0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
958 tayangan1 halaman
Tiga pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dijelaskan dalam dokumen ini, yaitu Developmentally Appropriate Practice (DAP) yang berfokus pada pengetahuan dan harapan siswa, Culturally Responsive Pedagogy (CRP) yang mempertimbangkan pentingnya budaya siswa, dan Teaching at the Right Level (TaRL) yang menyesuaikan tingkat pembelajaran dengan kemampuan siswa.
Tiga pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dijelaskan dalam dokumen ini, yaitu Developmentally Appropriate Practice (DAP) yang berfokus pada pengetahuan dan harapan siswa, Culturally Responsive Pedagogy (CRP) yang mempertimbangkan pentingnya budaya siswa, dan Teaching at the Right Level (TaRL) yang menyesuaikan tingkat pembelajaran dengan kemampuan siswa.
Tiga pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dijelaskan dalam dokumen ini, yaitu Developmentally Appropriate Practice (DAP) yang berfokus pada pengetahuan dan harapan siswa, Culturally Responsive Pedagogy (CRP) yang mempertimbangkan pentingnya budaya siswa, dan Teaching at the Right Level (TaRL) yang menyesuaikan tingkat pembelajaran dengan kemampuan siswa.
Strategi Pembelajaran yang Sesuai dengan Karakteristik Siswa Developmentally Apropriate Practice (DAP) Developmentally Appropriate Practice (DAP), merupakan kerangka kerja tau pendekatan dalam pengembangan anak dan berpusat pada pengetahuan dan harapan anak itu sendiri bukan pada keinginan atau kekangan orangtua. Guru dalam kelas berperan sebagai fasilitator dan siswa bertanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri. Kelebihannya, pendekatan Developmentally Appropriate Practice (DAP) memposisikan anak sebagai pemegang peranan utama dalam proses pembelajaran, dimana kegiatan yang akan dan sedang dilakukan mewadahi gagasan anak. Kelemahannya, proses pembelajaran harus sesuai dengan tahap perkembangan anak. Culturally Responsive Pedagogy (CRP) Terdapat lima panduan atau prinsip aplikasi pendidikan tanggap budaya, yaitu; 1. Pentingnya budaya, 2. pengetahuan terbentuk sebagai bagian dari konstruksi sosial, 3. inklusivitas budaya, 4. prestasi akademis tidak terbatas pada dimensi intelektual an-sich, dan 5. keseimbangan dan keterpaduan antara kesatuan dan keragaman. Teaching at the Right Level (TaRL) Pendidikan di Indonesia diklasifikasikan berdasarkan usia peserta didik. padahal usia yang sama tidak berarti memiliki perkembangan belajar yang sama. TaRL merupakan pendekatan belajar yang tidak mengacu pada tingkat kelas, melainkan mengacu pada tingkat kemampuan siswa. TaRL memungkinkan peserta didik untuk berada dalam satu kelas namun memperoleh pembelajaran yang disesuaikan dengan kemampuan, karakteristik, potensi dan kebutuhannya. Hal ini dilakukan dengan merumuskan capaian pembelajaran per fase untuk membedakannya dengan kelas karena peserta didik di satu kelas yang sama bisa jadi belajar dalam fase pembelajaran yang berbeda. Selain itu, Capaian Pembelajaran per fase ini juga memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar sesuai dengan tingkat pencapaian (Teaching at the Right Level), kebutuhan, kecepatan, dan gaya belajar mereka. Capaian Pembelajaran per fase merupakan upaya penyederhanaan sehingga peserta didik dapat memiliki waktu yang memadai dalam menguasai kompetensi. Capaian Pembelajaran per fase ini juga memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar sesuai dengan tingkat pencapaian (Teaching at the Right Level), kebutuhan, kecepatan, dan gaya belajar mereka. Hal ini karena Capaian Pembelajaran disusun dengan memperhatikan fase-fase perkembangan anak.