Distribusi Geografik
Parasit ini tersebar luas di daerah yang
beriklim tropis di seluruh dunia
Daur Hidup dan Morfologi
- Cacing dewasa jantan dan betina hidup
disaluran dan kelenjar limfe
- bentuknya halus seperti benang dan
berwarna putih susu.
- Cacing betina berukuran 65-100 mm x
0,25 mm
- jantan 40 mm x 0,1 mm. cacing
- betina mengeluarkan mikrofilaria yang
bersarung dengan ukuran 250-300 mikron
x 7-8 mikron .
Epidemiologi
Filariasis bancrofti dapat dijumpai di
perkotaan atau di pedesaan . Di
Indonesia parasit ini lebih sering dijumpai
di pedesaan daripada di perkotaan dan
penyebarannya bersifat flokal.
Brugia malayi dan Brugia timori
Brugia malayi dan brugia timori
Brugia malayi hospes hidup pada manusia
dan hidup pd manusia dan hewan seperti kucing
, kera, dll.
Brugia timori hospes hanya pada manusia
Penyakit : B. malayi filariasis malayi , B,timori
filariasis timori , kedua-duanya filariasis
brugia
Distribusi geografik
B. malayi asia dari india sampai ke jepang
termasuk indonesia
B. timori hanya indonesia timur
Morfologi
Cacing dewasa hidup di saluran limfe
Bentuknya halus seperti benang dan berwarna putih
Ukuran cacing betina : B. malayi 55x0,16 mm , B.
timori 21-39x0,1 mm.
Ukuran cacing jantan : B. malayi 22-23 x0,09mm, B.
timori 13-23x0,08mm
Cacing betina mengeluarkan mikrofilaria bersarung
Ukuran mikrofilaria : B. malayi 200-360 x 8 mikron ,
B. timori 280-310 x 7 mikron
Daur hidup
Lanjutan
Periodisitas mikrofilaria
B. malayi periodik nokturna , subperiodik
nokturna, atau non periodik
B. timori periodik nokturna
(Filaria volvulus)
Sejarah
Seorang dokter Jerman menemukan cacing dalam
benjolan orang negro di Ghana, Afrika Selatan, lalu
dinamakan sebagai Filaria volvulus oleh Leukard
1893.
Hospes dan Nama pnyakit
Parasit ini ditemukan pada manusia. Penyakitnya
disebut onkoserkosis, river blindness, blinding
filariasis.
Distribusi geofrafik
banyak ditemukan di Afrika, dari pantai barat
Sierra Leone menyebar ke Republik Kongo.
Morfologi dan daur hidup
Cacing dewasa berukuran:
Betina 33,5-50 cm x 270-400
mikron
Jantan 19-42 mm x 130 x 210
mikron. Bentuknya seperti kawat
bewarna putih,opalesen dan
transparan. Bila lalat simulium
menusuk kulit dan menghisap darah
manusia maka mikrofilaria akan
terhisap oleh lalat, kemudian
mikrofilaria menembus lambung lalat,
masuk ke dalam otot toraks. Larva
infektif masuk ke dalam probosis lalat
dan dikeluarkan bila lalat menghisap
darah manusia.
Patologi dan gejala klinis
Ada 2 tipe onkosersiasis :
- tipe forest kelainan kulit
lebih dominan
- tipe savanna kelaianan
mata dominan
Ada 2 macam patologi yang ditimbulkan
1. oleh cacing dewasa yang hidup dalam jaringan
ikat yang merangsang pembentukan serat-serat
yang mengelilingi cacing dalam jaringan.
2. Kedua oleh mikrofilaria yang dikeluarkan cacing
betina dan ketika mikrofilaria beredar dalam
jaringan menuju kulit.
Kelainan yang disebabkan merupakan benjolan
yang dikenal onkoserma dalam jaringan subkutan.
Diagnosis
- Klinis : kelainan kulit seperti macan
tutul (leopard skin),atrofi kulit,
kelaian mata berupa keratitis,
limbitis.
- Parasitologik : dibuat dengan
menemukan mikrofilia atau cacing
dewasa dalam benjolan subkutan.
- Ultrasonografinodul : untuk
menentukan beratnya infeksi (worm
burden)
- Pelacak DNA : menggunakan teknik
multiplikasi DNA dengan pelacak
ONCHO-150 yang spesies spesifik.
- Mazotti test : dengan memberikan 50 mg
DEC, kemudian diobservasi selama 1-24
jam untuk mengetahui adanya reaksi
berupa gatal, erupsi kulit, limfadenopati
dan demam.
Pengobatan