Anda di halaman 1dari 8

Kelompok 3

Nama Anggota Kelompok:


1. Jenika Ch. Manuhuruapon
2. Melisa M. B. Walujan
3. Nadia G. L. Toganti

TUGAS RUANG KOLABORASI – TOPIK 2


PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

Kelompok 3 dan 4: Silahkan bahas lebih mendalam tentang tahap 2 (tentukan bukti
penilaian) serta bagaimana penerapannya sesuai dengan template yang ditunjukkan sebelumnya.
Jawab:

Jenika Ch. Manuhuruapon


Tahap 2 Menentukan Bukti Penilaian
Tahap ini menunjukkan bukti bahwa peserta didik telah mencapai hasil yang di inginkan
dalam memenuhi standar. Bagaimana seorang guru dapat menentukan apakah peserta didik telah
memcapai pemahaman yang di inginkan.
a) Tugas Performa (Performance Task)
• Melalui tugas kinerja otentik apa siswa akan mendemonstrasikan pemahaman yang
diinginkan?
Peserta didik dapat mendemonstrasikan pemahaman mereka melalui tugas proyek yang
diberikan guru sebagai bentuk penerapan pembelajaran dalam situasi yang otentik.
• Dengan kriteria apa kinerja pemahaman akan dinilai?
Bukti pemahaman peserta didik terhadap suatu materi yang telah di pelajari dapat
diketahui dari penilaian 6 aspek berikut (Wiggins dan McTighe, 2006):
1) Menjelaskan (Explanation)
2) Menginterpretasikan (Interpretation)
3) Mengaplikasian (Aplication)
4) Memiliki sudut pandang (Has perspective)
5) Empati (Empathy)
6) Pengetahuan pribadi (Has self-knowledge)

b) Bukti Lainnya (Other Evidence)


• Melalui bukti lain apa siswa akan menunjukkan pencapaian hasil yang diinginkan?
Bukti lainnya yaitu melalui kuis, tes, petunjuk akademik, observasi, pekerjaan rumah,
jurnal.
• Bagaimana siswa merefleksikan dan menilai sendiri pembelajaran mereka?
Peserta didik dapat menilai sendiri pembelajaran mereka melalui self evaluation
(penilaian diri) dan peer asesmen (penilaian teman sejawat).

Sumber :
Yovinda, Noven. 2014. Skripsi : Pengembangan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran dengan
Pendekatan Understanding by Desaign pada materi Massa Jenis di Kelas VII SMP X.

Melisa M. B. Walujan
Pada jurnal ini penelitian dengan judul “Perancangan Pembelajaran PPKn tentang
Rangkaian Seri dan Paralel untuk Resistor Menggunakan Understanding by Design (UbD)”
menerapkan Understanding by Design (UbD) digunakan untuk membuat desain pembelajaran
fisika tentang rangkaian resistor seri dan paralel sebagai altenatif desain pembelajaran yang dapat
digunakan di kelas. Pada stage 2 tahap pendekatan Understanding by Design (UbD) peneliti
menggunakan assesment dan soal evaluasi. Stage 2 merupakan assesment dan evaluasi yang
mengacu pada tujuan pembelajaran. Assesment ini meliputi (1) mahasiswa dapat mengukur arus
menggunakan amperemeter yang dipasang seri terhadap resistor dan mengukur tegangan dengan
voltmeter yang dipasang paralel terhadap resistor, dan juga (2) mahasiswa dapat menghitung
arus, tegangan, hambatan menggunakan persamaan. Setelah assesment ditentukan, dibuatlah soal
evaluasi yang terdiri dari beberapa soal yang mengacu pada assesment. Soal-soal evaluasi pada
langkah pembelajaran termasuk ke dalam tipe pertanyaan terbuka dalam hal menguji
pengetahuan mahasiswa, sehingga pengajar dapat mengetahui mahasiswa mana saja yang sudah
mulai dapat berpikir kritis.

Sumber :
Pertiwi, S., Sudjito, D. N., dan Rondonuwu, F., S. 2019. Perancangan pembelajaran fisika
tentang rangkaian seri dan paralel untuk resistor menggunakan understanding by design
(ubd). Jurnal Sains dan Edukasi Sains, (2), 1, 1-7.

Tahap 2—Menilai bukti Assesment


Tugas Kinerja: Bukti lainnya:
• Melalui tugas kinerja otentik apa siswa akan • Melalui bukti lain apa (misalnya, kuis,
mendemonstrasikan pemahaman yang tes, petunjuk akademik, observasi,
diinginkan? pekerjaan rumah, jurnal) siswa akan
• Dengan kriteria apa kinerja pemahaman akan menunjukkan pencapaian hasil yang
dinilai? diinginkan?
• Bagaimana siswa merefleksikan dan
menilai sendiri pembelajaran mereka?
Nadia G. L. Toganti
Understanding by Design adalah sebuah design yang digunakan untuk membentuk
pemahaman peserta didik. Pemahaman yang dimaksud, yaitu pemahaman yang mendalam
dimana peserta didik bukan hanya memahami topiknya saja, namun juga hal yang berkaitan
dengan topik tersebut. Contohnya yaitu ketika mempelajari tentang sifat koligatif, peserta didik
bukan hanya tahu tentang macam-macam sifat koligatif saja atau menghitung penurunan titik
beku, kenaikan titik didih, penurunan tekanan uap, tekanan osmotik, namun mereka juga harus
tahu tentang penerapan sifat koligatif dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Understanding by Design disebut juga sebagai Backward design atau memiliki alur
mundur. Memiliki alur mundur karena dalam tahapannya dimulai dari mengidentifikasi hasil
yang diinginkan, baru kemudian di tahap 2 adalah menentukan bukti penilaian, dan di tahap ke 3
merencakan pembelajaran.

Pembahasan tentang tahap 2 yaitu menentukan bukti penilaian:


Backward design mendorong guru dan perencana kurikulum untuk mempelajari bukti
penilaian terlebih dahulu sebelum merancang pembelajaran, karena bukti penilaian ini
merupakan hasil identifikasi dari hasil yang diinginkan yang telah diidentifikasi pada tahap
pertama. Bukti penilaian digunakan untuk mendokumentasikan dan memvalidasi bahwa target
pembelajaran telah tercapai.

Cara guru menentukan bahwa peserta didik telah mencapai pemahaman yang diinginkan yaitu:
1. Melalui pertanyaan-pertanyaan kunci yang terdapat pada tugas kinerja dan juga bukti
lainnya. Contohnya yaitu melalui tugas kinerja otentik, apa peserta didik akan
mendemonstrasikan pemahaman yang diinginkan.
2. Melalui kriteria apa pemahaman kinerja peserta didik akan dinilai dan melalui
pertanyaan-pertanyaan pada bukti lainnya. Contohnya yaitu melalui bukti lain apa peserta
didik dapat menunjukkan pencapaian hasil yang diinginkan dan bagaimana cara peserta
didik untuk merefleksikan dan menilai pembelajaran mereka sendiri.
Terdapat 6 aspek pemahaman dalam menentukan bukti penilaian:
1. Mampu menjelaskan tentang konsep, prinsip dan proses dengan menggunakan kata-kata
sendiri, kemudian mengajarkannya kepada orang lain, membenarkan jawaban dan dan
menunjukkan alasan.
2. Mampu menafsirkan dengan memahami data, teks dan pengalaman melalui cerita,
gambar, analogi, dan model.
3. Mampu mengadaptasi tentang apa yang mereka ketahui dengan cara yang baru dan
konteks yang kompleks.
4. Mampu menunjukkan perspektif yang berbeda.
5. Mampu menunjukkan empati kepada orang lain.
6. Memiliki pengetahuan diri dengan menunjukkan kesadaran metakognitif, menggunakan
kebiasaan berpikir produktif, dan merenungkan makna pembelajaran dan pengalaman.

Dua hal penting yang perlu diingat dalam melakukan penilaian


1. Enam aspek yang sudah dipelajari tidak perlu digunakan sepanjang waktu ketika
melakukan penilaian.
2. Proporsi dari assesmen formatif harus lebih besar daripada asesmen sumatif.

Sumber :
Mctighe, Jay and Grantt Wiggins. 2012. Undestanding by Desaign Framework. USA : ASCD

Understanding by Design (UbD) merupakan desain pembelajaran yang bertujuan untuk


membentuk pemahaman yang meliputi enam aspek, yaitu:
1) Menjelaskan
2) Interpretasi
3) Aplikasi
4) Perspektif
5) Empati
6) Pengetahuan diri
Tahapan pembelajaran UbD terdiri atas tiga tahapan pembelajaran, yaitu:
1) Mengidentifikasi hasil yang diinginkan,
2) Menentukan bukti belajar yang dapat diterima,
3) Merancang instruksi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan.

Menurut Fox and Doherty, understanding by Design atau backward design mampu
menghasilkan perangkat pembelajaran yang mampu meningkatkan ‘communication literacy’
peserta didik. Sedangkan, menurut Burson yang menyatakan bahwa backward design mampu
membangun perilaku positif peserta didik di dalam kelas (termasuk kedisiplinan dalam
mengerjakan tugas), serta perhatian dan partisipasi peserta didik.

Sumber :
Gloria, Ria Yulia dan Sudarmin. 2018. Kontribusi Asesmen Formatif dalam Tahapan
Understanding By Design terhadap Pemahaman Mahasiswa Calon Guru Biologi. Jurnal
Bioedukatika, 6 (2), 67 – 73.

KESIMPULAN
Pada tahap 2 Understanding by Desaign yaitu menentukan bukti penilaian (Determine
Acceptable Evidence). Tahap ini menunjukkan bukti penilaian bahwa peserta didik telah
mencapai hasil yang di inginkan dalam memenuhi standar. Menurut Wiggins dan McTighe
(2011), bentuk monitoring dalam mengamati perkembangan peserta didik sebaiknya
menggabungkan berbagai alat dan proses penilaian seperti di bawah ini:
Peserta didik dapat mendemonstrasikan pemahaman mereka melalui tugas proyek yang
diberikan guru sebagai bentuk penerapan pembelajaran dalam situasi yang otentik. Bukti lainnya
(other evidence) yaitu melalui kuis, tes, petunjuk akademik, observasi, pekerjaan rumah, serta
jurnal. Peserta didik dapat menilai sendiri pembelajaran mereka melalui self evaluation
(penilaian diri) dan peer asesmen (penilaian teman sejawat).
Bukti pemahaman peserta didik terhadap suatu materi yang telah di pelajari dapat diketahui
dari penilaian 6 aspek berikut (Wiggins dan McTighe, 2006):
1) Menjelaskan (Explanation)
2) Menginterpretasikan (Interpretation)
3) Mengaplikasian (Aplication)
4) Memiliki sudut pandang (Has perspective)
5) Empati (Empathy)
6) Pengetahuan pribadi (Has self-knowledge)
Dua hal penting yang perlu diingat dalam melakukan penilaian adalah sebagai berikut :
1) 6 aspek yang sudah dipelajari tidak perlu digunakan sepanjang waktu ketika melakukan
penilaian.
2) Proporsi dri asesmen formatif harus lebih besar daripada asesmen sumatif
Tahap 2 - Menilai bukti Asesmen
Tugas Kinerja: Bukti lainnya:
• Melalui tugas kinerja otentik apa siswa akan • Melalui bukti lain apa (misalnya,
mendemonstrasikan pemahaman yang kuis, tes, petunjuk akademik,
diinginkan? observasi, pekerjaan rumah, jurnal)
Peserta didik dapat mendemonstrasikan siswa akan menunjukkan pencapaian
pemahaman mereka melalui tugas proyek hasil yang diinginkan? Yaitu melalui
yang diberikan guru yaitu membuat detergen observasi, unjuk kerja dan laporan
cair. proyek.
• Dengan kriteria apa kinerja pemahaman akan • Bagaimana siswa merefleksikan dan
dinilai? menilai sendiri pembelajaran mereka?
Kriteria yang diperhatikan dari praktikum Dengan penilaian diri dan penilaian
pembuatan sabun yaitu sebagai berikut : teman sejawat.
- Menjelaskan (Explanation)
- Menginterpretasikan (Interpretation)
- Mengaplikasian (Aplication)
- Memiliki sudut pandang (Has
perspective)
- Pengetahuan pribadi (Has self-
knowledge)
INSTRUMEN TUGAS PROJEK
Lembar Observasi
No Aspek yang dinilai Teknik penilaian Waktu penilaian
1 Kreatif Pengamatan Proses dan tugas
2 Kerja sama Pengamatan Proses dan tugas
3 Mandiri Pengamatan Tugas
4 Bernalar Kritis Pengamatan Proses

Rubrik Penilaian Sikap


Aspek Indikator Nilai
Peserta didik memiliki rasa ingin tahu 25
Peserta didik tertarik dalam mengerjalan tugas 25
Kreatif
Peserta didik berani dalam mengambil resiko 25
Peserta didik tidak mudah putus asa 25
TOTAL 100
Peserta didik terlibat aktif dalam bekerja kelompok 25
Peserta didik bersedia melaksanakan tugas sesuai 25
Kerja sama kesepakatan
Peserta didik bersedia membantu temannya dalam satu
25
kelompok yang mengalami kesulitan
Peserta didik menghargai hasil kerja anggota kelompok 25
TOTAL 100
Peserta didik mampu memecahkan masalah 25
Peserta didik tidak lari atau menghindari masalah 25
Mandiri
Peserta didik mampu mengambil keputusan 25
Peserta didik bertanggung jawab 25
Peserta didik mampu merumuskan pokok-pokok 25
permasalahan
Peserta didik mampu mengungkap fakta yang dibutuhkan
BernalarKritis 25
dalam menyelesaikan suatu masalah
Peserta didik mampu memilih argumen logis, relevan,
dan akurat 25

Peserta didik dapat mempertimbangkan kredibilitas


25
(kepercayaan) sumber informasi yang diperoleh.
TOTAL 100
SKOR TOTAL 400
Lembar Penilaian Diri
Jumlah Skor Kode
No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
1 Selama diskusi, saya ikut serta
mengusulkan ide / gagasan.
2 Ketika kami berdiskusi, setiap
anggota mendapatkan kesempatan
untuk berbicara.
3 Saya ikut serta dalam membuat
kesimpulan hasil diskusi kelompok.

Lembar Penilaian Teman Sebaya


Jumlah Skor Kode
No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
1 Mau menerima pendapat teman.
2 Memberikan solusi terhadap
permasalahan.
3 Memaksakan pendapat sendiri kepada
anggota kelompok.
4 Marah saat diberi kritik.

Rubrik Penilaian Unjuk Kerja


Aspek Indikator Nilai
Penggunaan tata bahasa baik dan benar
Kesesuaian respon Jawaban yang relevan dengan pertanyaan
dengan pertanyaan Menjawab sesuai dengan materi
Mengaitkan jawaban dengan kehidupan sehari-hari
Keterlibatan anggota kelompok
Aktif bertanya dan menanggapi
Aktifitas diskusi
Mencatat hasil diskusi dengan sistematis
Memperhatikan dengan seksama saat berdiskusi
Dipresentasikan dengan percaya diri
Kemampuan Dapat mengemukakan ide dan berargumen dengan baik
Presentasi Manajemen waktu presentasi dengan baik
Seluruh anggota kelompok berpartisipasi presentasi
Bersedia membantu orang lain dalam satu kelompok
Kerjasama dalam
Kesediaan melakukan tugas sesuai dengan kesepakatan
kelompok
Terlibat aktif dalam bekerja kelompok

Anda mungkin juga menyukai