Hipokalsemia
Menurut Champness dan Hamilton (2009) gejala awal hipokalsemia yang ditemui
yaitu :
Gambaran klinis hipokalsemia yang dapat diamati tergantung pada tingkat dan
kecepatan penurunan kadar kalsium di dalam darah. Ada 3 stadium gambaran
klinis yaitu :
Tingkat produksi susu. Sapi sapi dengan produksi susu tinggi lebih
rentan terhadap hipokalsemia. Peningkatan produksi susu akan
menyebabkan meningkatnya metabolism kalsium dang
meningkatkan kalsium ke air susu, bila terjadi kegagalan
homeostatis kalsium maka dapat menyebabkan hipokalsemia.
Umur sapi. Bertambahnya umur pada seekor sapi akan
menurunkan tingkat metabolism umum. Kapasitas penyerapan
kalsium mengalami penurunan, cadangan kalsiumnya berkurang
sehingga sapi sapi tua beresiko tinggi terhadap hipokalsemia
Asupan (intake) diet Ca sebelum kelahiran. Asupan Ca tidak boleh
berlebihan selama periode kering kandang karena intake Ca yang
berlebihan dapat merangsang C-thyroid untuk mensekresi
kalsitonin. Kalsitonin akan aktif karena sapi terlalu banyak
mengkonsumsi Ca. oleh karena itu diet Ca tinggi merupakan
penyebab utama terpengaruhnya metabolism mineral oleh
kalsitonin
Ransum pakan. Pakan sapi terdiri dari hijauan san konsentrat dan
harus seimbang Ca:P = 1:1.
Hipomagnesemia
Pengobatan
Prinsip pengobatan hipomagnesemia memerlukan Mg2+, K+ dan mungkin
juga PO4. Pengobatan melalui oral dilakukan apabila tidak terdapat gangguan
pencernaan dengan memberikan MgSO4.7H2O sebanyak 2 gram yang setara
dengan 16,3 mEq 3x1. Secara intra muskuler, 2 gram MgSO4 dalam larutan (4ml
larutan 50%) dapat diberikan sampai 4 kali sehari selama 3–5 hari. Secara intra
vena, 1 liter larutan dextrose 5% yang mengandung MgSO4 sebanyak 160 mEq/L
dapat diberikan secara intra vena dalam jangka waktu 2–4 jam. Larutan ini adalah
larutan MgSo4 1% dan di buat dengan menambahkan 20 ml larutan MgSO4 50%
ke dalam 1 liter larutan dextrose 5% dalam air. Menifestasi serius seperti kejang
harus diterapi dengan magnesium sulfat intravena, 1±2 g (4±8 mmol) diberikan
secara lambat selama 15±60 menit. Terapi penggantian cairan atau elektrolit, baik
melalui oral atau intravena, dapat mengembalikan penurunan elektrolit menjadi
normal.
Pencegahan