Anda di halaman 1dari 9

Tindakan Medis legeartis

DHIYA NABILAH JAFAR


Pengertian
lege artis yaitu berasal dari bahasa latin yang
artinya menurut aturan. Jadi maksud atau
pengertian dari lege artis adalah segala
praktik/tindakan medis sesuai dengan aturan
dan tidak menyimpang dari aturan tersebut
STANDAR KOMPETENSI DOKTER HEWAN
INDONESIA
1. Memiliki wawasan etika veteriner dan pemahaman terhadap hakekat
sumpah dan kode etik profesi serta acuan dasar profesi kedokteran
hewan;
2. Memiliki wawasan di bidang sistem kesehatan hewan nasional dan
legislasi veteriner;
3. Memiliki keterampilan melakukan tindakan medis yang lege-artis;
4. Memiliki keterampilan dalam menangani sejumlah penyakit pada hewan
besar, hewan kecil, unggas, hewan eksotik, satwa liar, satwa aquatik dan
hewan laboratorium;
5. Memiliki keterampilan dalam melakukan: (a) diagnosis klinik, laboratorik,
patologik, dan epidemiologik penyakit hewan; (b) penyusunan nutrisi
untuk kesehatan dan gangguan medik; (c) pemeriksaan antemortem dan
postmortem; (d) pemeriksaan kebuntingan, penanganan gangguan
reproduksi dan aplikasi teknologi reproduksi
• (e) pengawasan keamanan dan mutu produk hewan; (f) pengawasan dan
pengendalian mutu obat hewan dan bahan-bahan biologis, termasuk
pemakaian dan peredarannya; (g) pengukuran (assesment) dan
penyeliaan kesejahteraan hewan;
6. Memiliki keterampilan dalam komunikasi profesional (professional
communication/ dialogue);
7. Memiliki kemampuan manajemen pengendalian dan penanggulangan
penyakit strategis dan zoonosis, keamanan hayati (biosecurity-biosafety),
serta pengendalian lingkungan;
8. Memiliki kemampuan dalam ”transaksi therapeutik”, melakukan
anamnese, rekam medik, persetujuan tindakan medik (informed
consent), penulisan resep, surat keterangan dokter, dan edukasi klien;
serta
9. Memiliki dasar-dasar pengetahuan analisis resiko, analisis ekonomi
veteriner dan jiwa kewirausahaan (entrepreunership
Tindakan Operasi
1. Persiapan alat, bahan dan obat
alat – alat atau instrumen bedah yang diperlukan dalam operasi harus
disterilisasi. Sterilisasi alat dapat dilakukan dengan beberapa cara
misalnya dengan autoklav atau cara sederhana menggunakan alkohol
70%. Alat yang dipersiapkan disesuaikan dengan jenis operasi yang
akan dilakukan.
bahan – bahan perlu disiapkan antara lain : kapas, kain kasa, tampon,
plester, disinfektan, antiseptik dan sarung tangan. Obat – obat yang
diperlukan dalam pembedahan antara lain : premedikasi, anestesi,
antibiotika, hemostatika, antiradang dan cairan infus.
2. Persiapan ruang operasi
ruang operasi harus bersih, semua perlatan yang ada di dalam ruang
operasi hendaknya dibersihkan sebelum operasi dilaksanakan.
3. Persiapan hewan
sebelum dioperasi hewan yang akan dioperasi harus
dipersiapkan dengan baik untuk menghindari terjadinya hal –
hal yang tidak diinginkan selama operasi berlangsung. Untuk
itu perlu dilakukan anamnesa, pemeriksaan fisik secara
menyeluruh yang meliputi pemeriksaan pulsus, frekuensi
nafas, temperatur dan pemeriksaan seluruh sistema
(jantung, paru-paru, saluran pencernaan, hati dan ginjal).
disamping pemeriksaan fisik juga perlu dilakukan
pemeriksaan laboratorium yaitu meliputi pemeriksaan
darah, urin, dan feses. Pada kasus – kasus yang memerlukan
konfirmasi foto rontgen, amak perlu dilakukan foto rontgen,
misalnya pada kejadian patah tulang
4. Persiapan daerah (site) operasi
hewan yang dinyatakan kondisinya stabil dan siap untuk
dioperasi, maka langkah yang dilakukan pertama kali adalah
merestrain hewan tersebut dengan cara restrain yang umum
dipakai,selanjutnya dilakukan pencukuran bulu, cuci sampai
bersih dan diberi antiseptik seperti povidon iodine. Pengerjaan
persiapan site operasi ini dilakukan di luar ruang operasi.
5. Masuk ke ruang operasi
hewan diberikan anastesi didalam ruang operasi, kemudian
dibaringkan sesuai dengan jenis lokasi operasi. Selanjutnya
hewan ditutup dengan kain drape sehingga yang tampak hanya
site operasi. Penutupan ini dilakukan untuk memfokuskan
pandapan pada site operasi dan menghindari kontaminasi
5. Operator
seorang operator sebelum melakukan operasi terlebih dahulu
harus melakukan pembersihan diri, mencuci tangan dengan
sabun, memakai baju operasi, sarung tangan, topi dan masker.
seorang operator harus memahami prosedur operasi atau
teknik operasi yang dijalankan, dapat memprediksi hal – hal
yang akan terjadi, dan dapat memperkirakan prognosis hasil
operasi
6. Perawatan post operasi
setelah operasi dilakukan maka di berikan antibiotik yang
sesuai dengan keadaan pasien, vitamin untuk suportif
kesembuhan, serta rajin mengontrol pasien tersebut baik dari
segi temperatur, pulsus, dan nafas/menit.

Anda mungkin juga menyukai