Anda di halaman 1dari 33

NEMATODA

KELOMPOK 6 :
AIDIL FITRI
CITRA AMALIA
DWI KARTIKASARI
ERA FAZIRA
JENNY NOVITASARI

PENGERTIAN & CIRI-CIRI


NEMATODA

Nematoda adalah anggota filum Nemalthemintes


berasal dari bahasa yunani, nema yang artinya
benang dan oidos yang artinya bentuk. Nematoda
adalah cacing yang :
Bentuknya panjang
Silindrik (gilig) tidak bersegmen
Dan tubuhnya bilateral simetrik.
Panjang cacing ini mulai dari 2 mm sampai 1 meter
Merupakan hewan multiseluler avertebrata
Tubuh dilapisi kutikula yang berfungsi untuk
melindung diri
Memiliki sistem pencernaan
Hidup parasit di dalam tubuh makhluk hidup lain
Nematoda yang ditemukan pada manusia terdapat
dalam organ usus, jaringan, dan sistem peredaran
darah.

PENGGOLONGAN
NEMATODA
Menurut

tempat

hidupnya,

Nematoda

manusia digolongkan menjadi dua, yaitu :


1.

Nematoda intetinaslis (usus)

2.

Nematoda jaringan/darah

pada

PENGGOLONGAN
NEMATODA
1. Nematoda intetinaslis (usus)
Spesies yang dipelajari meliputi :
a. Ascaris lumbricoides (cacing gelang)
b. Trichuris truchuira (cacing cambuk)
c. Oxyuris vermicularis (cacing kremi)
d. Strongyloides stercoralis
e. Ancylostoma duodenale dan Ancylostoma
caninum (cacing tambang)
f. Necator americanus (new world worm hook)
g. Trichinella spiralis ((cacing otot)
h. Toxocara canis (cacing gelang pada anjing)
i. Toxocara catii (cacing gelang pada kucing)

PENGGOLONGAN
NEMATODA
2.

Nematoda jaringan/darah

Spesies yang dipelajari meliputi :


a. Wuchereria bancrofti (cacing filaria)
b. Brugia malayi (cacing filaria malayi)
c. Manzonella ozzardi
d. Onchocerca volvulus (agent of river blindness)
e. Loa loa (cacing mata)
f. Dracunculus medinensis (guinea worm)

1. LOA-LOA (CACING
MATA)
TAKSONOMI

Kingdom
Filum
Kelas
Ordo
Subfamili
famili
Genus
Spesies

:
:
:
:
:
:
:
:

Animalia
Nemathelmynthes
Nematoda
Spirurida
Filarioidea
Onchocercidae
Loa
Loa loa

MORFOLOGI LOA-LOA
(CACING MATA)

Cacing dewasa hidup dalam jaringan


sub kutan
Cacing betina berukuran 50-70 mm x
0,5 mm
Cacing jantan 30-34 mm x 0,35-0,43
mm
Cacing
betina
mengeluarkan
mikrofilaria yang beredar dalam darah
pada siang hari (diurna).
Pada malam hari mikrofilaria berada
dalam pembuluh darah paru-paru.

SIKLUS HIDUP LOA-LOA


(CACING MATA)
1. Parasit ini ditularkan oleh lalat chrysops.
Mikrofilaria yang beredar dalam darah
2. Diisap oleh lalat dan setelah kurang
lebih 10 hari di dalam badan serangga,
mikrofilaria tumbuh menjadi larva
infektif dan siap ditularkan kepada
hospes lainnya.
3. Cacing dewasa tumbuh dalam badan
manusia dan dalam waktu 1 sampai 4
minggu mulai berkopulasi dan cacing
betina
dewasa
mengeluarkan
mikrofilarianya.
4. Cacing dewasa
dapat hidup dalam
badan manusia dalam waktu 1-4 tahun

HOSPES DAN NAMA


PENYAKIT
Hospes definitif : Manusia
Hospes intermediet: Lalat Chrysops
silaceae
dan
Chrysops
dimidiata
sementara di Afrika disebut deerflies
atau mangroveflies
Nama penyakit : Loa loa filariasis (juga
dikenal sebagai loaiasis, Calabar
swelling, Fugitive swelling, Tropical
swelling dan Afrika eyeworm) penyakit
mata yang disebabkan oleh cacing
nematoda, loa loa.
Golongan parasite : endoparasit,
monoksen
Nama lain : Cacing mata Afrika, cacing
Loa, Filaria oculi

SIKLUS HIDUP LOA-LOA


(CACING MATA)

PATOLOGI & GEJALA KLINIS


LOA-LOA (CACING MATA)
Cacing
dewasa
yang
mengembara dalam jaringan
subkutan dan mikrofilaria yang
beredar dalam darah seringkali
tidak menimbulkan gejala.
Cacing dewasa dapat ditemukan
di seluruh tubuh dan seringkali
menimbulkan
gangguan
di
konjungtiva mata dan hidung
dengan
menimbulkan
iritasi
pada mata, mata sembab, sakit,
pelupuk mata menjadi bengkak,
sehingga
menganggu
penglihatan.

DIAGNOSIS LOA-LOA (CACING


MATA)
Diagnosis dibuat dengan
menemukan mikrofilaria
di dalam darah yang
diambil
pada
waktu
siang
hari
atau
menemukan
cacing
dewasa di konjungtiva
mata ataupun dalam
jaringan subkutan
Dietilkarbamasin merupakan obat utama
untuk pengobatan loaiasis. Dosisnya adalah 2
mg/kg berat badan/hari, diberikan 3 kali
sehari sesudah makan selama 14 hari. DEC
PENGOBATAN
membunuh mikrofilaria dan cacing dewasa.
Pada pemberian DEC harus diperhatikan efek
sampingnya. Disamping sebagai terapi, obat
ini bersifat profilaksis terhadap infeksi parasit.
Saat ini mulai dicoba pengobatan dengan
ivermectin.

PENCEGAHAN

1. Pengobatan
secara
teratur
terhadap penderita
2. Mengadakan
pemberantasan
vektor
3. Mencegah dan menghindari
gigitan vektor tersebut
4. Pemberian obat-obatan 1 bulan
sekali, selama 3 hari berturutturur
5. Jangan
sering-sering
masuk

2. Wuchereria bancrofti (cacing


filaria)
TAKSONOMI

Kingdom
Filum

: Animalia
: Nematoda

Kelas

: Secernentea

Ordo

: Spirurida

SubFamili

: Spirurina

Famili

: Onchocercidae

Genus

: Wuchereria

Morfologi Wuchereria bancrofti


(cacing filaria)
Cacing dewasa (makrofilaria), berbentuk seperti
benang berwarna putih kekuningan. Sedangkan
larva cacing filaria (mikrofilaria) berbentuk seperti
benang berwarna putih susu. Cacing dewasa hidup
dalam pembuluh kelenjar limfa. Cacing betina
ukurannya 65-100 mm x 0.25mm dan ekornya lurus
berujung
tumpul,
sedangkan
cacing
jantan
berukuran 40mm x 0.1mm dan ekor melingkar.
Cacing
betina
mengeluarkan
microfilaria.
Microfilaria bersarung berukuran panjang kurang
lebih 250 mikron.

HOSPES DAN NAMA


PENYAKIT

hospes definitif : manusia


Vector
:nyamuk Culex (cx.
Quinquifafasciatus),
Anopheles, dan Aedes.
nama penyakit
: Filariasis
adalah
penyakit
menular
( Penyakit Kaki Gajah )

FILARIASIS

Filariasis adalah penyakit menular (


Penyakit Kaki Gajah ) yang
disebabkan oleh cacing Filaria yang
ditularkan oleh berbagai jenis
nyamuk(culex,anopheles,mansonia
).
Penyakit ini bersifat menahun
(
kronis
)
dan
bila
tidak
mendapatkan pengobatan dapat
menimbulkan
cacat
menetap
berupa pembesaran kaki, lengan
dan alat kelamin baik perempuan
maupun laki-laki.

SIKLUS HIDUP CACING


FILARIA

Siklus hidup cacing Filaria terjadi


melalui dua tahap, yaitu:
1. Tahap pertama, perkembangan
cacing Filaria dalam tubuh nyamuk
sebagai
vector
yang
masa
pertumbuhannya kurang lebih 2
minggu.
2. Tahap
kedua,
perkembangan
cacing Filaria dalam tubuh manusia
(hospes) kurang lebih 7 bulan.

Siklus Hidup Wuchereria


Bancrofti (Cacing Filaria)
Siklus hidup cacing Filaria dalam tubuh nyamuk
Siklus hidup pada tubuh nyamuk terjadi apabila nyamuk tersebut
menggigit dan menghisap darah orang yang terkena filariasais,
sehingga mikrofilaria yang terdapat di tubuh penderita ikut
terhisap ke dalam tubuh nyamuk. Mikrofilaria yang masuk ke
paskan
sarung
pembungkusnya,
kemudian
mikrofilaria
menembus dinding lambung dan bersarang di antara otot-otot
dada (toraks).
Bentuk cacing Filaria menyerupai sosis yang disebut larva
stadium I. Dalam waktu kurang lebih 1 minggu, larva ini berganti
kulit, tumbuh akan lebih gemuk dan panjang yang disebut larva
stadium II. Pada hari ke sepuluh dan seterusnya, larva berganti
kulit untuk kedua kalinya, sehingga tumbuh semakin panjang dan
lebih kurus, ini yang sering disebut larva stadium III. Gerak larva
stadium III ini sangat aktif, sehingga larva mulai bermigrasi
(pindah), mula-mula ke rongga perut (abdomen) kemudian
pindah ke kepala dan ke alat tusuk nyamuk.

Siklus Hidup Wuchereria


Bancrofti (Cacing Filaria)
Perkembangan filaria dalam tubuh manusia
Siklus hidup cacing Filaria dalam tubuh manusia terjadi
apabila nyamuk yang mengendung mikrofilaria ini
menggigit manusia. Maka mikrofilaria yang sudah
berbentuk larva infektif (larva stadium III) secara aktif
ikut masuk ke dalam tubuh manusia (hospes).
Bersama-sama dengan aliran darah pada tubuh manusia,
larva keluar dari pembuluh darah kapiler dan masuk ke
pembuluh limfe. Di dalam pembuluh limfe, larva
mengalami dua kali pergantian kulit dan tumbuh menjadi
cacing dewasa yang sering disebut larva stadium IV dan
stadium V. Cacing Filaria yang sudah dewasa bertempat
di pembuluh limfe, sehingga akan menyumbat pembuluh
limfe dan akan terjadi pembengkakan, misalnya pada
kaki dan disebut kaki gajah (filariasis).

Siklus Hidup Wuchereria


Bancrofti (Cacing Filaria)

GEJALA PENYAKIT
FILARIASIS
1. Demam
berulang-ulang
selama 3 - 5 hari
2. pembengkakan kelenjar getah
bening (tanpa ada luka)
didaerah lipatan paha, ketiap
(lymphadenitis) yang tampak
kemerahan, panas dan sakit ;
3. radang saluran kelenjar getah
bening yang terasa panas
dansakit yang menjalar dari
pangkal kaki atau pangkal
lengan
kearah
ujung
(retrograde lymphangitis) ;

GEJALA PENYAKIT
FILARIASIS
4. filarial abses
5. pembesaran
tungkai,
lengan,
buah
dada,
buah
zakar
yang
terlihat
agak
kemerahan dan terasa
panas
(early
lymphodema).
6. Gejala klinis yang kronis
; berupa pembesaran
yang
menetap
(elephantiasis)
pada
tungkai, lengan, buah
dada,
buah
zakar
(elephantiasis skroti).

DIAGNOSA PENYAKIT FILARIASIS


Berdasarkan gejala-gejala klinis
akut
atau
kronis
melalui
pemeriksaan laboratorium.
Pemeriksaan dilakukan dengan
cara mengambil sampel darah
pada jari si penderita.

PENCEGAHAN PENYAKIT FILARIASIS

Memberantas nyamuk yang berperan sebagai


vector yang hidup pada air kotor, serta menghindari
diri dari gigitan nyamuk misalnya dengan
memasang kelambu saat tidur, menyemprot obat
nyamuk pada ruangan atau mengoleskan obat
nyamuk pada tubuh agar mengurangi frekuensi
gigitan nyamuk dan memberikan obat anti-filariasis
(DEC dan albendazol) secara berkala pada
kelompok beresiko tinggi terutama di daerah
endemis.

PENGOBATAN PENYAKIT FILARIASIS

Pengobatan
filariasis
harus
dilakukan secara masal dan pada
daerah
endemis
dengan
menggunakan
obat
Diethyl
Carbamazine Citrate (DEC).
Obat lain yang juga dipakai adalah
ivermektin.
Ivermektin
adalah
antibiotik
semisintetik
dari
golongan
makrolid
yang
mempunyai aktivitas luas terhadap
nematoda dan ektoparasit.

Ascaris
Lumbricoides
TAKSONOMI

Kingdom
: Animalia
Filum : Nemathelminthes
Kelas : Nematoda
Ordo : Ascaridida
Famili
: Ascaridae
Genus : Ascaris
Spesies : Ascaris lumbricoides
Nama Lokal : Cacing gelang

Morfologi Ascaris Lumbricoides

Cacing jantan berukuran sekitar 10-30 cm,


sedangkan betina sekitar 22-35 cm. Pada cacing
jantan ditemukan spikula atau bagian seperti
untaian rambut di ujung ekornya (posterior).
Pada cacing betina, pada sepertiga depan
terdapat bagian yang disebut cincin atau gelang
kopulasi. Stadium dewasa cacing ini hidup di
rongga usus muda. Cacing dewasa hidup pada
usus manusia.
Seekor cacing betina dapat bertelur hingga
sekitar 200.000 telur per harinya. Telur yang
telah dibuahi berukuran 60 x 45 mikron.
Sedangkan telur yang tak dibuahi, bentuknya
lebih besar sekitar 90 x 40 mikron. Telur yang
telah dibuahi inilah yang dapat menginfeksi
manusia.

HOSPES DAN NAMA


PENYAKIT

hospes definitif : manusia


Vector
: feses, makanan
nama penyakit : Askariasis
Penggolongan parasit :
1. endoparasit
2. koprozoit

Siklus Hidup Ascaris


Lumbricoides

Nama
penyakit :

askariasis,
penyakit yg dapat
menyebabkan
kematian,
khususnya pada
anak-anak akibat
nutrisi yg banyak
diambil oleh
Gejala :
cacing ini.
demam, sesak
napas, tidak
nafsu makan,
muntah, diare,
mual, dan kolik
DIAGNOSIS
:
Diagnosis askariasis
dilakukan dengan
menemukan telur pada
tinja pasien atau
ditemukan cacing
dewasa pada anus,

Patologi Penyakit Askariasis

Pengobatan

askariasis dapat
digunakan obat-obat sepreti
pirantel pamoat, mebendazol,
albendazol, piperasin

Pencegahan

Ascariasis ditujukan
untuk memutuskan salah satu mata
rantai dari siklus hidup Ascaris
lumbricoides, antara lain dengan
melakukan pengobatan penderita
ascariasis, dimaksudkan untuk
menghilangkan sumber infeksi;
pendidikan kesehatan terutama
mengenai kebersihan makanan dan
pembuangan tinja manusia; dianjurkan
agar buang air besar tidak pada
sembarangan tempat serta mencuci
tangan sebelum makan, memasak
makanan, sayuran, dan air dengan

THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai