Anda di halaman 1dari 69

Siti Rani Ayuti, S.Pt.,M.

Si ILMU NUTRISI HEWAN

Penyakit Terkait Malnutrisi


pada Ruminansia
Pengertian, Penyebab dan Akibat
Malnutrisi
 Pengertian
Malnutrisi merupakan kondisi dimana hewan mengalami
kekurangan nutrisi yang parah. Kondisi malnutris akan
ditunjukkan oleh adanya kekurusan, alopecia, rambut yang
rontok dan kulit yang kering.

 Penyebab
Malnutrisi dapat disebabkan oleh kurangnya asupan
pakan, buruknya absorpsi (Malabsorpsi), atau
ketidakmampuan untuk mencerna makanan
(maldigesti).
Nutrisi bahan pakan meningkatkan programming
dan ekspresi metabolik pathway yang memungkinkan
hewan mencapai potensi genetiknya untuk
reproduksi.

 Akibat
Kasus gangguan reproduksi
Akibat kurangnya sering terjadi
nutrisi, hewan mengalami pada breeding sapi
penurunan berat badan (pengembang biakan).
(kekurusan) yang parah, Gangguan reproduksi sering
serta kekuranan berbagai terjadi bila manajemen
macam nutrisi penting yang pemeliharaan tidak
dibutuhkan tubuh. Pada dilakukan sesuai prosedur
hewan yang mengalami yang baik. Penyebab dari
malnutrisi biasa juga gangguan reproduksi
ditunjukkan adanya diare banyak sekali, salah satu
kronis. Bila terjadi kasus kasus terbanyak adalah
hypoproteneimia biasanya penyebabnya malnutrisi (k
ditunjukkan adanya gejala ekurangan nutrisi).
dehidrasi, anemia, ascites
atau edema.
Contoh Sapi Malnutrisi
Pakan dan Nutrisi

1. Pakan
Pakan merupakan hal yang sangat penting. Kebutuhan pakan
dan tiap-tiap hewan berbeda-beda sesuai dengan jenis, umur,
bobot badan, keadaan lingkungan, dan kondisi fisiologis
ternak. Pakan harus mengandung semua nutrient yang
dibutuhkan oleh tubuh ternak, namun tetap dalam jumlah
yang seimbang. Nutrient yang dibutuhkan oleh ternak antara
lain karbohidrat, lemak, protein, vitamin, air dan unsur
anorganik serta mineral.

2. Nutrisi
Nutrisi adalah apa yang terkandung dalam
pakan.
Pencegahan Pengobatan
Malnutrisi Malnutrisi
1. Pemberian pakan yang
mengandung
karbohidrat, lemak dan
1. Pahami penyebab protein tinggi.
malnutrisi 2. Peningkatan pemberian
2. Pelajari faktor yang jumlah pakan dari
menyebabkan jumlah pakan awal.
malnutrisi 3. Pemberian ekstrak
3. Identifikasi semua pankreas kering atau
gejala (Symtoms) dengan pemberian
dari malnutrisi enzim amylase,
4. Cukupi nutrisi dalam protease dan lipase
setiap pakan secara langsung.
4. Pemberian vitamin
pada hewan.
1. Kondisi yang Seimbang
Dalam kondisi ini ternak dalam
kondisi yang sehat, dalam hal ini
terjadi keseimbangan antara input
nutrisi dengan produksinya.

2. Kondisi Sakit (terinfeksi Penyakit)


Dalam kondisi ini ternak dalam
keadaan sakit atau terinfeksi
penyakit. asupan nutrisi ternak akan
berkurang karena ternak akan malas
untuk makan (nafsu makan turun/
hilang)
3. Kondisi Kelebihan Nutrisi (gejala
subklinis)
Pada kondisi ini terjadi kelainan
subklinis, dimana terjadi penurunan
produktivitas ternak akibat kelebihan
nutrisi (excess nutrient), sedangkan
produksinya rendah, kasus ini banyak
terjadi di lapangan, akibat pola pikir
peternak yang salah tentang
manajemen pemberian pakan.

4. Kondisi Kekurangan Nutrisi (gejala


subklinis)
Pada kondisi ini terjadi kelainan
subklinis, dimana ternak
produktivitasnya tinggi sedangkan
input nutrisinya tidak mencukupi.
Penyakit Malnutrisi Pada Ruminansia (Sapi)

1. Milk Fever
2. The Downer Cow Syndrome
3. Pregnancy Toxemia
4. Defisiensi Zink
5. Grass Tetany
6. Ketosis
1. Milk fever
Pengertian:
 Milk fever disebut juga parturient paresis atau parturient
hypocalcemia.
 Milk fever adalah penyakit metabolic yang sering terjadi sekitar
waktu partus dan ditandai hipokalsemia, kelemahan otot dan
depresi kesadaran.
 Sapi yang menderita parturient paresis akan 6,5 kali lebih
beresiko mengalami distokia; 3,2 kali lebih beresiko mengalami
retensi plasenta; 8,9 lebih beresiko mengalami ketosis dan 8,1
lebih beresiko mengalami mastitis dibandingkan sapi yang tidak
mengalami parturient paresis.

Penyebab
Ketidakmampuan sapi beradaptasi terhadap
kebutuhan kalsium yang tinggi saat laktasi
sehingga menyebabkan kadar kalsium dalam darah
menurun dan menimbulkan gejala klinis.
Pengobatan dan pencegahan
 Dosis awal sapi besar
 Injeksi kalsium adalah langkah pertama yang harus (540-590 kg)
dilakukan. Sapi 100-200 gram dalam 20-30% membutuhkan 800-
larutan atau 400-500 gram dalam 25% larutan. 1000 ml dalam 25%
Kambing 15-20 gram secara intravena dan larutan, sedangkan
dilanjutkan dengan 5-10 gram subkutan. sapi kecil(320-360 kg)
membutuhkan 400-500
ml dalam 25% larutan.

 Masa kering, pemberian kalsium tidak lebih dari 100 gram/hari dan tidak
lebih dari 40 gram/hari. Berikan pakan yang mengandung kalsium klorida,
magnesium sulfat, ammonium klorida atau ammonium sulfat, 10 hari
sebelum partus. Hindari kondisi yang terlalu gemuk saat partus dan berikan
ruang melahirkan yang nyaman, untuk menghindari stress yang berlebihan.

 Pemberian 20 mg hormone parathyroid 3 kali sehari sejak


6 hari sebelum partus.(0,03 mg PTH/kg tiap 8 jam dalam
48 jam pertama sebagai dosis awal. Selanjutnya 10 mg
tiap 8 jam hingga partus.
2. The downer cow syndrome
The downer cow syndrome(DCS)
 suatu kondisi yang terjadi pada sapid an biasanya
merupakan lanjutan atau komplikasi dari parturient
paresis.
 Kondisi ini ditandai ambruk yang berkepanjangan Pengobatan
meskipun telah diterapi dengan kalsium yang cukup  Hewan dapat
intensif. diberikan preparat
Penyebab
magnesium, fosfat
dan kortikosteroid.
 Masih belum jelas, tapi diduga merupakan komplikasi dari milk  Dapat juga
fever atau parturient paresis. diberikan tonik
 Penelitian terbaru menduga terjadinya the downer cow syndrome stimulant, vitamin E
merupakan dampak dari hiposfotemia akut pada masa laktasi. dan selenium
Traumatic pada medial otot paha dan jaringan di sekitar sendi meskipun tidak
panggul dan otot obturator sering terjadi dan tidak segera selalu memberikan
sembuh. hasil yang
 Dari pemeriksaan pascamerta ditemukan trauma pada otot dan diharapkan.
saraf ekstremitas, iskemia nekrosis pada otot ekstremitas,  Terapi cairan perlu
miokarditis dan infiltrasi lemak serta degenerasi lemak pada diberikan bila
hepar. hewan tidak mampu
minum dalam
jumlah yang cukup
3. Pregnancy toxemia
Pengertian
 Pregnancy toxemia pada sapi dikenal dengan
fatty liver diseases
 istilah pregnancy toxemia lebih tepat
digunakan pada sapi potong karena kejadiannya
lebih banyak pada saat bunting.
 Penyakit ini mirip dengan penyakit pada domba
dan banyak terjadi pada sapi potong sebelum
partus atau sapi perah setelah partus.

Penyebab
 Penyakit ini bermula adanya pembongkaran oleh sejumlah besar lemak dari deposit
menuju hepar.
 Hal ini terjadi akibat ketidakseimbangan kebutuhan energy dengan asupan.
 Biasanya terjadi pada sapi yang melahirkan kembar atau karena kebutuhan energy yang
sangat tinggi pada sapi perah setelah partus, terutama pada sapi yang bereproduksi
tinggi.
Pengobatan dan pencegahan  Terapi glukosa, kalsium dan magnesium
dapat membantu sementara. Pemberian
anabolic steroid, vitamin B12 dan
 Prognosis dubius, secara umum sapi
kobalt dapat diberikan tapi tidak selalu
yang mengalami anoreksia total dapat
memberikan hasil yang memuaskan.
mengalami kematian. Namun bila mau
Sebaiknya tidak memberikan
makan dalam jumlah sedikit, akan
glukokortikoid karena meningkatkan
pulih dengan terapi suportif dan
hormone lipase dan akan memperparah
nutrisi.
kondisi.

 Pemberian insulin 200-300 IU subkutan 2 kali sehari


dapat memacu pengguanan glukosa perifer.

 Upayakan agar tidak mengalami masa


 Usahakan agar sapi tidak mengalami kering yang terlalu lama. Penderita
obesitas pada umur kebuntingan sering kali mengalami rendahnya
akhir. Penggunaan system BCS dapat conception rate sehingga
digunakan untuk menccegah memperpanjang laktasi dan masa
kegemukan. Program harus dimulai kering. Breeding problem harus dicari
120 hari sebelum masa kering, saat sebabnya dan diatasi, jika hal tersebut
masa kering, saat partus, 40 hari merupakan penyebab memanjangnya
laktasi, dan 100-120 hari laktasi masa kering dan laktasi.
4. Defisiensi zink Pengobatan
 Bahan pakan jadi
Pengertian biasanya sudah
 Defisiensi atau kekurangan Zn di dalam tubuh dapat mengandung unsur
terjadi karena asupan Zn yang kurang di dalam pakan, mineral yang seimbang.
gangguan di dalam penyerapan, atau meningkatnya  Sapi membutuhkan zink
kebutuhan serta ekskresi Zn. sulfat 2-5 gram per hari,
 Rendahnya kandungan Zn di dalam pakan merupakan sedangkan domba 40 mg
masalah yang sering ditemukan bahwa ternak sapi potong per hari.
maupun sapi perah yang diberi hijauan pakan ternak  bila kasus terjadi pada
mengandung Zn sekitar 18 – 23 mg/kg akan mengalami sebagian besar populasi,
defisiensi Zn. waspadai bahwa tanah
 Rendahnya Zn di dalam pakan akibat rumput yang tumbuh tidak cukup mengandung
pada daerah yang kurang mineral atau daerah marginal. zink sehingga tanaman
Penyebab pakan tidak cukup
 Secara umum hewan akan mengalami gangguan mengandung zink dan
pertumbuhan, bengkak di daerah-daerah persendian, dan hewan akan mengalami
mudah sakit atau terjadi penurunan imunitas. defisiensi zink.
 Manifestasi defisiensi zink yang paling jelas tampak pada
kulit. Kulit akan tampak menebal, rambutnya kasar dan
terjadi parakeratosis disertai scalling(bersisik), krusta, dan
alopesia. Lesi-lesi tersebut khususnya di daerah wajah atau
fasial, telinga, mata, distal ekstremitas, dan mucocutaneus
junction.
5. Grass tetany Penyebab
Pengertian  Hipomagnesimia terjadi akibat asupan magnesium
 Grass tetany disebut juga dalam pakan sangat rendah.
hipomagnesemia, hypomagnesic  Selain itu juga disebabkan kehilangan magnesium
tetany, atau kopziekte. tubuh yang berlebihan, missal melaui laktasi atau
 Grass tetany pertama kali urinasi. Pada hewan muda, kemampuan
dilaporkan di balanda tahun mengabsorbsi magnesium sangat baik dan semakin
1930. menurun sejalan umur hewan.
 Setelah itu kemudian dilaporkan  Asupan magnesium yang rendah diakibatkan
terjadinya lactation tetany di padang gembala yang tidak subur, pakan biji-
inggris, grass stagers di selandia bijian, ataupun susu hijauan muda yang sangat
baru, wheat pasture poisoning di subur terutama pada musim hujan atau akibat
high plains Amerika Serikat, dan pemberian pupuk yang tinggi kandungan kalium
winter tetany di west Virginia dan nitrogen.
serta di beberapa tempat dengan  Pemupukan yang berlebihan kandungan
nama yang berbeda, tetapi pada magnesium akan menekan absorbs magnesium
hakikatnya penyebabnya sama. sehingga kandungan magnesium dalam tanaman
sangat rendah.
 Laktasi merupakan sumber utama hilangnya
magnesium dari dalam tubuh. Selain itu,
magnesium juga hilang melalui urin atau melalui
keduanya.
Pengobatan dan pencegahan
 Berikan pentobarbitone 3 mg/kg secara intravena atau untuk mengendalikan kejang
serta memudahkan tindakan terapi lainnya.

 Berikan 400 ml 40% kalsium glukonat ditambah 30 ml


magnesium fosfat 25% secara intravena perlahan
setelah kejang teratasi.
 Pemberian magnesium juga efektif dilakukan.
 Setelah terapi, Dengan cara 60 gram magnesium klorida dalam
berikan garam 200 ml air, Magnesium serum dapat meningkat
magnesium per oral dari 0,65 menjadi 2.22 mg/dl dalam waktu 20
60 gram/hari menit.
magnesium oksida
selama 7 hari untuk  Pencegahan dilakukan dengan memantau kadar magnesium
sapi dan 1-3 individu atau kawanan. Selain itu meningkatkan kandungan
gram/hari selama 6 magnesium dalam pakan
hari untuk pedet
atau ruminansia
kecil.
 Menyemprot padang gembalaan atau sumber pakan hijauan atau hay dengan magnesium
sulfat atau preparat magnesium lain, melakukan pemupukan dengan produk yang
mengandung magnesium, dan menambahkan kandungan leguminosa dalam pakan.
6. Ketosis
Pengertian
Ketosis merupakan penyakit metabolik yang
ditandai dengan penimbunan benda-benda keton
yaitu asam asetoasetat, β-hidroxibutirat dan hasil
dekarboksilasinya (aseton dan isopropanol) di
dalam cairan tubuh. Benda keton dapat tertimbun
di dalam kemih (ketonuria), darah (ketonemia),
dan air susu (ketolaksia).
Macam-macam ketosis dan penyebab b. Ketosis sekunder
• Terjadi karena kelainan patologis seperti
milk fever, mastitis, metritis, atau retensio
a. Ketosis primer sekundinarum. Dalam ketosis bentuk ini,
• Terjadi karena sapi memperoleh pakan yang meskipun jumlah pakan yang disediakan
jumlahnya terlalu sedikit. mencukupi tetapi sapi tidak mampu
• Gejala klinisnya yaitu produksi susu turun, memakannya.
lesu, tidak segera bergerak walaupun • Gejala klinisnya yaitu nafsu makan turun,
didorong-dorong. hipomagnesemia, hipoglisemia, gangguan
fungsi hati.

c. Ketosis alimenter
• Terjadi karena proses ketogenesis berlebihan, yang berasal dari asam butirat di dalam rumen
dan omasum.
• Terapi yang dilakukan adalah perbaikan susunan pakannya (rasio bahan pakan anti ketogenik :
ketogenik berimbang, dapat dengan penambahan propilen glikol dalam ransumnya).

d. Ketosis spontan
• Terjadi pada sapi-sapi yang dirawat dan diberi pakan yang kualitatif maupun kuantitatif
mencukupi.
• Pencegahan dilakukan dengan pengaturan susunan pakan yang dibutuhkan oleh kelenjar susu.
Pengobatan dan pencegahan
1. Pemberian larutan glukosa untuk meningkatkan kadar glukosa dalam
darah.
2. Pemberian hormone insulin juga meningkatkan penggunaan glukosa
darah.
3. Pemberian Potassium chlorate, Sodium propionate, Propylene glikol
4. Pemberian glukokortikoid secara injeksi
5. Pemberian senyawa-senyawa pembentuk glukosa secara oral seperti
asam laktat, gliserol, asam propionat, dan propilen glikol.
6. Pemberian vitamin (vit. B12), tiroksin, dan kloralhidrat (untuk sapi yang
mengalami gejala syarafi).
7. Pemberian pakan yang sangat palatable yang akan menstimulasi pasokan
bahan kering dan energi.
Perhatian khusus sangat diperlukan pada masa kering kandang, sapi tidak
boleh terlalu gemuk.

Penambahan molasses dalam pakan selama beberapa minggu pertama


laktasi.

Ketosis dapat dicegah dengan pemberian ransum seimbang pada masa awal
laktasi dan memaksimalkan pasokan bahan kering pada ransumnya.
Hendaknya sapi diberikan hijauan dengan kualitas yang baik terutama pada
awal masa laktasi.
Siti Rani Ayuti, S.Pt.,M.Si

PENDEKATAN NUTRISI PADA SINDROM DEFISIENSI TAURIN


Nutrisi adalah ikatan kimia yang
diperlukantubuh untuk melakukan
fungsinya, yaitu energi, membangun dan
memelihara jaringan serta mengatur
proses-proses kehidupan.
Tujuan pemenuhan nutrisi hewan:
1. Mengurangi konsekuensi tidak adanya
respon yang berkepanjangan pada sistem fungsi
pada hewan
2. Mengatur respon inflamasi jaringan hewan
Nutrisi
Makronutrient
▪Karbohidrat
▪Protein
▪Lemak

Mikronutrient
▪Vitamin
▪Mineral
Bagaimana Sumber senyawa Gejala sindrom
pentingnya taurin taurin defisiensi taurin

Penanganan gejala
Bagaimana dokter Dampak kekurangan
sindrom defisiensi
hewan kadar taurin
taurin
mendiangnosa
sindrom defisiensi
taurin
Pengertian Taurin dan Defisiensi Taurin
Taurin adalah asam organik turunan dari
asam aminosistein yang mengandung
sulfur.

a. Senyawa taurin
Merupakan 2- aminoethanesulfonic adalah asam amino non esensial yang
diproduksi oleh tubuh melalui sintesis dari 2 asam amino yaitu methionine dan
cysteine.

b. Proses pembentukan taurin

Pada mamalia taurin di sintesis di pankreas


melalui jalur asam sintein sulfinat.
Proses Taurin
Taurin secara alami berasal dari sistein. sistein pertama dioksidasi menjadi
asam sulfinatnya, kemudian didekarboksilasi oleh dekarboksilase
sulfinoalanin untuk membentuk hipotaurin dehidrogenase.

Taurin juga diproduksi oleh jalur transslufuration, yang mengubah


homocysteine menjadi cystathionine. Sistationin kemudian diubah
menjadi hipotaurine dengan aksi sekuel tiga enzim yaitu sistationin
gamma-lyase, sistein diogsigenase, dan dekarboksilase asam sulfinat
sistein.
Sindrom defesiensi taurine merupakan keadaan dimana
tubuh hewan kekurangan taurine, dikarenakan tubuh kurang
atau tidak mampu memproduksi taurine karena adanya cacat
genetic yang menyebabkan masalah pada hewan yaitu pada
penglihatan, pencernaan, dan fungsi-fungsi tubuh lain.

Mamalia mensintesis
taurine dengan cara
mengoksidasi sulfur asam Enzim tersebut adalah cystein
amino cystein. Canidae dioksigenase (CD) yang
memiliki semua enzim mengkatalisasi oksidasi cystein
yang dibutuhkan untuk menjadi asam cystein esulphid
mensintesis taurin, akan (CSA) dan asam cystein esulphic
tetapi aktivitas enzim dekarboksilase yang
untuk sisntesa taurine mengkatalisasi konversi CSA
lebih rendah dibandingkan menjadi hypotaurine.
spesies mamalia lainnya
Rendahnya level taurin pada tubuh berbagai
spesies hewan berkaitan dengan timbulnya
beragam penyakit patologis
Contohnya:
kardiomiopati, degenerasi
retina, serta pertumbuhan yang
terhambat.

Tanda-tanda klinis defisiensi /kekurangan taurin:

Terhambatnya perkembang tubuh. Ini berlangsung antara lima bulan


hingga dua tahun sebelum munculnya gejala, tergantung pada
tingkat kekurangan asupan taurin, makin tinggi tingka t kekurangan
maka semakin cepat gejala muncul.
Defisiensi Taurin:
kondisi dimana kurangnya kadar taurin di dalam
tubuh makhluk hidup.

Umumnya mamalia dapat mensintesis taurin di dalam tubuh


dengan cara mengoksidasi sulfur asam amino cystein.

Sumber taurin
Daging sapi
Sefood
Produksi susu
ASI
Hal-hal yang akan
terjadi jika tubuh
- Degenerasi pada retina secara perlahan yang
hewan kekurangan menyebabkan hilangnya penglihatan
taurine - Gangguan metabolisme lemak yang ada
didalam tubuh
- Gangguan pada fungsi jantung
- Ganguan pada kehamilan dan kelainan embrio
- Gangguan pencernaan serius
Hal-hal yang harus
dilakukan untuk
mencegah ataupun a. Memberikan supelementasi pakan yang
mengatasi defisiensi mengandung taurine
atau kekurangan Turine banyak terdapat pada daging merah, ikan, telur,
taurin dan susu. Pilihlah bahan-bahan makanan anjing yang
berasal dari protein hewani seperti ikan, daging kambing,
sapi, domba, dan lainnya.

b. Medikasi
Dilakukan pemberian obat-obatan untuk mengatasi
dampak dari kekurangan taurine.
Sumber pakan pada hewan yang memiliki kandungan
taurin yang dapat diberikan atau dicampurkan pada
pakan yang berasal dari hewan dan juga ikan

Manfaat taurine

• Menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh


• Membentuk garam empedu
• Mengatur kadar kalsium dalam sel tubuh
• Menjaga sistem kekebalan tubuh
• Memiliki efek antioksidan yang mencegah kerusakan
sel
• Sistem mata, pendengaran dan sistem saraf pusat
• Berperan penting dalam pertumbuhan janin
Gejala Kekurangan Taurin
Kelesuhan dan Kurang
Kekuatan

kucing menjadi kurang aktif


atau kurang bisa melompat Kerusakan Retina
tinggi
Apabila taurine tidak ada maka
membran sel reseptor menjadi
terganggu dan tidak berfungsi
Ganguan Miokardium
dicirikan oleh disfungsi sistolik
dan diastolik miokardium yang
progresif
Gejala Kekurangan Taurin

Respanse imunune yang


tidak memadai

Gangguan pendengaran

Pertumbuhan neonatus yang


buruk

Gangguan reproduksi

Terganggunya proses
pencernaan
Pengaruh Pemberian Taurin

1. Pada uji senyawa taurine dalam sebagai antikanker


terhadap jumlah sel-sel leukosit dan sel-sel eritrosit
pada hewan uji mencit (Mus musculus L)

Taurin diduga bereaksi secara antagonis dalam


melawan sel kanker dengan hasil yang cukup baik.

Sejumlah eritrosit pada kelompok dengan pemberian taurine lebih


tinggi dibandingkan dengan jumlah eritrosit pada kelompok tanpa
pemberian taurine yang juga diduga mengalami leukemia.
2. Pemberian taurine membuat kerusakan yang
ditimbulkan oleh benzo (α) pyren yaitu dengan
melepaskan radikal bebas yang memiliki
kemampuan untuk mengoksidasi molekul-molekul
seluler dapat dihambat atau dikurangi.

3. Schuller-Levis dan Park (2004) menyatakan bahwa


Taurin menunjukkan kemampuan dalam proteksi
jaringan pada banyak contoh luka yang disebabkan
oleh induksi oksidan.
4. Taurin diketahui memiliki kemampuan dalam
menetralisir asam hipoklorus, yang merupakan subtansi
oksidasi, dengan demikian taurin mampu mengurangi
kerusakan DNA yang disebabkan oleh senyawa amino
aromatik.

5. Taurin juga dilaporkan mampu melindungi tubuh dari


toksisitas akibat induksi karbon tetraklorida serta memiliki
kemampuan dalam memodifikasi faktor-faktor penyebab
kerentanan terhadap bahan kimia beracun (Ripps dan Shen,
2012).
Penanganan Defisieni Taurin pada Hewan

1. Kucing
Merawat dengan lebih hati-hati
Pertahankan lingkungan yang tenang
Bicaralah dengan kucing
Beri makanan yang bergizi
Konsultasi dengan dokter hewan
2. Anjing

Memberikan perawatan yang lebih maksimal


sebelum terlihat gejala kekurangan taurin,
Kombinasi obat-obatan oleh dokter hewan,
seperti diuretik, inhibitor enzim, dan vasolidator
Hasil Penelitian Pemberian Taurin pada hewan

1. Mencit
Pada penelitian, jumlah leukosit mencit dijadikan sebagai
salah satu parameter dalam uji efektifitas taurin sebagai
antikanker pada darah. Pada kelompok kontrol positif, yaitu
mencit yang diinduksi benzo (α) pyren, diperoleh jumlah
rata-rata leukositpaling tinggi hingga mencapai 3 kali lipat
dari jumlah rata-rata kelompok kontrol

Tugas Kelompok
2. Tikus dan Kelinci Diabetes
Suplemen taurin mengurangi lemak perut sekaligus
meningkatkan toleransi glukosa.
Tugas Kelompok

3. Pemberian Taurin pada Kucing


Pemberian taurin pada kucing dapat mengurangi
resiko degenerasi betina. Kucing kekurangan enzimatis
untuk memproduksi taurin dan karena itu harus
mendapatkannya dari makanannya. Kekurangan
taurin pada kucing dapat menyebabkan degenerasi
retina dan akhirnya kebutaan

Anda mungkin juga menyukai