Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nabila Royyanatul Hikmah

NIM : 223128915147
Kelas : Pendidika Biologi 02

Ruang Kolaborasi Topik 4


Beberapa pertanyaan pemantik dibawah dapat memberikan panduan dalam membuat
rumusan:

1. Apa apa relevansi Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan
perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada peserta
didik dalam Pendidikan Abad ke-21?

Jawaban:

Pancasila sebagai simbol yang melekat pada negara Indonesia yang dikenal
memiliki ciri khas keberagaman sebagai identitas bangsa Indonesia memiliki cita-cita
besar dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila dalam Pendidikan. Merdeka belajar
adalah sebuah kurikulum yang berisi pemahaman dari gagasan dan prinsip pendidikan
berdasarkan pemikiran Ki Hajar Dewantara. Pembelajaran yang ideal menurut Ki Hajar
Dewantara adalah sebuah proses belajar mengajar yang memfasilitasi peserta didik agar
tumbuh sesuai dengan kodratnya. ebagai sebuah falsafah dan sebuah ideologi bagi
bangsa Indonesia, Pancasila adalah dasar dari pelaksanaan segala aspek kehidupan bagi
bangsa Indonesia. Salah satunya adalah dalam bidang pendidikan. Dalam UU No.12
Tahun 2012 Pasal 1 tentang Pendidikan Tinggi disebutkan bahwa “Pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Pendidikan di Indonesia sedang berupaya untuk melakukan revitalisasi
Pancasila kepada para generasi penerus bangsa, dalam hal ini adalah peserta didik.
Revitalisasi Pancasila adalah penegasan kembali Pancasila sebagai entitas dan identitas
bangsa Indonesia. Entitas dan Identitas Pancasila ini perlu dikenalkan dan menjadi
pedoman hidup sehari-hari untuk seluruh elemen masyarakat khususnya peserta didik
sebagai generasi penerus bangsa. Peserta didik perlu terlibat dalam implementasi
pendidikan yag menghargai pluralitas atau keberagaman salah satunya dengan
perwujuduan Profil Pelajar Pancasila.
Profil pelajar Pancasila merupakan bentuk penerjemahan tujuan pendidikan
nasional. Profil pelajar Pancasila berperan sebagai referensi utama yang
mengarahkan kebijakan-kebijakan pendidikan termasuk menjadi acuan
untuk para pendidik dalam membangun karakter serta kompetensi peserta
didik. Profil pelajar Pancasila harus dapat dipahami oleh seluruh pemangku
kepentingan karena perannya yang penting. Profil ini perlu sederhana dan
mudah diingat dan dijalankan baik oleh pendidik maupun oleh pelajar agar
dapat dihidupkan dalam kegiatan sehari-hari. Berdasarkan pertimbangan
tersebut, profil pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi, yaitu: 1) beriman,
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, 2) mandiri,
3) bergotong-royong, 4) berkebinekaan global, 5) bernalar kritis, dan 6)
kreatif.
Seperti diketahui Indonesia memiliki kekayaan dan keragaman suku, bahasa,
adat istiadat, ras, agama dal lain sebagianya. Perlu adanya Profil Pelajar Pancasila
sebagai filsafat bersama untuk mengarahkan peserta didik ikut serta dalam melestarikan
dan mengembangkan pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupannya. Lebih dari
itu, implementasi ProfIl Pelajar Pancasila memiliki tujuan sebagai berikut:
A. Mampu mengambil sikap yang bertanggungjawab sesuai dengan hati nuraninya
demi kemajuan bangsa
B. Mampu mengenali masalah hidup bersama dan menemukan cara-cara
pemecahannya
C. Mampu mengenali perubahan-perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta seni
D. Mampu memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya bangsa untuk
menggalang persatuan Indonesia
E. Peserta didik lebih memiliki mental dan karakter yang kuat dan tidak mudah
terjerumus kepada hal negatif
F. Memudahkan peserta didik untuk bersaing dan menyesuaikan diri dengan
perubahan yang cepat dan dinamis
G. Melestarikan dan mewariskan nilai-nilai luhur Pancasila
H. Cara berpikir menjadi lebih terbuka dan mau menerima setiap perbedaan
I. Membiasakan peserta didik agar memiliki karakter yang mandiri, kritis dan kreatif
J. Memiliki kemampuan dan keterampilan global namun tetap berkarakter sesuai
nilai-nilai lokal
K. Melestarikan semangat gotong royong, saling menghargai dan kerjasama dalam
setiap aktivitas pembelajaran.
Melalui pendidikan yang berdasarkan pada nilai-nilai Pancasila
diharapkan generasi muda bangsa Indonesia mampu mengembangkan life skill untuk
kemajuan bangsa. Pendidikan dalam bingkai nilai-nilai filsafat Pancasila membentuk
karakter dan keterampilan pribadi yang unggul, karakter akademis yang rasional dan
kolaboratif, karakter religius yang menyatukan keragaman, karakter sosial yang
empatik dan kesatuan dari keanekaragaman agama, keyakinan, budaya, etnis, kearifan
lokal, pulau dan wilayah geografis.

2. Bagaimana mewujudkan Profil Pelajar Pancasila pada pendidikan yang berpihak


pada peserta didik dalam pendidikan abad ke-21?

Jawaban:

Pembangunan Sumber Daya Manusia menjadi fokus utama dalam proses


pembelajaran abad 21 ini. Kemajuan IPTEK dan hadirnya era revolusi industri 4.0
membuat arus informasi dan globalisasi makin tidak terbendung. Ketika generasi muda
tidak cukup mampu untuk beradaptasi dan memiliki karakter yang kuat tentu akan
mudah terbawa arus negatif dari hadirnya era disrupsi ini. Sehingga itu, penting adanya
penguatan karakter mengenai nilai-nilai yang mencerminkan adab dan kultur bangsa
Indonesia yaitu seperti tercermin dalam Pancasila. Adapun, Pembekalan kepada siswa
dalam pembelajaran meliputi ranah kognitif, psikomotorik dan afektif perlu menjadi
satu kesatuan utuh yang perlu dibentuk. Sesuai dengan gagasan Ki Hadjar Dewantara
bahwa mendidik dan mengajar adalah proses memanusiakan manusia, sehingga harus
memerdekakan manusia dan segala aspek kehidupan baik secara fisik, mental, jasmani
dan rohani
Profil pelajar Pancasila berperan sebagai referensi utama yang
mengarahkan kebijakan-kebijakan pendidikan termasuk menjadi acuan
untuk para pendidik dalam membangun karakter serta kompetensi peserta
didik. Profil Pelajar Pancasila terdiri dari 6 dimensi yaitu 1) beriman,
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, 2) mandiri,
3) bergotong-royong, 4) berkebinekaan global, 5) bernalar kritis, dan 6)
kreatif. Untuk membantu pemahaman yang lebih menyeluruh tentang dimensi-dimensi
profil pelajar Pancasila, maka setiap dimensi dijelaskan maknanya dan diurutkan
perkembangannya sesuai dengan tahap perkembangan psikologis dan
kognitif anak dan remaja usia sekolah.
Semua elemen tersebut tentu harus dijalankan secara holistik dan sejauh ini
sudah diterapkan dengan adanya penguatan kompetensi, literasi, numerasi, dan karakter
bagi peserta didik melalui Asesmen Nasional, Sekolah Penggerak dan juga Program
Merdeka Belajar.
A. Guru sebagai agen penggerak dalam aktivitas pembelajaran bisa melakukan
beberapa hal berikut guna menumbuhkan budaya profil pelajar Pancasila:
1. Pembelajaran Berbasis Proyek dan studi kasus
2. Pembelajaran lintas disiplin ilmu (tematik)
3. Pembelajaran di luar jam pembelajaran rutin
4. Pembelajaran kontekstual dan autentik.

B. Alur/tahapan pelaksanaan proyek dilakukan dengan tahap sebagai berikut:


1. Menentukan tema proyek Profil Pelajar Pancasila tiap mata pelajaran dan
dilaksanakan pada saat pembelajaran di kelas
2. Tiap kelas menentukan tema yang akan dipilih dengan didampingi guru mata
pelajaran masing-masing
3. Guru mata pelajaran saling berkoordinasi untuk menentukan kolaborator yang
sesuai
4. Kelompok mata pelajaran kemudian mendesain proyek yang sesuai dengan tema
yang dipilih
5. Guru mata pelajaran kemudian merancang kisi-kisi, materi dan penilaian proyek
beserta Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD).
6. Kegiatan proyek profil pelajar Pancasila perlu dijalankan dengan mengacu pada
model pembelajaran berbasis proyek (PJBL).
C. Langkah Kegiatan pembelajaran berbasis proyek (PJBL) ini antara lain:
1. Menentukan dan memilih topik yang sesuai dengan realitas dengan menentukan
pertanyaan mendasar untuk memulai proyek
2. Mendesain pelaksanaan proyek
3. Menyusun jadwal proyek
4. Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek
5. Menguji Hasil
6. Mengevaluasi pengalaman yang sudah diperoleh oleh peserta didik.

Berkaitan dengan penugasan proyek, ada beberapa hal yang bisa diterapkan
terutama pada Sekolah-sekolah penggerak. Dalam kurikulum Sekolah penggerak
mengenai pengorganisasian pembelajaran dan Rencana Pembelajaran memuat
beberapa komponen antara lain muatan pembelajaran intrakurikuler, proyek penguatan
Profil Pelajar Pancasila dan ekstrakurikuler. Dalam pelaksanaan proyek bisa dilakukan
di luar jam pelajaran atau penugasan mandiri yang bisa dilakukan siswa di luar kelas
secara individu maupun berkelompok. Pelaksanaan kegiatan proyek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila bisa dilaksanakan pada awal, tengah dan pada akhir semester. Peserta
didik perlu menyelesaikan 3 tema di tiap semester dengan alokasi waktu 4 minggu.
Tema yang diambil mengacu pada Profil Pelajar Pancasila dan penentuan pemilihan
tema ditentukan oleh guru pengampu, agar mempermudah proses penilaian.
Pelaksanaan proyek bisa dilakukan lintas mata pelajaran dan disesuaikan dengan tema.
Guna memaksimalkan aktivitas belajar Guru dalam mewujudkan Profil Pelajar
Pancasila terkhusus dalam KBM daring maupun hybrid maka Guru juga perlu
mengkombinasikan dengan penggunaan smart device dan berbagai platform belajar
daring. Misalnya terdapat perangkat seperti Movable Video Conference Kit, Distance
Learning with Live Studio, dan Hybrid Learning with Auto Tracking Camera and
Whiteboard. Ketiga perangkat tersebut mampu memberikan pengalaman mengajar
Anda menjadi lebih interaktif, informatif, kreatif dan menyenangkan. Perlu adanya
dukungan dan peran dari berbagai pihak seperti Kepala Sekolah, Dinas Pendidikan,
Orang Tua dan juga Stakeholder Pendidikan untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila
pada Abad ke-21 ini. Guru yang senantiasa memiliki paradigma transformatif yang
selalu terbuka dengan perubahan, ingin belajar, melek teknologi dan memiliki semangat
kolaboratif.

Anda mungkin juga menyukai