Anda di halaman 1dari 2

Nama : Desi Luthfiana Rahmah

NIM : 2398010991

Tugas 2.1: Konsep Pemikiran Ki Hajar Dewantara


1. Yang saya ketahui dan pahami dari pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan
dan pengajaran adalah pendidikan haruslah holistik, mencakup aspek fisik, intelektual,
emosional, dan spiritual. Ki Hajar menekankan pentingnya pengajaran yang
memperhatikan keunikan dan kebutuhan setiap individu. Pendidik harus mampu
mengenal peserta didiknya dengan baik dan mengajar dengan pendekatan yang sesuai
sehingga proses belajar dapat berjalan efektif dan menyenangkan. Seorang pendidik
harus bisa menuntun peserta didik sesuai kodratnya, baik kodrat alam maupun kodrat
zaman. Menghargai peserta didik dan membuat peserta didik bahagia yang artinya tidak
tertekan saat belajar.Pendidikan menurut Ki Hajar juga harus mengembangkan karakter
dan kepribadian peserta didik yang baik.
Ki Hajar mengedepankan prinsip pendidikan inklusif, di mana setiap individu memiliki
hak yang sama untuk mendapat pendidikan yang berkualitas tanpa memandang latar
belakang, status sosial, ataupun kemampuannya. Ki Hajar juga menerapkan
pembelajaran yang berbasis budaya lokal peserta didik.
2. Relevansi pemikiran Ki Hajar Dewantara pada Pendidikan Indonesia saat ini yaitu
menekankan pada prinsip-prinsip Pendidikan yang kritis, humanis dengan penyesuaian
pribadi dan sosial yang menggunakan proses belajar dalam meningkatkan kesadaran diri
agar peserta didik dapat menemukan kualitas yang ada pada dirinya dalam proses
pembelajaran. Peserta didik mempunyai kebebasan untuk tumbuh dan berkembang
dalam dirinya. Potensi diri dapat dikembangkan dengan cara belajar sesuai keinginan dan
kemampuan peserta didik yang dilengkapi dengan proses belajar oleh guru sesuai dengan
kebutuhan masing-masing peserta didik secara individual yang tidak hanya terfokus pada
masa sekolah tetapi merupakan proses berlangsung sepanjang hidup. Mengutamakan
peserta didik sebagai prioritas utama yang harus dilayani dan guru berfungsi sebagai
fasilitator yang memberikan tuntunan, kepedualian dan kasih sayang untuk menekankan
pada pendidikan karakter yang ingin dibangun. Peserta didik juga diberikan
kemerdekaan dalam proses belajar, dan peserta didik dapat belajar sesuai dengan
kemampuan dan kemauan yang secara alamiah.
Sedangkan dalam konteks pendidikan ketika saat saya sekolah yaitu terletak pada
penggunaan kurikulumnya. Pada saat itu kurikulum yang digunakan yaitu kuriklum
KTSP yang dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip: 1) Pendidikan yang berpusat
pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik, dan
lingkungannya, 2) Beragam dan terpadu, 3) Tanggap terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni, 4) Relevan dengan kebutuhan kehidupan,
5)Menyeluruh dan berkesinambungan, 6) Belajar sepanjang hayat, 7) Seimbang antara
kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
3. Sebagai peserta didik kemerdekaan belajar tidak sepenuhnya saya peroleh ketika
menikmati jenjang sekolah. Pada saat itu proses belajar lebih pada praktik guru sebagai
teacher center bukan student center sehingga luaran yang dihasilkan dari pembelajaran
ini mengarah pada kurang maksimalnya perkembangan peserta didik, meskipun tujuan
pendidikan berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik dan lingkungannya. Proses pembelajaran yang sudah berjalan tidak diimbangi
dengan beberapa komponen pembelajaran yang sesuai dengan standar nasional dan
kebutuhan peserta didik secara tepat sehingga pembelajaran menjadi tidak efektif dan
efisien.
Memilih profesi sebagai guru merupakan salah satu dari kemerdekaan yang saya
dapatkan pada saat ini. Guru adalah bagian dari memilih berkembang dan belajarnya
peserta didik, serta terlibat dalam pembelajaran seumur hidup, membuka ruang
eksplorasi, profesionalitas dan belajar dalam memecahkan kasus secara mandiri yang
berdampak pada lingkungan pendidikan baik formal, nonformal, bahkan informal.

Harapan dan Ekspetasi


Harapan saya sebagai pendidik setelah mempelajari topik ini adalah adanya sikap
sadar sepenuhnya dan memiliki cara pandang dan paradigna lebih baik serta kembali
paham akan jati diri kita sebagai bangsa dan rakyat Indonesia yang merupakan bagian
tak terpisahkan untuk memajukan generasi yang akan datang. Secara sadar, saya ingin
menjadi pendidik yang berguna, berbaya saing, memiliki kompetensi seorang pendidik
yang bagus. Untuk peserta didik saya nantinya adalah mampu menghadirkan kebebasan
dan kemandirian belajar, memahami dirinya sendiri, memiliki karakter yang sesuai
dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara. Serta memiliki kecerdasan intelektual, spiritual,
emosional, dan juga sosial.
Yang saya harapkan berkenaan dengan kegiatan, materi, dan manfaat yaitu adanya
pengenalan mendalam terkait nilai-nilai filosofi Ki Hajar Dewantara yang dapat langsung
dirasakan oleh saya dan juga peserta didik nantinya.

Anda mungkin juga menyukai