2. Nematoda jaringan
Cara Mendapatkan Makanan
Jantan : Cacing jantan dewasa mempunyai ukuran lebih kecil, juga mempunyai warna yang sama dengan
cacing betina, tetapi mempunyai ekor yang melengkung kearah ventral. Kepalanya mempunyai tiga
bibir pada ujung anterior (bagian depan) dan mempunyai gigi-gigi kecil atau dentikel pada
pinggirnya, bibirnya dapat ditutup atau dipanjangkan untuk memasukkan makanan.
Betina : Cacing betina dewasa mempunyai bentuk tubuh posterior yang membulat (conical), berwarna
putih kemerah-merahan dan mempunyai ekor lurus tidak melengkung.
Patologi dan Gejala Klinis
Stadium dewasa:
• infeksi yang mengandung 10-20 cacing, sering tidak diketahui hospes.
Keluhan : sakit perut yang tidak jelas
• Jika infeksi berat, terutama pada anak dapat menyebabkan malabsorbsi,
sehingga memperberat malnutrisi. Jika cacing-cacing menggumpal, dapat
terjadi obstruksi usus
• Kadang-kadang cacing dapat keluar melalui mulut dan hidung
Stadium larva:
• Biasanya pada saat berada di paru-paru
• Perdarahan kecil pada dinding alveolus, gangguan paru dan batuk, demam
dan eosinofilia
Diagnosis dan pengobatan
Siklus hidup:
1. Siklus langsung (seperti cacing tambang)
2. Siklus tidak langsung ( melalui siklus tanah/ hidup bebas)
3. Autoinfeksi, menyebabkan strongiloidiasis persisten, bisa mencapai
36 tahun
5. Enterobius (Oxyuris) vermicularis (Cacing Kremi)
• Diagnosis dibuat dengan menemukan telur dan cacing dewasa. Telur cacing dapat
diambil dengan mudah dengan alat anal swab yang ditempelkan disekitar anus pada
waktu pagi hari sebelum anak buang air besar dan mencuci pantat (cebok).
• Pengobatan dapat berupa obat piperazin dosis tunggal 3-4 gram (dewasa) atau 25
mg/kg berat badan anak-anak sangat efektif bila diberikan pada pagi hari diikuti
minum segelas air sehingga obat sampai ke sekum dan kolon dan Pirantel promat
dosis 10 mg/kg berat badan atau Mebedazol, dosis tunggal 100 mg atau Albendazol
dosis tunggal 400 mg
6. Trichinella spiralis
Distribusi geografik:
Terbatas pada hutan dan tepi hutan di daerah katulistiwa Afrika yang
banyak hujan
Patologi dan Gejala Klinis
Distribusi geografik:
Dracunculiasis tersebar mulai dari daerah tropis Afrika sampai Timur Tengah,
India dan Srilanka juga terkadang terjadi di Burma, Malaysia dan Indonesia.
Morfologi:
Berbentuk silindris dan memanjang seperti benang; Permukaan tubuh
berwarna putih susu dengan kutikula yang halus; Ujung anterior berbentuk
bulat tumpul sedangkan ujung posterior melengkung membentuk kait;
Memiliki mulut yang kecil dan ujung anteriornya dikelilingi paling sedikit 10
papilla; Cacing betina lebih besar dari cacing jantan
Patologi dan Gejala Klinis
• Bila cacing tidak sampai pada kulit maka akan mati dan mengalami
desintegrasi,diserap atau mengalami perkapuran
• Bila cacing sampai pada permukaan tubuh dilepaskan zat toksin yang
menimbulkan reaksi radang setempat sebagai vesikel steril yang berisi eksudat
serosa
• Cacing terdapat di dalam terowongan subkutis dengan bagian anterior di bawah
lepuh yang mengandung cairan kuning jernih. Kelainan ini dapat tampak dengan
adanya indurasi dan endema
• Vesikel dapat timbul pada tiap tempat yang dapat memungkinkan keluarnya
larva di dalam air (tungkai, pergelangan kaki dan di sela-sela jari kaki, dan
sangat jarang pada lengan atau tubuh)
• Kontaminasi lepuh yang dapat menimbulkan abses, selulitis, ulkus yang besar
dan nekrosis.
Diagnosis dan Pengobatan
• Diagnosis: Diagnosa jelas ketika cacing dewasa tampak pada lepuhan; dan
Sinar X dilakukan untuk menentukan klasifikasi cacing. Dapat dibuat bila
terdapat garis linier berliku-liku pada permukaan kulit dan ditemukannyan
papula atau vesikula pada salah satu ujung garis tersebut serta munculnya
prodromal atau sistemik
Distribusi geografik:
Parasit ini banyak ditemukan pada penduduk Afrika, dari pantai barat
Sierra Leone menyebar ke Republik Kongo, angola, Sudan sampai
Afrika Timur. Di Amerika tengah terbatas di dataran tinggi sepanjang
sungai tempat perindukan lalat Simulium. Di Amerika Selatan terdapat di
dataran tinggi Guatemala, Mexico dan bagian timur Venezuela.
Onchocerca
volvulus
Morfologi:
• Ada 2 tipe onkosersiasis, yaitu tipe forest dimana kelainan kulit lebih
dominan dan tipe savanna dimana kelainan mata yang dominan.
• Proses patologi : 1) Oleh cacing dewasa yang hidup dalam jaringan ikat
yang merangsang pembentukan serat-serat yang mengelilingi cacing dalam
jaringan. 2) Oleh mikrofilaria yang dikeluarkan oleh cacing dewasa berupa
benjolan-benjolan dalam jaringan subkutan disebut onkoserkoma.
Diagnosis dan Pengobatan
• Diagnosis: - Klinis
- ParasitologikUltrasonografi nodul
- Pelacak DNA
- Chain reaction (PCR)
- Mazotti test