Kompilkasi Diabetes
PATOGENESIS (Egregious Eleven)
https://pbperkeni.or.id/wp-content/uploads/2021/11/22-10-21-Website-Pedoman-Pengelolaan-dan-Pencegahan-DMT2-Ebook.pdf
American Diabetes Association. (2004). Screening for type 2 diabetes. Diabetes Care, 27 Suppl 1, S11–S14.
American Diabetes Association. (2015). 2. Classification and Diagnosis of Diabetes. Diabetes Care, 38(Supplement 1), S8–S16.
PATOGENESIS (Egregious Eleven)
No. Patogensis Keterangan Obat yang bekerja
1. Kegagalan sel beta • Fungsi sel beta pancreas sudah berkurang >80% Sulfonylurea, Meglitinid,
pancreas saat diagnosis Agonis glucagon-like peptide
• Penurunan sebesar 50% volume sel beta pada (GLP-1), Penghambat
toleransi glukosa normal terganggu (TGT) dipeptidil peptidase-4 (DPP-4)
2. Disfungsi sel alfa • Sel alfa pancreas berfungsi pada sintesis GLP-1 receptor agonist (GLP-
pancreas. glucagon yang meningkat dalam keadaan puasa 1 RA), Penghambat dipeptidil
menyebabkan produksi glukosa hati peptidase-4 (DPP-4), Amylin
• Penurunan efek incretin
3. Sel lemak resisten • Peningkatan proses lipolysis Tiazolidinedion
terhadap efek • Peningkatan kadar asam lemak bebas (free fatty
antilipolisis dari acid/FFA) merangsang proses
insulin. gluconeogenesis dan mencetuskan resistensi
insulin di hepar dan otot mengganggu sekresi
insulin
PATOGENESIS (Egregious Eleven)
No. Patogensis Keterangan Obat yang bekerja
4. Gangguan kinerja • Gangguan transport glukosa dalam sel otot Metformin, Tiazolidinedion
insulin di otot • Penurunan sintesis glikogenPenurunan oksidasi
akibat gangguan glukosa
fosforilasi tirosin
5. Peningkatan • Memicu glukoneoenesis produksi glukosa Metformin untuk menekan
produksi glukosa dalam keadaan basal oleh hepar (hepatic glucose proses glukoneogenesis
pada hepar production) meningkat.
6. Peningkatan nafsu Lonjakan aktivitas dopaminergic saat bangun pagi Agonis GLP-1, Amylin,
makan pada otak meningkatkan sensitivitas insulin. Akan tetapi, ketika Bromokriptin
akibat resistensi mekanisme ini terganggu oleh diet tinggi lemak/gula,
insulin pada otak stress, kurang latihan fisik, siklus tidur/bangun yang
berubah, diabetes maka terjadilah resistensi
insulin.
PATOGENESIS (Egregious Eleven)
No. Patogensis Keterangan Obat yang bekerja
7. Perubahan • Mikrobiota usus telah dianggap sebagai super- Probiotik dan prebiotic
komposisi organ diperkirakan sebagai mediator
mikrobiota pada • Mikrobiota usus dapat membentuk imunitas untuk menanani hiperglikemia
kolon mukosa dan sistemik melalui metabolit atau
peptide bakteri
8. Peningkatan Glukosa yang diberikan per oral memicu respon DPP-4 inhibitor
absorpsi glukosa insulin yang lebih besar dibanding pemberian
pada usus halus intravena dikenal sebagai efek inkretin, yang
diperankan 2 hormon:
• Glucagon-like polypeptide-1 (GLP-1)
• Glucose-dependent insulinotrophic polypeptide
atau gastric inhibitory polypeptide (GIP)
Pada penyandang DM tipe 2, terjadi defisiensi GLP-1
dan resisten hormon GIP.
PATOGENESIS (Egregious Eleven)
No. Patogensis Keterangan Obat yang bekerja
9. Peningkatan absorpsi Pada pasien DM terjadi peningkatan ekspresi SGLT-2 inhibitor
glukosa pada ginjal. gen SGLT-2 peningkatan reabsorbsi glukosa
di dalam tubulus ginjal peningkatan kadar
glukosa darah.
10. Percepatan Kerusakan sel beta pancreas menyebabkan Pramlintide
pengosongan lambung penurunan produksi amylin, hormon peptide
yang disekresi bersama insulin, hal ini
menyebabkan :
• Percepatan pengosongan lambung
• Peningkatan absorpsi glukosa di usus halus
11. Sistem Imun • Inflamasi adalah komponen penting yang
menyebabkan disfungsi dan kematian sel
beta pada diabetes.
• Sitokin menginduksi respon akut (inflamasi
derajat rendah) berperan dalam induksi
stress pada endoplasma akibat peningkatan
kebutuhan metabolism untuk insulin.
MIKROBIOTA USUS DAN
RESISTENSI INSULIN
• Mikrobiota usus yang baik memperkecil terjadinya low-grade inflammation pada
resistensi insulin.
• Berikut merupakan probiotik atau bakteri baik yang umum ditemui
Genus Species
Lactobacillus Acidophilus, reuteri, sporogenes, rhamnosus, johnsonii, bulgaricus,
bifidum, casei
Saccharomyces Boulardii
Bacillus Clausii, coagulans, subtilis
Clostridium Butyricum
Streptococcus Faecalis
Bifidobacterium Lactis, infantis, adolescentis, animalis, bifidum, longum, breve
PROBIOTIK
J1 : Jumlah Kalori
• Makanlah makanan sesuai dengan kebutuhan kalori tubuh
J2 : Jadwal
• Makan harus dikuti sesuai dengan jam makan
J3 : Jenis Makanan
• Makanan harus diperhatikan (pantang gula dan makanan
manis)
KEBUTUHAN KALORI
BB Lebih ≥ 23,0
Obesitas I 25.0-29.9
Obesitas II ≥ 30
JADWAL MAKAN
• Waktu makan bagi diabetesi lebih baik dengan porsi kecil namun dibagi
dalam beberapa waktu makan agar gula darah stabil
JENIS MAKANAN
Makanan
Makanan
dengan
yang
Indeks
mengandung
glikemik
antioksidan
rendah
Makanan yang
mengandung Serat
INDEKS GLIKEMIK