Anda di halaman 1dari 28

PEMAHAMAN TENTANG PESERTA DIDIK DAN

PEMBELAJARANNYA
DISKUSI RUANG KOLABORASI
TOPIK 1

1. Kharisma Idha Ayuningtyas Eza 7000055377


2. Luklu Ul Maknuun 8000147698
3. Muhamad Mustofa 7000044956
4. Putri Rachmawati 7000042707
5. Silvi Salsabil 7000066926

PPG PRAJABATAN 2022


GELOMBANG 1
APA ITU BELAJAR
DAN APA SAJA
TEORINYA?
HASIL DARI PROSES BELAJAR
Definisi Belajar • Perubahan tingkah laku tidak harus segera
diamati pada proses belajar sedang
• Meurut Pitchard (2008), belajar
dilakukan untuk mendapatkan berlangsung, perubahan perilaku tersebut
pengetahuan atau keterampilan, melalui
studi, pengajaran, instruksi atau
bersifat potensial.
pengalaman.
• Sedangkan menurut Schunk (2012),
• Perubahan tingkah laku merupakan hasil
belajar memiliki pengertian perubahan latihan atau pengalaman.
perilaku yang bertahan lama, atau
dalam kapasitas untuk berperilaku
dengan cara tertentu, yang dihasilkan
• Pengalaman atau latihan itu dapat
dari latihan atau bentuk lain dari
pengalaman.
memberi penguatan. Sesuatu yang
• Dari kedua pengertian tersebut dapat memperkuat itu akan memberikan
disimpulkan hasil dari belajar hanya
dapat diamati dari tingkah laku, yaitu semangat atau dorongan untuk mengubah
adanya perubahan tingkah laku dari
tidak tahu menjadi tahu atau dari tidak
tingkah laku
terampil menjadi terampil.
Teori-Teori Belajar
Teori

Behavioristik Kognitif Konstruktivisme


Penerapan Teori Behavioristik di Kelas

1. Guru harus menyusun materi atau bahan ajar secara lengkap. Dimulai dari materi
sederhana sampai kompleks.
2. Guru lebih banyak memberikan contoh berupa instruksi selama mengajar.
3. Saat guru melihat ada kesalahan, baik pada materi maupun pada siswa maka guru
akan segera diperbaiki.
4. Guru memberikan banyak drilling dan latihan agar terbentuk perilaku atau
pembiasaan seperti yang diinginkan.
5. Evaluasi berdasarkan perilaku yang terlihat.
6. Guru dituntut memiliki kemampuan memberikan penguatan (reinforcement), baik
dari sisi positif dan negatif.
Penerapan Teori kognitif di Kelas
1. Minta siswa untuk merefleksikan pengalaman mereka melalui pembuatan jurnal atau laporan
harian tentang kegiatan apa saja yang mereka lakukan.
2. Mendorong diskusi berdasarkan apa yang diajarkan dengan meminta siswa untuk menjelaskan
materi pembelajaran di depan kelas dan ajak siswa lainnya untuk mengajukan pertanyaan.
3. Membantu siswa menemukan solusi baru untuk suatu masalah untuk mengembangkan cara
berpikir kritis.
4. Minta siswa untuk memberikan penjelasan tentang ide atau pendapat yang mereka miliki.
5. Membantu siswa dalam mengeksplorasi dan memahami bagaimana ide-ide bisa terhubung.
6. Meningkatkan pemahaman dan ingatan siswa melalui penggunaan visualisasi dan permainan
dalam menyampaikan materi.
Penerapan Teori konstruktivisme di Kelas

1. Mencari tahu apa yang sudah siswa ketahui dan pikiran terkait pelajaran dengan
memperbanyak komunikasi.
2. Menciptakan rasa ingin tahu siswa melalui pertanyaan dan penelitian.
3. Memberikan kesempatan bagi siswa untuk menyampaikan ide dan gagasannya.
4. Memahami metode belajar apa yang paling sesuai dengan kebutuhan siswa.
5. Melibatkan siswa dalam berbagai kegiatan di kelas, seperti diskusi atau presentasi.
Why Constructivism?
Satu prinsip yang mendasar dari pendekatan
konstruktivisme ini ialah guru tidak hanya
memberikan pengetahuan kepada siswa,
tetapi siswa juga harus berperan aktif
dalam membangun sendiri pengetahuan
yang ada di dalam memori otaknya.

Hal ini selaras dengan gagasan Menteri


Pendidikan, Nadiem Makarim, bahwa
pentingnya penekanan dimana
pembelajaran yang sesungguhnya bisa
ditemukan dan diterapkan dari ide-ide
siswa itu sendiri dan menjadi sadar dalam
menggunakan strategi atau cara belajar
mereka sendiri.
Discovery
Learning
1. Discovery Learning Contextual
2. Reception Learning Reception
Teaching
Learning
3. Assisted Learning Learning
4. Active Learning
5. Accelerated Learning
6. Quantum Learning
7. Contextual Teaching Learning (CTL)
Quantum Assisted
Learning Learning

Accelerated Active
Learning Learning
Langkah Menuju Model Pembelajaran
1. Discovery Learning Discovery Learning
Serupa dengan model pembelajaran lainnya, Discovery Learning memiliki sintaks,
urutan, atau tahap-tahap kegiatan belajar .

Model pembelajaran yang membantu peserta 1. Stimulus


didik untuk mengalami dan menemukan Guru mengajukan pertanyaan, contoh-contoh atau referensi lainnya, dan
pengetahuannya sendiri. penjelasan singkat yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah.
2. Identifikasi Masalah
Ini sebagai wujud murni dalam proses Guru yang memberi kesempatan kepada siswa untuk memberikan pendapat
atau jawaban sementara terkait dengan topik pembahasan.
pendidikan yang memberikan pengalaman
yang mengubah perilaku sehingga dapat 3. Penghimpunan Data
memaksimalkan potensi diri. kesempatan siswa mengumpulkan informasi relevan sebanyak-banyaknya. Ini
untuk membuktikan apakah jawaban sementara yang mereka berikan sudah
tepat atau belum.
4. Olah Data
pengolahan informasi yang didapatkan baik melalui pengumpulan data,
kemudian menafsirkannya.
5. Pembuktian
presentasi atas hasil pengolahan informasi masing-masing kelompoknya di
hadapan para siswa. Siswa yang lain diberikan kesempatan untuk memberikan
tanggapan, kritik dan saran, serta pertanyaan
6. Generalisasi
memberikan kesempatan pada siswa untuk menarik kesimpulan dengan
bimbingan dan tuntunan guru.
Pembelajaran dapat menimbulkan belajar bermakna jika memenuhi
prasyarat, yaitu materi yang akan dipelajari melaksanakan belajar bermakna
1. Reception Learning secara potensial dan anak yang belajar bertujuan melaksanakan belajar
bermakna.

David Ausubel adalah orang yang satu-satunya Berdasarkan pandangannya tentang belajar bermakna, maka
mengkritik discovery learning. David Ausuble mengajukan 3 prinsip pembelajaran.

Siswa tidak selalu tahu apa yang penting atau 1. Presentation of Advance Organizer
relevan. Bahkan banyak siswa membutuhkan Pengatur awal mengarahkan para siswa pada materi yang akan mereka
motivasi eksternal dalam melakukan tugas- pelajari dan menolong mereka untuk mengingat kembali informasi yang
tugas kognitif yang diperlukan untuk belajar berhubungan, dan dapat digunakan dalam membantu menanamkan
terhadap apa yang diajarkan di sekolah. pengetahuan baru.
2. Presentation of Learning Task or Material
Teori ini menyarankan agar guru menyiapkan Dalam bagian kedua dari suatu pembelajaran dengan materi baru
situasi belajar, memilih materi-materi yang disampaikan dengan memberikan ceramah, diskusi film, atau
tepat untuk siswa, dan kemudian memberikan tugas kepada siswa.
menyampaikannya dalam bentuk pengajaran 3. Strengthening Cognitive Organization
yang terorganisasi dengan baik, mulai dari Dalam fase ketiga dari pelajaran Ausubel ini, guru disarankan mencoba
umum ke haI-hal yang lebih terperinci. untuk menggabungkan informasi baru ke dalam susunan pelajaran yang
sudah direncanakan untuk pelajaran permulaan dengan mengingatkan
siswa bagaimana setiap rincian khusus yang berhubungan dengan gambar
yang besar.
1. Assisted Learning

Adapun pedoman penerapan ide vygotsky dalam pengajaran


Assisted learning adalah belajar dengan
bantuan.
1. Sesuaikan scaffolding dengan kebutuhan siswa
2. Pastikan siswa memiliki akses ke alat-alat yang kuat, yang mendukung
Bantuan ini diperoleh melalui interaksi dan pemikiran
percakapan seorang individu dengan
3. Manfaatkan modal pengetahuan kultural siswa
lingkungan sekitarnya
4. Fasilitasi dialog dan belajar kelompok

Scaffolding adalah teknik yang menggunakan


dukungan pembelajaran dengan Dengan bantuan teman sebaya :
menempatkan orang yang telah menguasai 1. Kerja kelompok
pembelajaran seperti guru atau sesama murid 2. Tutoring dengan teman sebaya
yang lebih pandai menjadi pembimbing bagi
murid yang lainnya
Langkah-langkah atau Sintak Pembelajaran Aktif
1. Active Learning
1. Kenali teknik atau model pembelajaran aktif, beberapa yang mudah untuk
diaplikasikan seperti “think pair share” dan “pembelajaran jigsaw”.
2. Pertimbangkan untuk memanfaatkan teknologi tertentu seperti
Active learning adalah pembelajaran video, smartphone, laptop dsb untuk memfasilitasi aktivitas belajar.
aktif adalah pembelajaran yang meminta 3. Mulailah dari awal dengan sederhana. Pilih satu atau dua model teknik,
siswa untuk terlibat penuh dalam selanjutnya modifikasi agar sesuai dengan tujuan pembelajaran di kelas.
pembelajaran seperti berpikir (thinking),
4. Mulai dengan aktivitas yang menarik agar siswa bisa memperhatikan ke
berdiskusi (discussing), menyelidiki
masalah dan materi yang menurut guru penting.
(investigating) dan mencipta (creating).
5. Tetapkan aturan agar sikap siswa terjaga dan partisipasi siswa relevan
dengan pembelajaran.
6. Perkenalkan aktivitas dan jabarkan manfaat belajarnya dan buat grup
belajar.
7. Materi diutarakan oleh guru kepada masing-masing grup belajar.
8. Siswa akan diberi tugas diskusi untuk menyelesaikan masalah dan akan
dibatasi waktu tertentu.
9. Diskusi pada grup belajar dilakukan dan melakukan kesimpulan.
10. Setelah itu adakan aktivitas tanya jawab. Panggil beberapa siswa atau
grup belajar siswa untuk membagikan pemikirannya.
11. Lakukan kesimpulan menyeluruh, penilaian dan evaluasi.
Langkah-langkah mudah melakukan model pembelajaran accelerated
menurut Jayne Nicholl
1. Accelerated Learning
1. Motivate your mind
2. Acquiring the information
3. Searching out the meaning
Rose dan Nicholl 4. Triggering the memory
5. Exhibiting what you know
Accelerated learning merupakan metode 6. Reflecting how you've learned
belajar mengajar yang membuat murid bisa
belajar secara alamiah dengan memakai Secara sederhana, langkah-langkah model pembelajaran accelerated learning
teknik belajar yang tepat dengan karakter dapat dilakukan dengan cara dibawah ini:
dirinya sehingga murid bisa merasakan bahwa
kegiatan belajar lebih mudah serta cepat. 1. Pengajar membagi siswa menjadi beberapa kelompok
2. Pengajar memotivasi murid
3. Pengajar memberikan sebuah informasi mengenai pelajaran hari ini dan
aktivitas pada pertemuan ini
4. Pengajar membagi lembar kerja kelompok dan murid diberi waktu untuk
membahas lembar kerja tersebut
5. Kemudian pengajar membimbing murid untuk untuk memahami lembar kerja
6. Setelah kelompok selesai berdiskusi, pengajar meminta murid untuk
memaparkan hasil diskusinya
7. Pengajar menilai dengan memberikan pertanyaan singkat
8. Pengajar menanyakan kepada siswa apakah ada konsep yang belum dipahami
9. Pengajar dan murid menyimpulkan
10. Pengajar melakukan evaluasi
11. Pengajar menutup kegiatan belajar mengajar dan memotivasi siswa
Langkah-Langkah atau Sintaks Quantum Learning
Terdapat langkah atau tahapan yang bisa dilalui dalam quantum learning, sintaks
1. Quantum Learning ini berdasar pada pernyataan Bobbi DePorter,et al

1. Tumbuhkan
Biasakan untuk menumbuhkan minat belajar yang baik kepada siswa, sehingga
Upaya, pedoma, strategi dan aktivitas belajar mereka bisa termotivasi dalam belajar.
yang bisa dimanfaatkan untuk menguatkan 2. Alami
daya ingat dan pemahaman. Gunakanlah penjelasan yang simpel dan mudah dipahami oleh setiap siswa.
Buatlah penjelasan yang bisa menghubungkan materi pelajaran (umum) dengan
pengalaman kehidupan siswa.
Selain itu membuat aktivitas belajar sebagai
3. Namai
kegiatan yang bermanfaat dan
Buatlah sebuah kode,simbol, rumus, rencana dan strategi dalam setiap konsep
menyenangkan. yang ada. Ini bisa dicontohkan pada saat kita menghafal rumus dengan bernyanyi.
4. Demonstrasikan
Fokus utama dalam quantum learning adalah Berikan waktu siswa untuk mempresentasikan sesuatu dan beri motivasi bahwa
siswa, sehingga mereka dituntut untuk aktif. mereka bisa.
Sedangkan guru menjadi penyedia, dan guru 5. Ulangi
dituntut untuk lihai dalam memahami potensi Guru harus memberikan contoh, cara dan metode yang relevan dalam mata
peserta didiknya. pelajaran. Ini bisa dilakukan dengan cara mengulangi pelajaran.
6. Rayakan
Self reward atau merayakan sebuah hal yang telah tercapai dilaukan agar setiap
pembelajaran bisa lebih bermakna dan menyenangkan. Contoh perayaan
sederhana yang dapat dilakukan dalam kelas adalah dengan tepuk tangan, kejutan,
mencatat di buku, berteriak hore. Bisa juga dengan pujian dari guru kepada siswa.
Tujuh komponen dalam proses pembelajaran CTL
1. Contextual Teaching
Komponen-komponen tersebut yaitu :
Learning (CTL) 1. konstruktivisme (constructivisme)
2. menemukan inquiry (inquiry)
Contextual Teaching and Learning 3. bertanya (questioning)
(CTL) merupakan suatu model pembelajaran 4. masyarakat belajar (learning comunity)
yang memberikan fasilitas kegiatan belajar
siswa untuk mencari, mengelola, dan 5. pemodelan (modelling)
menemukan pengalaman belajar yang lebih 6. refleksi (reflection), dan
bersifat konkret dan mengaitkan dengan 7. penilaian sebenarnya (authentic assesment).
kehidupan nyata siswa (Komalasari, 2012).
RENCANA
PENYELESAIAN
MASALAH PESERTA
DIDIK BERKAITAN
DENGAN MOTIVASI
3 a. Tania, 7 tahun, memiliki METODE UNTUK MENINGKATKAN
kemampuan rendah dan keinginan MOTIVASI
yang rendah untuk sukses.
• Menggunakan metode pembelajaran
PENGERTIAN MOTIVASI
yang tepat dan beragam
• Sardiman (2006:73), Pengertian
Motivasi merupakan perubahan energi • Menjadikan siswa sebagai peserta
dalam diri seseorang yang ditandai didik yang aktif
dengan munculnya feeling dan didahului
dengan tanggapan terhadap adanya • Memanfaatkan media seoptimal
tujuan. mungkin
JENIS- JENIS MOTIVASI
• Motivasi intrinsik adalah motivasi yang
• Menciptakan kompetisi
berasal dari diri siswa sendiri untuk • Sampaikan motivasi secara langsung
belajar.
• Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang
• Dermawan akan pujian
berasal dari luar, misalnya lingkungan.
3. b. Samuel, 10 tahun, yang bekerja Rencana peningkatan motivasi yang dapat dilakukan
keras untuk menjaga harga dirinya pada
tingkat tinggi, tetapi memiliki rasa takut • Beritahu peserta didik bahwa guru tidak menuntut untuk
akan gagal yang kuat. selalu berhasil. Adakalanya peserta didik bisa mengalami
kesalahan atau kegagalan karen itu merupakan hal yang
• Levine (2008) mengungkapkan bahwa
sangat wajar.
kekecewaan dan kegagalan yang
• Bantu peserta didik melihat sisi baik dari kegagalan. Berikan
dialami anak-anak sesungguhnya motivasi kepada peserta didik untuk berlatih lebih keras,
bermanfaat bagi mereka. belajar lebih lama, atau mencoba solusi yang berbeda untuk
• Levine (2008) juga menambahkan sebuah masalah.
bahwa apabila dari kegagalan tersebut • Dorong peserta didik untuk melakukan hal yang baru. Anak-
anak secara alami tertarik pada sesuatu yang disenanginya.
dijadikan motivasi, maka itu akan
• Puji peserta didik atas usaha dan keberaniannya untuk
membantu mereka untuk
mengatasi kemunduran. Dorong peserta didik untuk
mengembangkan keterampilan yang
mencoba lagi jika mereka gagal pada kali pertama.
dimiliki seperti mengasah emosional,
• Menjadi teladan bagi peserta didik dengan memberikan
pemikiran kreatif dan kemampuan contoh sikap yang positif ketika guru pun mengalami
bersikap. kesalahan atau kegagalan.
3. c. Sandra, 13 tahun, yang tenang Metode yang Dapat Digunakan Untuk
di kelas dan meremehkan
keterampilan mereka.
Mengubah Perilaku Tersebut
ANALISIS TINGKAH LAKU • Melakukan pendekatan humanistic
Menurut teori Perkembangan Kognitif Piaget,
Sandra, 13 tahun berada pada tahap usia pra-remaja • Melakukan pendekatan behavioristik
• Memberikan motivasi belajar melalui
atau Periode Operasional Formal dimana anak sudah
memiliki kemampuan menggunakan logikanya untuk
menyelesaikan permasalahan, menarik kesimpulan perspektif kognitif dan sosial.
dari informasi yang didapatnya, dan merencanakan
masa depannya.

PENGERTIAN DISRUPTIVE BEHAVIOUR

Kaplan, Gheen, dan Migley (dalam Pia Todras, 2007:


4) menggambarkan disruptive behavior (perilaku
mengganggu) meliputi berbicara di luar gilirannya,
menggoda, bersikap tidak sopan pada orang lain,
dan meninggalkan tempat duduk tanpa ijin dari guru
yang mengajar.
3. d. Robert, 16 Tahun, yang CARA MENINGKATKAN MOTIVASI
menunjukkan sedikit minat di sekolah • life-long learning concept
dan saat ini tinggal Bersama bibinya
• the materials and activities we are using relevant
PENDEKATAN HUMANISTIK to students’ lives and interests
• Teenager
• SMA
• scaffolding
• Kebutuhan dasar pada tingkat sosial belum • personal interest → extrinsic & integrative
sepenuhnya terpenuhi → aktualisasi diri
belum dapat dicapai dengan maksimal. motivation
• Instrumental → belajar akan memiliki • group activities, discussion, peer tutoring
manfaat instrumental, contohnya
mendapatkan pekerjaan baru atau dapat • self regulation
tinggal di tempat baru.
• Integratif → belajar bahasa asing agar
memiliki kualitas yang sama dan menjadi
bagian dari komunitas penutur bahasa
tersebut.
PARADIGMA
PESERTA DIDIK
PENGERTIAN POLA PIKIR (MINDSET)
Menurut Dweck (2006), pola pikir (mindset) adalah sekumpulan
dari pikiran dan keyakinan yang membentuk pikiran atau
kebiasaan padai individu.
Pikiran atau kebiasaan seseorang akan mempengaruhi cara
individu berpikir, apa yang individu rasakan, dan apa yang
individu lakukan. Pola pikir seseorang ini yang nantinya akan
mempengaruhi cara individu memahami dunia, dan memahami
diri sendiri.
MINDSET
Fixed Mindset Growth Mindset
• Seseorang tidak percaya bahwa mereka dapat • Seseorang memiliki keyakinan yang mendasar
mengembangkan dan meningkatkan bahwa pembelajaran dan kecerdasan mereka
kecerdasan dan bakat mereka. dapat tumbuh seiring waktu, upaya dan
pengalaman.
• Hanya bakat yang mengarah pada kesuksesan
dan tidak diperlukan usaha untuk mencapai • Percaya bahwa mereka bisa menjadi lebih
sebuah keberhasilan. pintar. Mereka menyadari bahwa jika mereka
melakukan upaya itu akan berdampak pada
• Siswa yang memiliki fixed mindset tetap takut
keberhasilan, sehingga mereka bersedia untuk
untuk mencoba sekalipun diberikan kesempatan
meluangkan waktu lebih agar mencapai
oleh gurunya.
keberhasilan yang lebih tinggi.
• Siswa tidak berusaha mencari bantuan karena
• Growth mindset didasarkan pada keyakinan
mereka percaya bahwa segala sesuatu yang bahwa prestasi akademik yang baik berasal dari
dilakukan bertujuan untuk mengukur upaya yang gigih dalam belajar
kecerdasan mereka.

• Pola pikir ini menjadi sumber turunnya motivasi


siswa.
MINDSET
Fixed Mindset Growth Mindset

• I am either good at it, or I am not • I can learn anything I want to


• When I am frustrated, I give up • When I’m frustrate, I persevere
• I don’t like to be challenged • I want to challenge myself
• When I fail, I am no good • When I fail, I learn
• Tell me I am smart • Tell me I try hard
• If you succeed, I feel threatened • If you succeed, I am inspired
• My abilities determine everything • My effort & attitude determine
everything

Anda mungkin juga menyukai