Anda di halaman 1dari 9

FORMAT LITERATURE REVIEW

Nama Mahasiswa : Agustri Manda Sari, Niken Ayu Hestiantari, Putri Iga Noviyanti
Nomor Mahasiswa : A1C117035, A1C117033, RSA1C117002
Program Studi : Pendidikan Kimia
Dosen Pembimbing : 1. M. Haris Effendi, S.Pd., M.Si.,Ph.D
2. Dra. Fatria Dewi, M.Pd

Identitas Artikel Deskripsi

Nama Jurnal Jurnal pendidikan sains internasional


Nama pengindeks
Judul artikel Implementasi dari model Argument Driven Inquiry (ADI) sebagai
Model Instruksional dalam mata kuliah Laboratorium Kimia
Umum
Penulis 1. Hakkikadayifci
2. Ayseyalcin-celik
Edisi
Volume 27
Tahun terbit 2016
Jumlah halaman 22 halaman
Penerbit ICASE (Internasional Council of Association for Science
Education)
E-ISSN / P-ISSN
DOI
URL
Aspek yang di review Deskripsi Kritik

Latarbelakang Penelitian telah mengungkapkan bahwa kelas laboratorium tradisional Latar belakang pada artikel ini sudah

tidak terlalu efektif dalam mencapai berbagai tujuan pembelajaran, jelas dan sudah tersusun secara

seperti: keterampilan proses sains, prestasi dan sikap terhadap materi sistematis. Di awal dijelaskan

pelajaran. Argument-Driven Enquiry (ADI) adalah model kelemahan pendekatan labor

pembelajaran baru, untuk itu efektivitasnya masih dalam tradisional, sehingga seiring

penyelidikan. Untuk mengetahui keefektifan model ADI maka berjalannya waktu di teliti model ADI

rekaman video argumen lisan siswa dan laporan yang disiapkan oleh untuk kemampuan berargumen siswa

mereka selama percobaan dinilai. Ditemukan bahwa keterampilan dikelas mengalami peningkatan dan

argumentasi para siswa meningkat seiring waktu. Dalam studi serupa, dipandang positif oleh para siswa.

efek ADI pada kualitas argumen mahasiswa dalam masalah sosio- Sehingga dilakukan lagi penelitian ini

ilmiah adalah diperiksa. Di mana para peneliti membandingkan yang di peruntukan pada guru sains

pendekatan tradisional dengan ADI, Para siswa di bentuk kelompok pra-jabatan agar pada saat mengajar

kontrol untuk menghasilkan argumen yang lebih baik. Penelitian ini tidak menggunakan pendekatan

dilakukan supaya guru sains pra-jabatan pada saat melakukan tradisional yang dipandang

pengajaran di laboratorium tidak membosankan dengan menggunakan membosankan.


model tradisional dan mencari model baru itulah di lakukan penelitian

menggunakan model ADI.


Masalah ADI merupakan model pembelajaran yang masih baru. ADI Permasalahan nya juga telah sesuai dan

dipandang sebagai model yang menantang bagi siswa untuk belajar bagus. Karena model ADI ini masih

penyelidikan dan argumentasi bersama. Permasalahan yang timbul baru sehingga perlu diuji ke efektifan

yaitu efektif atau tidak kah model pembelajaran ADI ini diterapkan nya dalam proses penemuan

pada proses pembelajaran penemuan di laboratorium untuk masa dilaboratorium.

depan ?
Tujuan umum (purpose) Untuk menilai peningkatan keterampilan proses sains pada guru sains Tujuan umum nya juga bagus dan

pra-jabatan selama menggunakan model ADI pada kegiatan di sesuai dengan permasalahan yang ada,

laboratorium dan untuk mengindentifikasi pandangan guru sains pra- dikarenakan model ADI ini masih baru

jabatan terhadap model ADI. untuk di teliti pada laboratorium

sehingga guru sains pra-jabatan perlu

dilihat pandangan nya terhadap model

ADI ini.
Research Questions 1. Apakah ada perubahan pada keterampilan sains pada guru sains Menurut saya research question nya

pra-jabatan dengan menerapkan model ADI di laboratorium ? sudah sesuai dengan permasalahan dan

2. Bagaimana dengan kinerja guru sains pra-jabatan dalam tujuan penelitian dalam artikel ini.
mengidentifikasi kelemahan dalam suatu argumen ?
Goals (tujuan khusus) Untuk mengeksplorasi kemampuan mengidentifikasi kelemahan Tujuan khusus pada artikel ini bagus

berargumentasi selama menggunakan model ADI yang dianggap dan lebih spesifik lagi yaitu untuk

sebagai kemampuan berpikir kritis dari guru sains pra-jabatan. melihat kemampuan berpikir kritis guru

sains pra-jabatan.
Metode Penelitian

- Desain penelitian

- Sampel

- Instrumen dan validasi

- Teknik analisis data

- dll
Hasil dan Pembahasan Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa, ADI menciptakan Menurut saya hasil dan pembahasan di

lingkungan yang sesuai di laboratorium untuk membantu peserta dalam jurnal sudah baik. Penjelasannya

berpikir secara reflektif. ADI memberi para siswa berbagai peluang sangat lengkap sehingga tidak

di laboratorium karena itu mencakup kegiatan seperti menghasilkan membuat pembaca kebingungan.

argumen, beraksipercobaan untuk mendukung argumen ini dengan Namun kekurangannya disini adalah

hasil empiris, membahas temuan percobaan dan melaporkan temuan didalam jurnal tidak dibuat sub-bab

ini. Dalam semua kegiatan ini, peserta aktif secara mental dan ffisik khusus untuk hasil dan pembahasan
Ini dapat memberi mereka kesempatan untuk menjadi reflektif. sehingga saya sempat kebingungan

Dalam hal ini, ADI memberi siswa, dengan karakteristik yang untuk mencari bagian mana yang

berbeda, kesempatan untuk berpartisipasidalam proses melakukan menunjukkan hasil pembahasan dari

sains. penelitian yang dilakukan.

Masing-masing dari mereka menunjukkan bahwa model ADI adalah

yang paling banyak model yang efektif dalam mencapai tujuan kursus

melalui paparan praktik laboratorium. Menurut para peserta, fakta

bahwa hasil yang diharapkan adalah tidak diungkapkan sebelumnya

adalah aspek positif dari model ADI. Mereka menyatakan bahwa

dalam pengalaman mereka sebelumnya keberadaan yang diharapkan

hasil tidak memotivasi mereka untuk berpikir, bahwa mereka dulu

fokus pada hasil yang diharapkan, bahkan untuk menghafal hasil yang

mereka harapkan dapatkan. Mereka menyatakan bahwa ketika hasil

percobaan tidak diketahui di terlebih dahulu, mereka memiliki

kesempatan untuk menguji diri mereka sendiri dan dengan cara ini

mereka mampu belajar lebih baik.


Kesimpulan Dalam penelitian ini, ADI berkontribusi pada pengembangan pra- Menurut saya pada bagian kesimpulan
Keterampilan argumentativeness guru sains layanan, keterampilan didalam jurnal tersebut seharusnya

proses sains, Pemikiran reflektif dan kemampuan untuk tidak digabungkan dengan diskusi,

mengidentifikasi kelemahan dalam suatu argumen selama Kursus karena itu bisa membuat pembaca

kimia. Peserta juga umumnya memiliki pandangan positif tentang bingung untuk melihat kesimpulan dari

Model pembelajaran ini. Dalam terang diskusi di atas, untuk studi jurnal. Karena bagian diskusi dan

ini, Kita dapat menyimpulkan bahwa ADI adalah model pembelajaran kesimpulan tidak ada pemisah antara

yang efektif dalam hal Baik keterampilan argumentasi dan diskusi dan juga kesimpulan.

penyelidikan.

Limitasi/kelemahan penelitian - Didalam jurnal ini saya tidak

menemukan kelemahan dari penelitian

yang dilakukan. Dalam jurnal pun

tidak ada yang bisa saya jadikan

kelemahan karena peneliti tidak

membuat bagian dari kelemahan yang

diperoleh dalam penelitian. Saran saya

adabaiknya jikalau peneliti membuat


kelemahan dari penelitian yang

dilakukan, jika tidak pada bagian sub-

bab bisa disisipkan saja pada bagian-

bagian isi jurnal yang bisa dikaitkan

dengan kelemahan pada penelitian.


Saran/rekomendasi - Pada Jurnal ini tidak ada tertulis bagian

saran, hanya ada bagian diskusi dan

kesimpulan saja. Ini bisa saja dilakukan

peneliti karena tidak semua jurnal hasil

penelitian harus ada saran/rekomendasi

diakhir. Untuk penulisan jurnal sedikit

banyak menghabis halaman dari kertas

karena hanya dibuat 1 paragraf

kebawah. Kebanyakan dari jurnal yang

saya baca itu biasanya dibuat jadi 2

kolom untuk meminimalisir banyaknya

halaman yang dibutuhkan. Karena jika


hanya dibuat 1 kolom dengan halaman

yang banyak itu bisa membuat orang-

orang yang inigin membaca menjadi

tidak ingin membaca dikarenakan

halaman jurnal terlalu banyak.


Kontribusi hasil/temuan terhadap ilmu pengetahuan:

Kontribusi penelitian ini terhadap penelitian saya:

Jambi,

Peneliti,

.....................

Anda mungkin juga menyukai