Jawab:
Menuntun adalah
mendampingi dan mengantar
anak ke sebuah tujuan dengan
bimbingan.
Menuntun dalam proses
pendidikan yaitu,
berkolaborasi dengan anak,
memberikan ruang
berfikir kritis, anak melakukan
refleksi dengan komunikasi
yang kreatif dan inovatif.
Menuntun adalah
mendampingi dan mengantar
anak ke sebuah tujuan dengan
bimbingan.
Menuntun dalam proses
pendidikan yaitu,
berkolaborasi dengan anak,
memberikan ruang
berfikir kritis, anak melakukan
refleksi dengan komunikasi
yang kreatif dan inovatif.
Menuntun adalah
mendampingi dan mengantar
anak ke sebuah tujuan dengan
bimbingan.
Menuntun dalam proses
pendidikan yaitu,
berkolaborasi dengan anak,
memberikan ruang
berfikir kritis, anak melakukan
refleksi dengan komunikasi
yang kreatif dan inovatif.
Menuntun adalah
mendampingi dan mengantar
anak ke sebuah tujuan dengan
bimbingan.
Menuntun dalam proses
pendidikan yaitu,
berkolaborasi dengan anak,
memberikan ruang
berfikir kritis, anak melakukan
refleksi dengan komunikasi
yang kreatif dan inovatif.
Menuntun adalah suatu bentuk membimbing dan membantu anak untuk mengembangkan
potensi dan kepribadian yang dimiliki secara holistik dan mendampingi anak dalam
mencapai sebuah tujuan. Menuntun dalam proses pendidikan anak bagi saya yaitu
mengarahkan, memberikan dukungan, mendorong anak dalam kegiatan pembelajaran,
memfasilitasi perkembangan sosial emosional anak, memberikan contoh baik atau
menjadi teladan bagi anak, dan mendorong anak menjadi pribadi yang mandiri dalam
mengembangkan dirinya dan membimbing anak hingga mencapai tujuan yang
diharapkan.
2. Bagaimana kata “menuntun” saya maknai dalam konteks sosial budaya (nilai-nilai luhur
budaya) di daerah saya? Apa dapat saya lakukan untuk mewujudkan pendidikan anak
yang relevan dengan konteks sosial budaya di daerah saya?
Jawab:
Makna kata menuntun dalam konteks sosial budaya (nilai-nilai luhur budaya) di daerah
adalah bagaimana cara kita sebagai pendidik memberikan arahan dan bimbingan kepada
peserta didik agar dapat mengembangkan potensi yang dimiliki dengan tetap mengikuti
norma yang berlaku agar dapat diterima di masyarakat. Selain itu, menuntun dalam
konteks sosial budaya yaitu sebagai seorang pendidik maka sudah seharusnya mampu
menjadi sosok figur yang mampu memberikan contoh baik mulai dari segi perilaku,
perkataan, sikap toleransi, tenggang rasa, dan sikap bersosial di masyarakat,
Yang dapat saya lakukan untuk mewujudkan pendidikan yang relevan dengan konteks
sosial budaya di daerah saya yaitu dengan menyisipkan nilai-nilai moral daerah ke dalam
proses pembelajaran dan menyajikan pembelajaran yang berbasis kearifan lokal.
3. Mengapa pendidikan anak perlu mempertimbangkan kodrat alam dan kodrat zaman?
Jawab:
4. Apa relevansi pemikiran KHD “Pendidikan yang memerdekakan murid” dengan peran
saya sebagai pendidik?
Jawab:
Relevansi pemikiran KHD “Pendidikan yang memerdekakan murid” dengan peran saya
sebagai pendidik yaitu seorang pendidik harus mampu untuk mengenal diri, berdaya
untuk menentukan tujuan dan kebutuhan belajar yang relevan dan kontekstual terhadap
diri dan lingkungan. Pendidikan yang memerdekakan adalah peroses pendidikan yang
menuntun murid dalam mengembangkan potensi-potensi positif yang ada, yang dilandasi
dari kebebasan dalam diri maupun dari luar diri dalam mengeksplorasi potensi-potensi
tersebut. Pendidikan yang memerdekakan harus dilandasi prinsip among yaitu dengan
memberikan teladan yang baik dan menuntun peserta didik agar tidak salah arah dan juga
memperhatikan kodrat alam dan kodrat zaman.
Pendidikan yang memerdekakan murid yaitu memberikan pembelajaran yang sesuai
dengan karakteristik dan potensi murid, sehingga murid dapat mengekspresikan gaya
belajar masing-masing, serta perlunya memberikan ruang pada murid untuk berpikir
kritis, kreatif, mandiri, dan berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Sebagai
seorang pendidik juga harus menghargai keunikan, karakteristik yang berbeda-beda dari
masing-masing murid, sehingga murid merasa nyaman dan merdeka sesuai dengan
potensi yang mereka masing-masing.