0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
77 tayangan3 halaman
Kolik pada kuda adalah penyebab utama kematian kuda yang disebabkan oleh masalah pencernaan atau organ lain. Diagnosa kolik didasarkan pada gejala klinis, riwayat kesehatan, dan pemeriksaan fisik. Terapi meliputi pengobatan gejala, penggantian cairan, dan pengobatan penyebab berdasarkan hasil diagnosa. Pencegahan kolik meliputi manajemen kandang, pakan, latihan, dan program vaksinasi/pe
Kolik pada kuda adalah penyebab utama kematian kuda yang disebabkan oleh masalah pencernaan atau organ lain. Diagnosa kolik didasarkan pada gejala klinis, riwayat kesehatan, dan pemeriksaan fisik. Terapi meliputi pengobatan gejala, penggantian cairan, dan pengobatan penyebab berdasarkan hasil diagnosa. Pencegahan kolik meliputi manajemen kandang, pakan, latihan, dan program vaksinasi/pe
Kolik pada kuda adalah penyebab utama kematian kuda yang disebabkan oleh masalah pencernaan atau organ lain. Diagnosa kolik didasarkan pada gejala klinis, riwayat kesehatan, dan pemeriksaan fisik. Terapi meliputi pengobatan gejala, penggantian cairan, dan pengobatan penyebab berdasarkan hasil diagnosa. Pencegahan kolik meliputi manajemen kandang, pakan, latihan, dan program vaksinasi/pe
1. Pencernaan kuda banyak terjadi di pencernaan belakang atau disebut
dengan hindgut fermenter. Kolik merupakan simptom atau didefinisikan sebagai rasa sakit pada abdomen dan merupakan penyebab paling umum kematian pada kuda. Tanda tanda umum pada kuda yang mangalami kolik meliputi anoreksia, gelisah, melihat ke abdomen, menendang/menggigit abdomen, berputar di dalamkandang, menggaruk kaki ke alas kandang, cenderung ingin tidur dan berguling. Apabila diterapi cairan, kuda tidak urinasi dalam waktu dua jam. 2. Penyebab dan tipe kolik a. Fisiologi: stress, perubahan pakan, latihan, cuaca b. Patologi: peradangan, infeksi, infestasi parasit, neoplasia, dislokasi, torsio, dll Kolik sejati disebabkan oleh masalah saluran pencernaan sedangkan kolik semu disebabkan oleh organ diluar saluran pencernaan. 3. Diagnosa kolik dilakukan berdasarkan anamnesa, sinyalemen, keadaan umum a. Anamnesa meliputi nafsu makan, gejala, kondisi hewan lainnya, lama sakit dan apakah pernah diobati sebelumnya. b. Sinyalemen meliputi nama, jenis, hewan tua cenderung lebih sensitif terhadap kolik. c. Keadaan umum meliputi gizi, tempramen dan sikap hewan d. Pemeriksaan fisik meliputi palpasi, auskultasi, perkusi e. Pengukuran pulsus dilakukan di arteri maxilaris dan arteri coccigea. HR kuda dewasa dengan HR diatas 60x/menit kemungkinan ada infeksi atau gangguan metabolisme i. Kuda dewasa: 28-44 ii. Anak kuda: 100-120 f. Frekuensi pernafasan dilihat pada costae abdominal/cuping hidung i. Kuda dewasa: 12-24 ii. Anak kuda: 16-28 g. Pengukuran suhu tubuh dapat dilakukan menggunakna punggung tangan atau termometer. Demam ringan naik 1℃ demam berat naik 3℃ i. Kuda dewasa: 37.5-38.5℃ ii. Anak kuda: 37.5-38.9℃ h. Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan menggunakan x-ray, USG, laparoskopi, pemeriksaan feses/darah/urin. Pengambilan sample darah dilakukan melalui vena jugularis. Jumlah darah kuda 1/15 BB dan jumlah maksimal yang dapat diambil 1/3 dari total darah. 4. Treatment kolik a. Symptomatis: dilakukan untuk menghilangkan rasa sakit. i. NSAID (Flunixin meglumine), Phenylbuthasone, Sedasi (Xylazine, Detomidine), butorphanol b. Subtitusi: terapi cairan untuk dehidrasi. i. Cairan crystalloid (NaCl, RL dan glukosa) ii. Cairan colloid (Dextran, Gelatin)
c. Causatif: terapi berdasarkan rasa sakit
i. Palpasi rektal (mengambil sample feses, mengambil sumbatan, memasukan pencahar, memeriksa organ pencernaan) , nasogastric intubation (lebih mudah dari kiri), deworming, curcuma, batugin elaxir Apabila tidak ada respon baik terhadap medikasi, dapat dilakukan colic surgery terutama pada kasus kolik sejati. Pemberian terapi dilakukan melalui rute PO (mylanta, metronidazole, norit), IM, IV. 5. Pencegahan kolik a. Manajemen kandang: 3x4 atau 4x4, sediakan bedding yang baik b. Manajemen pakan: konsentrat 30% : hijauan 70%. Total pakan 2- 3% BB (tergantung aktivitas). Konsentrat yang diberikan ke kuda maksimal 1% dari bobot tubuh kuda. Pemberian konsentrat terlalu banyak dapat menyebabkan laminitis. c. Manajemen latihan: latihan harus teratur, cukup dan seimbang d. Pemberian obat cacing minimal 6 bulan sekali e. Pemberian vaksin tetanus minimal 1 tahun sekali
Assalamualaikum dok, selamat siang. Perkenalkan nama saya Alma Salsabila
mahasiswa PPDH Unpad. Izin bertanya dok, mengenai penggunaan nasogastric tube saat kolik, berapa lama nasogastric tube tersebut digunakan? Apakah nasogastrik tube akan dipasang dalam jangka waktu tertentu atau bagaimana ya dok? Terima kasih Assalamualaikum dok, selamat siang. Perkenalkan, saya Alma Salsabila mahasiswa PPDH Unpad. Izin bertanya dok, mengenai pemeriksaan penunjang pada kuda yang mengalami kolik dengan sampel darah/feses/urin, uji apa yang digunakan dalam mendeteksi kolik dan perubahan parameter apa saja yang teramati? Terima kasih dok.