Senja Arum
(A102.09.049)
Theresia O.R.D
(A102.09.056)
Ulfi Binartawati
Vita Anggita
(A102.09.060)
(A102.09.063)
Willy Alno F
(A102.09.064)
Wulan Nur R
(A102.09.065)
Yanuarika S.S.H
Yeni Fitria R
(A102.09.066)
(A102.09.068)
Sejarah
Victor Babes menemukan
sebuah infeksi yang berbahaya
oleh protozoa intaeritrisitik dari
genus Babesia
KLASIFIKASI
Phyllum
Apicomplexa
Class
Sporozoasida
Ordo
Eucoccidiorida
Subordo
Piroplasmorina
Family
Babesiidae
Genus
Babesia
Spesies
Babesia sp.
Bentuk : Bulat-pyriform-amuboid
Tidak membentuk spora
Tidak berflagella
Predileksi : sel darah merah
Sel darah merah tidak membesar (pucat)
Pigmen jarang terlihat jelas
Stadium muda berisi sedikit sitoplasma dan inti yang
kecil
Bentuk matang mungkin terlihat dua atau lebih
kromatinnya
Vektor : Caplak Ixodidae atau Argasidae
Host : sapi, kambing, domba, babi, kuda, anjing,
Babesia vs
Plasmodium
Perbedaan :
Babesia berbentuk pyriform
Bervakuola
Tidak memproduksi pigmen
Epidemiologi
Penyakit Babesialebih banyak terdapat di
negara tropis dan subtropis. Pada tahun 1969
ditemukan infeksiBabesia microtipada di
kepulauan Nantucket (Massachusetts, Amerika
Serikat).
Di Amerika, penyakit ini ditemukan sesuai
dengan tempat penyebaran sengkenit (Caplak
Ixodidae) yang endemis di daerah tersebut,
serta di sebelah selatan Connecticutt. Juga
pernah
dilaporkan
dari
Wisconsin
dan
Minnessota.
Penyakit
ini
adalah
penyakit
zoonosis
( manusia tertular karena digigit sengkenit ).
Sengkenit secara alamihidup pada bintang
Patogenitas
Morfologi
B. bigemina
B. bovis
Piroplasmosis atau
babesiosis pada sapi
B. divergens
Merozoitnya hanya
mempunyai panjang sekitar
1,5 m, dan sudut diantara
merozoitnya tumpul.
B. argentina
Piroplasmosis atau
babesiosis pada sapi
B. motasii
B. avis
B. microti
Penyebaran
Vektor
B. bigemina
Caplak= Boophilus
annulatus
B. bovis
Caplak=Ixodes persulcatus
(Uni Soviet), Boophilus
calcaratus dan
Rhipicephalus bursa di
Eropa.
B. divergens
Merupakan penyebab
babesiosis pada sapi di
Eropa
B. argentina
B. motasii
caplak Rhipicephalus,
Haemaphysalis, dan
Dermacentor.
B. avis
B. microti
Amerika serikat
Ixodes scapularis
kutu (juga disebut
kutu blacklegged
atau rusa kutu )
Caplak
Cara penularan
Melalui air liur kutu ketika menggigit.
Kutu akan menggigit dan menghisap sel
darah merah, jika tidak di hapus akan
tetap melekat selama 3-6 hari maka
parasit ini akan dapat menginfeksi dengan
melalui berbagai perkembangan yang
menyebabkan semua tahapan berpotensi
menular. Tanda-tanda infeksi muncul 1-8
minggu setelah gigitan dari kutu.
Melalui tranfusi darah
Gejala
Banyak orang yang terinfeksi dengan
babesia microti tidak memiliki gejala
apapun
Ada beberapa orang mengalami gejala
seperti
Demam menggigil
Nyeri otot pada seluruh badan
Badant erasa lemas
Anemi hemolitik
Berkeringat
Sakit kepala
Kehilangn nafsu makan mual
Komplikasi Babesiosis
Tekanan darah rendah dan tidak stabil
Anemia hemolitik berat (hemolisis)
Jumlah trombosit yang sangat rendah
(trombositopenia)
Koagulasi intravaskular disebarluaskan
(juga dikenal sebagai "DIC" atau
koagulopati konsumtif), yang dapat
menyebabkan pembekuan darah dan
perdarahan
Kerusakan organ vital : ginjal, paruparu, dan hati
Diagnosa
Dapat ditegakkan dengan cara :
Pemeriksaan apus darah tipis dan
tebal, dengan pewarnaan Gram atau
wright. Gambaran parasit dalam sel darah
merah berbentuk ring, seperti pada
plasmodium malaria tetapi tidak terlihat
pigmen
Pemeriksaan
indirect
immunoflouresent antibodi assay ( IFA
). Titer babesia dapat dideteksi setelah 2
4 minggu yang disertai dengan gejala
klinik,
kemudian
berangsur
menurun
setelah 6 12 bulan.
Hasil SDTB
Hasil SDTP
Pengobatan
Obat spesifik untuk babesiosis,
gabungan cllindamycin dan quinine,
terutama bila pengobatan dengan
chloroquinine kurang berhasil.
Azithromycine boleh diberikan sendiri
atau digabung dengan quinine.
Pentamidin bisa diberikan gabungan
dengan trimatokzazole.
Pada anemi diberikan tranfusi darah.
Cuci darah bila penderita mengalami
gagal ginjal.
Pencegahan
Pencegahan yang paling efektif
adalah menghindari
kemungkinan digigit atau kontak
dengan hewan tungau
menggunakan insektisaida
Menghindari penularan tranfusi
darah dengan menggunakan tes
donor darah dari penderita
parasitemia rendah.
Daftar Pustaka
http://obatkistamiom.files.wordpress.com/2010/09/
babesia_lifecycle1.gif
(gambar)
Terima Kasih