Anda di halaman 1dari 4

Nama : Siti Ida Irawati

NIM : 7101022037
Kelas : Pend. Ekonomi B (PPG Prajabatan Gelombang 1 Tahun 2022)

AKSI NYATA – TOPIK 5


Tantangan menghayati Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan
perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik
dalam Pendidikan Abad ke-21.
Entitas berarti keunikan atau ciri khas yang dimiliki oleh suatu kelompok. Pancasila sebagai
entitas bangsa Indonesia memiliki makna bahwa Pancasila adalah sesuatu gagasan yang
berbeda dengan gagasan lain karena merupakan gagasan dan pemikiran yang dikemukakan oleh
bangsa Indonesia yang tentunya sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia. Pancasila sebagai
identitas bangsa Indonesia memiliki makna bahwa sila-sila yang terkandung di Pancasila
merupakan ciri khas yang hanya dimiliki oleh bangsa Indonesia dan dalam penerapan di kehidupan
sehari-hari, sila-sila tersebut saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan. Pancasila sebagai
entitas bangsa Indonesia memiliki makna bahwa Pancasila adalah sesuatu gagasan yang
berbeda dengan gagasan lain karena merupakan gagasan dan pemikiran yang dikemukakan oleh
bangsa Indonesia yang tentunya sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia. Pancasila sebagai
identitas bangsa Indonesia memiliki makna bahwa sila-sila yang terkandung di Pancasila
merupakan ciri khas yang hanya dimiliki oleh bangsa Indonesia dan dalam penerapan di kehidupan
sehari-hari, sila-sila tersebut saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan.
Kemajuan zaman yang sedemikian rupa harus tetap memegang teguh nilai Pancasila sebagai
entitas bangsa Indonesia. Zaman yang telah berkembang pesat memasuki abad ke-21 menjadi
tantangan sendiri dalam penerapan pembelajaran yang berbasis pada penguatan profil pelajar
Pancasila. Selain dalam konteks pembelajaran atau pendidikan, pengamalan nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari harus terus dilakukan. Hal ini dilakukan agar bangsa Indonesia tetap berada
pada kaidahnya dan tidak kehilangan jati dirinya di tengah perkembangan zaman yang
begitu pesat ini. Dalam penerapan pembelajaran Profil Pelajar Pancasila pada pendidikan yang
berpihak pada peserta didik dalam pendidikan abad ke-21 terdapat berbagai tantangan
diantaranya yaitu:
1. Keterlibatan peran orang tua dalam pendidikan kurang maksimal
Dalam mencapai keberhasilan pendidikan, peran guru sebagai pendidik tidak lah cukup.
Namun, harus ada peran serta orang tua dalam prosesnya. Kebanyakan orang tua saat ini kurang
peduli terhadap pendidikan anaknya khususnya pada aspek afektif. Para orang tua hanya peduli
pada aspek kognitif saya, sehingga terkadang sikap peserta didik saat ini kurang baik meskipun
aspek kognitif baik. Hal ini berlaku untuk aksi nyata dalam penerapan Profil Pelajar Pancasila
bahwa penerapan Profil Pelajar Pancasila tidak cukup hanya diterapkan di sekolah saja, namun
perlunya bantuan orang tua dalam membiasakan perilaku Profil Pelajar Pancasila di rumah.
Dalam mencapai keberhasilan pendidikan, peran guru sebagai pendidik tidak lah cukup.
Namun, harus ada peran serta orang tua dalam prosesnya. Kebanyakan orang tua saat ini kurang
peduli terhadap pendidikan anaknya khususnya pada aspek afektif. Para orang tua hanya peduli
pada aspek kognitif saya, sehingga terkadang sikap peserta didik saat ini kurang baik meskipun
aspek kognitif baik. Hal ini berlaku untuk aksi nyata dalam penerapan Profil Pelajar Pancasila
bahwa penerapan Profil Pelajar Pancasila tidak cukup hanya diterapkan di sekolah saja, namun
perlunya bantuan orang tua dalam membiasakan perilaku Profil Pelajar Pancasila di rumah.

2. Kurang tersedia jumlah guru yang memiliki motivasi, semangat dan pengetahuan dalam
menerapkan karakter Profil Pelajar Pancasila.
Fakta di lapangan, masih banyak guru-guru yang belum memiliki motivasi, semangat dan
pengetahuan dalam penerapan karakter Profil Pelajar Pancasila. Guru-guru tersebut cenderung
masih nyaman dan betah dengan perangkat pembelajaran kurikulum sebelumnya dan sebagian
kecil menganggap kurikulum merdeka yang memuat Profil Pelajar Pancasila kurang praktis
dan menambah beban kerja guru khususnya dalam merancang perangkat pembelajaran yang
memuat penerapan karakter Pelajar Profil Pancasila kurang praktis dan menambah beban kerja
guru khususnya dalam merancang perangkat pembelajaran yang memuat penerapan karakter
Pelajar Profil Pancasila.

3. Adanya akses informasi yang sangat luas dan tidak terbatas dan kurang optimal penggunaannya
Pada abad ke-21 yang telah berkembang pesat dalam hal teknologi dimana akses
informasi sangat luas dan tidak terbatas dalam artian semua orang dari segala umur bisa
mengakses informasi tersebut jika memiliki perangkat elektronik/gawai yang menyebabkan
banyak anak muda saat ini kurang memiliki tata krama dan sopan santun dalam berperilaku. Oleh
karena itu, ketika membiasakan peserta didik untuk bersikap sesuai dengan karakter Profil Pelajar
Pancasila, hendaknya guru berkerja sama dengan orang tua dalam memberikan arahan dan batasan
dalam mengakses informasi khususnya dari dunia digital.

Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar
Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-
21 di ekosistem sekolah (kelas).
Perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik dalam
Pendidikan Abad ke-21 di ekosistem sekolah (kelas) dapat dilakukan dengan kegiatan-kegiatan
berikut, yaitu:
a. Pada elemen Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia dapat
diwujudkan dalam kegiatan berikut, yaitu:
- Membiasakan peserta didik untuk melakukan kegiatan ibadah berdasarkan agama-
agamanya masing-masing. Misalnya Peserta didik untuk yang beragama Islam mengaji
Al-Qur’an setiap pagi sebelum memulai pembelajaran di kelas.
- Membiasakan peserta didik untuk melakukan doa sebelum dan sesudah memulai
aktivitas belajar.
- Menumbuhkan karakter berperilaku baik terhadap sesama dapat dilakukan dengan
pembiasaan dari mulai hal yang sederhana seperti selalu menyapa saat bertemu guru
ataupun teman.
- Menanamkan nilai-nilai baik kepada peserta didik seperti menghormati teman atau guru
yang berbeda agama dan menunjukkan sikap toleransi kepada semua warga sekolah
b. Pada elemen Berkebinekaan Global dapat diwujudkan dalam kegiatan berikut, yaitu:
c. Pada elemen Bergotong Royong dapat diwujudkan dalam kegiatan berikut, yaitu:
- Melakukan pembelajaran dengan metode diskusi yang akan melatih kerja sama dan
semangat gotong royong peserta didik.
- Melakukan kegiatan bersih sekolah secara bersama-sama misalnya pada kegiatan
Kamis bersih, para siswa diajak untuk bergotong royong dalam membersihkan
lingkungan sekolah.
d. Pada elemen Mandiri dapat diwujudkan dalam kegiatan berikut, yaitu:
- Memberikan peserta didik tugas mandiri
- Memberikan peserta didik wadah mengasah kemandirian seperti dalam OSIS, MPK dan
ekstrakurikuler lainnya.
e. Pada elemen Bernalar Kritis dapat diwujudkan dalam kegiatan berikut, yaitu:
- Guru dapat melaksanakan pembelajaran yang mengasah kemampuan berpikir kritis siswa
seperti pembelajaran Project Based Learning, Guided Inquiry Learning dan lain
sebagainya.
- Guru dapat memberikan tugas yang mengasah kemampuan berpikir kritis siswa
seperti meminta pendapat siswa terkait kasus/kejadian nyata yang berhubungan dengan
materi yang diajarkan.
f. Pada elemen kreatif dapat diwujudkan dalam kegiatan berikut, yaitu:
- Guru dapat melaksanakan pembelajaran yang mengasah kemampuan berpikir kreatif siswa
seperti pembelajaran Project Based Learning, Guided Inquiry Learning dan lain
sebagainya.
- Guru dapat memberikan tugas yang mengasah kemampuan berpikir kreatif siswa
seperti meminta siswa untuk membuat infografis terkait tugas mereka
g. Memberikan peserta didik tugas mandiri
- Memberikan peserta didik wadah mengasah kemandirian seperti dalam OSIS, MPK dan
ekstrakurikuler lainnya.
- Melakukan pembelajaran dengan metode diskusi yang akan melatih kerja sama dan
semangat gotong royong peserta didik.
- Melakukan kegiatan bersih sekolah secara bersama-sama misalnya pada kegiatan
Kamis bersih, para siswa diajak untuk bergotong royong dalam membersihkan
lingkungan sekolah.

Anda mungkin juga menyukai