Anda di halaman 1dari 27

REFERAT

DERMATOMIKOSIS
Pembimbing:
dr. Michael Warouw, Sp. KK
Disusun Oleh:
• Amelia Andriani – 00000002387
• Bella Desra Andae – 1017317006
• Clement Liando – 1305003247
• Payal Morangkey - 01073170173
PENDAHULUAN
Dermatomikosis

Non-
Dermatofitosis
dermatofitosis

Pitiriasis Folliculitis
Piedra Tinea nigra Tinea
versikolor Malassezia
PIEDRA

Infeksi jamur superficial asimtomatik


pada batang rambut

Dikenal juga sebagai


Trichomycosis nodularis
Piedra Hitam
• Jamur Piedraia hortae

PIEDRA
Piedra Putih
• Trichosporon ovoides
• Trichosporon inkin
• Trichosporon asahii
• Trichosporon mucoides
• Trichosporon asteroides
• Trichosporon cutaneum
PIEDRA
EPIDEMIOLOGY

Piedra Hitam
• Menyerang rambut kepala (kumis,
jenggot dan pubis jarang)
• Di Amerika Selatan, kepulauan
Pasifik, dan Timur Jauh, lebih
jarang di Afrika dan Asia
• Di Indonesia hingga sekarang
hanya ditemui jenis piedra hitam
PIEDRA
EPIDEMIOLOGY

Piedra Putih
• Menyerang rambut aksila, genital dan Piedra Hitam
jenggot
• Menyerang rambut kepala (kumis,
• Di daerah beriklim sedang atau subtro
jenggot dan pubis jarang)
pik Amerika Selatan dan Asia,Timur
• Di Amerika Selatan, kepulauan
Tengah, India, Afrika dan Jepang
• T. ovoides  rambut kepala Pasifik, dan Timur Jauh, lebih
• T. inkin  rambut kemaluan jarang di Afrika dan Asia
• T. asahii  permukaan tubuh • Di Indonesia hingga sekarang
• Penularan dari orang ke orang jarang hanya ditemui jenis piedra hitam
terjadi
Piedra Hitam Piedra Putih
• Piedraia hortae • Genus Trichosporon
• Ditemukan di tanah dan • Ditemukan di tanah,
PIEDRA
air tergenang udara, air, tumbuhan dan
ETIOPATOLOGI
permukaan kulit

• Faktor kebersihan memegang peran terjadinya infeksi


• Jamur  masuk ke kutikula rambut  tumbuh mengelilingi
rambut  membentuk benjol-benjolan  menimbulkan
patah rambut
PIEDRA HITAM
GEJALA KLINIS

Rambut kepala rambut disisir  suara


bergelitik

Bersifat asimptomatik Konkresi bagian depan


kulit kepala

Ditandai dengan benjolan atau Melemahkan batang


nodul hitam lonjong, keras, rambut  rambut
multipel, melekat erat pada gampang patah
rambut, berwarna coklat kehit
aman pada batang rambut,
berukuran 1 millimeter
PIEDRA PUTIH
GEJALA KLINIS

Kadang benjolan
Rambut aksila, genital dan
menyatu membentuk
jenggot
selubung mengelilingi
rambut
Benjolan lunak, multipel
berukuran sampai 1 Kongkresi  lapisan
millimeter, berwarna putih luar batang rambut
sampai coklat muda

Tidak terlalu melekat erat Rambut patah dapat


pada rambut terjadi tetapi lebih
jarang
PIEDRA
DIAGNOSIS

Mikroskopis Biakan
dengan KOH Gambaran
Klinis
PIEDRA HITAM
DIAGNOSIS

Pemeriksaan mikroskopik dengan KOH :


• Tampak benjol-benjolan terpisah yang terdiri atas anyaman padat hifa bewarna
cokelat-hitam, tersusun regular dalam substansi seperti semen
• Di bagian tepi dapat ditemukan artokonidia berdiameter 4-8 dan ditengah dapat
ditemukan askus yang berisi 8 askospora berbentuk fusiformis
• Pinggiran hifa selaras dan terorganisasi dengan baik pusat sel berdinding tebal
dikemas erat bersama-sama disebut pseudoparenchyma
P. hortae tumbuh dengan baik, meskipun lambat, di sebagian besar media laborato
rium dan tidak dihambat oleh sikloheksimid
PIEDRA PUTIH
DIAGNOSIS

Pemeriksaan mikroskopik dengan KOH :


• Benjolan cenderung menyatu, terdiri atas anyaman hifa yang tersusun kurang
regular, membentuk masa seperti gelatin menyelubungi rambut
• Nodul dari piedra putih memiliki penampilan yang kurang teratur dan lebih intrap
ilar daripada nodul piedra hitam
• Hifa diatur secara tegak lurus ke batang rambut
T. asahii tumbuh subur di SDA dan dihambat oleh sikloheksimid
PIEDRA
DIAGNOSIS BANDING

Pedikulosis

Trichomycosis axillaris

Tinea kapitis

Monilethrix
PIEDRA
TATALAKSANA

• Memotong rambut yang terkena infeksi 


pengobatan terbaik
• Larutan sublimat 1/2000 setiap hari
• Sediaan azol topikal
• Di Indonesia pernah dilaporkan keberhasilan
pengobatan piedra hitam sampo ketokonazol
• Karena angka kambuh yang tinggi 
beberapa menggunaan agen antijamur siste
mik seperti itrakonazol
TINEA NIGRA
Infeksi jamur superfisial asimptomatik pada stratum korneum, disebabkan oleh dematiaceo
us, berpigmen gelap, Hortaea werneckii (Phaeoannellomyces werneckii dan Exophiala
werneckii)
Biasanya pada telapak tangan (telapak kaki dan permukaan kulit lain dapat terkena)
Kelain kulit berupa makula cokelat sampai hitam
TINEA NIGRA
EPIDEMIOLOGY

• Sporadik, di daerah tropik dan


subtropik, terutama Amerika
Selatan dan Tengah, Afrika dan
Asia termasuk di Indonesia
• Penularan orang ke orang jarang
terjadi
• Wanita dibanding laki-laki 3: 1
TINEA NIGRA
ETIOPATOGENESIS

Jamur dematiaceae Hidup di tanah, salu Masa inkubasi 2-7 Penularan dari orang lain
atau jamur berpigm ran pembuangan air minggu jarang terjadi
en hitam-Hortaea dan tanaman busuk
werneckii atau Clad
osporium werneckii
TINEA NIGRA
GEJALA KLINIS

1. Ditemukan orang sehat 2. Makula cokelat hitam yang


biasanya asimptomatik berbatas tegas, tidak bersisik
pada telapak tangan atau
telapak kaki

3. Wanita 3x lipat, faktor


predisposisi belum 4. Umumnya berusia
diketahui kecuali dibawah 19 tahun 
hiperhidrosis dan tidak berlangsung kronik dapat
berhubungan dengan dilihat >19 tahun
sistem imun
TINEA NIGRA
DIAGNOSIS
• Pada pemeriksaan sedian langsung + larutan KOH
jamur  terlihat sebagai hifa bercabang, bersekat
• GAMBARAN KLINIS
ukuran sampai 5 μm, bewarna cokelat muda sampai
• PEMERIKSAAN hijau tua di sepanjang dengan sel ragi berbentuk oval
KEROKAN KULIT hingga spindel yang terjadi secara tunggal atau berpa

• BIAKAN sangan dengan lintang sentral septum


• Biakan pada agar Sabaouraud  koloni tampak seba
gai ragi dan koloni filament bewarna hijau tua atau
hitam
TINEA NIGRA
DIAGNOSIS

• Kultur dilakukan pada SDA dengan cycloheximide dan


• GAMBARAN KLINIS kloramfenikol tumbuh dalam 1 minggu
• PEMERIKSAAN • Koloni itu awalnya seperti ragi dengan warna coklat
KEROKAN KULIT sampai hitam mengkilap dan muncul sebagai bentuk

• BIAKAN ragi 2-sel khas di bawah pemeriksaan mikroskop


• Seiring waktu, pertumbuhan miselia mendominasi
membuat koloni hitam keabu-abuan
TINEA NIGRA
DIAGNOSIS BANDING

Dermatitis kontak

Pigmentasi pada
Melanoma
penyakit Addison

Kulit terkena zat kimia


Sifilis
Pinta
TINEA NIGRA
TATALAKSANA

• Diobati dengan obat-obat antijamur


konvensional dan kombinasi bahan antij
amur dengan keratolitik (salap salisil sul
fur, whitfield, dan tinctura jodii) selain
dengan antijamur topikal golongan azol
• Pengobatan selama 2 hingga 4 minggu
• Meskipun ketoconazole oral, itrakonazol
, dan terbinafin juga efektif, terapi siste
mik jarang diindikasikan
TINEA NIGRA
TATALAKSANA
TINEA NIGRA
PROGNOSIS

Tinea nigra merupakan


asimptomatik sehingga tidak
memberikan keluhan kecuali
keluhan estetik, kalau tidak diobati
penyakit akan menjadi kronik
DAFTAR PUSTAKA
1. Craddock Lauren N., Schleke Stefan M.. Superficial Fungal Infection. In: Fitzpatrick
TB, Goldsmith LA, Wolff K. Fitzpatricks dermatology. 9th ed. New York: McGraw-Hil
l; 2019. 2925-61p.
2. Bramono Kusmarinah, Budimulja Unandar. Nondermatofitosis. In: Hamzah M, Aisa
h S, editors. Buku Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi ketujuh. Jakarta: Balai pe
nerbit FK-UI;2016. 103-9p.

Anda mungkin juga menyukai