I. TUJUAN PERCOBAAN
V. PROSEDUR KERJA
Mahasiswa
Sebagai praktikan dan naracoba harus siap dan meguasai
langkah-langkah pemeriksaan
Disiapkan seluruh peralatan dan bahan yang dibutuhkan
Dilakukan percobaan dengan seksama
Dicatat semua hasil pengamatan dan ditabulasikan menjadi
data kelompok
Diminta persetujuan asisten
Hasil
Dicampur
Dilarutkan dalam akuades 1 liter
2,5 mL urin
6.1 Hasil
Tabel 1. Data Pemeriksaan Protein dan Glukosa dalam urine
Kode
Sampe Protein Glukosa Keterangan Foto
l urine (+/-) urine (+/-)
Tidak terbentuk
cincin putih pada
uji protein. Uji
A (-) (-) glukosa warna
menjadi lebih tua
dan tidak terdapat
endapan
kemerahan
Tidak terbentuk
cincin putih pada
uji protein. Uji
(-) (-) glukosa warna
B menjadi lebih tua
dan tidak terdapat
endapan
kemerahan
Tidak terbentuk
cincin putih pada
uji protein. Uji
glukosa warna
C (-) (-) menjadi lebih tua
dan tidak terdapat
endapan
kemerahan
Tidak terbentuk
cincin putih pada
uji protein. Uji
glukosa warna
D (-) (-) menjadi lebih tua
dan tidak terdapat
endapan
kemerahan
Terbentuk cincin
putih (sangat
E (+) (-) sedikit) pada uji
protein. Uji
glukosa warna
menjadi lebih tua
dan tidak terdapat
endapan
kemerahan
Tidak terbentuk
cincin putih pada
uji protein. Uji
glukosa warna
F (-) (-) menjadi lebih tua
dan tidak terdapat
endapan
kemerahan
Tidak terbentuk
cincin putih pada
uji protein Uji
G (-) (-) glukosa warna
menjadi lebih tua
dan tidak terdapat
endapan
kemerahan
6.2 Pembahasaan
Struktur Ginjal
Fungsi Ginjal
Fungsi ginjal berperan dalam pembentukan urine yang terjadi melalui
serangkaian proses, yaitu : penyaringan, penyerapan kembali dan pengumpulan
(agumentasi).
1. Penyaringan (Filtrasi)
Proses pembentukan urine diawali dengan penyaringan darah yang
terjadi di kapiler glomerulus. Sel-sel kapiler glomerulus yang berpori
(podosit), tekanan dan permeabilitas yang tinggi pada glomerulus
mempermudah proses penyaringan. Selain penyaringan, di glomerulus
juga terjadi penyerapan kembali sel-sel darah, keping darah, dan sebagian
besar protein plasma. Bahan-bahan kecil yang terlarut di dalam plasma
darah, seperti glukosa, asam amino, natrium, kalium, klorida, bikarbonat,
dan urea dapat melewati saringan dan menjadi bagian dari endapan. Hasi
penyaringan di glomerulus disebut filtrat glomerolus atau urine primer,
mengandung asam amino, glukosa, natrium, kalium, dan garam-garam
lainnya.
2. Penyerapan kembali (reabsorbsi)
Bahan-bahan yang masih diperlukan di dalam urine primer akan
diserap kembali di tubulus kontrortus proksimal, sedangkan di tubulus
kontortus distal terjadi penambahan zat-zat sisa dan urea. Meresapnya zat
pada tubulus ini melalui dua cara. Gula dan asam amino meresap melalui
peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwa osmosis. Setelah terjadi
reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin sekunder, zat-zat yang
masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-
zat sisa metabolisme yang bersifa racun bertambah, misalnya urea.
3. Augmentasi
VII. KESIMPULAN
5.2 Saran
Saran dalam praktikum kali ini adalah hendaknya pada saat praktikum
ketelitian dan kerjasama lebih diperhatikan, agar praktikum dapat berjalan dengan
baik. Kemudian diharapkan asisten atau praktikan lebih aktif lagi dalam
menjalankan praktikum ini.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N.A, Jane B.C, dan Lawrence G.M. 2004. Biologi. Jilid III 2nd
edition. Penerbit Erlangga : Jakarta.
Karmana, O. 2007. Cerdas Belajar Biologi. Grafindo Media Pratama: Jakarta
Kurniati,T. 2009. Zoologi Vertebrata. Universitas Islam Negeri Sunan Gunung
Djati: Bandung.