Anda di halaman 1dari 7

1. Apa makna kata ‘menuntun’ dalam proses pendidikan anak bagi saya?

Jawab:

Menuntun adalah
mendampingi dan mengantar
anak ke sebuah tujuan dengan
bimbingan.
Menuntun dalam proses
pendidikan yaitu,
berkolaborasi dengan anak,
memberikan ruang
berfikir kritis, anak melakukan
refleksi dengan komunikasi
yang kreatif dan inovatif.
Menuntun adalah
mendampingi dan mengantar
anak ke sebuah tujuan dengan
bimbingan.
Menuntun dalam proses
pendidikan yaitu,
berkolaborasi dengan anak,
memberikan ruang
berfikir kritis, anak melakukan
refleksi dengan komunikasi
yang kreatif dan inovatif.
Menuntun adalah
mendampingi dan mengantar
anak ke sebuah tujuan dengan
bimbingan.
Menuntun dalam proses
pendidikan yaitu,
berkolaborasi dengan anak,
memberikan ruang
berfikir kritis, anak melakukan
refleksi dengan komunikasi
yang kreatif dan inovatif.
Menuntun adalah
mendampingi dan mengantar
anak ke sebuah tujuan dengan
bimbingan.
Menuntun dalam proses
pendidikan yaitu,
berkolaborasi dengan anak,
memberikan ruang
berfikir kritis, anak melakukan
refleksi dengan komunikasi
yang kreatif dan inovatif.
Menuntun adalah suatu bentuk membimbing dan membantu anak untuk mengembangkan
potensi dan kepribadian yang dimiliki secara holistik dan mendampingi anak dalam
mencapai sebuah tujuan. Menuntun dalam proses pendidikan anak bagi saya yaitu
mengarahkan, memberikan dukungan, mendorong anak dalam kegiatan pembelajaran,
memfasilitasi perkembangan sosial emosional anak, memberikan contoh baik atau
menjadi teladan bagi anak, dan mendorong anak menjadi pribadi yang mandiri dalam
mengembangkan dirinya dan membimbing anak hingga mencapai tujuan yang
diharapkan.

2. Bagaimana kata “menuntun” saya maknai dalam konteks sosial budaya (nilai-nilai luhur
budaya) di daerah saya? Apa dapat saya lakukan untuk mewujudkan pendidikan anak
yang relevan dengan konteks sosial budaya di daerah saya?
Jawab:
Makna kata menuntun dalam konteks sosial budaya (nilai-nilai luhur budaya) di daerah
adalah bagaimana cara kita sebagai pendidik memberikan arahan dan bimbingan kepada
peserta didik agar dapat mengembangkan potensi yang dimiliki dengan tetap mengikuti
norma yang berlaku agar dapat diterima di masyarakat. Selain itu, menuntun dalam
konteks sosial budaya yaitu sebagai seorang pendidik maka sudah seharusnya mampu
menjadi sosok figur yang mampu memberikan contoh baik mulai dari segi perilaku,
perkataan, sikap toleransi, tenggang rasa, dan sikap bersosial di masyarakat,
Yang dapat saya lakukan untuk mewujudkan pendidikan yang relevan dengan konteks
sosial budaya di daerah saya yaitu dengan menyisipkan nilai-nilai moral daerah ke dalam
proses pembelajaran dan menyajikan pembelajaran yang berbasis kearifan lokal.

3. Mengapa pendidikan anak perlu mempertimbangkan kodrat alam dan kodrat zaman?
Jawab:

Pendidikan anak perlu


mempertimbangkan kodrat
alam dan kodrat zaman karena
karakteristik
setiap anak itu berbeda-beda,
pendidik dalam memberi
didikan kepada anak harus
diselaraskan
dengan kodrat alam anak yaitu
setiap anak sudah membawa
sifat atau karakternya masing-
masing, seorang pendidik tidak
bisa menghapus sifat dasar
anak, yang bisa dilakukan
menunjukan dan membimbing
anak agar tercipta dalam
dirinya sifat baik dan sifat
buruk
perlahan hilang. Kemudian
pendidik juga harus
memperhatiakn kodrat zaman
anak yaitu
pendidik harus memposisikan
anak sesuai zamannya, anak
dibekali dengan kecakapan
abad 21
agar anak bisa hidup berkarya
dan menyesuaikan diri sesuai
perkembangan zaman.
Dalam pendidikan harus mempertimbangkan kodrat alam dan kodrat zaman. Seperti
yang dijelaskan oleh Ki Hajar Dewantara, kodrat alam dapat diartikan sebagai
lingkungan alam tempat peserta didik berada, baik itu kultur budaya maupun kondisi
lainnya. Pendidikan anak perlu mempertimbangkan kodrat alam karena karakteristik
setiap anak itu berbeda-beda, pendidik dalam memberi didikan kepada anak harus
diselaraskan dengan kodrat alam anak yang mana setiap anak sudah membawa sifat atau
karakternya masing-masing, seorang pendidik tidak bisa menghapus sifat dasar anak dan
hanya bisa membimbing anak agar menjadi pribadi yang baik.
Sementara itu kodrat zaman dapat diartikan sebagai perubahan yang terjadi dari waktu ke
waktu. Pendidikan harus memperhatikan kodrat zaman, karena harus mampu menguasai
keterampilan dalam dunia pendidikan yang terus berkembang. Sehingga pendidikan
mampu menghasilkan peserta didik yang memiliki kecakapan sesuai dengan zamannya.
Misalnya saat ini teknologi berkembang dengan pesat, maka anak harus bisa
menyesuaikan perkembangan zaman dengan dibekali kecakapan teknologi seperti
berkarya yang menumbuhkan jiwa kreatif dan inovatif pada diri anak tersebut.

4. Apa relevansi pemikiran KHD “Pendidikan yang memerdekakan murid” dengan peran
saya sebagai pendidik?
Jawab:
Relevansi pemikiran KHD “Pendidikan yang memerdekakan murid” dengan peran saya
sebagai pendidik yaitu seorang pendidik harus mampu untuk mengenal diri, berdaya
untuk menentukan tujuan dan kebutuhan belajar yang relevan dan kontekstual terhadap
diri dan lingkungan. Pendidikan yang memerdekakan adalah peroses pendidikan yang
menuntun murid dalam mengembangkan potensi-potensi positif yang ada, yang dilandasi
dari kebebasan dalam diri maupun dari luar diri dalam mengeksplorasi potensi-potensi
tersebut. Pendidikan yang memerdekakan harus dilandasi prinsip among yaitu dengan
memberikan teladan yang baik dan menuntun peserta didik agar tidak salah arah dan juga
memperhatikan kodrat alam dan kodrat zaman.
Pendidikan yang memerdekakan murid yaitu memberikan pembelajaran yang sesuai
dengan karakteristik dan potensi murid, sehingga murid dapat mengekspresikan gaya
belajar masing-masing, serta perlunya memberikan ruang pada murid untuk berpikir
kritis, kreatif, mandiri, dan berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Sebagai
seorang pendidik juga harus menghargai keunikan, karakteristik yang berbeda-beda dari
masing-masing murid, sehingga murid merasa nyaman dan merdeka sesuai dengan
potensi yang mereka masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai