DOMESTIC
ABSTRAK
ABSTRACT
tinggi. Daerah dengan tingkat kelembaban yang tinggi dapat menjadi salah satu
faktor banyaknya penyakit kulit yang dapat menyerang hewan kesayangan, seperti
dengan gejala awal, seperti: pruritus, erythema, dan kerontokan rambut (alopecia)
yang dapat melanjut menjadi penebalan, terdapat krusta yang bisa disertai eksudat
atau oval, tungau betina (panjang 300-600 µm, lebar 250-400 µm) berukuran lebih
besar dari pada jantan (panjang 200-300 µm, lebar 100-200 µm). Stadium dewasa
memiliki 4 pasang kaki yang pendek (2 pasang kaki depan dan 2 pasang kaki
Transmisi awal tungau ini terjadi lewat kontak langsung dari hewan yang
terinfeksi. Transmisi juga dapat terjadi tanpa kontak langsung karena Sarcoptes
scabiei dapat bertahan hidup di lingkungan luar tubuh inang (Pence dan
Ueckerman, 2002).
Sarcoptes sp. dapat menembus kulit dalam waktu 30 menit. Tungau jantan
dan betina ini melakukan mating di atas permukaan kulit, kemudian tungau betina
yang sudah fertilisasi akan menembus menembus lapisan epidermis dan membuat
semacam terowongan pada lapisan luar kulit 2-3 mm per hari, serta bertelur di
dalam terowongan. Telur akan menetas dalam beberapa hari dan moulting menjadi
larva berkaki 6 kemudian menjadi nimfa berkaki 8 hingga melanjut ke luar
permukaan kulit sebagai tungau dewasa. Siklus hidup tungau Sarcoptes sp.
berlangsung sekitar 14-21 hari tergantung pada kondisi lingkungan. Diagosa dapat
dilakukan dengan cara mengambil sampel kerokan kulit (skin scraping) kemudian
yang terkeratinisasi dari epidermis yang disebabkan oleh fungal kompleks yang
kuku, bulu, dan tanduk seperti jamur dari genus Microsporum, Trichophyton, dan
menghasilkan enzim proteolitik dan keratolitik yang membuat organisme ini dapat
artrospora yang sangat resisten dan dapat bertahan di lingkungan kering selama 12
bulan atau lebih. Di lingkungan yang basah dan pada temperatur tinggi, artrospora
mudah mati. Artrospora menempel sangat kuat pada keratin (Anonim, 2013;
penyakit yang mengancam nyawa hospes, dapat ditangani dan disembuhkan, serta
bersifat zoonosis. Penyakit ini bersifat endemik pada banyak negara yang
menyerang hewan kesayangan (kucing, anjing), hewan domestic, dan juga hewan
dari strain Microsporum canis yang berpendar, 50% strain lain dan dermatofit lain
keluhan sudah 3 bulan kucing mengalami penebalan kulit pada keempat kaki dan
terdapat beberapa bagian kulit yang mengalami alopecia (kaki dan leher), sudah
pernah diobati dengan obat salep yang dibeli dari pet shop namun keadaannya
belum membaik. Nafsu makan dan minumnya sangat baik, tidak mengalami
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum kucing Epin saat datang adalah waspada dan kondisi
tubuh sedang (berat badan 1,9 kg). Status praesens kucing Epin menunjukkan data
124x/menit, serta suhu tubuh 38,6°C. Pemeriksaan kulit dan rambut yaitu tidak
terdapat kerontokan rambut, adanya krusta pada keempat kaki, serta adanya
alopecia pada keempat kaki dan leher. Selaput lendir pada konjungtiva berwarna
pink pucat dan gingiva pun juga pink pucat. Pemeriksaan sistem pencernaan
dimulai dari mulut yang bersih dan bau pakan, palpasi pharynx dan larynx tidak
ada respon muntah, palpasi abdomen tidak ada rasa nyeri, gerak peristaltik usus
sedang, serta anus bersih. Pemeriksaan peredaran darah menunjukkan hasil CRT
(Capillary Refill Time) <2 detik, austkultasi jantung ritmis, serta sistole-diastole
palpasi ginjal tidak ada kebengkakan maupun respon nyeri, palpasi vesica urinaria
terisi urin, serta vulva tidak mengalami perubahan warna maupun kebengkakan.
Pemeriksaan syaraf, meliputi: reflek pupil baik, reflek palpebrae baik, dan reflek
Keadaan umum kucing Epin saat datang adalah waspada dan kondisi
tubuh sedang (berat badan 2,1 kg). Status praesens kucing Epin menunjukkan data
160x/menit, serta suhu tubuh 38,9°C. Pemeriksaan kulit dan rambut yaitu turgor
kulit cepat, tidak terdapat kerontokan rambut, belum adanya pengelupasan krusta
pada kaki kanan dan kiri depan, serta alopecia pada leher sudah tidak ada. Selaput
lendir pada konjungtiva berwarna pink pucat dan gingiva pun juga pink pucat.
Pemeriksaan sistem pencernaan dimulai dari mulut yang bersih dan bau pakan,
palpasi pharynx dan larynx tidak ada respon muntah, palpasi abdomen tidak ada
rasa nyeri, gerak peristaltik usus sedang, serta anus bersih. Pemeriksaan peredaran
darah menunjukkan hasil CRT (Capillary Refill Time) <2 detik, austkultasi
diperoleh hasil lgl. superficial tidak terdapat kebengkakan maupun respon nyeri.
Hasil pemeriksaan organ perkencingan dan kelamin yaitu palpasi ginjal tidak ada
kebengkakan maupun respon nyeri, palpasi vesica urinaria terisi urin, serta vulva
meliputi: reflek pupil baik, reflek palpebrae baik, dan reflek pedal baik. Anggota
Keadaan umum kucing Epin saat datang adalah waspada dan kondisi
tubuh sedang (berat badan 2,3 kg). Status praesens kucing Epin menunjukkan data
132x/menit, serta suhu tubuh 38,9°C. Pemeriksaan kulit dan rambut yaitu turgor
kulit cepat, tidak terdapat kerontokan rambut, serta sudah tidak ada krusta pada
keempat kaki. Selaput lendir pada konjungtiva berwarna pink pucat dan gingiva
pun juga pink pucat. Pemeriksaan sistem pencernaan dimulai dari mulut yang
bersih dan bau pakan, palpasi pharynx dan larynx tidak ada respon muntah,
palpasi abdomen tidak ada rasa nyeri, gerak peristaltik usus sedang, serta anus
Time) <2 detik, austkultasi jantung ritmis, serta sistole-diastole dapat dibedakan.
kelenjar limfe diperoleh hasil lgl. superficial tidak terdapat kebengkakan maupun
respon nyeri. Hasil pemeriksaan organ perkencingan dan kelamin yaitu palpasi
ginjal tidak ada kebengkakan maupun respon nyeri, palpasi vesica urinaria terisi
Pemeriksaan syaraf, meliputi: reflek pupil baik, reflek palpebrae baik, dan reflek
Pemeriksaan Laboratorik
Pemeriksaan kerokan kulit (skin scraping) dan strip tape test dilakukan di
diperoleh dari keropeng pada bagian kaki, kemudian sampel diberikan KOH dan
Pemeriksaan strip tape test diperoleh dengan cara menempelkan selotip bening
ke bagian leher yang mengalami alopesia dan berpendar saat diperiksa dengan
Gambar 2. Pemeriksaan Strip Tape Test yang sudah ditambahkan methylene blue
pada tanggal 12 September 2019 ditemukan adanya hifa dermatofit.
Pemeriksaan Hematologi
yaitu tanggal 12 September 2019 serta setelah pengobatan akhir tanggal 3 Oktober
2019. Hasil pemeriksaan darah rutin pada Kucing Epin dapat dilihat pada tabel 1.
23.0 -
Hematokrit % 35 N 36 N
45.0*
9.0-
Hemoglobin g/dL 11.6 N 12.0 N
15.0*
Eritrosit 106/µL 5.0- 7.36 N 8.6 N
10.0*
Protein total g/dL 6 – 8* 7.0 N 7.4 N
100-
Fibrinogen mg/dL 200 N 200 N
400**
5.500-
Leukosit sel/µL 18.150 N 7.050 N
19.500*
2.500-
Neutrofil sel/µL 10.890 N 3.384 N
12.500
900-
Limfosit sel/µL 2.904 N 3.031,5 N
5.500**
Monosit sel/µL 0-850 1.270,5 Meningkat 634,5 N
Eosinofil sel/µL 0-1.500 3.085 Meningkat 0 N
Basofil sel/µL Rare 0 N 0 N
Referensi: *Schalm’s Veterinary Hematology (Weiss dan Weirdrop, 2011).
** Veterinary Hematology: A Diagnostic Guide and Color Atlas
(Harvey, 2011).
Hasil pemeriksaan hematologi awal pada tanggal 12 September 2019
normal).
Pengobatan
Penanganan awal yang diberikan untuk kucing Epin yaitu diberikan injeksi
bagian leher. Pada tanggal 17 September 2019 kucing Epin diberikan injeksi Vitol
2019 kucing Epin tidak diberikan pengobatan lagi karena sudah dalam keadaan
sehat.
PEMBAHASAN
September 2019 dengan keluhan sudah 3 bulan kucing mengalami penebalan kulit
pada keempat kaki dan terdapat beberapa bagian kulit yang mengalami
kerontokan rambut (alopecia pada bagian kaki dan leher), sudah pernah diobati
dengan obat salep yang dibeli dari pet shop namun keadaannya belum membaik.
ektoparasit tungau Sarcoptes sp. dengan bentuk bulat dan kakinya pendek.
Sarcoptidae, berbentuk bulat atau oval, tungau betina (panjang 300-600 µm, lebar
250-400 µm) berukuran lebih besar dari pada jantan (panjang 200-300 µm, lebar
100-200 µm). Stadium dewasa memiliki 4 pasang kaki yang pendek (2 pasang
kaki depan dan 2 pasang kaki belakang). Scabies biasanya menyerang mamalia
yang ditandai dengan gejala awal, seperti: pruritus, erythema, dan kerontokan
rambut (alopecia) yang dapat melanjut menjadi penebalan, terdapat krusta yang
Transmisi awal tungau ini terjadi lewat kontak langsung dari hewan yang
terinfeksi. Transmisi juga dapat terjadi tanpa kontak langsung karena Sarcoptes
scabiei dapat bertahan hidup di lingkungan luar tubuh inang (Pence dan
Ueckerman, 2002). Siklus hidup tungau Sarcoptes sp. berlangsung sekitar 14-21
hari tergantung pada kondisi lingkungan. Diagosa dapat dilakukan dengan cara
dilakukan karena media SDA (Sabouraoud Dextrouse Agar) sedang tidak tersedia.
Dermatofitosis merupakan infeksi fungal pada daerah rambut dan lapisan yang
terkeratinisasi dari epidermis yang disebabkan oleh fungal kompleks yang tumbuh
menjadi hifa dan membentuk miselium, fungal keratinofilik dan keratinolitik yang
mampu memecah keratin di jaringan seperti epidermis, rambut, kuku, bulu, dan
yang basah dan pada temperatur tinggi, artrospora mudah mati. Artrospora
menempel sangat kuat pada keratin (Anonim, 2013; Frymus et al., 2013).
terhadap kucing Epin. Hasil pemeriksaan darah rutin menunjukkan bahwa kucing
produksi di dalam sumsum tulang (karena tidak ada cadangan monosit di dalam
sumsum tulang), baik pada infeksi akut maupun kronis. Peningkatan jumlah
eosinofil di dalam sirkulasi darah di atas nilai interval normal disebut sebagai
sel dari pool marginal, daya hidup intravaskuler diperpanjang. Beberapa kausa
respons alergik (alergen). Pada kasus ini eosinofilia terjadi karena adanya infestasi
ektoparasit (Sarcoptes sp.) Eosinofil akan meningkat karena fungsi dari eosinofil
pengobatan pertama diberikan. Kucing Epin mengalami perubahan yang baik dari
injeksi Vitol ADE sebanyak 0,5 cc secara intramuskular. Pada 19 September 2019
kasus kucing Epin. Menurut hasil pemeriksaan fisik, kucing Epin belum
mengalami adanya pengelupasan krusta pada kaki kanan dan kiri depan, serta
metode skin scraping yang diambil dari kerokan kulit kaki kanan dan kiri depan
kucing Epin, masih terdapat infestasi Sarcoptes sp. Selain itu, dilakukan juga strip
tape test pada bagian leher dan setelah diperiksa di laboratorium, tidak ditemukan
lagi adanya hifa dermatofit. Kucing Epin pun diberikan pengulangan injeksi
kucing Epin mengalami kenaikan berat badan) secara subkutan dan vetedryl 1%
0,21 cc secara intramuskular. Pada tanggal 3 Oktober 2019 kucing Epin tidak
diberikan pengobatan lagi karena sudah dalam keadaan sehat serta mengalami
yang merupakan inhibitor histamin pada reseptor H1, akan bekerja sebagai
Vitamin A terlibat dalam proses pembentukan dan menjaga fungsi jaringan epitel
dan membran mukosa serta sangat penting untuk kesuburan dan penglihatan
normal. Vitamin D3 mengatur metabolisme kalsium dan fosfor dalam darah dan
mengatur absorbsinya dari usus. Pada hewan muda dan dalam masa pertumbuhan,
yang terdapat pada vitamin E dapat melancarkan sirkulasi darah ke semua bagian
yang ada hingga ke kulit, kulit rambut yang sehat dapat memperbaiki
pertumbuhan rambut menjadi lebat dan sehat. Selain memperbaiki jaringan dan
2018).
komponen terbanyak dari membran sel fungi sehingga mengganggu fungsi barier
fisik menunjukkan bahwa tidak ada abnormalitas atau perubahan buruk pada
kucing Epin. Skin scrapping pun kembali dilakukan dan didapatkan hasil negatif
dari infestasi Sarcoptes sp. Hasil pemeriksaan darah pun menunjukkan bahwa
tidak terdapat abnormalitas pada hasil pemeriksaan darh rutin. Sehingga, dapat
Terdapat pengelupasan
15 September
2. jaringan pada kaki
2019
kanan belakang.
Tedapat pengelupasan
17 September
3. jaringan pada kaki kiri
2019
belakang.
Belum terdapat
pengelupasan jaringan
19 September pada kaki kanan dan
4.
2019 kiri depan, serta
bagian leher sudah
ditumbuhi rambut.
Terdapat pengelupasan
jaringan pada kaki
24 September
5. kanan depan dan
2019
bagian kaki sudah
ditumbuhi rambut.
Mulai terdapat
25 September
6. pengelupasan jaringan
2019
pada kaki kiri depan.
Sudah tidak terdapat
27 September lagi penebalan
7.
2019 jaringan pada keempat
kaki.
Kesimpulan
(scabies) dengan prognosa fausta. Kucing Epin diberikan terapi dengan injeksi
ketokonazole 2% cream secara topikal dioleskan pada bagian leher, dan injeksi
Saran
Saran yang dapat diberikan untuk kasus kucing Epin pada pemiliknya
kucing lain, serta tidak membiarkan kucing Epin main di sembarang tempat agar
pembimbing, teman-teman yang senantiasa secara suka rela membantu saya, serta
UGM dan semua pihak yang membantu dalam pemeriksaan kasus ini.
DAFTAR PUSTAKA