Anda di halaman 1dari 7

Buletin Veteriner Udayana Vol. 2 No.2.

:69-83
ISSN : 2085-2495 Agustus 2010

TERAPI CAIRAN PADA ANJING DAN KUCING

(FLUID THERAPY IN DOG AND CAT)

I Nyoman Suartha

Laboratorium Penyakit Dalam Veteriner


Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
Jl Raya Sesetan Gang Markisa No 6 Denpasar
e-mail : suarthafkhunud@yahoo.co.id 

ABSTRAK

Kehilangan cairan tubuh dapat terjadi secara normal melalui respirasi, kulit, feses, dan urin.
Secara abnormal kehilangan cairan melalui muntah, dan diare. Tujuan utama terapi cairan
adalah mengembalikan volume darah yang bersirkulasi, menggantikan cairan yang hilang
secara normal dan abnormal. Kebutuhan cairan tubuh secara normal pada anjing dan kucing
untuk menggantikan cairan yang hilang melalui sistem urinasi, respirasi, kulit, dan feses
sebanyak 40 – 60 ml/kgBB/hari. Pergantian seluruh cairan tubuh yang hilang minimal
sebanyak 70-80% dalam 24 jam atau mengganti secara cepat setengah dari cairan yang
hilang selama 4- 8 jam pertama. Kesimpulan dari tulisan ini adalah Terapi cairan
merupakan salah satu cara pengobatan pada pasien
pasien yang kritis
kritis dan memerlukan perawatan
intensif. Jenis cairan yang akan diberikan harus dipilih secara hati-hati dengan
mempertimbangkan kandungan asam basa, elektrolit, dan tingkat dehidrasi pasien

Kata kunci:
kunci: Hewan kecil, dehidrasi, larutan kristaloid, intravaskular.
intravaskular.

ABSTRACT

 Normally, fluids lost through physiological activities such as respirat ion, sweating, panting,
and urination. Abnormal lost of fluids occurs through vomiting, diarrhea, fever or excessive
urination and disease processes. The purpose of fluid therapy is to replenish the volume of
 blood circulations and to replace the normal and excessive fluids lost. Dogs and cats need
fluid intake 40 – 60 ml/kg body weight daily to replenish fluids lost through urination and
respiration. In a condition of excessive fluids lost such as diarrhea and vomiting the animal
 body needs water replacement as much as 70 – 80% within 24 hours or instantaneously
replacement half of the water losses within the first 4 to 8 hours. In conclusions, fluid
therapy is one way for treating emergency condition animals with intensice care. Properly
care should be considered when choosing the right solutions for the fluid therapy

Key word: small animal, dehydration, crystalloid fluid, intravascular


Buletin Veteriner Udayana Vol. 2 No.2. :69-83
ISSN : 2085-2495 Agustus 2010

PENDAHULUAN 2007; Einstein et al 1995, Ellershaw et al.


1995).
Terapi cairan merupakan tindakan
 pengobatan esensial untuk pasien dalam Distribusi cairan dan elektrolit dalam
kondisi kritis atau memerlukan perawatan tubuh
intensif. Terapi cairan harus menjadi
Jumlah cairan tubuh diperkirakan dua per
 pilihan dan mendapat perhatian yang
tiga dari berat badan hewan dan bervariasi
serius terutama pada pasien anjing dan
 pada setiap hewan tergantung atas
kucing yang telah lama tidak mau makan
kandungan lemak dan umur hewan. Pada
dan minum (Mar Vista Medical Center,
neonatal volume persentase total
2006). Hewan masih dapat hidup dalam
kandungan air tubuh lebih tinggi dari
 beberapa minggu tanpa makan, tetapi
dewasa. Berdasarkan lokasi dalam tubuh,
akan mati hanya dalam beberapa hari atau
cairan terbagi menjadi cairan intraselular
 beberapa jam jika tidak ada air. Air
yang terdapat di dalam sel dengan volume
 berfungsi sebagai pelarut zat-zat makanan
2/3 dari volume total air tubuh dan cairan
dalam tubuh. Air dan elektrolit tidak
ekstraselular yang terdapat diluar sel
dapat dipisahkan dari komponen diet,
dengan volume 1/3 dari volume total air
karena keseimbangan air sangat
tubuh. Fraksi ekstraselular terdiri atas
diperlukan dalam metabolisme dan
cairan intravaskular (plasma) yang
melarutkan hasil metabolisme untuk dapat
 jumlahnya ¼ dari volume total
dimanfaatkan oleh sel tubuh. Tujuan
ekstraseluler dan cairan interstitial dengan
utama dari terapi cairan untuk mengatasi
 jumlah ¾ dari volume total cairan
dehidrasi, memulihkan volume sirkulasi
ekstraselular (Baldwin, 2001b). Cairan
darah pada keadaan hipovolemia atau
intraseluler terpisah dari cairan
shock, mengembalikan dan
ekstraseluler oleh membran plasma sel,
mempertahankan elektrolit (Na+ dan K+),
sedangkan cairan interstitial dipisahkan
dan asam basa dalam tubuh ke arah batas
dari cairan intravaskular oleh dinding
normal.
 pembuluh darah (Willyanto, 2010).
Penggunaan terapi cairan secara efektif,
Volume cairan yang bersirkulasi secara
diperlukan pengetahuan yang memadai
efektif dalam tubuh adalah cairan yang
tentang regulasi normal cairan dalam
terdapat dalam intravaskular (buluh
tubuh hewan, dan faktor-faktor lain yang
darah). Volume cairan yang bersirkulasi
terlibat dalam proses keseimbangan
dipengaruhi konsentrasi elektrolit,
cairan, seperti osmolalitas plasma,
Buletin Veteriner Udayana Vol. 2 No.2. :69-83
ISSN : 2085-2495 Agustus 2010

difusi dan pompa natrium-kalium air yang keluar melalui urine diketahui
(Einstein et al., 1995; Hartanto, 2007). sebagai air yang hilang yang dapat diukur
secara akurat (Sensible loss). Sebagian
Tubuh akan kehilangan cairan dan
 besar volume air yang keluar melalui urin
elektrolit setiap hari sebagai konsekuensi
(Wingfield 2009; Lorenz et al 1987).
dari metabolisme tubuh yang normal.
Kondisi klinis yang menyebabkan
Pengeluaran air dari tubuh melalui empat
kehilangan cairan diantaranya melalui
 jalan yaitu : (1) Pengeluaran air melalui
gastrointestinal akibat muntah, diare,
respirasi pada hewan terengah-engah
drainase fistula, infeksi, obstruksi usus,
seperti anjing. Pada hewan lain sangat
demam, dan luka bakar (Bukowski dan
 bervariasi tergantung atas jenis hewan, (2)
Aiello, 2008; Pandey dan Singh, 2003;
Air keluar melalui kulit, karena difusi dari
Heitz dan Horne, 2005).
 permukaan dan keringat. Jumlah yang
keluar melalui keringat masing-masing Dehidrasi
hewan bervariasi tergantung atas jumlah
Dehidrasi didefinisikan sebagai
kelenjar keringat pada kulit, (3) Keluar
kekurangan cairan tubuh yang diikuti oleh
melalui feses, jumlahnya sangat sedikit
kehilangan elektrolit, dan perubahan
dan pada masing-masing hewan volume
keseimbangan asam-basa (Lorenz et al,
 bervariasi tergantung atas diet yang
1987). Penentuan tingkat dehidrasi sangat
diberikan, (4) Keluar melalui urin (Hall,
dibantu dari menimbang berat badan
1983; Lorenz et al 1987; Wingfield,
hewan secara kontinyu. Pengamatan fisik
2009). Elektrolit yang keluar dari tubuh
sangat sulit untuk menentukan tingkat
lebih sedikit dibandingkan dengan air
dehidrasi. Selama proses penyakit yang
(Willyanto, 2010). Jumlah cairan dan
 berlangsung akut, pemeriksaan fisik
elektrolit yang hilang harus diganti setiap
klasik tidak menemukan terjadinya
hari untuk mempertahankan volume dan
 perubahan dari hewan. Perkiraan tingkat
kandungan elektrolit tubuh yang normal.
dehidrasi dari pemeriksaan fisik dapat
Air dan elektrolit pengganti diperoleh dari
dilihat pada Tabel 1.
air minum, air yang terkandung dalam
makanan, dan air hasil dari proses
Gejala klinis dehidrasi (Tabel 2) yang
oksidasi karbohidrat, protein, dan lemak
dapat dipakai sebagai acuan adalah: (1)
(Edney 1983).
hilangnya elastisitas kulit (turgor), (2)
membran mukosa kering, (3) waktu
Air yang keluar melalui sistem respirasi,
 pengisian kapiler (capillary refilling time)
kulit, dan feses di ketahui sebagai
Buletin Veteriner Udayana Vol. 2 No.2. :69-83
ISSN : 2085-2495 Agustus 2010

: PCV dan plasma protein meningkat, BJ Ellershaw et al., 1995; Long Beach
urin lebih dari 1.035 (Hall 1983; Animal Hospital, 2009).

Tabel 1. Perkiraan persentase dehidrasi berdasarkan pemeriksaan fisik

Perkiraan persentase Temuan Pengamatan fisik


dehidrasi

<5 Sejarah dari kehilangan cairan tetapi tidak ditemukan adanya


 perubahan pada pengamatan fisik

5 Membran mukosa mulut kering, tetapi tidak terengah-engah atau


takikardia yang patologik

7 Turgor kulit menurun ringan sampai sedang; membran mukosa


kering; takikardia ringan, tekanan pulsus tidak teraba

10 Turgor kulit sedang sampai berat, membran mukosa mulut kering,


takikardia, dan tekanan pulsus turun

12 Turgor kulit berat, mukosa mulut kering, gejala jelas, dan shock

Dikutip dari Wingfield WW. 2009. Fluid and electro lyte therapy

Tabel 2. Gejala Klinis Dehidrasi

 No Gejala Ringan Sedang Berat


1 Pengisisan Kapiler 2 detik 2-4 detik Lebih dari 4
detik, kaki dingin
2 Membran mukosa Normal Kering Sangat kering,
 pecah-pecah
3 Air mata Normal Berkurang Tidak ada
4 Denyut jantung Sedikit Meningkat Sangat meningkat
meningkat
5 Respirasi Normal Meningkat Hiperpnea
6 Pulsus Normal Thready Sulit dipalpasi
7 Turgor kulit Normal Kembali perlahan Kembali sangat
lambat
8 Mata Normal Cekung Sangat cekung

Dikutip dari Wingfield WW. 2009. Fluid and electro lyte therapy.

Ada sejumlah gangguan yang  pemeriksaan laboratorium, sejarah makan


menyebabkan kehilangan cairan pada dan minum, dan jumlah air yang keluar
tubuh hewan yang terjadi pada stadium sebagai urin atau dari saluran cerna.
Buletin Veteriner Udayana Vol. 2 No.2. :69-83
ISSN : 2085-2495 Agustus 2010

total berat badan. Kehilangan yang homeostasis dan sangat potensial


meningkat sampai melebihi 7%, akan mengancam keseimbangan cairan dalam
menyebabkan kulit pada mata masuk ke tubuh pasien (Mar Vista Animal Medical
kantung mata (mata cekung) dan Center, 2006).
elastisitas kulit menurun. Berat ringannya
Seorang klinikus harus menyediakan
gejala yang muncul tergantung prosentase
waktu yang khusus untuk merencanakan
cairan yang hilang. Sirkulasi akan kolap
terapi cairan supaya tidak terjadi
 jika kehilangan cairan tubuh mencapai
kecerobohan dalam pemberian dan
15%, sedangkan jika sampai mencapai
 pemilihan cairan. Pendekatan ini
20% hewan akan mati (Wingfield, 2009).
dilakukan untuk mengindari pemberian
Cairan yang hilang akibat dehidrasi harus cairan berlebih pada pasien anjing kecil
diganti dalam jangka waktu 24 jam. atau pemberian cairan yang kurang
Jumlah yang dibutuhkan bergantung atas  jumlahnya pada pasien anjing besar.
 prosentase (%) tingkat dehidrasi, proses Hal-hal yang memerlukan tindakan
 penyakit dan pertimbangan dokter hewan. terapi cairan adalah : (1) pengobatan
Kebutuhan untuk mengatasi dehidrasi terhadap shock, (2) mengganti cairan
dapat dihitung dengan menggunakan yang hilang dan memperbaiki
rumus : keseimbangan elektrolit, (3)
mempertahankan kebutuhan cairan dan
Jumlah cairan yang diperlukan = %
elektrolit harian, (4) mengindari masalah
Dehidrasi x Berat badan (Kg) x 1000 ml
 baru akibat pengobatan suatu penyakit,
(5) memperbaiki gangguan asam-basa
Pada waktu memberikan cairan
(Hall 1983).
 pengganti, hewan harus diamati terhadap
kemungkinan terjadinya overhidrasi
Kebutuhan volume Cairan
dengan memeriksa turgor kulit, suhu
tubuh, kecepatan pulsus dan respirasi, Jumlah cairan yang diperlukan untuk
warna dan kelembaban selaput mukosa,  penggantian cairan yang hilang
 produksi urin, dan auskultasi jantung dan  bergantung atas status dari hewan.
 paru-paru secara rutin (Willyanto, 2010). Perhatian pertama ditujukan pada status
volume darah, dan perhatian selanjutnya
Terapi Standar
ditujukan pada pengembalian total air
tubuh dan elektrolit. Ada tiga fase dalam
Pengobatan dan mengenali adanya
terapi cairan, yaitu fase emergensi
gangguan cairan perlu dipahami oleh
Buletin Veteriner Udayana Vol. 2 No.2. :69-83
ISSN : 2085-2495 Agustus 2010

Perhitungan pemberian tetes tiap menit memberikan cairan yang berlebihan pada
dapat dihitung dengan cara : Kecepatan  penderita gagal ginjal, memberikan cairan
(tetes/menit) = kebutuhan cairan per jam terlalu lambat pada penderita shock
(ml/jam) x jumlah tetes tiap ml (tetes/ml) (Willyanto, 2010).
(sesuai kalibrasi dapat 60 tetes atau 10
Untuk menghindari hal-hal yang tidak
tetes/ml) dibagi dengan 60 (menit/jam).
diinginkan, yang dapat mengancam jiwa
Contoh anjing memerlukan 75ml/jam,
 pasien, maka perlu dilakukan monitoring
sehingga jumlah tetes yang diberikan tiap
terhadap kondisi pasien secara regular
detik : 75 X 10 (asumsi 1 ml = 10 tetes) :
setiap 4 jam dan dicatat kondisi selama 24
60 = 12,5 tetes/menit. Jadi setiap detik
 jam termasuk jumlah urin yang
diberikan : 60 detik (1 menit = 60 detik) :
dikeluarkan. Parameter yang harus dicatat
12,5 tetes/menit = 1 tetes setiap 4.8 detik
dan frekuensi monitoring tergantung atas
(Baldwin 2001b).
kasus pasien, sebaiknya semua hal
Risiko Pemberian Cairan tentang perkembangan pasien dicatat
sehingga dapat data yang lengkap dari
Jika pemberian cairan dilakukan secara
 pasien. Untuk monitoring terapi cairan
 berlebihan, maka risiko yang paling
hal-hal yang perlu dicatat adalah PCV,
sering terjadi adalah overhidrasi. Gejala
total protein plasma, berat badan, BUN,
kelebihan cairan akan ditunjukan dengan
elektrolit serum terutama Natrium dan
edema pulmonum sebagai gejala akhir,
Kalium (Baldwin, 2001a).
gejala yang mengawali adalah: gelisah,
menggigil, takikardia, keluar leleran SIMPULAN DAN SARAN
serous dari hidung, takipnea, rales basah,
Simpulan
 batuk, mata mendelik, muntah, dan diare
(Baldwin, 2001b).
Dari uraian diatas dapat disimpulkan:

Kesalahan umum yang sering dilakukan


1. Terapi cairan merupakan salah
 pada terapi cairan diantaranya tidak
satu cara pengobatan utama pada
menimbang berat bada pasien,
 pasien yang kritis dan
memberikan cairan yang mengandung
memerlukan perawatan intensif.
kadar natriun yang tinggi pada pasien
2.  jenis cairan yang akan diberikan
yang berisiko edema, memberikan
harus dipilih secara hati-hati
furosemid pada penderita yang sedang
dengan mempertimbangkan
mendapatkan terapi cairan, tidak
kandungan asam basa, elektrolit,
Buletin Veteriner Udayana Vol. 2 No.2. :69-83
ISSN : 2085-2495 Agustus 2010

DAFTAR PUSTAKA Hartanto, WW. 2007. Terapi Cairan dan


Elektrolit Perioperatif. Bagian
Bukowski JA, Aiello SE. 2008. Dog and Farmakologi Klinik dan Terapeutik
Cat Diarrhea. Vet-approved pet Fakultas Kedokteran Universitas
information.http://webvet.com. Padjajaran. Bandung.
Tanggal 3 Desember 2009.
Heitz U, Horne MM. 2005. Fluid,
Baldwin K. 2001a. Transfusion Medicine Electrolyte and Acid Base
for the companion animal. Atlantic Balance. 5th Ed. Missouri, Elseiver-
coast veteriner conference (ACVC) Mosby.
http://www.vin.com. Tgl akses 3
Desember 2009. Long Beach Animal Hospital. 2009. I.V
Catheters &
Baldwin K. 2001b. Fluid Therapy for the Fluids. Http://www.lbah.com. Tang
companion animal. Atlantic gal Akses 3 Desember 2009.
coast veteriner conference
(ACVC). http://www.vin.com. Lorenz MD, Cornelius LM, Ferguson
Tanggal akses 3 Desember 2009. DC. 1994. Small animal medical
therapeutics. JB lippincott
Baldwin K. 2001c. Intravenous and Co.Philadelphia New York.
Intraosseus Catheter Placement in
the companion animal. Atlantic Mar Vista Animal Medical Center. 2006.
coast veteriner conference Fluid Therapy. The Cornerstone
(ACVC). http://www.vin.com. of treatment.Http://marvistavet.com
Tanggal akses 3 Desember 2009. Tanggal akses 3 desember 2009.

Edney ATB. 1983. Dog and Cat nutrition. Pandey CK, Singh RB. 2003. Fluid and
Pergamon Press. New York. Electrolyte Disorders. Indian J
Anaesh. 47(5) : 380-387.
Einstein R, Jones RS, Knifton A, Starmer
GA. 1995. Principles of Willyanto I. 2010. Terapi Cairan:
veterinary therapeutics. Longman memilih larutan terbaik untuk tiap
Scientific & Technical. New York.  pasien. Seminar sehari continuing
Education APDHKI Denpasar. Bali
Ellershaw JE, Sutcliffe JM, Saunders 30 Januari 2010.
CM. 1995. Dehydration and the
dying patient. J Pain Symptom Wingfield WE. 2009. Fluid and
Manage. 10:192-197. Elektrolite therapy. http://www.
cvmbs.colostate.edu/clinsci/wing/fl
Hall LW. 1983. Fluid therapy and uids/fluids.htm. 22 mei 2009
intravenous nutrition. In Dog and
Cat nutrition. Editor ATB Edney.
Pergamon Press. New York.

Anda mungkin juga menyukai