Anda di halaman 1dari 1

Luklu Ul Maknuun

2201022115

Topik 4 Demonstrasi Kontekstual


Strategi Pembelajaran yang Sesuai dengan Karakteristik Siswa
Developmentally Apropriate Practice (DAP)
Developmentally Appropriate Practice (DAP), merupakan kerangka kerja tau pendekatan
dalam pengembangan anak dan berpusat pada pengetahuan dan harapan anak itu sendiri
bukan pada keinginan atau kekangan orangtua. Guru dalam kelas berperan sebagai fasilitator
dan siswa bertanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri.
Kelebihannya, pendekatan Developmentally Appropriate Practice (DAP) memposisikan
anak sebagai pemegang peranan utama dalam proses pembelajaran, dimana kegiatan yang
akan dan sedang dilakukan mewadahi gagasan anak. Kelemahannya, proses pembelajaran
harus sesuai dengan tahap perkembangan anak.
Culturally Responsive Pedagogy (CRP)
Terdapat lima panduan atau prinsip aplikasi pendidikan tanggap budaya, yaitu;
1. Pentingnya budaya,
2. pengetahuan terbentuk sebagai bagian dari konstruksi sosial,
3. inklusivitas budaya,
4. prestasi akademis tidak terbatas pada dimensi intelektual an-sich, dan
5. keseimbangan dan keterpaduan antara kesatuan dan keragaman.
Teaching at the Right Level (TaRL)
Pendidikan di Indonesia diklasifikasikan berdasarkan usia peserta didik. padahal usia yang
sama tidak berarti memiliki perkembangan belajar yang sama. TaRL merupakan pendekatan
belajar yang tidak mengacu pada tingkat kelas, melainkan mengacu pada tingkat kemampuan
siswa. TaRL memungkinkan peserta didik untuk berada dalam satu kelas namun memperoleh
pembelajaran yang disesuaikan dengan kemampuan, karakteristik, potensi dan kebutuhannya.
Hal ini dilakukan dengan merumuskan capaian pembelajaran per fase untuk membedakannya
dengan kelas karena peserta didik di satu kelas yang sama bisa jadi belajar dalam fase
pembelajaran yang berbeda. Selain itu, Capaian Pembelajaran per fase ini juga memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk belajar sesuai dengan tingkat pencapaian (Teaching at
the Right Level), kebutuhan, kecepatan, dan gaya belajar mereka.
Capaian Pembelajaran per fase merupakan upaya penyederhanaan sehingga peserta didik dapat
memiliki waktu yang memadai dalam menguasai kompetensi. Capaian Pembelajaran per fase
ini juga memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar sesuai dengan tingkat
pencapaian (Teaching at the Right Level), kebutuhan, kecepatan, dan gaya belajar mereka. Hal
ini karena Capaian Pembelajaran disusun dengan memperhatikan fase-fase perkembangan
anak.

Anda mungkin juga menyukai