1. Yang saya ketahui dan pahami dari pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan dan pengajaran adalah pendidikan haruslah holistik, mencakup aspek fisik, intelektual, emosional, dan spiritual. Ki Hajar menekankan pentingnya pengajaran yang memperhatikan keunikan dan kebutuhan setiap individu. Pendidik harus mampu mengenal peserta didiknya dengan baik dan mengajar dengan pendekatan yang sesuai sehingga proses belajar dapat berjalan efektif dan menyenangkan. Seorang pendidik harus bisa menuntun peserta didik sesuai kodratnya, baik kodrat alam maupun kodrat zaman. Menghargai peserta didik dan membuat peserta didik bahagia yang artinya tidak tertekan saat belajar.Pendidikan menurut Ki Hajar juga harus mengembangkan karakter dan kepribadian peserta didik yang baik. Ki Hajar mengedepankan prinsip pendidikan inklusif, di mana setiap individu memiliki hak yang sama untuk mendapat pendidikan yang berkualitas tanpa memandang latar belakang, status sosial, ataupun kemampuannya. Ki Hajar juga menerapkan pembelajaran yang berbasis budaya lokal peserta didik. 2. Relevansi pemikiran Ki Hajar Dewantara pada Pendidikan Indonesia saat ini yaitu menekankan pada prinsip-prinsip Pendidikan yang kritis, humanis dengan penyesuaian pribadi dan sosial yang menggunakan proses belajar dalam meningkatkan kesadaran diri agar peserta didik dapat menemukan kualitas yang ada pada dirinya dalam proses pembelajaran. Peserta didik mempunyai kebebasan untuk tumbuh dan berkembang dalam dirinya. Potensi diri dapat dikembangkan dengan cara belajar sesuai keinginan dan kemampuan peserta didik yang dilengkapi dengan proses belajar oleh guru sesuai dengan kebutuhan masing-masing peserta didik secara individual yang tidak hanya terfokus pada masa sekolah tetapi merupakan proses berlangsung sepanjang hidup. Mengutamakan peserta didik sebagai prioritas utama yang harus dilayani dan guru berfungsi sebagai fasilitator yang memberikan tuntunan, kepedualian dan kasih sayang untuk menekankan pada pendidikan karakter yang ingin dibangun. Peserta didik juga diberikan kemerdekaan dalam proses belajar, dan peserta didik dapat belajar sesuai dengan kemampuan dan kemauan yang secara alamiah. Sedangkan dalam konteks pendidikan ketika saat saya sekolah yaitu terletak pada penggunaan kurikulumnya. Pada saat itu kurikulum yang digunakan yaitu kuriklum KTSP yang dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip: 1) Pendidikan yang berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik, dan lingkungannya, 2) Beragam dan terpadu, 3) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, 4) Relevan dengan kebutuhan kehidupan, 5)Menyeluruh dan berkesinambungan, 6) Belajar sepanjang hayat, 7) Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah. 3. Sebagai peserta didik kemerdekaan belajar tidak sepenuhnya saya peroleh ketika menikmati jenjang sekolah. Pada saat itu proses belajar lebih pada praktik guru sebagai teacher center bukan student center sehingga luaran yang dihasilkan dari pembelajaran ini mengarah pada kurang maksimalnya perkembangan peserta didik, meskipun tujuan pendidikan berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya. Proses pembelajaran yang sudah berjalan tidak diimbangi dengan beberapa komponen pembelajaran yang sesuai dengan standar nasional dan kebutuhan peserta didik secara tepat sehingga pembelajaran menjadi tidak efektif dan efisien. Memilih profesi sebagai guru merupakan salah satu dari kemerdekaan yang saya dapatkan pada saat ini. Guru adalah bagian dari memilih berkembang dan belajarnya peserta didik, serta terlibat dalam pembelajaran seumur hidup, membuka ruang eksplorasi, profesionalitas dan belajar dalam memecahkan kasus secara mandiri yang berdampak pada lingkungan pendidikan baik formal, nonformal, bahkan informal.
Harapan dan Ekspetasi
Harapan saya sebagai pendidik setelah mempelajari topik ini adalah adanya sikap sadar sepenuhnya dan memiliki cara pandang dan paradigna lebih baik serta kembali paham akan jati diri kita sebagai bangsa dan rakyat Indonesia yang merupakan bagian tak terpisahkan untuk memajukan generasi yang akan datang. Secara sadar, saya ingin menjadi pendidik yang berguna, berbaya saing, memiliki kompetensi seorang pendidik yang bagus. Untuk peserta didik saya nantinya adalah mampu menghadirkan kebebasan dan kemandirian belajar, memahami dirinya sendiri, memiliki karakter yang sesuai dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara. Serta memiliki kecerdasan intelektual, spiritual, emosional, dan juga sosial. Yang saya harapkan berkenaan dengan kegiatan, materi, dan manfaat yaitu adanya pengenalan mendalam terkait nilai-nilai filosofi Ki Hajar Dewantara yang dapat langsung dirasakan oleh saya dan juga peserta didik nantinya.