Anda di halaman 1dari 6

CACING

Pembagian cacing yang menjadi parasit pada manusia :
































Cacing
(Worms)
Cacing bundar
(Nematoda/Roundworms)
Cacing pipih
(Plathyhelminthes/flatworms)
a. Oxyuris (cacing kremi)
b. Ancylostoma (cacing tambang)
c. Trichiurial (cacing cambuk)
d. Ascaris (cacing gelang)
e. Filarial (cacing filarial)
Cacing pita
(Cestoda)
Cacing pipih
(Trematoda)
a. Taenia
b. Difilobatria
c. Echinococcus
a. Schistosoma
b. Fasciola
Penyakit yang ditimbulkan :
a. Oxyuriasis
b. Ancylostomiasis
c. Trichiuriasis
d. Ascariasis
e. Filariasis
Penyakit yang ditimbulkan :
a. Taeniasis
b. Difilobatriasis
c. Echinocosiasis
a. Schistosomasis
b. Fasciolasis
1. Infeksi cacing kremi (Oxyuriasis/Enterobiasis)
a. Definisi dan penyebab
Oxyuriasis adalah suatu infeksi parasit yang terutama menyerang anak-
anak, dimana cacing Enterobius vermicularis tumbuh dan berkembang biak di
dalam usus.
b. Penularan
Penularan penyakit ini biasanya terjadi dengan cara telur cacing pindah
dari daerah sekitar anus penderita ke pakaian, seprei atau mainan, kemudian
melalui jari-jari tangan telur cacing pindah ke mulut anak yang lainnya dan
akhirnya tertelan. Lalu larvanya menetas di dalam usus halus dan tumbuh
tumbuh menjadi cacing dewasa di dalam usus besar (proses ini memakan
waktu sekitar 2 6 minggu).
c. Gejala
Rasa gatal hebat di sekitar anus
Anak menjadi rewel (karena rasa gatal dan tidurnya malamnya terganggu)
Kurang tidur
Nafsu makan berkurang, berat badan menurun (pada infeksi berat)
Rasa gatal atau iritasi vagina (pada anak perempuan jika cacing dewasa
masuk ke dalam vagina)
Kulit di sekitar anus menjadi lecet atau infeksi
d. Diagnosa
Cacing kremi dapat dilihat dengan mata telanjang pada anus penderita,
terutama dalam kurun waktu 1 2 jam setelah anak tertidur di malam hari.
Cacing berwarna putih dan tipis (setipis rambut) dan mereka aktif bergerak.
Cara diagnosis : telur maupun cacingnya bisa didapat dengan cara
menempelkan selotip di lipatan kulit sekitar anus pada pagi hari sebelum anak
terbangun. Kemudian selotip tersebut ditempelkan pada kaca objek dan
diperiksa dengan mikroskop.
e. Pengobatan dan pencegahan
Mebendazole, albendazole, pyranthel palmoate dan piperazin dapat
digunakan untuk membunuh cacing tapi tidak dapat mematikan telurnya.
Seluruh anggota keluarga harus meminum obat karena infeksi ulang bisa
menyebar dari satu orang ke orang lainnya.
Untuk mengurangi rasa gatal bisa mengoleskan krim atau salep anti gatal
2 3 x/hari.
Pakaian, seprei dan mainan anak hendaknya sering dicuci untuk
memusnahkan telur cacing yang tersisa.
2. Infeksi cacing tambang (Ancylostomiasis)
a. Definisi dan penyebab
Ancylostomiasis adalah infeksi cacing tambang yang disebabkan oleh
cacing gelang usus, baik Ancilostoma duodenale maupun Necator americanus.
b. Penularan
Telur cacing ditemukan dalam tinja dan menetas di dalam tanah setelah
mengeram selama 1 2 hari. Larva selanjutnya langsung hidup di dalam
tanah. Manusia bisa terinfeksi jika berjalan tanpa alas kaki di tanah yang
terkontaminasi oleh tinja karena larva bisa menembus kulit.
Larva sampai ke paru melalui pembuluh getah bening dan aliran darah
yang selanjutnya naik ke saluran pernafasan dan tertelan. Sekitar 1 minggu
setelah masuk, larva akan sampai ke usus, kemudian menancapkan dirinya
dengan kait di dalam mulut mereka ke lapisan usus halus bagian atas dan
menyerap darah.
c. Gejala
Ruam yang menonjol dan terasa gatal (groud itch) bisa muncul di tempat
masuknya larva pada kulit.
Demam, batuk dan bunyi nafas mengi/bengek bisa terjadi akibat larva
yang berpindah melalui paru.
Cacing dewasa sering menyebabkan nyeri di perut bagian atas.
Anemia karena kekurangan zat besi dan penurunan kadar protein darah
akibat perdarahan usus.
Kehilangan darah dan berat badan, pertumbuhan lambat, gagal jantung
dan pembengkakan jaringan yang meluas pada anak-anak.


d. Diagnosa
Jika timbul gejala, maka pada pemeriksaan tinja penderita akan
ditemukan telur cacing tambang. Jika dalam beberapa jam tinja dibiarkan
maka telur akan mengeram dan menetaskan larva yang dapat diamati
dibawah mikroskop.
e. Pengobatan
Memperbaiki kondisi darah dengan makanan bergizi
Mebendazole dan Pyrantel dapat membasmi cacing (jangan diberikan pada
wanita hamil)
Memperbaiki anemia dengan pemberian tambahan zat besi per-oral atau
injeksi
Pada kasus berat dapat diberikan transfusi darah
3. Infeksi cacing cambuk (Trichiuriasis)
a. Definisi dan penyebab
Trichuriasis adalah suatu infeksi yang disebabkan oleh cacing Trichuris
trichiuria.
b. Penularan
Infeksi terjadi jika manusia menelan makanan yang mengandung telur
parasit Trichuris trichiuria yang telah mengeram dalam tanah selama 2 3
minggu. Larva akan menetas di dalam usus halus lalu berpindah ke usus besar
dan menancapkan kepalanya di dalam lapisan usus. Setiap larva akan tumbuh
sepanjang 12,5 cm. Cacing betina dewasa dapat menghasilkan sekitar 5000
telur/hari dan dibuang melalui tinja.
c. Gejala
Pada infeksi berat dapat menyebabkan gejala nyeri perut dan diare.
Infeksi sangat berat dapat menyebabkan perdarahan usus, anemia,
penurunan berat badan dan Appendisitis.
Rektum menonjol melewati anus (prolapsus rectum), terutama pada anak-
anak atau wanita dalam masa persalinan.
d. Diagnosa
Diagnosa dapat dilakukan dengan pemeriksaan tinja melaui mikroskop
dimana akan ditemukan telur parasit yang berbentuk seperti tong.
e. Pengobatan
Mebendazole, Pyrantel dan Albendazol merupakan pengobatan yang
efektif. Mebendazole tidak boleh diberikan pada wanita hamil karena dapat
membahayakan janin. Infeksi ringan tidak memerlukan pengobatan khusus.
4. Infeksi cacing gelang (Ascariasis)
a. Definisi dan penyebab
Ascariasis adalah infeksi cacing yang disebabkan oleh Ascaris
lumbrocoides.
b. Penularan
Telur atau larva dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan
atau minuman yang terkontaminasi selanjutnya menembus dinding usus. Di
dalam usus halus larva berkembang menjadi cacing dewasa, selanjutnya
menuju hati untuk kemudian menuju paru. Jumlah yang tinggi dapat
menyebabkan penyumbatan dan komplikasi seperti illeus paralitik,
appendisitis dan pankreatitis.
Cacing betina dapat mengeluarkan telur dalam jumlah yang sangat
banyak, sampai 200.000 butir/hari yang dikeluarkan dalam tinja. Ukuran
cacing gelang dewasa jantan antara 5 15 cm sedangkan betina sekitar 25
35 cm. Cacing dapat tumbuh sebesar pensil dan dapat bertahan 1 2 tahun.
c. Gejala
1) Gejala infeksi ringan :
Ditemukan cacing dalam tinja
Batuk mengeluarkan cacing
Kurang nafsu makan
Demam
Bunyi mengi saat bernafas (wheezing)
2) Gejala infeksi berat :
Muntah
Nafas pendek
Perut buncit
Nyeri perut
Usus dan saluran empedu tersumbat
d. Diagnosis
Ditemukannya telur cacing Ascaris lumbrocoides. Dalam tinja.
e. Pengobatan
Mebendazole, Pyrantel dan Albendazol merupakan obat pilihan utama
terhadap Ascariasis.
5. Infeksi cacing filaria (Filariasis)
a. Definisi
Merupakan infeksi cacing filaria yang dapat menimbulkan pembesaran
kaki yang disebut Elephantiasis (kaki gajah), pembesaran lengan dan alat
kelamin.
b. Penyebab dan penularan
Penularannya pada manusia dapat terjadi ke manusia melalui vektor
nyamuk, salah satunya adalah Culex fatigan yang menggigit waktu malam dan
membawa telur cacing Wuchereria bancrofti, Brugia malayi atau Brugia timori
masuk ke dalam pembuluh limfa yang menyebabkan peradangan
(Lymphangitis) disusul oleh penyumbatan pembuluh limfa oleh cacing yang
mati. Akibatnya dapat dilihat terutama di bagian kaki yang dapat membesar
hingga diameter 30 cm oleh karena itu disebut dengan kaki gajah.
c. Gejala
Terjadi pembesaran limfa yang disebut Lymphangitis.
d. Diagnosa
Tampak pada ukuran kaki membesar dengan diameter hingga 30 cm,
pembesaran lengan dan alat kelamin pada pria. Hal ini bisa dijadikan dasar
diagnosis filariasis.
e. Pengobatan
Diethyl carbamazine merupakan obat utama terhadap infeksi
Elephantiasis, terutama jika diberikan lebih dini. Kadangkala diperlukan
pembedahan untuk memperbaiki drainase getah bening dan membuang
jaringan yang berlebihan.

Anda mungkin juga menyukai