencerminkan “Merdeka Belajar”. Dalam pandangannya pendidikan dan
pengajaran dalam memahami tujuan pendidikan. Menurutnya onderwij atau
pengajaran adalah bagian dari pendidikan. Pengajaran yang dimaksud adalah proses
pendidikan yang bertujuan untuk memberikan ilmu atau faedah untuk bekal sesorang
dalam menjalani kehidupan baik secara lahir maupun batin. Sedangkan Pendidikan
(Opvoeding) memberi tuntunan (menuntun) terhadap segala kekuatan kodrat yang
dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-
tingginya, baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Jadi
menurut KHD (2009), “Pendidikan dan Pengajaran merupakan usaha persiapan dan
persediaan untuk segala kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup bermasyarakat
maupun hidup berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya”. Oleh sebab itu, pendidikan
dan pengajaran adalah 2 hal yang tidak dapat dipisahkan karena hal tersebut
merupakan usaha persiapan dan persedian untuk membekali seseoran dalam segala
kepentingan kehidupannya baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya.
KHD juga menegaskan bahwa kita medidik siswa harus sesuai dengan tunyutan alam
dan zamannya sendiri. artinya, cara belajar dan interaksi murid abad ke-21 tentunya
sangar berbeda dengan para peserta didik pertengahan dan akhir abad ke 20.
b) Pada topik III kita akan mempelajari tentang identitas manusia Indonesia. Hal tersebut
termuat dalam Pancasila. Pancasila intisari yang merangkum nilai-nilai, jiwa dan
semangat yang dihidupi oleh masyarakat Indonesia yang selalu menjunjung tinggi
nilai saling tolong menolong (gotong royong). Ditengah keberagaman, diharapkan
pendidikan menjadi tempat untuk pelestarian keberagaman, menemukan nilai-nilai
yang menyatukan keberagaman, dan melawan segala bentuk yang merongrong
kesatuan.
c) Topik II dan topik III memiliki keterkaitan yaitu dasar pemikiran Ki Hajar Dewantara
yang mengutamakan nilai-nilai pancasila serta mendorong siswa agar tetap bersatu
walaupun banyak perbedaan.
3. Kesimpulan :
Pendidikan indonesiansudah mengalami perubahan dari zaman ke zaman. Tugas kita
sebagai calon guru di abad-21 adalah melanjutkan perjuangan para pejuang pendidikan
Indonesia. Walaupun pendidikan di zaman sekarang dapat diakses tanpa intervensi
dari negara lain, kita sebagai calon guru profesionel harus mendidik anak-anak sesuai
dengantuntutan zaman tanpa meninggalkan identitas bangsa Indonesia. Pada
pendidikan di abad ini dikenal dengan merdeka belajar. Hal itu berarti kita sebagai
guru harus menciptakan lingkungan belajar yang memerdekakan peserta didik. Salah
satunya adalah dengan pembelajaran yang berpihak pada siswa. Pembelajaran yang
berpihak pada siswa salah satunya dengan memberi kesempatan siswa untuk
mengemukakan pendapat. Kemudian memberi kebebasan membangun sendiri
pengetahuannya, tidak selalu mengikuti keinginan gurunya.

Anda mungkin juga menyukai