Anda di halaman 1dari 7

Studi Pustaka: Manajemen Bedah Gastric Dilatation and Volvulus pada

Anjing

(LITERATURE REVIEW: SURGICAL MANAJEMEN OF GASTRIC DILATATION AND


VOLVULUS IN DOG)

Annisa Musdalifa1, I Gusti Ngurah Sudisma2

1
Mahasiswa Pendidikan Profesi Dokter Hewan,
2
Laboratorium Bedah dan Radiologi Veteriner,
Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana,
Jl. Sudirman, Sanglah, Denpasar, Bali, Indonesia 80234; Telp/fax. 0361-223791
Email: annisamusdalifa@student.unud.ac.id

ABSTRAK
Gastric dilatation and volvulus (GDV) merupakan penyakit yang ditandai distensi lambung,
malposisi lambung, kegagalan erosi dan pengosongan pilorus. Faktor predisposisi terjadinya
GDV meliputi ukuran tubuh lebih besar, kedalaman dan rasio lebar dada, bertambahnya usia,
skor kondisi tubuh yang buruk, memiliki kerabat dengan riwayat GDV, kelemahan ligamen
lambung, memberi makanan besar sekali sehari, aerophagia, beraktivitas segera setelah makan,
makan dengan mangkuk terangkat, hanya diberikan makanan kering dan anjing yang memiliki
sifat nervous atau ketakutan. Gastropexy merupakan suatu tindakan pembedahan pada lambung
dengan membuat adhesi permanen antara antrum pilorus dan dinding lateral kanan abdomen.
Studi pustaka ini membahas mengenai kasus anjing Bernese Mountain berusia lima bulan dengan
riwayat muntah yang tidak produktif dan distensi abdomen selama dua jam. Eksplorasi
laparotomi menemukan GDV 270o dengan pembuluh darah lambung pendek kanan dan kiri
mengalami ruptur sehingga menyebabkan hemoabdomen sedang dan ditutupi oleh omentum.
Lambung direposisi, didekompresi dan gastropexy sisi kanan.
Kata kunci: Gastric dilatation and volvulus, gastropexy, anjing

ABSTRACT
Gastric dilatation and volvulus (GDV) is a disease in which there is gross distension of the
stomach, gastric malpositioning, failure of erosion and emptying of the pylorus. Predisposing
factors for GDV including larger body size, large thoracic depth and width ratio, increasing age,
poor body condition score, having a relative with GDV, gastric ligament laxity, feeding a large
meal once daily, aerophagia, anxiety or exercise immediately after feeding, eating with the raised
bowl, given only dry food and the dog is nervous or scared. Gastropexy is a surgical procedure
on the stomach by making adhesions between the pyloric antrum and the right lateral abdominal
wall. This literature review discuss about a case report of a five month old Bernese Mountain dog
with a history of unproductive vomiting and abdominal distension for two hours. Laparotomy
exploration found GDV 270o with the right and left short gastric vessels ruptured, causing
moderate hemoabdomen and covered by the omentum. The stomach is repositioned,
decompressed and right-sided gastropexy.
Keywords: Gastric dilatation and volvulus, gastropexy, dog

PENDAHULUAN
Gastric dilatation and volvulus (GDV) merupakan penyakit yang ditandai distensi
lambung yang parah dengan akumulasi gas atau cairan atau ingesta, malposisi lambung,
kegagalan erosi dan pengosongan pilorus (Broome and Walsh, 2003; di Virgilio et al., 2020).
Penyakit ini menyebabkan patologi berbagai sistem organ dan dengan cepat berakibat fatal
(O’Neill et al., 2017). Meskipun perawatan medis dan intervensi bedah segera dilakukan,
mortalitas penyakit ini dilaporkan hingga 33% (Glickman et al., 2000; Hammer and Grand,
2019). GDV sering terjadi pada banyak anjing ras besar dewasa dengan ras yang paling sering
terkena yaitu Akita, Bloodhound, Great Dane, Irish setter, Irish wolfhound, Standard poodle,
Grand bleu de Gascogne, German pointer, Weimaraner dan Bernese mountain (O’Neill et al.,
2017; Bhatia et al., 2010; Maki et al., 2017). Etiologi GDV belum diketahui secara pasti, namun
banyak faktor predisposisi telah diidentifikasi. Faktor resiko terjadinya GDV meliputi ukuran
tubuh lebih besar, kedalaman dan rasio lebar dada, bertambahnya usia, skor kondisi tubuh yang
buruk, memiliki kerabat dengan riwayat GDV, kelemahan ligamen lambung, memberi makanan
besar sekali sehari, aerophagia, beraktivitas segera setelah makan, makan dengan mangkuk
terangkat, hanya diberikan makanan kering, dan anjing yang memiliki sifat nervous atau
ketakutan (Spinella et al., 2014; Swinbourne and Kulendra, 2015; Glickman et al., 2000).
Tanda klinis dari GDV meliputi distensi abdominal, muntah yang tidak produktif,
hipersalivasi, ketidaknyamanan pada abdomen dan menunjukkan kondisi syok (Broome and
Walsh, 2003). Patofisiologi GDV melibatkan distensi lambung yang parah akibat kompresi vena
cava kaudal abdomen. Distensi abdomen juga mengakibatkan obstruksi vena portal yang
mensuplai hati menyebabkan kurangnya aliran balik vena ke jantung yang mengakibatkan
penurunan curah jantung, tekanan darah dan miokardia (Gupta, 2018). Dalam penanganan GDV
pada anjing dapat dilakukannya terapi medis dan pembedahan. Namun apabila anjing telah
mengalami distensi dan malposisi lambung, penanganan yang tepat yaitu dilakukan pembedahan
gastropexy (Allen and Paul, 2014; Rawlings, 2013). Gastropexy merupakan suatu tindakan
pembedahan pada lambung dengan membuat adhesi permanen antara antrum pilorus dan dinding
lateral kanan abdomen. Gastopexy bertujuan untuk tindakan profilaksis dan mencegah terjadinya
kekambuhan GDV. Tanpa gastropexy, tingkat kekambuhan GDV dapat setinggi 80% (Bhatia et
al., 2010). Hal tersebut menurun menjadi kurang dari 5% dengan dilakukannya gastropexy
(Glickman et al., 1998). Adanya peningkatan angka kematian dan penurunan angka kekambuhan
dengan penanganan gastropexy, terdapat berbagai metode gastropexy yang telah dikembangkan.
Metode pendekatan operasi gastropexy meliputi: circumcostal, gastrocolopexy, incisional, belt-
loop, incorporating, tube gastropexy, grid approach, laparoscopic, laparoscopic-assisted, dan
endoscopically assisted. Terlepas dari teknik yang dipilih, gastropexy selalu dilakukan di sisi
kanan, dekat tulang costae terakhir. Lokasi situs gastropexy sangat penting untuk menghindari
komplikasi karena dapat terjadi obstruksi parsial aliran pilorus (Allen and Paul, 2014).

STUDI KASUS
Sinyalemen dan Anamnesa
Seekor anjing Bernese Mountain berjenis kelamin jantan berusia lima bulan dengan berat
badan 29 kg. Anjing dibawa ke Clinique Vétérinaire Aquivet setelah menunjukkan riwayat
muntah yang tidak produktif dan distensi abdomen selama dua jam. Anjing tidak memiliki
riwayat penyakit dan telah divaksinasi secara teratur (Hammer and Grand, 2019).
Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik awal anjing menunjukkan sikap riang, waspada dan responsif (BAR)
dan suhu tubuh dalam batas normal. Temuan pemeriksaan fisik abnormal yaitu takipnea (30
kali/menit), takikardia (120 kali/menit), CRT > 2 detik, ptyalisme ringan, distensi abdomen dan
timpani secara bilateral di belakang kostae ke-13. Pemeriksaan fisik lainnya menunjukkan nilai
normal.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan packed cell volume (PCV) menunjukkan hemokonsentrasi (hematokrit 0,58
L/L; rentang normal 0,37-0,55 L/L). Pemeriksaan biokimia darah menunjukkan uremia (9,64
mmol/L; rentang normal 2,5-9,0 mmol/L), hiperfosfatemia (2,83 mmol/L; rentang normal 0,94-
2,13 mmol/L), hiperkalsemia (3,04 mmol/L; rentang normal 2,15-2,94 mmol/L) dan peningkatan
alanine aminotransferase/ALT (653 U/L; rentang normal 10-118 U/L) dan alkaline
phosphatase/ALP (223 U/L; rentang normal 20-150 U/L). Pemeriksaan radiografi abdomen
lateral kanan menunjukkan distensi lambung yang parah dan membentuk tanda C terbalik
(Gambar 1).
Gambar 1. Temuan radiografi abdomen right lateral menunjukkan tanda C terbalik yang
khas dengan adanya distensi lambung dan volvulus.

Diagnosa dan Prognosa


Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan dukungan hasil pemeriksaan radiografi,
anjing tersebut didiagnosa menderita Gastric Dilatation and Volvulus dengan prognosa fausta.
Penanganan
Anjing dengan Gastric Dilatation and Volvulus diberikan infus sodium chloride (Chlorure
de sodium 0.9%; B.Braun, Boulogne Billancourt, Prancis) 20 mL/kgBB secara intravena,
amoksisilin-asam klavulanat (Augmentin; GlaxoSmithKline, Marly-le-Roi, Prancis) 20
mg/kgBB secara intravena q8h, morfin (Morfin; Lavoisier, Paris, Prancis) 0.2 mg/kg BB secara
subkutan q4h dan ranitidine (Azantac; GlaxoSmithKline) 1 mg/kgBB secara intravena q12h.
Pasca pemberian terapi medis, anjing diberikan tindakan pembedahan yaitu gastropexy sisi
kanan.
Pre-operasi
Anjing diberikan premedikasi diazepam (Valium; Roche, Boulogne-Billancourt, France) 0.2
mg/kgBB secara intravena. Anestesi diinduksi dengan propofol secara intravena sesuai
kebutuhan dan di-maintenance dengan isoflurane. Pemberian infus sodium chloride secara
intravena dilanjutkan dengan kecepatan 10 mL/kgBB/jam.
Operasi
Dilakukan midline ventral laparotomy dan dikonfirmasi temuan radiografi GDV dengan
rotasi lambung 270° (Gambar 2A). Pembuluh darah lambung pendek kanan dan kiri mengalami
ruptur sehingga menyebabkan hemoabdomen sedang atau distensi lambung dan ditutupi oleh
omentum yang lebih besar (Gambar 2B). Darah sebanyak 400 mL disedot dari rongga abdomen.
Dilakukan reposisi lambung diikuti dengan dekompresi lambung menggunakan orogastric tube.
Setelah perbaikan malposisi lambung, dilakukan evaluasi lambung dan limpa. Dinding lambung
tidak menunjukkan tanda-tanda jaringan yang mengalami devitalisasi dan tidak adanya trombosis
atau nekrosis pada limpa.

Gambar 2. Temuan intraoperatif menunjukkan Gastric Dilatation and Volvulus. A. Rotasi


lambung 270° dan lambung ditutupi oleh omentum, B. Lambung setelah dilakukan reposisi
menunjukkan ruptur pembuluh darah lambung pendek.

Insisi dibuat sepanjang 4 cm di ujung ventral antrum pylorus melewati curvatura mayor.
Sayatan dilakukan pada dinding abdomen kanan sampai ke muskulus tranversus abdominis.
Gastropexy fundus dilakukan dengan menjahit sayatan 4 cm di lapisan seromuskular fundus
lambung (di tengah antara curvatura mayor dan minor) ke sayatan di sepanjang dinding ventral
kanan abdomen. Kedua sayatan tersebut disatukan dengan dua jahitan simple continuous dengan
0 polyglyconate (Monosyn; B. Braun, Tuttlingen, Jerman). Gastropexy fundus diposisikan se-
lateral mungkin untuk meminimalkan peregangan sehingga lambung tidak menarik situs
gastropexy secara abaxial setelah makan. Rongga abdomen dibilas dengan larutan saline isotonik
yang hangat (Chlorure de sodium 0,9%; B. Braun). Linea alba ditutup dengan 0 polydioxanone
dengan pola jahitan simple continuous; jaringan subkutan ditutup dengan 2-0 polydioxanone
dengan pola jahitan simple continuous; dan kulit ditutup dengan 4-0 polypropylene dengan pola
jahitan simple interrupted. Tidak ada komplikasi intraoperatif yang terjadi dan elektrokardiogram
tetap normal selama operasi.
A B

C D
Gambar 3. Teknik Operasi Gastropexy. A. Insisi pada ujung ventral antrum pylorus melewati
curvatura mayor, B. Insisi pada dinding abdomen sampai ke muskulus transversus abdominis, C.
Kedua sisi insisi dijahit, D. Hasil adhesi antara lambung dengan dinding abdomen (Rawlings,
2013).

Pasca operasi
Perawatan pasca operasi meliputi pemberian morfin setelah operasi selama 24 jam (Morfin;
Lavoisier) 0.2 mg/kgBB secara subkutan q4h, amoksisilin-asam klavulanat (Synulox; Zoetis) 20
mg/kgBB secara peroral diberikan dua kali sehari. Tekanan darah dicatat setiap enam jam, hasil
pemeriksaan hematokrit dan protein total dievaluasi 24 jam setelah operasi. Hasil pemeriksaan
hematokrit yaitu 0,33 L/L (rentang normal : 0,37-0,55 L/L) dan protein total yaitu 42 g/L
(rentang normal : 55-75 g/L). Anjing dirumahkan tiga hari setelah operasi dengan mendapatkan
obat yaitu asam amoksisilin-klavulanat (Synulox; Zoetis) 15 mg/kgBB secara peroral q12h
selama 5 hari. Pembatasan aktivitas disarankan selama tiga minggu bersamaan dengan
pemberian makanan yang difraksinasi sebanyak tiga kali sehari. Pada pemeriksaan ulang dua
minggu setelah pembedahan, anjing terlihat riang, waspada dan responsif (BAR) dengan tanda-
tanda vital dalam nilai normal, sayatan kulit masih utuh dan jahitan kulit dilepas. Pemilik
melaporkan nafsu makan normal tanpa adanya muntah atau regurgitasi, asupan air normal dan
feses normal. Pada kontak telepon 8 bulan setelah operasi, pemilik melaporkan bahwa anjing itu
dalam kondisi fisik yang sangat baik tanpa kekambuhan tanda klinis dari distensi lambung.
DAFTAR PUSTAKA
Allen P and Paul A. 2014. Gastropexy for prevention of gastric dilatation -volvulus in dogs:
history and techniques. Topics in Companion Animal Medicine. 29: 77-80.
Bhatia AS, Tank PH, Karle AS, Vedpathak HS, Dhami MA. 2010. Gastric dilation and volvulus
syndrome in dog. Veterinary World. 3(12): 554-557.
Broome CJ and Walsh VP. 2003. Gastric dilatation-volvulus in dogs. New Zealand Veterinary
Journal. 51(6): 275-283.
di Virgilio F, Rabaioli E, Gualtieri M, Formaggini L. 2020. Observations and analysis of risk
factors for GDV in a single institution: a case-control study. Journal of Veterinary
Healthcare. 2(1): 16-40.
Glickman LT, Lantz GC, Schellenberg DB, Glickman NW. 1998. A prospective study of
survival and recurrence following the acute gastric dilatation-volvulus syndrome in 136
dogs. Journal of the American Animal Hospital Association. 34:253–259.
Glickman LT, Glickman NW, Schellenberg DB, Raghavan M, Lee TL. 2000. Incidence of and
breed-related risk factors for gastric dilatation-volvulus in dogs. Journal of the American
Veterinary Medical Association. 216: 40-45.
Gupta BK. 2018. A case of gastric dilation volvulus (GDV) in a canine in general practice.
Journal of Veterinary Medicine and Allied Science. 2(2): 1-3.
Hammer M and Grand JG. 2019. Gastric dilatation and volvulus in a 5-month-old Bernese
mountain dog. Canadian Veterinary Journal. 60: 587-590.
Maki LC, Males KN, Byrnes MJ, El-Saad AA, Coronado GS. 2017. Incidence of gastric
dilatation-volvulus following a splenectomy in 238 dogs. Canadian Veterinary Journal.
58: 1275-1280.
O’Neill DG, Case J, Boag AK, Church DB, McGreevy PD, Thomson PC, Brodbelt DC. 2017.
Gastric dilation-volvulus in dogs attending UK emergency-care veterinary practices:
prevalence, risk factors and survival. Journal of Small Animal Practice. 58: 629-638.
Rawlings CA. 2013. Incisional gastropexy to prevent and treat canine gastric dilatation-volvulus.
http://www.vetlearn.com [Diakses tanggal 20 November 2020].
Spinella G, Cinti F, Pietra M, Capitani O, Valentini S. 2014. A case report of percutaneous
endoscopic gastrostomy left-side gastropexy to resolve a recurrent gastric dilatation in a
dog previously treated with right-side gastropexy for gastric dilatation volvulus. Topics in
Companion Animal Medicine. 29: 113-116.
Swinbourne F and Kulendra E. 2015. Management of canine gastric dilatation and volvulus.
VETcpd Journal. 2(1): 48-49.

Anda mungkin juga menyukai