1
DOSEN PEMBIMBING:
Disusun Oleh :
KELOMPOK 1
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga makalah yang berjudul “Quantitative dan Semi-
Quantitative Pemeriksaan Laboratorium : Pemeriksaan Urinalisa” dapat selesai dengan baik.
Adapun penulisan makalah ini bertujuan untuk mempermudah dalam mendapatkan pedoman
dan penutun dalam melakukan manajemen laboratorium dengan baik. Dalam menyusun
makalah ini, tentunya berbagai hambatan telah di alami. Makalah ini ditulis berdasarkan
beberapa sumber yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan.
Besar harapan agar makalah ini dapat memberikan manfaat pada kita semua, adapun
bila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini, kami mohon maaf dan berharap adanya
kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah berikutnya.
Penulis
3
DAFTAR ISI
COVER MAKALAH
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN..............................................................................4
1. Latar Belakang.............................................................................4
2. Rumusan Masalah.......................................................................5
3. Tujuan..........................................................................................5
BAB II : PEMBAHASAN...............................................................................6
1. Pengertian....................................................................................6
2. Analisa Quantitative.....................................................................8
3. Analisa Semi Quantitative............................................................13
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk yang unik. Dari setiap sisi dari tubuh manusia
menjadi sebuah hal yang menarik untuk dipelajari. Kita juga mengenal berbagai sistem
organ yang mempunyai peran yang sangat penting sesuai dengan peran fungsinya.
Sistem organ dengan sistem kerja masing – masing saling berinteraksi dan menjadikan
satu kesatuan yang utuh.
Dari berbagai sistem, kita mengenal sistem perkemihan dimana dari organ-nya
dan fungsinya. Adapun hal yang menarik bahwa zat yang dikeluarkan atau yang
dikenal dengan nama urine dapat menjadi sebuah penelitian akan kondisi kesehatan
tubuh seseorang. Disini telah disusun berbagai hal menarik mengenai urine.
Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh
ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi.
Eksreksi urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang
disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Dalam
mempertahankan homeostasis tubuh peranan urin sangat penting, karena sebagian
pembuangan cairan oleh tubuh adalah melalui sekresi urin
Dalam praktikum uji urin, peneliti dapat mengetahui kandungan yang ada
dalam urin. Begitu pula dapat mengetahui zat-zat yang seharusnya tidak terkandung
dalam urin. Apabila zat yang seharusnya tidak terkandung dalam urin itu ada maka
kita dapat mengetahui secara lebih cepat.
5
B. RUMUSAN MASALAH
1) Apakah definisi dari pemeriksaan Quantitaif dan Semi-Quantitaif prosedur
pemeriksaan urinalisa ?
2) Bagaimanakah prosedur pemeriksaan Quantitaif urine ?
3) Bagaimanakh prosedur pemeriksaan Semi-Quantitaif urine ?
C. TUJUAN
1) Untuk mengetahui definisi dari pemeriksaan Quantitaif dan Semi-Quantitaif
urine
2) Untuk mengetahui prosedur pemeriksaan Quantitatif urine
3) Untuk mengetahui prosedur pemriksaan Semi-Quantitaif
6
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
Urin terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme (seperti urea),
garam terlarut, dan materi organik. Cairan dan materi pembentuk urin berasal dari darah
atau cairan interstisial. Komposisi urin berubah sepanjang proses reabsorpsi ketika
molekul yang penting bagi tubuh, misal glukosa, diserap kembali ke dalam tubuh melalui
molekul pembawa. Cairan yang tersisa mengandung urea dalam kadar yang tinggi dan
berbagai senyawa yang berlebih atau berpotensi racun yang akan dibuang keluar tubuh.
Materi yang terkandung di dalam urin dapat diketahui melalui urinalisis. Urea yang
dikandung oleh urin dapat menjadi sumber nitrogen yang baik untuk tumbuhan dan dapat
digunakan untuk mempercepat pembentukan kompos. Diabetes adalah suatu penyakit
yang dapat dideteksi melalui urin. Urin seorang penderita diabetes akan
mengandung gula yang tidak akan ditemukan dalam urin orang yang sehat.
Fungsi utama urin adalah untuk membuang zat sisa seperti racun atau obat-obatan dari
dalam tubuh. Anggapan umum menganggap urin sebagai zat yang "kotor". Hal ini
berkaitan dengan kemungkinan urin tersebut berasal dari ginjal atau saluran kencing yang
terinfeksi, sehingga urinnya pun akan mengandung bakteri. Namun jika urin berasal
dari ginjal dan saluran kencing yang sehat, secara medis urin sebenarnya cukup steril dan
hampir bau yang dihasilkan berasal dari urea. Sehingga bisa diakatakan bahwa urin itu
merupakan zat yang steril
Urin dapat menjadi penunjuk dehidrasi. Orang yang tidak menderita dehidrasi akan
mengeluarkan urin yang bening seperti air. Penderita dehidrasi akan mengeluarkan urin
berwarna kuning pekat atau cokelat.
7
sendiri terdiri atas dua suku kata, yaitu ana yang berarti kembali dan luein yang
berarti melepas sehingga analuein berarti melepas kembali atau mengurai
(Sudarmadji et al,. 1989). Analisa kuantitatif adalah analisis kimia yang mencari
kadar kandungan komponen-komponen yang terdapat dalam suatu cuplikan atau
sampel (Pudjaatmaka, 2002). Analisa kuantitatif bertujuan menentukan kadar ion atau
molekul suatu sampel (Sumardjo, 2006).
Data yang diperoleh dapat ditinjau lebih lanjut dan data yang diperoleh juga
dapat digunakan untuk menetapkan komponen atau penyusun bahan tersebut
(Haryadi, 1993). Prinsipnya adalah reaksi pengendapan yang cepat mencapai
kesetimbangan pada penambahan tiap titrasi, tidak ada pengotor yang mengganggu
dan diperkirakan indikator/diperlukan indicator untuk melihat titik akhir titrasi
(Khopkar, 2003).
8
2.2 ANALISA QUANTITATIVE
a. Pengertian Glukosa
sebagai sumber tenaga utama dalam tubuh. Glukosa merupakan prekursor untuk
sintesis semua karbohidrat lain di dalam tubuh seperti glikogen, ribose dan
deoxiribose dalam asam nukleat, galaktosa dalam laktosa susu, dalam glikolipid, dan
dalam glikoprotein dan proteoglikan.
b. Uji Glukosa
Bahan :
CuSO4.5H2O Aquadest
Asam sitrat Glucotest strip
Na2CO3 anhidrat Urine sewaktu
CARA KERJA :
a. BENEDICT
Pembuatan reagen
Larutkan 17,3 g CuSO4.5H2O dalam 100 ml aquadest, dengan pemanasan
larutkan 173 g natrium sitrat dan 100 g Na2CO3anhidrat dalam 600 ml
aquadest, panaskan kemudian saring perlahan-lahan dengan adukan yang
9
konstan tambahkan larutan sitrat karbonat. Bersihkan seluruh CuSO4 dengan
aquadest dan tambahkan aquadest hingga mencapai volume 1000 ml
masukkan 2,5 ml reagen benedict kedalam tabung reaksi
tambaahkan 0,25 ml (4 tetes) urine dan campurkan
letakkan dalam penangas air mendidih selama 2-3 menit
angkat dan langsung baca
b. Glukocotest strip
a. Pengertian Protein
b. Uji Protein
10
• Lampu spiritus • Pipet tetes
Bahan :
CARA KERJA
1. PEMANASAN DENGAN ASAM ASETAT
• Pembuatan reagen asam asetat 10%
• Tabung diisi dengan urin sebanyak ¾ nya • Kekeruhan yang terjadi disebabkan
oleh fosfat, karbonat atau albumin
• Tambahkan 3 tetes asam asetat 10% tetes demi tetes dalam keadaan mendidih,
amati.
NO Pengamatan hasil Simbol
1 Tidak ada kekeruhan (-)
2 Kekeruhan sedikit sekali (±)
3 Kekeruhan sedikit (+) 10-50 mg %
4 Kekeruhan jelas (++) 50-200 mg %
5 Kekeruhan hebat (+++) 200-500 mg %
6 Kekeruhan menggumpal (++++) >500 mg %
Pembuatan reagen
Natrium asetat 11,8 g dan asam asetat glacial dilarutkan dalam aquadest
sampai volumenya 100 ml
5 ml urine ditambah 0,5 ml reagen bang, kemudian dipanaskan dalam ai
mendidih selama 5 menit, amati
Bila timbul kekeruhan berarti terdapat endapan protein.
11
a. Pengertian Kolesterol
Kolestrol adalah lemak yang terdapat di dalam aliran darah atau sel tubuh yang
sebenarnya dibutuhkan untuk pembentukan dinding sel dan sebagai bahan baku
beberapa hormon. Namun apabila kadar kolestrol dalam darah berlebihan, maka bias
mengakibatkan penyakit, termasuk penyakit jantung koroner dan stroke. Kolestrol
yang normal harus di bawah 200 mg/dl.Apabila di atas 240 mg/dl, maka Anda berisiko
tinggi terkena penyakit seperti serangan jantung atau stroke.
b. Uji Kolesterol
Tujuan : Penentuan secara kuantitatif LDL kolesterol dalam serum dan plasma.
Jika pembuluh darah tersumbat oleh timbunan lemak tersebut, maka dampak lebih
jauhnya diantaranya adalah stroke, serangan jantung, dan lainnya yang mengarah fatal
kepada tubuh manusia.Oleh karena itu LDL dikenal sebagai sebutan kolesterol jahat.
Aseton merupakan suatu keton yang dapat dibuat dari bahan dasar isopropyl
alcohol dengan cara oksidasi. Aseton adalah zat tidak berwarna dengan berat jenis
12
0,812 gram/mol dan mempunyai bau yang sengit yang menjadi tandanya.Aseton dapat
bercampur dalam air dan dalam semua perbandingan adalah suatu zat pelarut yang baik
bagi banyak zat-zat organik, aseton dipakai dalam pembuatan senyawa penting
antaranya Kloroform dan Iodoform. Air kencing biasanya mengandung sedikit aseton,
tetapi lebih banyak dalam keadaan sakit tertentu seperti diabetes melitus.Aseton atau
propanon mempunyai rumus (CH3)2CO.
b. Uji Aseton
Dinyatakan positif (+) apabila terjadi warna ungu kemerahan pada batas kedua
cairan. Makin cepat terjadi warna ungu dan makin tua warnanya menggambarkan makin
tinggi konsentrasi keton dalam urine. Pemeriksaan ini dilakukan pada pasien yang
mengalami gangguan metabolisme berat terutama pada penderita DM.
13
2.3 ANALISA SEMI-QUANTITATIVE
2.3.1 Pemeriksaan Protein Urine Metode Ewitz
Tujuan : Untuk mengetahui protein urine secara semi kuantitatif.
Prinsip : Protein dalam urine akan dipresipitatkan oleh asam sulfosalisil 20% tanpa
pemanasan dan kekeruhan yang terjadi dinilai secara semi kuantitatif.
Alat dan Bahan :
Sampel urine
Beaker glass
Gelas ukur
Tabung reaksi Asam sulfosalisil 20%
Pembakar spiritus / lampu spiritus
14
(+3) kekeruhan berkeping-keping (kadar protein 0,2% – 0,5%)
(+4) kekeruhan berkeping besar dan bergumpal (kadar protein > 0,5%)
15
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Urine merupakan hasil metabolisme tubuh yang dikeluarkan melalui ginjal. Dari 1200
ml darah yang melalui glomeruli permenit akan terbentuk filtrat 120 ml per menit. Filtrat
tersebut akan mengalami reabsorpsi, difusi dan ekskresi oleh tubuli ginjal yang akhirnya
terbentuk 1 ml urin per menit.
Secara umum dapat dikatakan bahwa pemeriksaan urin selain untuk mengetahui
kelainan ginjal dan salurannya juga bertujuan untuk mengetahui kelainan-kelainan
diberbagai organ tubuh seperti hati, saluran empedu, pankreas, korteks adrenal, uterus dan
lain-lain. Salah satu komponen urine adalah indikan yang merupakan bagian terpenting dari
sulfat eterial urine. Indikan berasal dari pembusukan priptofan dalam usus. Triptofan oleh
bakteri usus diubah menjadi indol yang kemudian mengalami penyerapan kembali kedalam
darah dan dibawa ke hati. Di dalam hati indol mengalami oksidasi dan konjugasi menjadi
indoksil sulfat ( indikan ). Jumlah indikan urine menggambarkan proses pembusukan dalam
usus.
16
DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.coursehero.com/file/p221k76/2-Analisis-semi-kuantitatif-adalah-analisis-
dimana-dilakukan-perpduan-antara/
2. https://id.scribd.com/document/411825877/Kelompok-5-Analisis-Semi-Kuantitatif
3. https://medlab.id/pemeriksaan-protein-urine/
4. http://nenialimah.blogspot.com/2017/12/laporan-hasil-pemeriksaan-kualitatif.html
5. https://www.slideshare.net/mobile/andreei/tkik
17