Anda di halaman 1dari 9

ULTRASONOGRAFI KASUS ABDOMEN PADA ANJING

GOLDEN RETRIEVER

Disusun oleh :
Muhammad Sulthan Rasyid Rifai, SKH
B94174127

Dibawah bimbingan :
Prof Drh Deni Noviana, PhD, DAiCVIM

PENDIDIKAN PROFESI DOKTER HEWAN


FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2017
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Anjing merupakan hewan yang banyak dimanfaatkan sebagai hewan
peliharaan. Sifat anjing yang bersahabat dan jinak menjadikan hewan ini sebagai
hewan peliharaan yang populer. Anjing ras Golden Retriever memiliki karakteristik
yang sabar, periang, cerdas, mandiri, dan toleransinya tinggi sehingga cocok
sebagai anjing keluarga. Selain itu anjing ras ini juga dimanfaatkan sebagai anjing
pelacak dan anjing penuntun orang buta (Natasaputra 2005).
Kelainan atau penyakit pada organ dalam hewan sulit untuk dideteksi.
Perubahan-perubahan struktur anatomi organ tidak semuanya dapat terdeteksi
menggunakan tangan atau alat bantu seperti stetoskop. Tidak jarang perubahan-
perubahan struktur tersebut menjadi penentu tingkat keparahan suatu penyakit.
Oleh karena itu perlu adanya bantuan alat penunjang diagnostik yaitu ultrasonogafi
(USG).
Ultrasonografi (USG) merupakan suatu alat penunjang diagnostik untuk
kesehatan berbasis gelombang ultrasonik. USG digunakan untuk mencitrakan
struktur organ dalam tubuh hewan dan perubahan-perubahannya. USG sangat
bermanfaat dalam menunjang diagnosa dan menentukan tingkat keparahan suatu
penyakit. Gambar yang dicitrakan oleh USG dinilai paling baik untuk evaluasi
organ karena dapat menampilkan lapisan-lapisan organ dengan jelas (Arambula dan
Wrigley 2003).
Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk menginterpretasi hasil
pencitraan USG kasus pada abdomen anjing ras Golden Retriever untuk
mengetahui kelainan-kelainan yang terdapat pada hewan tersebut.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Signalement
Nama : Tobey
Species : anjing
Ras : Golden Retriever
Usia : 12 tahun
Jenis kelamin : jantan
Anamnesa : anjing lemas dan tidak bergairah, sakit pada bagian
abdomen, saat dipalpasi terdapat massa besar pada
ventral epigastrikus
Anjing Tobey merupakan pasien rujukan dari Animal Clinic Jakarta dan
diperiksa di Rumah Sakit Hewan Pendidikan (RSHP) IPB pada tanggal 18 Januari
2018. Pemeriksaan USG yang dilakukan adalah pemeriksaan regio abdomen
keseluruhan. Organ-organ yang diperiksa yaitu hati, limpa, ginjal, vesica urinaria
(VU), dan saluran pencernaan.

a b

c d

Gambar 1. a) hati lobus kanan, b) hati lobus tengah dan kantung empedu, c) hati
lobus kiri, d) ductus cysticus
Hati terdiri dari tiga lobus, yaitu lobus kanan, tengah, dan kiri. Hasil
interpretasi pada organ hati untuk semua lobus strukturnya hypoechoic, tekturnya
homogen dan secara umum tidak ada kelainan. Vena porta terlihat pada hati lobus
kanan dengan dinding pembuluh hyperechoic dan permukaannya rata. Vena
hepatica terlihat pada hati lobus kiri dengan dinding tipis hypoechoic dan
permukaannya rata. Kantung empedu terlihat pada hati lobus kanan dan tengah.
Dinding kantung empedu terlihat tipis hypoechoic, permukaan dalam terlihat tidak
rata, adanya endapan sebanyak 20%, dan terdapat massa hyperechoic pada ductus
cysticus dengan diameter 4.69 mm. Endapan pada kantung empedu diduga berupa
mucocelle gallbladder. Mucocelle gallbladder merupakan akumulasi mukus yang
menyebabkan distensi pada kantung empedu (Besso et al. 2000). Akumulasi
endapan ini dapat terjadi karena kerja empedu yang terlalu keras saat aktivitas
pencernaan setelah makan sehingga dapat menginisiasi peradangan (Jivegard et al.
1987). Jubb et al. (1985) menyebutkan bahwa mukus merupakan hasil dari
peradangan kronis pada kantung empedu.

a b

Gambar 2. a) kepala limpa, b) badan limpa

a b

Gambar 3. a) epigastrikus kanan, b) epigastrikus tengah, c) epigastrikus kiri


Limpa merupakan organ pembentuk sel darah merah. Posisi limpa terletak
di sebelah kiri bagian epigastrikus hingga mesogastrikus. Hasil interpretasi USG
pada kepala dan badan menunjukkan adanya perbesaran. Bagian limpa yang
membesar tersebut bentuknya tidak teratur, teksturnya tidak homogen, beberapa
bagian terlihat hyperechoic, dan berdiameter 7.1 – 9 cm. Massa ini terlihat pada
bagian ventral epigastrikus kanan, tengah, dan kiri. Perbesaran bagian limpa ini
diduga sebagai neoplasia. Hal ini sesuai dengan gejala klinis saat dipalpasi yaitu
ada perbesaran pada ventral epigastrikus. Neoplasia atau tumor pada limpa yang
sering terjadi adalah splenic hemangiosarcoma. Splenic hemangiosarcoma
merupakan jenis tumor ganas atau malignant dari sel-sel endothel pembuluh darah
(Hammond dan Pesillo-Crosby 2008). Sel endothel yang bersifat oncogenik
berkembang secara cepat dan menginfiltrasi secara lokal serta cepat untuk
bermetastasis (Sabattini dan Bettini 2008). Tumor ini banyak menyerang anjing-
anjing berusia tua dengan ras German Shepperd, Golden Retriever, Labrador
Retriever, dan Poodle (MacEwen 2001). Bagian ekor limpa terlihat teksturnya
homogen hypoechoic hingga hyperechoic, ujungnya lancip, dan cenderung tidak
ada kelainan. Terapi untuk tumor hemangiosarcoma ini adalah dengan dilakukan
splenectomy atau pengangkatan limpa.

Gambar 4. a) ginjal kiri, b) ginjal kanan, c) aorta abdominalis


Ginjal terletak di sebelah dorsolateral tubuh hewan. Ginjal kanan terletak
lebih ke arah cranial dari pada ginjal kiri. Secara umum kedua ginjal tidak
mengalami kelainan. Interpretasi yang didapatkan antara lain kapsulanya
lapisannya tipis hypoechoic dan permukaannya rata, tekstur korteks homogen,
tekstur medulla homogen anechoic hingga hypoechoic, dan batas antara korteks dan
medulla jelas. Panjang dimensi ginjal kanan 5.9 cm dan ginjal kiri 6.9 cm.
Pengukuran nilai normal panjang ginjal dapat menggunakan metode Mareschal et
al. (2007) yaitu dibandingkan dengan diameter aorta dengan persamaan 5.5 – 9.5 x
diameter aorta. Secara umum ukuran dimensi ginjal masih berada pada batas
normal.
Gambar 5. Vesica urinaria

Vesica urinaria terletak di bagian hipogastrikus ventral. Interpretasi dari vesica


urinaria antara lain permukaan mukosa tidak rata hypoechoic, terlihat massa
hyperechoic yang permukaannya tidak beraturan dengan diameter 6.9 – 9.6 cm. Hal
ini diduga sebagai urolithiasis diikuti dengan cystitis. Menurut Langston et al.
(2008), anjing Golden Retriever adalah ras yang menjadi faktor predisposisi dari
kristal urin jenis silika. Keberadaan kristal urine akan menyebabkan inflamasi pada
VU sehingga menyebabkan cystitis. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan
urolithiasis antara lain genetik, usia, pH, kadar air, dan jenis kelamin. Gejala klinis
dari cystitis dan urolithiasis antara lain sakit saat ditekan bagian ventral
hipogastrikus, stranguria, hematuria, dan kelemahan pada hewan (Langston et al.
2008).

Gambar 6. Fundus
Tractus digestivus pada meliputi lambung, duodenum, ileum, jejenum,
sekum, dan colon. Interpretasi yang didapatkan pada tractus digestivus cenderung
tidak mengalami kelainan. Ukuran lambung, isi lumen usus, lapisan-lapisan
mukoas hingga serosa, dan peristaltik usus terlihat tidak ada kelainan dan berfungsi
dengan baik.
Secara umum anjing Tobey mengalami mucocelle gallbladder, neoplasia
limpa, cystitis dan urolithiasis. Terapi yang diberikan untuk masing-masing kasus
berbeda. Kasus mucocelle gallbladder perlu diberikan Urdafalk®
(Ursodeoxycholic acid) dengan dosis 8 – 10 mg/kgBB satu kali dalam satu hari
untuk mengurangi jumlah endapan pada kantung empedu. Pola makan rendah
lemak juga perlu diberikan untuk mengurangi kerja dari kantung empedu sendiri.
Pada kasus neoplasia limpa, perlu dilakukan biopsi dengan metode Fine Needle
Aspiration untuk mengetahui sifat neoplasianya (Watson et al. 2011). Terapi invasif
lebih lanjut yaitu perlu dilakukan operasi pengangkatan tumor pada limpanya atau
biasa disebut dengan splenectomy. Hal ini bertujuan untuk memisahkan jaringan
tumor dari tubuh dan mencegah sel-sel tumor agar tidak metastasis. Pada kasus
cystitis dan urolithiasis perlu terapi antibiotik dan terapi invasif yaitu pengangkatan
kristal urin atau bisa disebut dengan cystotomi. Antibiotik untuk saluran urogenital
paling baik menggunakan enrofloxacin atau golongan quinolon lainnya. Dosis
enrofloxacin yang diberikan yaitu 5-20 mg/kgBB. Selain itu, perlu adanya
manajemen pakan terhadap anjing yaitu dengan formulasi ransum yang rendah
mineral atau memilih produk pakan khusus urinary.

SIMPULAN
Anjing Tobey mengalami mucocelle gallbladder yang ditandai dengan
endapan pada kantung empedu, neoplasia limpa yang ditandai dengan perbesaran
pada bagian kepala dan badan limpa, dan cystitis serta urolithiasis yang ditandai
adanya massa hyperechoic pada lumen VU. Terapi untuk mucocelle gallbladder
adalah dengan Urdafalk®, cystitis urolithiasis dapat digunakan antibiotik golongan
quinolon, dan untuk neoplasia limpa harus dilakukan splenectomy.

DAFTAR PUSTAKA
Arambula RC, Wrigley. 2003. Ultrasonogaphy of the abdomen. J Clin Tech Small
Anim. 18 : 20 – 31.
Besso JG, Wrigley RH, Gliatto JM, Webster CRL. 2000. Ultrasonogaphic
appearance and clinical findings in 14 dogs with gallbladder mucocelle.
Veterinary Radiology and Ultrasound. 41(3) : 261 – 271.
Hammond TN dan Pesillo-Crosby A. 2008. Prevalence of hemangiosarcoma in
anemic dogs with a splenic mass and hemoperitonium requiring a transfusion
: 71 cases (2002 – 2005). J Am Vet Med Assoc. 232(4) : 553 – 558.
Jivegard L, Thornell E, Svanvik J. 1987. Phatophysiology of acute obstructive
cholecystitis: implications for non-operative management. Br. J. Surg. Vol
74 (2), 1084-1086.
Jubb KVF, Kennedy PC, Palmer N. 1985. Pathology of Domestic Animals Vol 2.
London (GB) : Academic Press Inc.
Langston C, Gisselman K, Palma D, McCue J. 2008. Diagnosis of Urolithiasis.
New York (US) : Animal Medical Center.
MacEwen EG. 2001. Small Animal Clinical Oncology. New York (US) : WB
Saunders.
Mareschal A, D’anjou M, Moreau M, Alexander K, Beauregard G. 2007.
Ultrasonographic measurement of kidney-to-aorta ratio as a method of
estimating renal size in dogs. Veterinary Radiology and Ultrasound. 48(5) :
434 – 438.
Natasaputra I. 2005. Anjing Cerdas nan Anggun Sahabat Keluarga Golden
Retriever. Depok (ID) : Penebar Swadaya.
Sabattini S, Bettini G. 2008. An immunohistochemical analysis of canine
hemangioma and hemangiosarcoma. J. Comp. Path. 140 : 158 – 168.
Watson AT, Penninck D, Knoll JS, Keating JH, Sutherlan-Smith J. 2011. Safety
and corelation of test results of combined ultrasound-guided fine-needle
aspiration and needle core biopsy of the canine spleen. Veterinary Radiology
and Ultrasound. 52(3) : 317-322.

Anda mungkin juga menyukai