Anda di halaman 1dari 83

NEMATODA

Ascaridida Rhabditida Strongylida Spirurida Enoplida

Gen. Genus
Toxocara Genus Capillaria
Genus
Ancylostoma Dirofilaria
-Toxocara Cati -Capillaria
- Toxocara spp.
Felis cati
leonina - Dirofilaria -C. aerophila,
-Ancylostoma immitis -C. putorii
tubaeforme

Genus
Trichuris

- T. vulvi
 Merupakan cacing gilig
 Mempunyai saluran Pencernaan dan rongga badan
 Nematoda berbentuk bulat, tidk bersegmen dan
ditutupi oleh kutikula
 Uni sexual, Pada beberapa cacing jantan terdapat
bursa dan yang lainnya terdapat alae caudal
 Tidak ada sistem pernafasan dan peredaran darah

Langsung
Tidak Langsung
 Telur Infektif (L2) :
 Hospes Intermidier
Ascaris sp.
contoh : Dirofilaria immitis,
 Larva infektif ( L3) :
Metastrongylus sp
Ancylostoma sp.
 F. ASCARIDAE
 Mempunyai 3 bibir : 1 dorsal, 2 sub ventral
 tidak ada rongga mulut
Ovivar dan ekor cacing jantan …. Alae caudal
genus :
 Ascaris, Toxocara, Parascaris, Ascaridia,
Heterakis

 F. OXYURIDAE
 Oxyuris
Toxocara cati
 Habitat : usus halus Kucing
 Morfologi :
 Memiliki 3 bibir

 Tubuh berwarna putih, Alae cervicalis besar

 Bentuk ekor Toxocara canis dilengkapi dengan


spikulum yang tidak sama besar dan adanya alae
caudal sedangkan yang betina bentuk ekornya
bulat meruncing
 Cacing jantan panjangnya 3 – 7 cm, betina
panjangnya 4-12 cm.
 Larva migran

 Bentuk Telur
Telur berbentuk bulat, terkadang oval Dinding tebal
dan kasar Berwarna cokelat gelap hingga hitam, isinya
granula
 Predileksi : Usus halus Anjing dan kucing
 Mirip dengan T.canis dan T. cati, alae
cervical lebih kecil
Ukuran cacing 10 cm
Siklus hidup : langsung tanpa mengalami
siklus migrasi .

 Telur
• Telur cberukuran 75 µm x 85 µm
• Hampir bulat hingga agak oval
• dinding tebal, halus dan tidak
berwarna
• Berwarna coklat kekuningan dan
granular, tidak beregenerasi dan hanya
menempati sebagian dinding
 Bagian mulut dikelilingi mahkota daun (Corona radiata) yg
merupakan modifikasi kutikula.
 Mempunyai bukal capsul/rongga mulut
 Ekor cacing jantan mempunyai ”bursa”
 Bentuk telur oval, dinding tipis dan telah mengalami awal
segmentasi (Blastomir)
 Stadium infektif umumnya Larva 3

 G. Strongilus G. Metastrongylus
 G. Ancylostoma G. Syngamus
 G. Haemonchus G. Stephanurus
 G. Oesophagustomum G. Hyostrongylus
 G. Bunostomum G. Dyctiocaulus
Ancylostoma tubaeforme : Kucing
 Cacing tambang/ kait
 Ujung anterior melengkung ke
dorsal
 Kapsul bukalis mempunyai 1-3
pasang gigi dan sepasang lancet
trianguler/ gigi dorsal
 Panjang cacing 8-16 mm.
 Pada jantan Bursa berkembang
sempurna
 Siklus hidup mengalami migrasi
peredaran darah
 Menyebakan dermatitis interdigit,
infestasi berat terjadi lesio
pulmonari, anemia, lapisan rambut
rusak.

Telur Berbentuk oval, Dinding tipis dan


halus, Memiliki 2-8 blastomer besar.
◦ G. Dirofilaria
◦ G. Habronema
◦ G. Spirocerca
◦ G. Acuaria
◦ G. Thelazia
◦ G. Oxyspirura
 Bagian mulut tidak mempunyai bibir
 Tidak mempunyai gubernakulum
 Ujung posterior cacing jantan bentuk
kumparan/spiral terlihat papilla dan spikula
 Panjang cacing 12-20 cm, warna putih
 Vulva dibelakang esofagus
 Vivipar---- MICROFILARIA
 Microfilaria (L1) -- aliran darah

Ukuran larva 286 -380 x6,1-7,2 mikron


HI : nyamuk ( Aedes dan culex)
Microfilaria (L1) aliran darah 1-3 tahun.
Bagian posterior
cacing jantan terlihat
papilla dan spikula

Bagian posterior
Bagian anterior
cacing betina
cacing betina
 SIKLUS DIROFILARIA IMMITIS
 G. Trichinella
 G. Trichuris
 G. Capillaria
Spesies Trichuris Vulpis

Predileksi ; Saekum anjing
Morfologi

Bagian anterior panjang dan tipis
sedang posterior tebal

Ujung posterior jantan bergulung

Vulva pada batas anterior dan posterior

Panjang 3- 7,5 cm
Telur
 Telur berdinding tebal halus dengan
kutub sumbat pada kedua ujungnya,
berwarna Coklat, isi granular, panjang
70–90 µm - lebar 32-41 µm
C. Felis cati, C. aerophila, C. putorii

Predileksi : kantung kemih


Mofologi :
Dewasa berukuran 10 - 60 mm, dan tipis
kurang dari 1mm (Cacing rambut)
Jantan lebih pendek dari betina. Tubuh
ditutupi dengan kutikula
Pada betina terdapat vulva yang terbuka di
tengah-tengah tubuh dekat ke ujung
posterior. Jantan hanya memiliki satu
chitinous spiculum untuk melekat pada
betina
C. Felis Cati C. Felis Aerophilla C. Felis putorii

• uk. panjangnya 60-74 μm - • Uk. Panjang 60 µm - kira-


 Telur : kira. Lebar 30 µm
lebar 35-40 µm
• Telur cacing berukuran • Ovoid
sedang: panjangnya 60-65 • Ovoid, telur memanjang
- Memanjang, ada 2 kutub
μm - lebar 29-30 μm dengan sumbat kutub transparan
yang menonjol
• Ovoid, dinding berwarna yang menonjol
- Busi kutub lebar dan rata
kuning agak pucat, isi • dinding halus dan granuler
• isi granular
granular, Telur hanya • Coklat kekuning-kuningan
ditemukan di urin, • Dibedakan dari telur
untuk kehijauan, isi granular dan
Dibedakan dari telur sugmented Trichuris vulpis, yang lebih
Trichuris vulpis, yang lebih besar dan halus &
• Dibedakan dari telur Capillaria
besar dan halus yang Sulit dibedakan dari spesies
hanya terjadi pada feses felis cati, yang terutama
Capillaria lainnya
atau sputum ditemukan di air seni dan dari
telur Trichuris vulpis, yang lebih
besar dan memiliki kulit yang
halus
 Cacing Daun  bentuk pipih dorso ventral
 Memiliki rongga badan dan saluran cerna
 HERMAPRODIT : Kecuali Schistosoma sp.
 Mempunyai alat Penghisap : Oral Sucker dan Ventral
Sucker.
 Tegumen cacing daun disusun oleh kutikula halus sebagai
pelindung tubuh
 Siklus hidup memerlukan hospes intermidier
HOSPES TELUR MIRASIDIUM

HOSPES INTERMEDIER

SPOROKISTA

METASERKARIA CERCARIA Redia

Kecuali Schistosoma sp.


Schistosoma japonicum,

 Unisexual, Uk jantan 15 mm, dan betina


sekitar 20 mm, lebar cacing tidak lebih dari 1
mm
 Penghisap ventral terdapat hampir
keseluruhan posterior
 Jantan memiliki tujuh testis di posterior
ventral. Betina memiliki uterus sebagian besar
bagian anterior tubuhnya Glandula vittelaria
dibelakang ovarium
 Telur : hampir bulat, dinding tipis berwarna
kuning muda dan tidak memiliki operkulum.
Di satu ujung cangkang benjolan kecil (spina)
uk telur 70–100 μm panjang dengan lebar
50–65 μm, mengandung miracidium Telur
dihasilkan dalam saluran darah kecil dan
dinding usus melalui feses dan urine
 Host telur (feses/urine) miracidium siput

(Oncomelania, bulinus) sporokiste I Sporokista II

cercaria bercabang menembus kulit

Paru-paru sirkulasi darah vena porta dan


vena mesenterika
 Cestoda tidak memiliki rongga badan maupun saluran
pencernaan dan semua organ-organ tersimpan didalam jaringan
parenkim.
 Secara umum tubuhnya dapat dibedakan menjadi 3 bagian terdiri
dari :

1. SKOLEK (kepala)
• memiliki 4 buah alat penghisap
(“sucker” = acetabula”) ada yang
memiliki kait
• hanya memiliki 2 buah alat
penghisap yang disebut “Bothria”
• ditemukan bagian yang
menonjol disebut ROSTELUM
(Ada yang memiliki kait)
 (2) KOLUM (leher)
ukurannya pendek dan tidak bersegmen, merupakan tempat
terbentuknya segmen.
 (3) STROBILA (badan)

tersusun oleh banyak SEGMEN dan setiap segmen disebut


PROGLOTIDA.
Sistiserkoid SS Strabiloserkus

Sistiserkus atau cacing


gelembung (kista),
merupakan kantong
besar berisi skolek
tunggal yang invaginasi
(membalik dari dalam
ke arah luar), biasanya
ditemukan pada
vertebrata.
berbentuk kantong
kecil yang rongganya
Strabiloserkus terdiri dari
hampir tidak ada dan
skolek yang evaginasi
skolek juga tunggal
dan dihubungkan dengan
evaginasi (tidak
kantong oleh rangkaian
membalik dari dalam
proglotid yang belum
ke arah luar),
dewasa, biasanya
biasanya ditemukan
ditemukan pada
pada invertebrate
vertebrata.

Sistiserkus
TETRATRIDIUM, berbentuk
larva memanjang dengan
tubuh padat, skolek
invaginasi tertanam
kedalamnya. Hanya larva
stadium 2 dari
Mesocestoides memiliki
bentuk peralihan ini dan
dapat memperbanyak diri
secara aseksual
EKINOKOKUS (Kista
Multiceps
Hidatida), merupakan
(Senurus, Coenurus),
kista besar yang berisi
merupakan kista besar
kista - kista yang lebih
dengan sejumlah
kecil atau kapsula anak,
skolek invaginasi yang
masing-masing memiliki
berkembang pada
sejumlah skolek
dindingnya, biasanya
invaginasi, biasanya
ditemukan pada
ditemukan pada
vertebrata
vertebrata
 Famili DILEPIDIDAE ,
 Genus DIPYLIDIUM
 Spesies Diplydium Caninum
Morfologi
- Panjang mencapai >50 cm.
- Skolek : terdapat rostelum retraktil
memiliki 3 – 4 baris kait berbentuk
roset.
- Proglotid bunting berbentuk seperti
biji mentimun. Setiap proglotid
terdapat dua pasang organ genital dan
lubang kelamin pada setiap sisi lateral.
Ovarium dengan glandula vetelina
membentuk masa pada salah satu sisi
menyerupai gerombolan buah anggur.
Proglotid bunting akan terlepas keluar
melalui anus, bergerak berputar-putar
dengan bebas atau melekat pada
rambut disekitar anus. Telur tersimpan
di dalam kantong telur (kapsula)
 Telur
Telur dalam kapsul telur (120-200
µm) dalam jumlah 1 hingga 30
Telur cacing kecil 26-50 µm
bentuk Hampir bulat dengan
membran vitelline
warna Gelap-coklat sampai
kekuning-kuningan, Berisi embrio
hexacanth.

 Siklus Hidup
Hospes intermedier adalah pinjal
(ctenocephalides canis,
Ctenocephalides felis dan pulex
irritans) serta kutu Trichodectes
canis, bentuk peralihannya adalah
sistiserkoid
 Predileksi : anjing (bentuk
peralihannya ditemukan pada
urat daging (biri-biri, domba,
sapi, babi) dan cacing
dewasanya didalam usus halus
anjing, srigala dan karnivora
liar

Morfologi : merupakan cacing pita besar dengan panjang 75 cm


sampai lebih dari 5 meter Skolek : dipersenjatai kait berjumlah
26 – 44 yang tersusun dalam 2 baris. Proglotid : yang bunting
berukuran 10 – 14 X 4 – 7 mm, uterusnya mempunyai 5 – 10
cabang lateral. Telurnya berbentuk bulat panjang dan berukuran
38 – 39 X 34 – 35 mikron
Siklus hidup : bentuk peralihannya adalah sistiserkus
tennuicollis, ditemukan didalam hati atau rongga peritoneum
(domba, kambing, sapi, babi, tupai). Sistiserkus tenuicollis
berukuran lebih dari 6 cm mengandung satu skolek invaginasi
dengan leher panjang , terbentuk setelah 4 minggu setelah
infeksi dengan diameter lebih dari 8 cm
 Predileksi : usus halus anjing, srigala, kucing dan
carnivore lainnya
 Morfologi : ukuran cacing dewasa mencapai 2 – 6
mm, hanya tersusun oleh tiga atau empat segmen
(jarang lebih dari enam).
Skolek : dipersenjatai 30 – 60 kait yang tersusun
dalam 2 baris.
Proglotida : nomor 2 dari belakang merupakan
proglotida dewasa dan yang paling belekang
adalah proglotida bunting. Ovarium berbentuk
ginjal, lubang genital selang-seling tidak teratur.
Testes berjumlah 45 – 65 buah menyebar ke
seluruh bagian uterus memiliki cabang lateral .
Telur : keluar melalui lubang uterus (sehingga tidak
ditemukan proglotid didalam tinja) berukuran 32 –
36 X 25 – 30 mikron
 Siklus hidup : HI adalah (kambing, sapi, babi, manusia, kangguru).
Bentuk peralihan adalah kista hydatida berpredileksi didalam (hati,
paru-paru dan kadang-kadang pada organ lain termasuk tulang) .
Kista terbentuk lambat dan setelah beberapa minggu berdiameter 5 –
10 cm dan mengandung 16 liter cairan
 Kaki 4 pasang • Stadium dewasa  3 ps (6 buah)
 Tubuh : kapitulum (kepala), kaki
propodosoma (kaki pasangan ke • Tubuh terbagi menjadi 3 bagian
(Kepala – Torak – Abdomen)
 Mulut (kalicera, pulpus maxilaris,
• Ada yang memiliki sayap
hipostoma)
 Kepala (mata, antena, alat mulut)
 Thorak ( sayap, 6 pasang kaki)

 Caplak & Tungau  Kutu, pinjal, lalat,


nyamuk

ARAKNIDA INSEKTA
INSEKTA

Devisi Devisi
EXOPTERYGOTA ENDOPTERYGOTA

 Kalau memiliki sayap berkembang  Kalau memiliki sayap berkembang


dari tunas sebelah luar. dari tunas sebelah dalam.
 Metamorfosis sederhana, jarang  Matamorfosenya lengkap, memiliki
memiliki stadium pupa. stadium pupa.

1. Mallophaga (Kutu penggigit = 1. Siphonaptera (Aphaniptera)


“biting lice”) (Pinjal)
2. Siphunculata (Anoplura), kutu 2. Diptera (Lalat dan Nyamuk).
penghisap (“sucking
 Kutu penggigit  Kutu penghisap
 pipih atas-bawah (dorso-ventral)  Kepala meruncing lebih kecil
atau sama dengan thorak
 “Host spesifik”, Tidak bisa hidup
 Alat mulut : penghisap
tanpa host
 Kaki 1 pasang terkecil
 Ukuran – warna bervariasi  Abdomen besar
 Tidak tahan hidup normal diluar
tubuh hospes lebih dari 2-4 hari
 Makanannya material epidermis,
keratin bulu
 Memiliki sepasang antena
 ditemukan 6 pasang spirekel

Ordo Mallophaga Ordo Siphunculata


Ordo Mallophaga

Sub-ordo Sub-ordo
AMBLYCERA ISCHINOCERA
Kepala, lebih lebar atau minimal sama di- Kepala, lebih lebar atau minimal sama di-
bandingkan lebar torak dan berbentuk bandingkan lebar torak dan berbentuk kurva
kurva dibagian anterior dibagian anterior
Antenanya berbentuk alat pemukul disem- Antenanya berbentuk benang halus
bunyikan pada celah diatas kepala sehingga “filiform” dan nampak dibagian sisi dari
kadang-kadang tidak nampak, tersusun kepala dan tersusun oleh 3 segmen (pada
oleh 4 – 5 segmen & segmen yang ke-3 mamalia) dan 5 segmen (pada burung)
benbentuk batang Tidak memiliki palpus maksilaris dan
Palpus maksilaris kalau ada berukuran barangkali berubah menjadi antenna
kecil, tersusun oleh 2 – 5 segmen Mandibula menutup secara horizontal
Mandibula menutup secara vertikal Torak, 2 segmen terakhir bergabug
Torak, segmentasinya masih jelas terlihat Abdomen, segmen 1 dengan 2 dan 9
dengan 10 mengalami peng-gabungan serta
segmen ke-11 tidak kelihatan.

Pada kucing : spesies felicola substratus


Felicola substratus

Morfologi :
Kepala, lebih lebar atau minimal sama di-
bandingkan lebar torak dan berbentuk kurva
dibagian anterior, Kepala memanjang dan pada
sebelah anterior meruncing menyerupai segitiga, alat
mulut yang ada dibagian ventral.
Antenanya berbentuk benang halus “filiform” dan
nampak dibagian sisi dari kepala dan tersusun oleh 3
segmen (pada mamalia)
Tidak memiliki palpus maksilaris
Mandibula menutup secara horizontal
Torak, 2 segmen terakhir bergabug
Abdomen, Abdomen, ditemukan kaki pendek dengan
satu cakar. Abdomen, ditemukan 3 pasang spirakel
yang halus dan beberapa bulu

Gejala klinis : Rambut hewan menjadi kasar, gatal, iritasi, pruritis,


dermatitis serta alopecia

Siklus hidup

1-2 bulan.

Kutu dewasa memakan jaringan debris. Kutu betina bertelur
dan menempelkannya pada rambut hospes. Satu hingga dua
minggu telur menetas menjadi nymphs yang memakan
jaringan debris. Kemudian akan mengalami penambahan 2
kali tahapan “molting” yang akan meningkatkan ukuran
nymphs, dan kemudian menjadi dewasa.

Penularan

Kontak dengan hewan yang sakit
 CIRI CIRI UMUM
 Pipih bilateral (gepeng samping)
 Tidak bersayap
 Cara makan menghisap (Siphon)
 Tidak Host spesifik
 Eksoskleton tebal dan berwarna coklat gelap
 Pasangan kaki ke-3 ukurannya paling panjang, sehingga
memudahkan untuk melompat (kecuali pinjal lekat Echidnophaga
gallinacea)
Ctenocephalides felis Ctenocephalides canis

- Panjang betina 2,5 mm, jantan 1


mm, panjang larva 5 mm  Dewasa berukuran 2-4 mm dan
telur berukuran 0,5 mm
 Dahi berbentuk kurva datar
 Dahi melengkung dan spina I pada
 dan spina I pada genital ktenidia genal ktenidia lebih pendek
hampir sama panjang dengan dibandingkan spina II
pina II
Pullex irritant Echidnopagha gallinacean

-Tidak memiliki ktenidia pronatal


maupun genal comb
-Tidak memiliki genal comb
-Dahi bersudut
dan pronatal comb
-Panjang betina 2mm
-Dahinya membentuk kurva
-Satu satunya pinjal yang tidak bisa
(membulat)
melompat
-Mengakibatkan nodul di sekitar mata
dan diantara jari kaki
 memiliki dua pasang sayap
 Pasangan sayap yang ke-1 dipergunakan untuk terbang dan
pasangan sayap yang ke-2 pada beberapa subordo
mengalami perubahan bentuk, menjadi seperti alat pemukul
disebut halter yang berfungsi keseimbangan pada saat
terbang.
NYAMUK Kepala
Terdapat Proboscis (alat
penghisap), Sepasang
palpus maksilaris,
sepasang antenna yang
terdiri dari 15 segmen
dan, sepasang mata

Torak
Sepasang sayap yang
sempurna ditemukan pada
mesotorak, sedangkan
sepasang sayap yang keluar
dari metatorak mengalami
Abdomen, rudimenter dan berubah
tersusun oleh beberapa segmen fungsi menjadi alat
keseimbangan disebut
Halter.
NYAMUK
Culex sp. Anopheles sp.

Aedes sp.
-Uk dewasa 5,5 – 7,5 mm dan tubuhnya
berwarna terang dan kelabu gelap.
- Kepala : ada alat penghisap karena
merupakan Lalat penghisap sekresi
umumnya pada luka,
- Torak, pada lempeng hipopleuron tidak
ditemukan adanya sebaris rambut,
ditemukan 4 garis gelap disepanjang torak.
-Sayap, venasi sayap V-4 berbentuk kurva
dan saat istirahat melipat terpisah diatas
abdomen.
-Kaki, pada ujung tarsus ditemukan 2
buah cakar, 2 pulvili dan sebuah
Spesies empodium
Musca domestica (lalat -Abdomen, tersusun oleh 4 segmen yang
rumah), Musca autumnalis jelas, sedangkan segmen yang lainnya
(lalat wajah) merapat dibagian ujung paling belakang,
pada tepinya berwarna kuning, juga
ditemukan 4 garis memanjang berwarna
keabu-abuan dengan variasi terang dan
gelap.
GENUS CULICOIDES
GENUS STOMOXYS
GENUS HAEMATOBIA

FAMILI CALLIPHORIDAE

GENUS
GENUS LUCILLIA CALLIPHORA
 Stadium Dewasanya : 8 buah kaki (4 pasang kaki)
 Tubuh
1. Kapitulum (Gnatosoma) : sepasang Kelisera, diantara kelisera ditemukan
mulut, sepasang Palpus Maksilaris (Palpus, Pedipalpus), dengan atau tanpa
cakar dan sebuah Hipostoma
2. Propodosoma, daerah pasangan kaki ke-1 dan ke-2
3. Metasoma, daerah pasangan kaki ke-3 dan ke-4 dan
4. Opistosoma, merupakan daerah posterior

Siklus hidup : metamorfose tidak lengkap (sederhana),


-Telur
-Larva (berkaki 6 buah) lmengalami ekdisis (pergantian kulit) dan berkembang
menjadi nimfa
- Nimfa dengan 8 kaki dan sangat mirip dengan dewasa tetapi tidak mempunyai
organ kelamin, Nimfa mengalami ekdisis untuk terakhir kalinya dan
berkembang menjadi dewasa
- Dewasa.
ARAKNIDA

PERBEDAAN UMUM
CAPLAK & TUNGAU

CAPLAK TUNGAU

 Ukurannya besar (makroskopis)  Umumnya berukuran kecil


 Tubuhnya tertutup rambut pendek (mikroskopis)
 Hipostomanya menonjol dan bergigi  Tubuhnya tertutup rambut panjang
 Tektur tubuh tampak keras (kecuali  Hipostomanya agak tersembunyi &
caplak lunak) tak bersenjata
 Tektur tubuhnya nampak membranosa
Caplak & Tungau
- Alat mulut keluar dari Basis Kapituli, yang terdiri dari sepasang
Kelisera yang berguna untuk menggunting, sepasang Palpus
Maksilaris (Palpus, Pedipalpus) yang berfungsi sensoris dan
pada bagian tengah ada Hipostoma.
- Segmentasi tubuh tidak ada

Sub-ordo :
 Nostostigmata (tidak parasitik)
 Holothyroidea (tidak parasitik)
 Mesostigmata (tungau, tidak kudis)
 Ixodoidea ( caplak)
 Trombidiformes (tungau folikel rambut)
 Sarcoptiformes (tungau kudis kulit)
- Caplak Lunak  tidak memiliki Skutum (perisai kitin yang bertektur
keras),
- Kapitulum dan alat mulut lainnya terletak pada bagian depan
permukaan ventral tubuh dan tidak kelihatan dari sebelah atas,
kecuali stadium larva kapitulumnya ada yang melewati tepi
tubuhnya.
- tidak memiliki Mata, tetapi beberapa spesies memiliki 2 pasang
terletak disamping lipatan suprakoksa kaki.
- Memiliki sepasang Spirakel terletak pada samping belakang dari
koksa kaki ke-3 dan tidak ditemukan pada Larva
 Larva : bulat telur (oval),
 Nimfa tepi tubuhnya mengecil pada
pertengahan, dan tepi tubuhnya
tumpul,
 pada kulit luarnya ditemukan
bentukan seperti kait (duri) yang
tersebar merata,
 Tubuhnya berwarna biru kehijauan,
kakinya berwarna putih , alat mulut
dan durinya berwarna kuning pucat.
 Caplak Keras  memiliki Skutum

 Bagian yang menonjol melewati tepi tubuh di bagian anterior disebut


Kapitulum (Gnatosoma)  (Kelisera, Palpus Maksilaris dan Hipostoma),
Hipostoma memiliki gigi yang melengkung kebelakang,

 Tubuh caplak betina memiliki celah marginal (“marginal groove”) diatas


skutum posterolateral dan celah median biasanya ditemukan pada kedua
jenis kelamin, Beberapa spesies dari Caplak keras pada bagian posterior
tubuh ditemukan bentukan Feston yang umumnya berjumlah 11.

 beberapa jenis Caplak jantan Perisai ventral dan Perisai Tambahan,


Lubang Kelamin bermuara pada bagian ventral bercelah menjadi dua
bagian pada tengah-tengahnya, Anusnya terletak posterior
FAMILY IXODIDAE

Genus. Ixodes spp.

- memiliki lekukan anal di depan anus


- Segmen ke2 palpus maxilaris lebih
panjang
- Koksa kaki 1 memiliki taji tunggal
- Permukaan ventral jantan diperjantai
sepasang perisai pregnital, medial,
anal epimeral dan adanal.
- Stigma berbentuk oval pada jantan
dan bundar pada betina
- Tidak ada mata dan dan feston.
- Siklus hidup : metamorfosis tidak
lengkap , berumah tiga
- Menyebabkan iritasi yang parah,
kasus berat dapat menyebabkan
anemia
FAMILY IXODIDAE

 Hipostoma dan alpus maxilaris pendek


 Basis kapituli berbbentuk segi enam
 Memiliki mata dan feston
 Koksa kaki 1 memiliki 2 taji
 Lengkung anal dibelakang anus
 Spirakel berbentuk koma pendek pada
betina dan panjang pada jantan
 Ketika menghisap darah memiliki
perpanjangan caudal
 Dewasa berukuran 0,7-1,0 cm, siklus
hidup selama 6 minggu sampai 1 tahun
 Menyebabkan iritasi, anemia, tick paralysis
apabila terdapat dalam jumlah besar,
merupakan vector dari babesiosis dan
erlichiosus
 - Siklus hidup : larva- anakan - dewasa
FAMILY IXODIDAE

Genus Dermacentor

 Hypostoma dan palpus maxilaris relatif


pendek
 Basis kapituli berbentuk segi empat
 Memiliki mata dan festonnya 11
 Koksa kaki 1 dan lainnya bercabang
 Tidak memiliki perisai pada permukaan
ventral tubuh
 Siklus hidup : Telur - larva- nimfa-
caplak dewasa.
 alat perlekatan ditemukan pada kaki ke berapa dan duri pada
tubuh. Alat perlekatan (“sucker”) sama dengan Pulpilus pada
Caplak keras, sering juga disebut Pretarsus dihubungkan oleh
tangkai yang disebut Pedikel
 (1) Famili Sarcoptidae dan (2) Famili Psoroptidae.
Morfologi :
Mirip sarcoptes pembedanya pada anus
terletak disebelah dorsal terpisah dari
tepi tubbuh posterior (sarcoptes terletak
di terminal ). Pada permukaan tubuh
tidak ditemukan bentukan lancip.

Biasanya tungau menginfestasi pada


daerah muka, bagian eksternal telinga
(pinnae) dan ekstremitas distal. Perlu
dilakukan pengamatan sampel kerokan
kulit yang cukup dalam dari lesi dibawah
mikroskop dan ditemukannya tungau
mirip seperti Sarcoptes, baik pada
stadium dewasa, nymph, larva, telur dari
jaringan dermal.
FAMILY PSIROPTIDAE

Genus Otodectes

 Otodectes cyanotis - Ear mite


- Bentuknya oval
- Ukuran kaki semua melewati
tubuh
- Pedikelnya memiliki segmen
- ♀ (1,2,4) ada sepa
- sang alat kopulasi
- kaki panjang.
- alat penghisap dengan tangkai
pendek tidak bersegmen pada
keempat kakinya.
- Pada betina keempat kakinya
kecil.
- Siklus hidupnya berlangsung
tiga minggu
Berbentuk oval, keempat pasang kaki
melewati tepi tubuhnya, Morfologinya
mirip dengan Chorioptes, memiliki Alat
Penghisap dengan tangkai (pedikel)
pendek yang tidak bersegmen pada kaki
ke-1 dan ke-2 pada yang betina dan
semua kaki pada yang jantan. Pasangan
kaki ke-4 pada yang betina kecil dan
tidak memiliki alat penghisap.Spesies :
Cheyletiella spp. (Cheyletidae) – walking dandruff

Morfologi :
• Memiliki delapan kaki dengan sisir bukan cakar
• palpi yang berakhir dengan kait yang menonjol.
• hidup di tingkat keratin
• Terlihat pengelupasan kulit pada bagian superficial, alopecia ringan dan pruritus,
namun kebanyakan bersifat asymptomatic.
 Bersel satu
 Eukariotik (inti memilik imembran)
 Inti sel vesikuler (mikronukleus reproduksi) dan nonvesikuler
(makronukleus vegetatif)
 Alat gerak : flagella, cillia, pseudopodia,membran undulan,
menggelinding
 Reproduksi : seksual (syngamy & konjugasi) dan aseksual(
binary fission, skizogoni, endodiogeni
PROTOZOA

Dibagi menjadi 6 kelompok utama :


1.FLAGELLATA (Trypanosoma, Leishmania, Trichomonas,
Histomonas, Giardia)

2.APICOMPLEXA (Eimeria, Isospora, Toxoplasma,


Sarcocystis, Plasmodium, Haemoproteus,
Leucocytozoon, Babesia, Theileria)

3.SARCODINA (Entamoeba)  seperti akar

4.CILLIATA (Balantidium)  punya silia

5.MICROSPORA

6.MYXOZOA
 Etiologi : genus Trichomonas spp.
 Predileksi : usus besar
 Host : kucing, anjing, manusia
 berbentuk piriform, ukuran 8-20 x 3-14μm,
mempunyai lima flagella interior dan satu pelta.
Empat flagella anterior berkelompok bersama, dan
yang kelima letaknya terpisah dan mengarah ke
posterior, flagellum keenam menjulur sepanjang
selaput beralun dan terus memanjang sebagai
flagellum posterior (trailing) yang bebas. Selaput
beralun berjalan sepanjang badan.
 Memiliki Suatu filament tambahan, suatu kosta, dan
butir parakostal. Axostylehialintebal dan
mempunyaisuatuujung yang runcing tetapi tanpa
cincin kromatin. Blefaroplastmenjadiawal filament
yang berjalankearah posterior dalamsitoplasma
dorsal dari inti.
 Siklus hidupnya sederhana,berkembang biak dengan
cara pembelahan jadi dua secara longitudinal
 Diagnosis : fecal swab. Pemeriksaan feses
(pengapungan)

Flagellata
 Hospes : manusia, kucing, anjing,
unggas, kuda, primatadanhewanliar
lainnya, beaver (reservoir)
 Trophozoitesnya bersifat binukleat
dan memiliki empat pasang flagella.
Trophozoites di temukan di sel epitel
usus kecil.
 Flagellata, 8 flagella dan2 axostyles
 Stadium trophozoit : pipih, bentuk
setengah pir, tidak memiliki
mitokondria, 12 - 15 micrometer, 2
nukleus dan2 para basal bodies
 Stadium kista : bulat dgn dinding
tebal, inti 4
Predileksi : usus halus
Penularan : langsung melalui mulut
Bentuk infektif : kista/tropozoit

Patogenesa : kista/tropozoit masuk usus 


mengalami eksitasi  merusak sel host
(karena melekat langsung mengeluarkan
zat toksik)  giardia melekat pada epitel
usus radang kataral ringan.

Gejala klinis : diare sampai 8 minggu, tinja


lembek, encer disertai lendir, kehilangan
BB walau makan normal.
Isospora spp.

Etiologi : iIsospora felis, Isospora rivolta


Morfologi : membentuk tiga tahap
perkembangan: schizonts, gamonts dan
ookista.
- Schizonts pertama muncul sebagai kecil sel
bulat basofilik yang terletak intraseluler
dalam sel inang.
- gamonts menunjukkan diferensiasi seksual,
dengan microgamonts (♂) nyata sebagai
Diagnosa : Ookista dapat ditemukan
multinukleat tahap basophilic akhirnya
dalam preparat natif atau flotasi.
menumpahkan mikrogamet biflagellated
Berwarna merah muda, berbentuk
kecil, dan macrogamonts (♀) jelas sebagai
ovoid, memiliki dinding tipis tanpa
uninukleat sel eosinofilik dengan inti bulat
mikropil
telur tunggal
Gejala Klinis:
- Diare 3 hari pasca infeksi dna darah - Ookista umumnya bulat telur ke elips,
dalam feses hari 4 – 6 berkisar antara 10-40μm panjang oleh 10-
- Dehidrasi, anemia, kurus, lemah, dan 30μm lebar, dan mungkin berisi struktur
dalam berujung pada kematian khusus, seperti kutub, micropyles, sisa dan
badan-badan kristal.
Etiologi : toxoplasma gondii
Predileksi :
1.Tropozoit : darah, cairan (peritoneal,
cerebrospinal, limfe)
2. Kista : otak, jantung, otot, mata, ginjal, paru
3.ookista: usus kucing
Penularan :
1. Secara kongenital
2. Secara langsung melalui mulut
3. Melalui luka terkontaminasi takizoit
4. Vektor arthropoda penghisap darah pembawa
bentuk tropozoit
Patogenesis : toxoplasma masuk sel 
memperbanyak diri  masuk darah
jantung & organ bentuk ookista
Infeksi kronis -> pseudo kista pada otot anjing
tahan 10 bulan
Gejala klinis : anoreksia, kelemahan, depresi, batuk, muntah, diare,
demam, tremor, inkoordinasi, paralisa, gangguan saraf, abortus

DIAGNOSIS
 Berdasarkan G/

 Pemeriksaan LAB : preparat apus/ sentuh darah paru, ginjal, hati,


otak, cairan badan -> lihat protozoa
 Isolasi protozoa dengan inokulasi hewan percobaan

 Pemeriksaan serologi : FAT, ELISA, CFT, HA/IH, Test kepekaan kulit.

 Biopsi kelenjar limfe melihat perubahan sitologi


 Phyllum : Apicomplexa
 Klas : Sporozoasida
 Ordo: Eucoccidiorida
 Subordo : Piroplasmorina
 Family : Babesiidae
 Genus : Babesia
 Spesies : B. Canis, B. bigemina, B. bovis, B. divergens

PROTOZOA DARAH
Host : sapi, kambing, domba, babi, kuda,
anjing, kucing
 Bulat-pyriform-amuboid
 Tidak membentuk spora
 Tidak berflagella
 Predileksi : sel darah merah
 Vektor : caplak Ixodidae atau
Argasidae
 Berukuran 4 – 5 µm, runcing pada satu
ujung dan bulat pada ujung lainnya.
 Di dalam sitoplasma terlihat adanya
vakuol
 Perubahan bentuk sering terlihat dari
bentuk amoea sampai cincin.

Gejala klinis : deman tinggi, lesu, malas


bergerak, anoreksia, penurunan nafsu
makan, anemis, ikhterik, gangguan syaraf,
kematian mendadak.
AMOEBIOSIS

etiologi : entamoeba histolitica


host : gorila,chimpanse,kera,anjing,
kucing,babi,tikus,mencit,marmut, kelinci,
manusia
predileksi: usus besar, hati & paru
bentuk infektif adl tropozoit atau kista
Penyebaran : mencemari makanan/minum, tp
secara mekanis lalat bisa sebagai pembawa
kista
Diagnosa : Pemeriksaan sampel feses (fresh
atau swab) langsung / pewarnaan
Gejala klinis :
- lemah

- hewan kurus

- diare berdrh

- menunjukkan rasa sakit di perut


AMOEBIOSIS
Bentuk kista : bulat dgn dinding tebal, inti
lebih dari 1(1-4 nuklei), badan kromatin
padat, di luar hospes

 Trophozoit:
uk: 15-30um
Nukleus tunggal dengan kanosoma
sentral dan
kromatin halus perifer
pseudopoda, eritrosit fagositosis
dalam
sitoplasma
Muftiplikasi dengan pembagian biner

 Kista
Uk 10-20 umn
bulat atau oval,
nukleus 1-4 dengan pusat cariosomna
dan kromatin halus vakuola glikogen
Bentuk infeksi

Anda mungkin juga menyukai