Anda di halaman 1dari 28

PREBIOTIC and DIABETES

dr. Cornelia Wahyu Danawati, Ph.D, Sp.PD-KEMD


11 Desember 2021
DIABETES

The prevalence is escalating all over the world


Bring a lot of complications
The pathogenesis is still developing
DIABETES

• Diabetes melitus didefinisikan sebagai suatu kelompok penyakit metabolik dengan


karakteristik hiperglikemia yang terjadi akibat kelainan sekresi insulin, kerja insulin,
atau keduanya, dan diklasifikasikan sebagai DM tipe 1, tipe 2, gestasional, dan tipe
spesifik yang berkaitan dengan penyebab lain.
• International Diabetes Foundation (IDF) menunjukkan pada 2013 terdapat sekitar 382
juta orang dengan diabetes di seluruh dunia  592 juta orang pada 2035. Tercatat
terdapat sekitar 19,4 juta orang menderita diabetes di Indonesia tahun 2021.
• Faktor risiko Diabetes  umur, jenis kelamin, level edukasi, riwayat diabetes keluarga,
kebiasaan merokok, aktivitas fisik, BMI, dan hipertensi (berdasarkan Indonesian
Prediabetes Risk Score (INA-PRISC)).
DIABETES

Tabel Diagnosis Diabetes

Kompilkasi Diabetes
PATOGENESIS (Egregious Eleven)

https://pbperkeni.or.id/wp-content/uploads/2021/11/22-10-21-Website-Pedoman-Pengelolaan-dan-Pencegahan-DMT2-Ebook.pdf
American Diabetes Association. (2004). Screening for type 2 diabetes. Diabetes Care, 27 Suppl 1, S11–S14.
American Diabetes Association. (2015). 2. Classification and Diagnosis of Diabetes. Diabetes Care, 38(Supplement 1), S8–S16.
PATOGENESIS (Egregious Eleven)
No. Patogensis Keterangan Obat yang bekerja
1. Kegagalan sel beta • Fungsi sel beta pancreas sudah berkurang >80% Sulfonylurea, Meglitinid,
pancreas saat diagnosis Agonis glucagon-like peptide
• Penurunan sebesar 50% volume sel beta pada (GLP-1), Penghambat
toleransi glukosa normal  terganggu (TGT) dipeptidil peptidase-4 (DPP-4)
2. Disfungsi sel alfa • Sel alfa pancreas berfungsi pada sintesis GLP-1 receptor agonist (GLP-
pancreas. glucagon yang meningkat dalam keadaan puasa 1 RA), Penghambat dipeptidil
 menyebabkan produksi glukosa hati peptidase-4 (DPP-4), Amylin
• Penurunan efek incretin
3. Sel lemak resisten • Peningkatan proses lipolysis Tiazolidinedion
terhadap efek • Peningkatan kadar asam lemak bebas (free fatty
antilipolisis dari acid/FFA)  merangsang proses
insulin. gluconeogenesis dan mencetuskan resistensi
insulin di hepar dan otot  mengganggu sekresi
insulin
PATOGENESIS (Egregious Eleven)
No. Patogensis Keterangan Obat yang bekerja
4. Gangguan kinerja • Gangguan transport glukosa dalam sel otot Metformin, Tiazolidinedion
insulin di otot • Penurunan sintesis glikogenPenurunan oksidasi
akibat gangguan glukosa
fosforilasi tirosin
5. Peningkatan • Memicu glukoneoenesis  produksi glukosa Metformin  untuk menekan
produksi glukosa dalam keadaan basal oleh hepar (hepatic glucose proses glukoneogenesis
pada hepar production) meningkat.
6. Peningkatan nafsu Lonjakan aktivitas dopaminergic saat bangun pagi Agonis GLP-1, Amylin,
makan pada otak meningkatkan sensitivitas insulin. Akan tetapi, ketika Bromokriptin
akibat resistensi mekanisme ini terganggu oleh diet tinggi lemak/gula,
insulin pada otak stress, kurang latihan fisik, siklus tidur/bangun yang
berubah, diabetes  maka terjadilah resistensi
insulin.
PATOGENESIS (Egregious Eleven)
No. Patogensis Keterangan Obat yang bekerja
7. Perubahan • Mikrobiota usus telah dianggap sebagai super- Probiotik dan prebiotic
komposisi organ diperkirakan sebagai mediator
mikrobiota pada • Mikrobiota usus dapat membentuk imunitas untuk menanani hiperglikemia
kolon mukosa dan sistemik melalui metabolit atau
peptide bakteri
8. Peningkatan Glukosa yang diberikan per oral memicu respon DPP-4 inhibitor
absorpsi glukosa insulin yang lebih besar dibanding pemberian
pada usus halus intravena  dikenal sebagai efek inkretin, yang
diperankan 2 hormon:
• Glucagon-like polypeptide-1 (GLP-1)
• Glucose-dependent insulinotrophic polypeptide
atau gastric inhibitory polypeptide (GIP)
Pada penyandang DM tipe 2, terjadi defisiensi GLP-1
dan resisten hormon GIP.
PATOGENESIS (Egregious Eleven)
No. Patogensis Keterangan Obat yang bekerja
9. Peningkatan absorpsi Pada pasien DM terjadi peningkatan ekspresi SGLT-2 inhibitor
glukosa pada ginjal. gen SGLT-2  peningkatan reabsorbsi glukosa
di dalam tubulus ginjal  peningkatan kadar
glukosa darah.
10. Percepatan Kerusakan sel beta pancreas menyebabkan Pramlintide
pengosongan lambung penurunan produksi amylin, hormon peptide
yang disekresi bersama insulin, hal ini
menyebabkan :
• Percepatan pengosongan lambung
• Peningkatan absorpsi glukosa di usus halus
11. Sistem Imun • Inflamasi adalah komponen penting yang
menyebabkan disfungsi dan kematian sel
beta pada diabetes.
• Sitokin menginduksi respon akut (inflamasi
derajat rendah)  berperan dalam induksi
stress pada endoplasma akibat peningkatan
kebutuhan metabolism untuk insulin.
MIKROBIOTA USUS DAN
RESISTENSI INSULIN
• Mikrobiota usus yang baik memperkecil terjadinya low-grade inflammation pada
resistensi insulin.
• Berikut merupakan probiotik atau bakteri baik yang umum ditemui
Genus Species
Lactobacillus Acidophilus, reuteri, sporogenes, rhamnosus, johnsonii, bulgaricus,
bifidum, casei
Saccharomyces Boulardii
Bacillus Clausii, coagulans, subtilis
Clostridium Butyricum
Streptococcus Faecalis
Bifidobacterium Lactis, infantis, adolescentis, animalis, bifidum, longum, breve
PROBIOTIK

• Probiotik merupakan mikroorganisme hidup yang dalam jumlah memadai mampu


memelihara keseimbangan mikrobiota dalam tubuh serta memberikan manfaat bagi
kesehatan manusia.
• Probiotik umumnya berasal dari golongan Bakteri Asam Laktat (BAL) yang merupakan
bagian dari mikroflora dalam saluran pencernaan manusia. Khususnya genus
Lactobacillus dan Bifidobacterium.
• Fungsi Probiotik :
a. Fungsi Perlindungan/Protektif  Perkembangbiakan probiotik pada saluran
cerna memberikan efek perlindungan dengan menghasilkan asam organik,
hydrogen peroksida dan bakteriosin yang menekan pertumbuhan bakteri pathogen.
b. Fungsi Sistem Imun Tubuh  Bakteri probiotik berperan dalam keseimbangan
mikroflora usus, merintangi kolonisasi bakteri pathogen serta berinteraksi dengan
sel imun tubuh meningkatkan beberapa aktivitas sel imun tubuh.
Probiotik
EMJ Diabet. 2017;5[1]:104-110.
SASARAN PENGENDALIAN DM
5 Pilar Utama Pengendalian
Gula Darah
1. Prinsip 3 J
1
2. Olahraga Kontinyu
2
3. Kelola Stres

3 4. Cek Kesehatan Rutin


5 4 5. Perawatan Luka
17
POLA MAKAN

J1 : Jumlah Kalori
• Makanlah makanan sesuai dengan kebutuhan kalori tubuh

J2 : Jadwal
• Makan harus dikuti sesuai dengan jam makan

J3 : Jenis Makanan
• Makanan harus diperhatikan (pantang gula dan makanan
manis)
KEBUTUHAN KALORI

BB Kurang < 18.5

BB Normal 18.5 -22.9

BB Lebih ≥ 23,0

Dengan risiko 23.0-24.9

Obesitas I 25.0-29.9

Obesitas II ≥ 30
JADWAL MAKAN

• Waktu makan bagi diabetesi lebih baik dengan porsi kecil namun dibagi
dalam beberapa waktu makan agar gula darah stabil
JENIS MAKANAN

Makanan
Makanan
dengan
yang
Indeks
mengandung
glikemik
antioksidan
rendah

Makanan yang
mengandung Serat
INDEKS GLIKEMIK

• Indeks glikemik adalah ukuran seberapa besar efek


suatu makanan yang mengandung karbohidrat
dalam meningkatkan kadar gula darah setelah
dimakan.
• Makanan dengan indeks glikemik tinggi adalah
makanan yang cepat dicerna dan diserap sehingga
kadar gula darah akan meningkat dengan cepat
secara signifikan.
• Makanan dengan indeks glikemik rendah
mengalami pencernaan dan penyerapan yang lebih
lambat sehingga peningkatan kadar glukosa dan
insulin dalam darah akan terjadi secara perlahan-
lahan.
INDEKS GLIKEMIK

Rendah Sedang Tinggi

• Agar-agar • Nanas, pisang, • Semangka, kurma


• Sereal anggur • Minuman bersoda,
• Kentang, jagung, • Es krim, madu french fries
singkong • Bubur polos, ubi • Nasi putih, biskuit,
• Apel, pir, wortel jalar pizza
• Susu, susu kedelai • Roti tawar, cake
• Jeruk, strawberry
• Kacang-kacangan

Aman Batasi Hindari


OLAHRAGA KONTINYU

• Olahraga pada penyandang Diabetes Melitus sangat penting untuk


mengontrol kadar gula darah agar tetap stabil normal.
• Olahraganya pun juga harus kontinyu, minimal 3-5x dalam seminggu/ 150
jam per minggu.
• Jenis olahraga yang dapat dilakukan yang bersifat aerobik yaitu terjadi
pembakaran lemak serta meningkatkan kesehatan sistem kardiovaskular,
contoh :
 Jogging
 Bersepeda
 Renang
 Senam aerobik
KELOLA STRES

Pengendalian stres juga menjadi point penting dalam pengontrolan gula


darah. Faktor pikiran/ stres ini berpengaruh pada hormon sehingga mampu
meningkatkan kadar gula darah
CEK KADAR GULA DARAH

• Pengecekan kadar gula darah secara rutin


• Minimal 1 bulan sekali
• Pengecekan tak rutin bisa menyebabkan komplikasi
PERAWATAN RUTIN LUKA

• Diabetesi retan terjadi luka


• Luka bisa menyebabkan infeksi sehingga sukar sembuh
• Selalu menggunakan alas kaki ketika berjalan
• Menjaga kebersihan anggota gerak
• Penggunaan alas kaki yang nyaman (tidak kesempitan, tidak
kelonggaran)  mengurangi komplikasi infeksi pada DM
TERIMA KASIH
Mari perbaiki pola makan keluarga
kita

Anda mungkin juga menyukai