Anda di halaman 1dari 21

FLUTD PADA KUCING

Oleh:
Satya Abdi, S.KH 18830076

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN


UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
2019
BAB 1

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Anjing dan kucing dipelihara manusia sebagai hewan kesayangan, dan kini telah

menjadi bagian kehidupan manusia, baik sebagai teman dalam kehidupan ataupun

penjaga. Kerena kehidupannya yang berkaitan dengan manusia, maka sebaiknya

kesehatannya juga harus selalu dijaga.

Urolithiasis merupakan salah satu penyakit pada saluran perkemihan yang sering

terjadi baik pada anjing maupun kucing. Pada umumnya urolithiasis pada anjing dan

kucing terjadi didalam vesika (cystolith) atau urethra (urethrolit), meskipun dapat juga

menjadi renal (nephrolith) atau ureter(ureteolith). Uurolithiasis dapat menimbulkan

masalah kesehatan yang serius bahkan kematian. Anjing lebih sering mengalami

urolithiasis dibandingkan kucing. Penderita urolith umumnya berkisar umur7,3 tahun

pada anjing dan 7,2 tahun pada kucing, namun penelitian Triakoso (2013) menunjukkan

bahwa rata-rata umur anjing penderita urolith adalah 5,6 tahun.

Beragam jenis urolith terjadi pada hewan kesayangan. Urolith struvit paling

banyak ditemukan pada anjing maupun kucing, selanjutnya adalah kalsium oksalat dan

urat. Ada kecendrungan terjadi perubahan jenis urolith yang ditemukan beberapa tahun

terakhir, dimana penderita yang mengalami urolith kalsium oksalat semakin pesat. Urolith

cystine hanya terjadi pada anjing jantan, sedangkan urolith urat sering terjadi pada anjing

jantan dan urolith phosfat hanya ditemukan di anjing betina.

Ada beberapa teori terbentuknya urolith pada hewan kesayangan. Berbagai sebab yang

dapat menimbulkan terbentuknya urolith antara lain komposisi pakan dan pengaruhnya
pada ph urine, infeksi saluran perkemihan, dan bangsa-bangsa anjing tertentu yang secara

genetik mudah mengalami urolithiasis. Sangat penting mengetahui penyebab-penyebab

terjadinya urolithiasis, agar dapat melakukan pengobatan dan pencegahan dengan baik.

Mengetahui gejala-gejala hewan kesayangan yang menderita urolithiasis secara dini

sangat menunjang penanganan terhadap urolithiasis dengan segera. Penderita urolithiasis

khususnya yang bersifat obstruktif, harus segera ditangani untuk mencegah komplikasi

yang lebih parah pada penderita.

1.2 Tujuan

Untuk mengetahui mengenai FLUTD (feline lower urinary tract disease)

1.3 Manfaat

 Bagi peneliti dan dokter hewan praktisi,mengetahui prosedur penanganan terhadap

kasus FLUTD (feline lower urinary tract disease)

 Untuk referensi mahasiswa dalam menjalankan studi mengenai FLUTD (feline lower

urinary tract disease)


BAB II

Tinjauan Pustaka

2.1 Urolithiasis Pada Anjing dan Kucing

Urolithiasis merupakan istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan adanya batu

pada saluran perkemihan. Istilah urolithiasis berasal dari bahasa yunani, ouron yang berarti

urine dan lithos yang berarti batu. Urolith pada hewan kesayangan, anjing dan kucing,

umumnya merupakan batu kandung kemih (urocystolith), namun bisa juga ditemukan di

urethra (urethrolith), ureter (ureterolith), dan ginjal (nephrolith). Sedangkan kristaluria adalah

istilah yang digunakan untuk menggambarkan adanya kristal di dalam urine yang diketahui

melalui pemeriksaan urine.

Urolithiasis pada anjing dan kucing bukan fenomena baru. Pada tahun (ashmont ,

1891) telah dilaporkan adanya batu kandung kemih pada anjing. Pada tahun 1925 kirk telah

melaporkan seringnya kasus retensi urin pada kucing dan beberapa penelitian berikutnya

diketahui adanya tujuh macam urolith pada kucing, yang dilaporkan oleh Blount (1931), dan

tercatat bahwa magnesium amonium fosfat merupakan urolit yang banyak ditemukan pada

kondisi urine yang basa.

Urolithiasis lebih sering terjadi di anjing bila dibandingkan kucing. Penelitian

mariyani (2009) menunjukkan bahwa kejadian urolithiasis pada anjing lebih tinggi

dibandingkan kucing pada tahun 2007-2008 di beberapa rumah sakit hewan di jawa barat dan

Jakarta. Dalam beberapa dekade terakhir telah terjadi pergeseran komposisi urolith pada

kucing dan anjing. Penelitian hill’s pet nutrition pada 4495 anjing dan kucing di benelux

tahun 1994 menunjukkan bahwa komposisi urolith kucing penderita sebanyak 77 %

merupakan struvit dan 12% merupakan kalsium oksalat. Namun demikian, pada tahun 2003
telah terjadi pergeseran komposisi urolith, sebanyak 32% merupakan struvit dan 61%

merupakan kalsium oksalat. Hal ini disebabka adanya perubahan formulasi pakan untuk

meminimalkan risiko terjadinya kristaluria kalsium oksalat. Perbaikan terapeutik diet

didesain untuk menurunkan risiko terjadinya urolith kalsium oksalat.

Kucing penderita urolith kalsium oksalat hanya ditemukan pada 3% kucing dibawah

umur satu tahun, sedangkan 97% penderita urolith kalsium oksalat berumur lebih dari dua

tahun. Risiko paling tinggi terjadinya urolith kalsium oksalat adalah umur 10-15 tahun pada

kucing jantan yang dikastrasi.

2.2 Patogenesis

Pembentukan urolith, pengobatan, dan pencegahan melibatkan proses fisik yang

kompleks. Faktor-faktor utama meliputi: supersaturasi yang mengakibatkan terbentuknya

kristal, pengaruh inhibitor kristalisasi serta inhibitor agregasi dan pertumbuhan kristal, efek

promotor pada agregasi dan pertumbuhan kristal, efek matrik non kristal.

Konsep supersaturasi urine, pembentukan urolith terdiri atas dua tahapan yaitu tahap:

inisiasi dan pertumbuhan . Kejadian awal biasanya tidak sama pada berbagai jenis urolith.

Selain itu , faktor yang memulai pembentukan urolit mungkin berbeda terhadap kemungkinan

tumbuh dan menjadi besar. Langkah awal dalam pembentukan urolith adalah pembentukan

kristal nudus (atau embrio kristal). Fase inisiasi ini disebut juga fase nukleasi, tergantung

pada kejenuhan urine dengan kristaloid kalkulogenik. Tingkat kejenuhan urine dapat

dipengaruhi oleh besarnya ekskresi kristaloid, urine ph, inhibitor atau promotor kristalisasi

dari renal ke dalam urine. Matriks protein non kristal juga mungkin memainkan peran dalam

nukleasi dalam beberapa kasus.

Nukleasi diklasifikasikan atas homogen atau heterogen nukleasi. Nukleasi homogen

terjadi secara spontan pada kondisi urine sangat jenuh tanpa adanya bahan-bahan asing, oleh
kerena itu, nidus yang ada identik dengan kristaloid. Nukleasi heterogen dikatalisis oleh

adanya bahan asing seperti benang jahit, kateter, runtuhan jaringan, nidus kristal komposisi

berbeda, dan sebagainya. Urine mengandung banyak kotoran yang mungkin mendorong

adanya nukleus heterogen dan memulai pembentukan kristal pada konsentrasi kritaloid

dibawah konsentrasi pembentukan. Zat-zat tersebutdapat dianggap sebagai fasilitator

potensial kristalisasi.

Pertumbuhan lebih lanjut dari nidus kristal tergantung beberapa hal antara lain:

kemampuan untuk tetap berada di lumen saluran kemih sistem, tingkat dan durasi kejenuhan

urine dengan kristaloid yang identik atau berbeda dengan nidus tersebut, karakteristik fisik

dari nidus kristal. Ketika kalsium oksalat ada di dalam urine pada konsentrasi dibawah titik

jenuh, kalsium oksalat masih terlarut dan terpisah. Namun ketika kalsium oksalat ada didalam

urine pada konsentrasi yang sama dengan titik kelarutan, urine menjadi jenuh terhadap

kalsium oksalat dan bisa terjadi presipitasi dan pengendapan.

Jika konsentrasi kalsium oksalat meningkat, ambang batas akhirnya tercapai pada saat

urine tidak dapat menahan lebih banyak kalsium dan asam oksalat tetap terlarut. Konsentrasi

urine pada kondisi tersebut berada di titik pembentukan kalsium oksalat. Dengan demikian ,

kalsium kristal oksalat akan mengalami presipitasi, membesar, dan bergabung bersama-sama.

Kombinasi makanan yang mengandung tinggi mineral dan protein membuat penderita

memiliki kemampuan untuk memproduksi urine yang banyak mengandung mineral.

Penurunan resorbsi tubulus (kalsium, cystine, urat) akan meningkatkan produksi terhadap

infeksi bakteri. Supersaturasi urine dengan mineral adalah faktor primer untuk terjadinya

formasi dan pertumbuhan urolith. Pada kucing, sekitar 70% urolith kalsium oksalat

ditemukan di kandung kemih, sekitar 8% ditemukan di urethra dan 8% di keduanya.


Urolithiasis bisa didahului suatu proses infeksi pada saluran perkemihan oleh bakter-

bakteri yang memiliki kemampuan membentuk kalkuli sekitar 4,5 minggu setelah terjadinya

infeksi pada saluran perkemihan (Ettinger dan Feldman, 2005). Terbentuknya urolithiasis

pada kucing sering juga diakibatkan oleh makanan, terutama pakan yang mengandung protein

tinggi. Protein ini dikeluarkan pleh urine dalam bentuk urea, kemudian pada infeksi saluran

perkemihan urease yang di produksi bakteri stapylococcus aureus atau proteus akan

mengalami hidrolisism dalam dua bentuk molekul amonia (NH3) dan karbon oksida (CO2),

selanjutnya amonia akan merusak urethelium kemudian jumlahnya meningkat dengan cepat

dan membentuk kristal magnesium amonium phosfat. Kristal ini kemudian membentuk

urolith struvit yang kandungannya 90-95% kristaloid sedang 5-10 % adalah urine (bilbrey,

dkk, 1991).

Pakan harus mengandung protein, phosfor, dan natrium yang rendah untuk kucing

yang menderita gangguan ginjal dan hepar. Pakan harus mengandung magnesium yang

rendah serta tetap mempertahankan urine dalam keadaan asam, pada kucing yang mengalami

struvit urolithiasis (Perdawinata,2005). Pakan harus mengandung kalsium,oksalat, natrium

yang rendah untuk kucing yang mengalami urolithiasis oksalat( Lakcharoensuk et al., 2002)

2.3 Jenis-jenis Urolith

Struvit

Urolith struvit paling banyak terjadi pada anjing maupun kucing, urolith struvit paling

banyak ditemukan pada vesika urinaria. Urolith ini mudah kambuh dibandingkan urolith

lainnya. Struvit terbentuk karena urine mengalami supersaturasi dengan magnesium

omonium fosfat. Urolith struvit biasnya terjadi akibat infeksi pada saluran perkemihan, ph

urine alkali atau faktor genetik, namun penyebab yang paling sering adalah faktor infeksi.

Bakteri penyebab infeksi saluran kemih biasanya adalah S. aureus dan Proteus spp. Kucing
jarang menderita urolith struvit akibat infeksi. Derivat protein dalam makanan adalah urea

yang di ekskresi melalui urine. Urease yang dimiliki bakteri tersebut memiliki kemampuan

dapat menubah urea menjadi amonia. Selanjutnya amonia tersebut bila bereaksi dengan air

akan membentuk amonium, suasana inilah yang akan meningkatkan terbentuknya kristal

struvit

Kalsium oksalat

Predisposisi terbentuknya kalsium oksalat adalah hiperkalsiuria walaupun penyebab

hiperkalsiuria belum jelas, namun peningkatan absorbsi kalsium oleh usus dan penurunan

reabsorbsi kalsium oleh tubulus ginjal dianggap sebagai penyebabnya. Pada umumnya

penderita urolith kalsium oksalat memiliki konsentrasi kalsium dalam kadar normal. Kalsium

oksalat mudah berkembang di penderita dehidrasi kronis. Urolith yangb besar dapat

menyebabkan obstruksi di urethra atau di belakang os penis sehingga menimbulkan nyeri dan

kadang- kadang membuat obstruksi total aliran urine. Meskipun proses pembentukan urolith

kalsium oksalat secara spontan pada hewan berbeda-beda, namun juga dapat terjadi pada

hewan yang mengalami hipertrigliseridemia dengan pembatasan asupan lemak (Nelson dan

Cuoto, 2014).

Mencegah terjadinya kalsium oksalat urolithiasis adalah memberi air minum yang

cukup, demikian juga pemberian air pada jenis makanan kering. Hal tersebut adalah langkah

pertama yang dilakukan , sebelum terjadi bentuk urolith pada kucing, walau makanan yang

paling ideal untuk kucing penderita kalsium oksalat belum diketahui secara pasti. Beberapa

faktor pakan untuk menurunkan urolith kalsium oksalat meliputi penurunan protein, natrium,

dan oksalat. Solubilitas kalsium oksalat tidak terlalu banyak dipengaruhi oleh ph urine tetapi

karena kemampuannya membuat kondisi hiperkalsiuria, dianjurkan ph urin berkisar 6-7,


karena ph urine yang lebih tinggi dari 7dapat memungkinkan terjadinya urolith kalsium

oksalat.

Urolith kalsium oksalat pada kucing tersusun atas kalsium oksalat monohidrat

dan/atau kalsium oksalat dihidrat. Kalsium oksalat urolith ini pada umumnya berwarna

keputihan dan berbentuk keras. Pada kucing sebaiknya dihindari vitamin C karena asam

askorbat adalah prekursor oksalat. Pemberian sitrat atau kalium sitrat dapat membantu

pencegahan terbentuk nya kalsium oksalat sitrat dalam urine mempunyai kemampuan

menghambat pembentukan kalsium oksalat. Dosis kalium sitrat yang direkomendasikan

adalah 100-150 mg/kgBB/hari.

Kalsium fosfat

Predisposisi urolith kalsium fosfat adalah konsentrasi kalsium dan fosfat dalam urine

meningkat . Kondisi yang berkaitan dengan pembentukan kalium fosfat adalah

hyperparathyroidisme, asidosis tubulus ginjal, dan peningkatan asupan kalsium dan fosfor.

Kalsium fosfat lebih mudah membentuk urolith dalam urine yang bersifat alkalis (Fogle,

2002)

Urat

Urat urolithiasis pada kucing pernah di evaluasi di Universitas of Minnesotta hanya

5,6% dari 20.343 kucing yang menderita urolith, terdiri atas asam urat dan urat. Urolith urat

banyak ditemukan pada vesika urinaria dan urethra 30-50% (Osborne et al., 2008). Pada

kucing, patogenesis terbentuknya urolith urat belum banyak diketahui, namun diduga akibat

peningkatan kadar natrium dan pengasam urine di dalam pakan kucing saling berkaitan

dengan meningkatnya kalsium pada beberapa spesies. Padahal pakan semacam itu

kebanyakan kandungan magnesiumnya rendah, sementara itu magnesium memiliki

kemampuan menghambat terbentuknya kristal kalsium oksalatb. Itulah sebabnya pakan yang
kandungan natrium lebih tinggi dan magnesium lebih sedikit serta diserta pengasaman urine,

maka secara teoritis akan meningkatkan pembentukan urolith kalsium oksalat, hal ini sampai

sekarang masih diperdebatkan (Ettinger dan Feldman, 2005)

cystine

Urolith jenis ini terjadi karena adanya gangguan metabolisme yang mencegah tubulus

ginjal mereabsobsi asam amino cystine, namun tidak semua kucing dengan kondisi cystinuria

menderita urolithiasis. Untuk perawatan cystine urolithiasis diusahakan dengan

meningkatkan jumlah urine pada kucing. Untuk mencegah terjadinya urolith cystine,

dianjurkan suasana urine alkalis.

Xanthine, Silika, Purin

Belum ada laporan pada kucing


BAB III

Materi dan Metode

Materi

Alat: spuit 10 cc, cat cateter , benang silk , jarum ujung segitiga,pinset bedah, neddle

holder, wadah urin, kasa steril.

Bahan : atropin, acepromazin, ketamil, Aqua pro injektion ,alkohol, lubrication jelly.
Metode

Urohydropropulsion

Bila kondisi penderita urolithiasis belum parah dapat dilakukan terapi dengan

metode urohydropropulsion. Urohydropropulsion merupakan tindakan non bedah untuk

mengatasi urolithiasis , khususnya urethrolith. Tekhnik urohydropropulsion dapat

digunakan untuk mendorong urolith yang terperangkap di urethra keluar melalui

orificium urethra atau kembali ke dalam vesika. Tujuan lain urohydropropulsion adalah

mengembalikan potensi saluran kemih atau urethra. Sebelum melakukan tindakan

urohydropropulsion, obat anestesi perlu diberikan untuk mempermudah melakukan

tindakan urohydropropulsion.

Pada kucing dengan menggunakan cat catetter yang steril, cateter diberi pelicin

sebelum dimasukkan kedalam urethra. Salep anti biotika dapat digunakan sebagai
pelicin sekaligus mencegah terjadinya infeksi melalui kateter. Bila kateter tidak lagi

bisa masuk di sekitar area obstruksi jangan dipaksakan.

Jari telunjuk yang telah menggunakan glove dimasukkan ke dalam rektum dan

menekan urethra, telunjuk ditekankan ke dasar tulang pelvis. Selanjutnya kateter

dihubungkan dengan spuit yang berisi Aqua pro injek steril dan tekan. Urethra akan

menggelembung, kemudian kateter ditarik keluar dari urethra maka urolith akan

terdorong juga keluar atau dilakukan dorongan ke dalam sehingga urolith masuk lagi ke

dalam vesika untuk kemudian di sedot dengan spuit 10 cc sampai habis , lalu spraing

urethra dan vesika dengan aqua pro injek steril hingga warna urin menjadi normal

kembali, kemudian kateter dijahit di scrotum kucing dengan benang silk , lalu

dilanjutkan dengan pemasangan infus Natrium Klorida sebagai flasing alami dan

mengganti cairan tubuh yang hilang selama operasi.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Nama /hewan : kc pippo TGL: 09-04-2019

Jenis/umur : persia medium / 2 tahun

Pemilik : ibu nabila

Alamat : Kebonsari gg 4 No. 4

Anamnesa :

Gak mau pipis dari kemarin, tidak mau makan ,agak lemas.
Status praesens

1. Keadaan umum : KT : Sedang EM: Sedang

2. Frekuensi nafas :- Frekuensi pulsus : - Temp: 39,2

3. Kulit dan rambut : turgor kulit < 3 detik , bulu tidak rontok dan

tidak ada parasit

4. Selaput lendir : CRT < 2 detik, mulut bau makanan

5. Kelenjar linfa : tidak ada pembengkakan

6. Pernafasan : thracoabdominal

7. Peredaran darah : sistole dan diastole dapat dibedakan

8. Pencernaan : belum pup selama satu hari

9. Kelamin dan perkencingan : palpasi vu terdapat pembesaran , ginjal normal

10. Syaraf : reflek pupil, palpabrae, dan pattela ada

11. Anggota gerak : sedikit lemas , masih bisa berdiri

12. Lain –lain : Bb: 3,8 kg

13. Pemeriksaan laboratorium : pemeriksaan urin ditemukan kristal struvit

pada kucing pippo

Diagnosa : FLUTD

Prognosa : fausta

Terapi danPengobatan

 Urohydropropulsion (CATETER)

R/ Inj ACP 0,1 cc


Inj ATP 0,38 cc
Inj ketamin 0,4 cc
s.imm
#

 Pemberian obat injeksi

R/ Injek vicillin 0,38 cc


Asam tranex 0,38 cc
Glucortin 0,38 cc
Drill+ b comp 0,76 cc
s. imm

 Resep obat

R/ Urotractin 1/10 tab


Furosemid 1/10 tab

Mfla cap dtd No. X


S 2 dd cap 2
#

R/ Rowatinex 5 capsul
S 1dd caps No. 1
Pasien flutd pada kucing pippo

4.2 Pembahasan

Urohydropropulsion

Pada kasus flutd kucing pippo belum terlalu parah dokter hewan menyarankan kepada

klien agar kucing pippo di kateter dan dirawat inap . Atas persetujuan klien kemudian pippo

di bawa ke meja operasi untuk pemasangan kateter. Terlebih dahulu pemberian preanastesi

Pemberian atropin sebagai obat anti kolinergik digunakan untuk mengurangi sekresi kelenjar

ludah dan bronkus serta mencegah bradikardia yang diberikan sebelum pemberian anestesi,

mengingat sekresi bronkial berlangsung selama anestesi dan dapat berlangsung dengan

memasang pipa intubasi trachea. Obat golongan anti kolinergik seperti atropin diberikan

dengan dosis pada anjing dan kucing 0,02mg/kg BB sc. Lalu Pemberian acepromazine dalam

dosis rendah (0,025 - 0,05 mg/kg BB) secara intra muskular memberikan hasil yang sangat
baik untuk sedatif pramedikasi bagi kesehatan hewan penderita yang telah berusia lanjut.

Acepromazine memberikan hasil sedatif yang ringan dan dapat dipercaya pada hewan

berumur tua merupakan pemberikan medikasi yang aman bagi penderita. Selagi kucing

tenang dilanjutkan dengan pencukuran bulu disekitar testis kucing agar steril . Setelah 15

menit kucing di anestesi umum menggunakan ketamin. Setelah hewan tertidur posisikan

rebah dorsal lalu ambil cateter lalu beri pelicin menggunakan lubrikan jelly lalu cari penis

kucing dan pegang kemudian masukkan kateter kucing dengan perlakan jika terdapat

sumbatan lakukan flasing terlebih dahulu untuk mendorong obstruksi kembali ke vesika dan

memudahkan kateter masuk, setelah kateter masuk kedalah vesika urinari ambil spuit 10 cc

lalu sedot urin yang berada didalam vesika sampai habis lalu lakukan flasing menggunakan

Aqua pro injek steril hingga warna urin dari bewarna kuning kemerahan menjadi kuning

bening. Selanjutnya kateter dijahit dengan benang silk lalu kaitkan jahitan pada scrotum

kucing. Lalu pasang infus pada kucing menggunakan surflo 24 G dengan cairan infus natrium

clorida 500 cc sebagai pengganti cairan tubuh yang hilang selama operasi, karena kucing

pippo juga dehidrasi sedang dan sebagai flasing alami untuk melancarkan urathra . Lalu

pasang kolar agar kucing tidak menggigiti kateter. Injeksi vicilin (antibiotik) ,asam tranex

(anti pendarahan), glukortin (anti radang), dril+ b complex (anti alergi dan vitamin). Untuk

obat resep diberikan urotractin (antibiotik saluran kemih), furosemid (membuang cairan dan

garam) , rowatinex ( memecah kristal urin ).


Proses memasukkan kateter dari penis, urethra , hingga ke vesika.

Mengeluarkan urine yang menumpuk di vesika, urin tampak bercampur dengan darah

Flasing hingga urin normal kembali


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Pada kasus kucing pippo didapati vesika membesar dan tidak bisa pipis , dilakukan

tindakan urohydropropulsion dengan cateter. Lalu diberi obat injeksi menggunakan vicillin,

asam tranex, glucortin, vetadril, b complek, rowatinek, urotractin , furosemid.

5.2 Saran

Sebaiknya untuk kasus flutd sedini mungkin agar klien memperhatikan kucing apakah sudah

pipis , warna urin, dan volume urine. Pilihlah pakan kucing yang bagus yang tidak membasakan urin

yang bisa menyebabkan kristal struvit. konsultasi sedini mungkin perubahan pada kucing Anda

kepada dokter hewan langganan anda

Daftar Pustaka

Ashmont. C,1891. Dog : Their management and treatment in disease. Boston, J.Loring

Thayer.
Billbrey SA, SJ. Birchardss and DD. Smeak, 1991. Scrotal urethrostomy. J of American

Animal Hospital. Association . 27 (5). 560-564

Blount WP, 1931. Urinary Calculi. Veterinery Journal. 87:561-576

Fogle B, 2002.Caring for your dog. Dorling Kindersley Limited. London

Ettinger SJ and Feldman EC , 2005. Textbook of Veterinary Internal Medicine. Elsevier

Saunders. U.S.A.

Kirk H, 1925 The Disease of the Cat. London, Balliere.

Lekcharoensuk CL, Osborne CA, and Lulich JP, 2002. Evaluation of Trends in Frequency of

Urethrostomy for Tretment of Urethral Obstruction in Cat. Javma.221: 502-505.

Mariyani , 2009. Kasus Urolithiasis pada Anjing dan Kucing. Skripsi . Institu Pertanian

Bogor. Bogor.

Nelson RW dan CG. Cuoto.2014. Canine and Feline Urolithiasis. In: Small Animal Internal

Medicine. Fifth edition. Elseviere. Canada .

Osborne CA, JP. Lulich, JM Kruger, LK Ulrich, LA Koehler, 2008. Analysis of Canine and

Feline Urolith: Perspective from the Minnesota Urolith Center.

Perdanawinata AE, 2005. Manejemen Pakan pada Kucing. Seminar Ilmiah Kasus Medis dan

non Medis di Meja Praktek Dokter Hewan. Yogyakarta. Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai