Anda di halaman 1dari 6

Nematoda jaringan dan darah merupakan salah satu yang termasuk dalam famili

Filaridae yang disebut dengan cacing Filaria. Cacing Filaria ini sangat banyak memiliki
spesies, yaitu memiliki lebih dari 200 spesies. Namun, hanya beberapa spesies saja yang
terdapat pada diri manusia. Berikut ini adalah spesies cacing Filaria yang sering menginfeksi
manusia, yaitu sebagai berikut.

1. Wuchereria Bancrofti
2. Brugia Malayi
3. Brugia Timori
4. Onchocerca Volvulus

Pada umumnya, cacing Filaria dewasa akan hidup didalam sistem limfatik yaitu kulit
bagian subkutan dan jaringan ikat. Cacing Filaria menginfeksi manusia yaitu melalui gigitan
vektor artropoda contohnya nyamuk. Vektor ini akan menjadi infektif karena menelan
mikrofilaria yang berada dalam darah mamalia. Cacing Filaria betina yang dibawa oleh
vektor yang nantinya akan mengeluarkan mikrofilaria didalam jaringan kulit. Adapun periode
munculnya spesies Filaria jika mikrofilaria terdapat dalam sistem peredaran darah, yaitu
sebagai berikut.

1. Bila mikrofilaria berada dalam darah pada malam hari disebut periode
nokturna
2. Bila mikrofilaria berada dalam darah pada siang hari disebut periode diurna
3. Bila muncul pada setiap saat disebut dengan nonperiodik

Siklus hidup cacing Filaria


Mikrofilaria berada dalam darah HOSPES UTAMA => masuk ke tubuh HOSPES
INTERMEDIET melalui gigitan => Tumbuh menjadi larva dalam jaringan otot =>
masuk kembali ke dalam tubuh HOSPES UTAMA => menjadi dewasa
1. Wuchereria bancrofti
 Hospes utama : manusia
 Hospes intermediet/perantara : nyamuk
 Penyakit yang disebabkannya : Filariasis bancrofti
 Terdapat di Asia tenggara
MORFOLOGI: Cacing dewasa Wuchereria bancrofti berbentuk seperti benang
dan berwarna putih kekuningan. Cacing betina memiliki ekor lurus dan uterus
berpasangan, sedangkan cacing jantan memiliki ekor melingkar dan memiliki dua spikula.

Dibawah ini merupakan gambar cacing betina dan cacing cacing jantan
Wuchereria bancrofti yitu sebagai berikut.

SIKLUS HIDUP :Mikrofilaria => Nyamuk =>


Berkembang menjadi LARVA => infektif =>
Masuk ke dalam tubuh manusia => Filaria dewasa

PENYAKIT YANG DISEBABKAN

 Pada stadium akut : limfadenitis,  limfadenitis retrograd, dan elefantiasis


 Dapat mengenai alat genital

EPIDEMIOLOGI

 Banyak ditemukan di pedesaan dan perkotaan


 Di Indonesia banyak ditemukan di pedesaan
 Vektor di perkotaan : nyamuk Culex Quinguefasciatus
 Vektor di pedesaan : nyamuk Anopheles dan Aedes
 Prevalensi tinggi pada masyarakat dengan sosio ekonomi rendah

2. Brugia Malayi dan Brugia Timori (Malayan Filarial Worm)


 B. Malayi => hospes utama : manusia dan mamalia (kera, anjing, kucing)
 B. timori => Hanya pada manusia
 Penyakit yang disebabkan disebut Filariasis Malayi dan Filariasis Timori
 Cacing dewasa hidup di kelenjar limfe
 Terdapat di negara-negara Asia
 Khusus Indonesia bagian Timur yaitu, ditemukan di  Pulau Timor, Rote, Flores, Alor,
dan Kepulauan Nusa Tenggara Timur
MORFOLOGI
 Cacing dewasa berbentuk silindrik seperti benang
 Warna putih kekuningan
 Cacing betina berekor lurus
 Cacing jantan berekor melingkar dengan 2 spikula di ujungnya
 Mirip Wuchereria bancrofti hanya lebih pendek
SIKLUS HIDUP
 Nokturna dan nonperiodik
 Yang hidup pada manusia ditularkan oleh nyamuk Anopheles barbirostris
 Yang hidup pada manusia dan mamalia ditularkan oleh nyamuk Mansonia
 Masa hidup larva dalam tubuh vektor 10 hari
 Menjadi dewasa dalam tubuh hospes utama dalam 3 bulan
PENYAKIT YANG DISEBABKAN
 Limfangitis retrograd
 Elefantiasis
 Organ yang paling sering terkena : Kelenjar limfe tungkai, kelenjar limfe
ketiak, dan kelenjar limfe lengan

EPIDEMIOLOGI
Filaria ini tidak ditemukan di perkotaan, dan hanya terdapat di daeran
pedesaan karena nyamuk vektornya hidup di rawa-rawa dan sawah di
pedesaan.

Faktor yang berperan pada penyakit ini:

 Sanitasi
 Kebiasaan
 Sosial ekonomi

3. Onchocerca Volvulus (Agent of River Blindness)


Pada spesies ini, idak ditemukan di Indonesia. Banyak di Afrika dan Amerika
Tengah. Penyakit yang disebabkan disebut Onkosersosis, Blinding Filariasis, dan River
Blindness yang disebabkan vektor Simulium (serangga).

MORFOLOGI DAN SIKLUS HIDUP


 Cacing betina lebih besar dari cacing jantan
 Cacing betina menghasilkan 1.000 mikrofilaria/hari
 Mikrofilaria sering ditemukan dalam kelenjar limfe, stratum
germinativum kulit, dan konjungtiva korneal

ASPEK KLINIS
 Cacing dewasa tidak patogen
 Klinis oleh mikrofilaria => migrasi ke kelenjar limfe, organ-organ  viseral,
kulit dan mata

EPIDEMIOLOGI

 Banyak ditemukan didataran tinggi Afrika


 Kasus tertinggi didaerah aliran sungai
 Vektor menggigit pada pagi dan sore hari (hari cerah)
 Vektor menggigit sepanjang hari
poltekkes, kemenkes Ternate. NEMATODA JARINGAN DAN DARAH. Diakses pada tanggal 28
September, 2022.

Anda mungkin juga menyukai