GOLDEN RETRIEVER
Disusun oleh :
Muhammad Sulthan Rasyid Rifai, SKH
B94174127
Dibawah bimbingan :
Prof Drh Deni Noviana, PhD, DAiCVIM
Signalement
Nama : Tobey
Species : anjing
Ras : Golden Retriever
Usia : 12 tahun
Jenis kelamin : jantan
Anamnesa : anjing lemas dan tidak bergairah, sakit pada bagian
abdomen, saat dipalpasi terdapat massa besar pada
ventral epigastrikus
Anjing Tobey merupakan pasien rujukan dari Animal Clinic Jakarta dan
diperiksa di Rumah Sakit Hewan Pendidikan (RSHP) IPB pada tanggal 18 Januari
2018. Pemeriksaan USG yang dilakukan adalah pemeriksaan regio abdomen
keseluruhan. Organ-organ yang diperiksa yaitu hati, limpa, ginjal, vesica urinaria
(VU), dan saluran pencernaan.
a b
c d
Gambar 1. a) hati lobus kanan, b) hati lobus tengah dan kantung empedu, c) hati
lobus kiri, d) ductus cysticus
Hati terdiri dari tiga lobus, yaitu lobus kanan, tengah, dan kiri. Hasil
interpretasi pada organ hati untuk semua lobus strukturnya hypoechoic, tekturnya
homogen dan secara umum tidak ada kelainan. Vena porta terlihat pada hati lobus
kanan dengan dinding pembuluh hyperechoic dan permukaannya rata. Vena
hepatica terlihat pada hati lobus kiri dengan dinding tipis hypoechoic dan
permukaannya rata. Kantung empedu terlihat pada hati lobus kanan dan tengah.
Dinding kantung empedu terlihat tipis hypoechoic, permukaan dalam terlihat tidak
rata, adanya endapan sebanyak 20%, dan terdapat massa hyperechoic pada ductus
cysticus dengan diameter 4.69 mm. Endapan pada kantung empedu diduga berupa
mucocelle gallbladder. Mucocelle gallbladder merupakan akumulasi mukus yang
menyebabkan distensi pada kantung empedu (Besso et al. 2000). Akumulasi
endapan ini dapat terjadi karena kerja empedu yang terlalu keras saat aktivitas
pencernaan setelah makan sehingga dapat menginisiasi peradangan (Jivegard et al.
1987). Jubb et al. (1985) menyebutkan bahwa mukus merupakan hasil dari
peradangan kronis pada kantung empedu.
a b
a b
Gambar 6. Fundus
Tractus digestivus pada meliputi lambung, duodenum, ileum, jejenum,
sekum, dan colon. Interpretasi yang didapatkan pada tractus digestivus cenderung
tidak mengalami kelainan. Ukuran lambung, isi lumen usus, lapisan-lapisan
mukoas hingga serosa, dan peristaltik usus terlihat tidak ada kelainan dan berfungsi
dengan baik.
Secara umum anjing Tobey mengalami mucocelle gallbladder, neoplasia
limpa, cystitis dan urolithiasis. Terapi yang diberikan untuk masing-masing kasus
berbeda. Kasus mucocelle gallbladder perlu diberikan Urdafalk®
(Ursodeoxycholic acid) dengan dosis 8 – 10 mg/kgBB satu kali dalam satu hari
untuk mengurangi jumlah endapan pada kantung empedu. Pola makan rendah
lemak juga perlu diberikan untuk mengurangi kerja dari kantung empedu sendiri.
Pada kasus neoplasia limpa, perlu dilakukan biopsi dengan metode Fine Needle
Aspiration untuk mengetahui sifat neoplasianya (Watson et al. 2011). Terapi invasif
lebih lanjut yaitu perlu dilakukan operasi pengangkatan tumor pada limpanya atau
biasa disebut dengan splenectomy. Hal ini bertujuan untuk memisahkan jaringan
tumor dari tubuh dan mencegah sel-sel tumor agar tidak metastasis. Pada kasus
cystitis dan urolithiasis perlu terapi antibiotik dan terapi invasif yaitu pengangkatan
kristal urin atau bisa disebut dengan cystotomi. Antibiotik untuk saluran urogenital
paling baik menggunakan enrofloxacin atau golongan quinolon lainnya. Dosis
enrofloxacin yang diberikan yaitu 5-20 mg/kgBB. Selain itu, perlu adanya
manajemen pakan terhadap anjing yaitu dengan formulasi ransum yang rendah
mineral atau memilih produk pakan khusus urinary.
SIMPULAN
Anjing Tobey mengalami mucocelle gallbladder yang ditandai dengan
endapan pada kantung empedu, neoplasia limpa yang ditandai dengan perbesaran
pada bagian kepala dan badan limpa, dan cystitis serta urolithiasis yang ditandai
adanya massa hyperechoic pada lumen VU. Terapi untuk mucocelle gallbladder
adalah dengan Urdafalk®, cystitis urolithiasis dapat digunakan antibiotik golongan
quinolon, dan untuk neoplasia limpa harus dilakukan splenectomy.
DAFTAR PUSTAKA
Arambula RC, Wrigley. 2003. Ultrasonogaphy of the abdomen. J Clin Tech Small
Anim. 18 : 20 – 31.
Besso JG, Wrigley RH, Gliatto JM, Webster CRL. 2000. Ultrasonogaphic
appearance and clinical findings in 14 dogs with gallbladder mucocelle.
Veterinary Radiology and Ultrasound. 41(3) : 261 – 271.
Hammond TN dan Pesillo-Crosby A. 2008. Prevalence of hemangiosarcoma in
anemic dogs with a splenic mass and hemoperitonium requiring a transfusion
: 71 cases (2002 – 2005). J Am Vet Med Assoc. 232(4) : 553 – 558.
Jivegard L, Thornell E, Svanvik J. 1987. Phatophysiology of acute obstructive
cholecystitis: implications for non-operative management. Br. J. Surg. Vol
74 (2), 1084-1086.
Jubb KVF, Kennedy PC, Palmer N. 1985. Pathology of Domestic Animals Vol 2.
London (GB) : Academic Press Inc.
Langston C, Gisselman K, Palma D, McCue J. 2008. Diagnosis of Urolithiasis.
New York (US) : Animal Medical Center.
MacEwen EG. 2001. Small Animal Clinical Oncology. New York (US) : WB
Saunders.
Mareschal A, D’anjou M, Moreau M, Alexander K, Beauregard G. 2007.
Ultrasonographic measurement of kidney-to-aorta ratio as a method of
estimating renal size in dogs. Veterinary Radiology and Ultrasound. 48(5) :
434 – 438.
Natasaputra I. 2005. Anjing Cerdas nan Anggun Sahabat Keluarga Golden
Retriever. Depok (ID) : Penebar Swadaya.
Sabattini S, Bettini G. 2008. An immunohistochemical analysis of canine
hemangioma and hemangiosarcoma. J. Comp. Path. 140 : 158 – 168.
Watson AT, Penninck D, Knoll JS, Keating JH, Sutherlan-Smith J. 2011. Safety
and corelation of test results of combined ultrasound-guided fine-needle
aspiration and needle core biopsy of the canine spleen. Veterinary Radiology
and Ultrasound. 52(3) : 317-322.