Sejauh yang diketahuhi, tungau kudis yang paling penting pada babi adalah
A. Sarcoptes Scabiei Var Suis
Tungau ini sedemikian umumnya sehingga angka statistic tentang
prevalensinya tidak ada. Ia ditemukan pada semua bagian badan, walaupun lebih
senang berada di punggung. Ia dipindahkan dengan cara persinggungan badan dan
menyebabkan gangguan lebih banyak pada akhir musim dingin dan permulaan
musim semi daripada musim panas
1. Morfologi
3. Patogenesis
Merupakan penyebab kudis sarkoptik atau scabies pada babi. Ia berada
di dalam kulit, menghisap cairan limfa, dan menyebabkan peradangan, gatal
sehingga menggaruk-garuk. Kerak terbentuk pada permukaan kulit, dan terjadi
keratinasi yang berlebihan proliferasi jaringan pengikat dan kehilangan
rambut. Kulit menebal dan mungkin pecah, membentuk luka dalam yang
terjadi infeksi sekunder oleh bacteria. Babi yang terkena dengan parah tumbuh
lamban, dan ia lebih senang menggaruk daripada makan.
4. Gejala Klinis
Babi yang terkena dengan parah tumbuh lamban, dan ia lebih senang
menggaruk daripada makan. Pada bagian tubuhnya banyak bercak-bercak
merah.
5. Diagnosa
Infestasi tungau kudis dapat didiagnosa dengan menemukan dann
mengidentifikasi tungau dengan pemeriksaan mikroskopis dari kerokan kulit
yang dalam. Kutu babi dapat dilihat dan dikenali dengan mata telanjang.
6. Control and Treatment
Kutu dan tungau pada babi dapat dikendalikan dengan sanitasi yang tepat
dan isolasi yang dikombinasikan dengan pengobatan. Akan tetapi, umumnya
keberadaannya diabaikan.
B. Demodex phylloides
Demodex phylloides terdapat di dalam folikel rambut dan kelenjar keringat
babi, prevalensinya tidak diketahuhi. Penularannya dengan cara persinggungan
badan.
1. Morfologi
Kudis pada babi adalah suatu penyakit seperti parasit kulit yang
disebabkan oleh salah satunya adalah Sarcoptes scabiei var suis. Kudis pada
anjing Sarcoptic sebagai penginfeksi utama penyebab terjadinya gangguan dan
kegelisah pada babi, menyebabkan gatal sehingga babi akan menggosok
tubuhnya yang gatal dan lama kelamaan merusakkan kulit sehingga tidak enak
dipandang. Penyakit ini dapat menekan laju pertumbuhan dan efisiensi
makanan.
2. Siklus Hidup
4. Gejala Klinis
a. Penyakit Akut
Tanda yang umum adalah telinga selalu dikibas-kibaskan dan terdapat
flek hitam pada telinga. Kira-kira tiga sampai delapan minggu setelah
infeksi/peradangan awal kulit menjadi sensitive terhadap kurangnya
protein dan suatu alergi yang ditandai dengan jerawat merah kecil-kecil
yang mencakup keseluruhan kulit. Penyebab ini adalah caplak dan kutu
keras yang menyebebkan terjadinya pendarahan. Goncangan Kepala dan
rambut sering digosok adalah suatu gejala umum. Masa inkubasi terlihat
pada tanda klinis kira-kira tiga minggu walaupun mungkin saja beberapa
bulan, tanda-tanda terlihat pada babi besar, terutama sekali ditempat
pemberi makan/tempat makan babi.
b. Penyakit Kronis
Setelah tahap yang akut yang tebal luka seperti asbes berkembang ke
telinga, sepanjang sisi leher, siku, sekitar bagian-bagian dari badan dan
sepanjang puncak leher.
5. Diagnosa
Caplak menggigit kulit dengan noda merah kecil pada kulit yang dapat
berkembang menjadi perangsang atau seperti aspek kehadiran penyakit. Kulit
babi dapat juga diuji pada pembantaian untuk bukti jerawat merah yang kecil.
Gembalakan dengan penyakit aktip selalu menunjukkan nilai/kelas yang lebih
tinggi 2 atau menyusun/menilai 3 luka. Rata-Rata score nilai/kelas pada
pembantaian menandai adanya derajat tingkat infeksi/peradangan dan arti
ekonomi nya. Hasil diagnosa ditetapkan dengan mempertunjukkan kehadiran
sedikit sekali. Untuk lakukan kikisan ini diambil dari luka curiga pada kulit
dan terutama sekali di dalam telinga. Suatu sendok teh adalah suatu instrumen
ideal untuk menggemburkan tanah material dari bagian dalam/pedalaman
telinga. Material ini dapat disebar/tersebar ke suatu potongan dari
catatan/kertas hitam dan menuju sepuluh beberapa menit. Yang sedikit sekali
Kudis pada anjing dibulatkan dalam keadaan dan panjangnya hanya 0.5mm
mungkin dapat dilihatan oleh mata telanjang. Bagaimanapun untuk secara
positif mengidentifikasi sedikit kikisan harus disampaikan untuk suatu
laboratorium untuk pengujian mikroskopik.
Program acara Kendali ini didasarkan pada fakta bahwa menabur dan babi
jantan di finishers yang sedang secara konstan dipindahkan ke pembantaian.
Tujuan adalah untuk mencegah terhisapnya penabur kena infeksi/menyebar
anak babinya dengan demikian memproduksi berpotensi kudis pada anjing
atau hewan lainnya. Seperti penanam dan babi menyelesaikan terpisah dari
kulit menghubungi dengan menternakkan kumpulan. Kendali Atau Program
acara Pemberantasan dapat dilaksanakan yang manapun oleh suntikan
ivermectins yang mempunyai suatu periode lame aktivitas, medicaion in-feed
untuk 7-10 hari atau oleh aplikasi mengenai pokok-pokok. Dua hal pertama itu
sudah memberi hasil sempurna didalam program tersebut.
Sukses program acara kendali tergantung juga pada orang-orang dan yang
berikut:
Apakah tenaga kerja cukup tersedia untuk menyelesaikan program acara
yang direkomendasikan?
Apakah metoda atau peralatan yang benar memberi makan cukup?
Dapatkah tingkatan dosis yang diberi benar ?
Selesaikan pemeriksaan kumpulan untuk menilai tingkatan penyakit,
terutama sekali didalam menabur dan babi jantan.
Melihara disiplin perlakukan menabur tujuh hari sebelum yang farrowing
yang disediakan suatu sistem dokumentasi.
C. Haematopinus suis
Kutu penghisap Haematopinus suis, umum pada babi. Panjang tubuhnya 5-6
mm atau lebih dan menggantungkan pada rambut dengan menggunakan kukunya.
Ia melekatkan telurnya pada rambut dan ditelurkan oleh persinggungan.
1. Morfologi
Disusun oleh :
LABORATORIUM PARASITOLOGY
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2007