Pancasila dan Profil Pelajar Pancasila dari Perspektif lain Nama : Yohana Silalahi Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21 Pendidikan adalah salah satu hal penting yang wajib dilakukan, baik di Indonesia ataupun luar negeri. Tujuan pendidikan sendiri adalah untuk menjadikan seseorang mempunyai kepribadian yang baik dan memiliki wawasan luas. Secara umum, arti pendidikan adalah pembelajaran, pengetahuan, dan keterampilan yang dimiliki seseorang. Namun, beberapa ahli memiliki pengertian tersendiri mengenai pendidikan, termasuk Ki Hajar Dewantara. Berkat kiprahnya dalam bidang pendidikan, Ki Hajar Dewantara disebut sebagai Bapak Pendidikan Indonesia. Pendidikan Indonesia merupakan wujud harapan ki hajar dewantara untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradab dengan menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagian yang setinggi- tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota mastarakat. Ki hajar dewantara menginginkan tujuan pendidikan yang menuntun peserta didik sesuai dengan kodrat alam, kodrat zaman dan budi pekerti yang baik dengan melalui sebuah falsafah sistem among. Pendidikan tidak cukup hanya membantu untuk memahami keragaman. Pendidikan adalah proses untuk melestarikan keragaman, menemukan nilai-nilai yang menyatukan keragaman, dan melawan segala bentuk yang merongrong kesatuan. Karenanya, pendidikan mesti menjadi praksis hidup bersama yang saling peduli, mengasihi, menghargai dan bukan saling mengalahkan dalam semangat kompetisi. Ki Hajar Dewantara menjabarkan bahwa tujuan pendidikan terbagi menjadi tiga, yaitu; 1) Membentuk budi didik yang halus pada pekerti peserta, 2) Meningkatkan kecerdasan otak peserta didik, 3) Mendapatkan kesehatan badan pada peserta didik. Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut, maka pendidikan harus memiliki kesatuan konsep yang jelas, meliputi : 1) Ing Ngarsa Sung Tuladha: sebagai guru atau pendidik harus bisa menjadi teladan untuk semua peserta didik, 2) Ing Madya Mangun Karsa: pendidik mampu menciptakan ide bagi peserta didik, 3) Tut Wuri Handayani: pendidik harus mampu memberikan motivasi dan arahan untuk peserta didik. Profil pelajar Pancasila merupakan salah satu tujuan akhir yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran. Pentingnya Profil Pelajar Pancasila dalam Pembelajaran abad 21 Pembangunan Sumber Daya Manusia menjadi fokus utama dalam proses pembelajaran abad 21 ini. Kemajuan IPTEK dan hadirnya era revolusi industri 4.0 membuat arus informasi dan globalisasi makin tidak terbendung. Ketika generasi muda kita tidak cukup mampu untuk beradaptasi dan memiliki karakter yang kuat tentu akan mudah terbawa arus negatif dari hadirnya era disrupsi ini.Sehingga itu, penting adanya penguatan karakter dari akar rumput mengenai nilai-nilai yang mencerminkan adab dan kultur bangsa Indonesia yaitu seperti tercermin dalam Pancasila. Adapun, Pembekalan kepada siswa dalam pembelajaran meliputi ranah kognitif, psikomotorik dan afektif perlu menjadi satu kesatuan utuh yang perlu dibentuk. Untuk itu ada beberapa alasan pentingnya mewujudkan Profil Pelajar Pancasila di era pembelajaran abad 21, yaitu sebagai berikut: Para siswa lebih memiliki mental dan karakter yang kuat dan tidak mudah terjerumus kepada hal negatif; Memudahkan siswa untuk bersaing dan menyesuaikan diri dengan perubahan yang cepat dan dinamis; Melestarikan dan mewariskan nilai-nilai luhur Pancasila; Cara berpikir menjadi lebih terbuka dan mau menerima setiap perbedaan; Membiasakan siswa agar memiliki karakter yang mandiri, kritis dan kreatif; Memiliki kemampuan dan keterampilan global namun tetap berkarakter sesuai nilainilai lokal; Melestarikan semangat gotong royong, saling menghargai dan kerjasama dalam setiap aktivitas pembelajaran. Profil pelajar Pancasila merupakan bentuk penerjemahan tujuan pendidikan nasional. Profil pelajar Pancasila berperan sebagai referensi utama yang mengarahkan kebijakan- kebijakan pendidikan termasuk menjadi acuan untuk para pendidik dalam membangun karakter serta kompetensi peserta didik. Profil pelajar Pancasila harus dapat dipahami oleh seluruh pemangku kepentingan karena perannya yang penting. Profil ini perlu sederhana dan mudah diingat dan dijalankan baik oleh pendidik maupun oleh pelajar agar dapat dihidupkan dalam kegiatan sehari-hari. Berdasarkan pertimbangan tersebut, profil pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi, yaitu: 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bergotong-royong, 4) berkebinekaan global, 5) bernalar kritis, dan 6) kreatif.