Anda di halaman 1dari 34

Nematoda Jaringan

Diantara nematoda jaringan yang penting


dalam ilmu kedokteran adalah :
Wuchereria bancrofti, Brugia Malayi,
Brugia timori, Loa-loa dan Onchocerca
volvulus.
Wuchereria brancrofti
Wuchereria bancrofti
 Hospes dan nama penyakit
W. bancrofti Manusia
W. Bancrofti filariasis bancrofti / W.bancrofti
Penyakit filariasis limfatik

 Distribusi Geografik
Parasit ini tersebar luas di daerah yang
beriklim tropis di seluruh dunia
 Daur Hidup dan Morfologi
- Cacing dewasa jantan dan betina hidup
disaluran dan kelenjar limfe
- bentuknya halus seperti benang dan
berwarna putih susu.
- Cacing betina berukuran 65-100 mm x
0,25 mm
- jantan 40 mm x 0,1 mm. cacing
- betina mengeluarkan mikrofilaria yang
bersarung dengan ukuran 250-300 mikron
x 7-8 mikron .

- Mikrofilaria hidup di dalam darah dan


terdapat di aliran darah tepi pada waktu-
waktu tertentu.
Mikrofilaria Bancrofti Nokturna
Dipasifik subperiodik diurna.
muangthai subperiodik nokturna.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
periodisitas
- kadar zat asam
- Kadar zat lemas
- aktivitas hospes
- jenis horpes
- jenis parasit
Di daerah perkotaan Culex
quingue fasciatus.
Di pedesaan Anopheles
Aedes
Daur hidup panjang
mikrofilaria terisap oleh nyamuk
melepaskan sarungnya di dalam lambung
menembus dinding lambung
bersarang di antara otot-otot toraks
stadium awal I seperti sosis kurang lebih
seminggu
stadium II bertukar kulit tumbuh menjadi
lebih gemuk dan panjang
- Stadium III hari ke 10 larva bertukar kulit lagi
tumbuh makin panjang dan lebih kurus
- Gerak larva stadium III bermigrasi mula-
mula kerongga abdomen ke kepala
alat tusuk nyamuk.
- Stadium III menggigit manusia larva secara
aktif masuk melalui luka tusuk ke tubuh hospes
bersarang disaluran limfe
- di hospes larva mengalami 2x pergantiankulit
tumbuh menjadi stadium IV dan V cacing
dewasa
 Patologi dan Gejala Klinis
Gejala klinis filariasis limpatik disebabkan
mikrofilaria dan cacing dewasa baik yg
mati dan hidup.
Mikrofilaria tidak menimbulkan kelainan
tetapi pada keadaan tertentu
menyebabkan occutt filariasis --
penghancuran mikrofilaria yang berlebihan
oleh immun tubuh, Gejalanya ditandai
dengan hipereosinofilia dan peningkatan
IGE.
Diagnosis.
= menemukan mikrofilaria dalam darah.
= mendekteksi parasit melalui DNA.
 Pengobatan dan Prognosis
Selama lebih dari 40 tahun, dietil karbamasil
sitrat (DEC) merupakan obat pilihan baik untuk
pengobatan perorangan maupun masal. DEC
bersifat membunuh mikrofilaria dan juga cacing
dewasa pada pengobatan jangka panjang.

 Epidemiologi
Filariasis bancrofti dapat dijumpai di
perkotaan atau di pedesaan . Di
Indonesia parasit ini lebih sering dijumpai
di pedesaan daripada di perkotaan dan
penyebarannya bersifat flokal.
Brugia malayi dan Brugia timori
Brugia malayi dan brugia timori
 Brugia malayi hospes  hidup pada manusia
dan hidup pd manusia dan hewan seperti kucing
, kera, dll.
 Brugia timori hospes  hanya pada manusia
 Penyakit : B. malayi  filariasis malayi , B,timori
 filariasis timori , kedua-duanya  filariasis
brugia
 Distribusi geografik
 B. malayi  asia dari india sampai ke jepang
termasuk indonesia
 B. timori  hanya indonesia timur
Morfologi
 Cacing dewasa hidup di saluran limfe
 Bentuknya halus seperti benang dan berwarna putih
 Ukuran cacing betina : B. malayi 55x0,16 mm , B.
timori  21-39x0,1 mm.
 Ukuran cacing jantan : B. malayi  22-23 x0,09mm, B.
timori  13-23x0,08mm
 Cacing betina mengeluarkan mikrofilaria bersarung
 Ukuran mikrofilaria : B. malayi  200-360 x 8 mikron ,
B. timori  280-310 x 7 mikron
Daur hidup
Lanjutan

 Periodisitas mikrofilaria
 B. malayi  periodik nokturna , subperiodik
nokturna, atau non periodik
 B. timori  periodik nokturna

 Penularan oleh nyamuk


 B. malayi  yang hidup pd manusia oleh
nyamuk anopheles barbirostris dan yang
hidup di manusia dan hewan nyamuk
mansonia
 B. timori  oleh nyamuk An. Barbirostris
Patologi dan gejala klinis
 Stadium akut  serangan demam , dan
peradangan saluran dan kelenjar limfe, yg hilang
timbul berkali-kali
 Limfadenitis  biasanya berlangsung 2-5 hr dan
dapat sembuh tanpa pengobatan , kadang –
kadang peradangan menjalar kebawah
mengenai saluran limfe dan menimbulkan
limfangitis retrograd , yg bersifat khas untuk
filariasis
 Peradangan pd saluran limfe ini dpt terlihat
sebagai garis merah yg menjalar ke bawah dan
peradangan ini dpt menjalar ke jaringan lain ,
menimbulkan infiltrasi pada seluruh paha atas 
tungkai bawah ikut membengkak
Occult Filariasis

(Tropical Pulmonary Eosinophilia)


- Distribusi Geografi :
Penyakit ini dilaporkan di Indonesia,
Singapura,Vietnam, Muangthai, Afrika dan
Curacao
- Patologi dan Gejala Klinis
occult filariasis penyakit filariasis
limfatik, yang disebabkan oleh
penghancuran mikrofilaria dalam jumlah
yang berlebihan oleh sistem kekebalan
penderita.
Gejala hipereosinofilia,
peningkatan kadar antibodi IgE dan
antifilaria IgG4, kelainan klinis yang
menahun berupa pembengkakan kelenjar
limfe dan gejala asma bronkial.
Hipereosinofilia tanda utama
occult filariasis. Jumlah leukosit biasanya
ikut meningkat akibat meningkatnya
jumlah sel eusinofil dalam darah.
mikrofilia tidak dijumpai dalam darah,
tetapi mikrofilia atau sisa-sisanya dapat
ditemukan di kelenjar limfe, paru, limpa
dan hati.
 Diagnosis
Bedasarkan gejala klinis, hipereofilia,
peningkatan kadar IgE yang tinggi,
peningkatan zat anti terhadap mikrofilia dan
gambaran reontgen paru.
 Pengobatan

DEC dengan dosis 6 mg/kg berat


badan/hari selama 21-28 hari.
Loa-loa

( Cacing Loa, cacing mata )


 Hospes dan Nama penyakit
parasit ini ditemukan di manusia.
Penyakitnya disebut loaiasis atau calabar
swelling (fugitive swelling). Loaiasis
terutama terdapat di afrika barat, afrika
tengah dan sudan.
 Sejarah

untuk pertama kali Mongin pada tahun


1770 mengeluarkan cacing dewasa Loa-loa
dari mata seorang perempuan Negro di
santo domingo.
 Distribusi geografik
parasit ini tersebar di daerah khatulistiwa di
hutan yang berhujan (rain forest) dan
sekitanya.
 Morfologi dan daur ulang
cacing dewasa hidup dalam jaringan
subkutan,yang berukuran
betina 50-70 x 0,5 mm
jantan 30-34 x 0,35-0,43mm
cacing betina mengeluarkan
mikrofilaria yang beredar dalam
pembuluh darah pada
siang hari, dan di dalam pembuluh darah paru
pada malam hari. Mikrofilaria mempunyai
sarung berukuran 250-300 mikron x 6-8,5
mikron, dapat ditemukan di urin, dahak, dan
kadang-kadang di sumsum tulang belakang.
Parasit ini ditularkan oleh lalat Chrysops.
Cacing dewasa tumbuh dalam badan manusia
dalam waktu 1-4 tahun kemudian berkopulasi.
 Patologi dan gejala klinis
cacing dewasa dapat ditemukan di seluruh
tubuh dan sering menimbulkan gangguan di konjungtiva
mata dan pangkal hidung dengan menimbulkan iritasi mata,
mata sembab,sakit, pelupuk mata bengkak sehingga
mengganggu penglihatan. Pada saat tertentu penderita
menjadihipersensitif terhadap zat sekresiyang dikeluarkan
cacing dewasa dan menyebabkan reaksi radang bersifat
temporer.
 Diagnosis
bedasarkan ditemukan mikrofilia dalam darah yang diambil
pada siang hari atau ditemukan cacing dewasa dari
konjungtiva mata atau dalam jaringan subkutan.
 Pengobatan
dietilkarbamasin dengan dosis 2mg/kg berat
badan/hari, diberikan 3 kali sehari sesudah
makan selama 14 hari.
 Prognosis
prognosis biasanya baik bila cacing dewasa dapat
dikeluarkan melalui mata atau bila pengobatan
berhasil dengan baik.
 Epidemiologi
daerah endemi adalah daerah lalat Chrysops
silacea dan Chrysops dimidiata. Pencegahan
dapat dilakukan dengan menghindari gigitan lalat
atau dengan pemberian oabat sebulan sekali.
Onchocerca volvulus

(Filaria volvulus)
 Sejarah
Seorang dokter Jerman menemukan cacing dalam
benjolan orang negro di Ghana, Afrika Selatan, lalu
dinamakan sebagai Filaria volvulus oleh Leukard
1893.
 Hospes dan Nama pnyakit
Parasit ini ditemukan pada manusia. Penyakitnya
disebut onkoserkosis, river blindness, blinding
filariasis.
 Distribusi geofrafik
banyak ditemukan di Afrika, dari pantai barat
Sierra Leone menyebar ke Republik Kongo.
 Morfologi dan daur hidup
Cacing dewasa berukuran:
Betina 33,5-50 cm x 270-400
mikron
Jantan 19-42 mm x 130 x 210
mikron. Bentuknya seperti kawat
bewarna putih,opalesen dan
transparan. Bila lalat simulium
menusuk kulit dan menghisap darah
manusia maka mikrofilaria akan
terhisap oleh lalat, kemudian
mikrofilaria menembus lambung lalat,
masuk ke dalam otot toraks. Larva
infektif masuk ke dalam probosis lalat
dan dikeluarkan bila lalat menghisap
darah manusia.
 Patologi dan gejala klinis
Ada 2 tipe onkosersiasis :
- tipe forest kelainan kulit
lebih dominan
- tipe savanna kelaianan
mata dominan
Ada 2 macam patologi yang ditimbulkan
1. oleh cacing dewasa yang hidup dalam jaringan
ikat yang merangsang pembentukan serat-serat
yang mengelilingi cacing dalam jaringan.
2. Kedua oleh mikrofilaria yang dikeluarkan cacing
betina dan ketika mikrofilaria beredar dalam
jaringan menuju kulit.
Kelainan yang disebabkan merupakan benjolan
yang dikenal onkoserma dalam jaringan subkutan.
 Diagnosis
- Klinis : kelainan kulit seperti macan
tutul (leopard skin),atrofi kulit,
kelaian mata berupa keratitis,
limbitis.
- Parasitologik : dibuat dengan
menemukan mikrofilia atau cacing
dewasa dalam benjolan subkutan.
- Ultrasonografinodul : untuk
menentukan beratnya infeksi (worm
burden)
- Pelacak DNA : menggunakan teknik
multiplikasi DNA dengan pelacak
ONCHO-150 yang spesies spesifik.
- Mazotti test : dengan memberikan 50 mg
DEC, kemudian diobservasi selama 1-24
jam untuk mengetahui adanya reaksi
berupa gatal, erupsi kulit, limfadenopati
dan demam.
 Pengobatan

Ivermectin merupakan obat pilihan dengan


dosis 150 ug/kg berat badan, diberikan satu
atau dua kali per tahun pada pengobatan
masal.
 Prognosis

prognosis baik bila tidak terjadi kerusakan


mata
 Epidemiologi
Tempat perindukan vektor (simulium)
terdapat di daerah pengunungan yang
mempunyai air sungai deras. Pencegahan
dilakukan dengan menghindari gigitan lalat
simulium dan memakai pakaian tebal yang
menutupi seluruh tubuh.

Anda mungkin juga menyukai