Anda di halaman 1dari 2

FILOSOFI PENDIDIKAN

TOPIK 1: PERJALANAN PENDIDIKAN NASIONAL

Nama : Aulia Raisah


NIM : X902308159
Kelas : PPG Prajabatan 1 2023 PTM-2
Jurusan : Pendidikan Teknik Mesin

Eksplorasi Konsep
Tugas 1.4 Argumentasi Kritis Gerakan Transformasi Ki Hajar Dewantara
dalam Perkembangan Sebelum dan Sesudah Kemerdaan
Pada awal kedatanannya ke Indonesia, Belanda ingin menguasai seluruh
kekayaan Bangsa Indonesia hal ini membuat pribumi hidup sengsara dengan
perlakuan kejam yang dilakukan oleh Belanda. Belanda tidak memperhatikan
pendidikan pribumi. Namun pada abad ke-19 Belanda mulai mendirikan sekolah-
sekolah yang dikhususkan untuk calon pegawai pemerintahan. Kemudian berdiri
sekolah-sekolah Bumiputra yang terdiri dari tiga kelas dengan fokus untuk belajar
membaca, menulis dan berhitung. Pada awal Abad ke-20 muncul kebangunan
nasional, hal ini dibarengi dengan perubahan sikap Belanda atau disebut dengan
“Kolonial Modern”. Perubahan sikap Belanda hanya pada beberapa hal saja
termasuk pendidikan. Tokoh-tokoh besar Bangsa lahir, ini merupakan masa
Kebangkitan Bangsa Indonesia untuk mengalami perubahan besar. Pada masa ini
pedidikan melahirkan pemikiran-pemikiran dan gerakan-gerakan yang akan
menjadi tunas lahirnya Bangsa Indonesia (Rachmat, 2019:130). Pada tahun 1920
muncul cita-cita baru dalam hal Pengajaran dan Pembelajaran. Berdirilah sekolah
Tamansiswa yang didirikan oleh Ki Hajar Dewantara Tahun 1922. Tamansiswa
menanamkan jiwa kebudayaan Bangsa Indonesia yang menjadi cikal bakal
munculnya keinginan untuk bebas atau merdeka. Akhirnya pada tahun 1945
Indonesia merdeka. Beberapa pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara berkaitan
dengan pendidikan.
a. Pendidikan di Indonesia tidak bisa menutup diri terhadap pendidikan Barat,
karena banyak ilmu pengetahuan yang harus dipelajari. Tetapi penting
untuk tetap memberikan kepada anak-anak pendidikan kebudayaan dan
nasionalisme sehingga mereka tidak akan kehilangan jati diri Bangsa
mereka. Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang terus mengikuti
perkembangan zaman.
b. Mendidik merupakan menuntun segala kodrat yang dimiliki anak untuk
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya sebagai
manusia atau anggota masyarakat.
c. Setiap anak memiliki kodrat dan keunikannya sendiri hal ini memunculkan
pemikiran bahwa anak berhak memperoleh pembelajaran sesuai dengan
kebutuhannya (pembelajaran berdiferensiasi). Ki Hajar Dewantara
menghapus ujian karena menganggap bahwa dengan ujian anak tidak
belajar untuk pertumbuhan jiwanya melainkan untuk mendapat nilai.
d. Guru professional memiliki prinsip ing ngarso sung tulodho, ing madya
mangun karso, tut wudi handayani.
Implementasi hasil pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara saat ini adalah
adanya kurikulum merdeka. Kurikulum merdeka merupakan kurikulum yang
proses pembelajarannya berpusat kepada peserta didik. Peserta didik dapat
memperoleh pembelajaran seuai dengan kebutuhannya untuk mencapai manusia
yang merdeka. Kurikulum merdeka mengarah kepada merdeka belajar. Merdeka
belajar adalah sebuah terobosan yang menjadikan proses pembelajaran di sekolah
menjadi lebih efektif dan efisien dengan mengutamakan minat dan bakat peserta
didik untuk memupuk sikap kreatif dan menyenangkan bagi peserta didik
(Khoirurrijal, dkk., 2022:16).

DAFTAR PUSTAKA
Rachmat, Dede. 2019. Gambaran Pendidikan Formal di Indonesia Awal Abad Ke-
20 dalam Novel Bumi Manusia Karya Pramoedya Ananta Toer. Jurnal
Pendidikan Bahasa Indonesia, 2(2):127-144.
Khoirurrijal, dkk. 2022. Pengembangan Kurikulum Merdeka. Malang: CV Literasi
Nusantara Abadi.

Anda mungkin juga menyukai