PENDAHULUAN
Seekor ternak dapat dikatakan sehat, apabila semua sel dan jaringan tubuh dalam keadaan
normal, baik struktur maupun fungsinya. Apabila ada penyimpangan dari hal tersebut maka
dikatakan ternak tersebut mengalami gangguan kesehatan atau sakit.
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit adalah terjadinya 1). Luka akibat
mekanik, kimia (keracunan), atau thermal (terbakar), 2). Infeksi akibat parasit internal dan
eksternal, bakteri, virus, jamur , 3). Gangguan nutrisi (defisiensi, atau antinutrisi).
Unsur nutrisi seperti Protein, asam amino, energi, vitamin dan lain-lain tidaklah berfungsi
secara terpisah dalam tubuh ternak, semua saing terkait satu sama lain. Misalnya bila energy
dalam ransum kurang, sedangkan cadangan karbohidrat dan lemak dalam tubuh sudah habis
maka protein dirubah menjadi energy, sehingga penggunaan protein menjadi tidak efisien, dapat
menyebabkan gangguan pertumbuhan pada ternak
Pada tanaman- tanaman pakan tertentu ada mengandung suatu zat yang dapat
menghambat penyerapan zat makanan disebut sebagai zat anti nutrisi . Anti nutrisi ini bersifat
menghalangi penyerapan zat nutrisi oleh tubuh sehingga dapat menyebabkan gangguan
kesehatan bagi ternak maupun manusia yang mengkonsumsinya. Gangguan –gangguan tersebut
dapat berupa gangguan pertumbuhan ,pernafasan bahkan dapat menimbulkn kematian jika
kandungan anti nutisinya cukup tinggi oleh karena itu pengetahuan tentang anti nutrisi dalam
berbagai bahan pakan unggas perlu dimiliki oleh peternak jika ingin membuat pakan sendiri
Setelah mempelajari modul ini anda dapat ;
(1) menjelaskan kaitan antara peran nutrisi dan efek negative yang ditimbulkannya
(2) menjelaskan penyakit yang ditimbulkan akibat defisiensi nutrient tertentu
(3) menjelaskan jenis- jenis anti nutrisi dalam bahan pakan , efek yang ditimbulkan dan
alternative pemecahannya
PENYAJIAN
Kegiatan Belajar 1.
9.1. Kaitan antara peran nutrisi dan efek negative yang ditimbulkannya
Uraian
Ternak akan tumbuh optimal bila kebutuhannya terpenuhi tapi apa yang terjadi bila
berlebihan? Misalnya kelebihan energy, kelebihan energy ini akan disimpan menjadi lemak.
Kandungan lemak yang berlebih ini akan mengganggu produktvitas ayam terutama untuk ayam
petelur.
Pada fase developer ayam petelur merupakan fase yang harus sangat diperhatikan karena
bila manajemen pemeliharaannya salah akan menimbulkan akibat yang fatal bagi ayam petelur
tersebut. Ayam petelur pada fase tersebut diatas bila diberikan pakan secara adlibitim ayam
akan menjadi terlalu gemuk, terjadi penimbunan lemak disepanjang alat reproduksi sehingga
sering mengganggu proses bertelur, telur yang dihasilkan juga kecil-kecil. Jika kondisi ini terus
berlanjut akan menyebabkan total prodksi pertahun menjadi menurun, disamping itu ayam
menjadi lebih rentan terhadap penyakit dan mudah terkena cekaman panas
Bagaimana dengan lemak dalam pakan? Lemak, terutama asam lemak ikatan rangkap
banyak merupakan subyek untuk ketengikan oksidasi. Untuk mencegah oksidadi, biasanya
ditambahkan antioksidan, teurtama jika bahan pakan yang mengandung lemak tinggi akan
disimpan. Beberapa produk komersial tersedia untuk menghambat proses oksidasi pada bahan
pakan lemak seperti :
ethoxiquin dan BHT dapat menghambat proses oksidasi pada bahan pakan lemak.
Penambahan dialfa-tokopherol asetat (vitamin E) pada bahan pakan, juga bias berperan
sebagai antioksidan.
Adanya elemen mineral Zn dapat memecah hidroperoksida menjadi radikal bebas. Hasil
penelitian Bettger dkk. (1979), menunjukkan bahwa terdapat interaksi fisiologis antara Zn dan
2. Osteomalasia
Osteomalasia juga terjadi apabila babi induk kekurangan Ca dan P pada pertengahan sampai
akhir laktasi, yang ditandai dengan kelumpuhan dan kekakuan kaki belakang.
3. Anemia
Kegiatan Belajar 2.
9.3. Jenis Anti nutrisi dan Alternatif pemecahannya
Uraian
Kacang-kacangan seperti kacang tanah dan kecang kedelai merupakan sumber protein
yang baik bagi unggas, namun penggunaannya harus dibatasi karena mengandung zat-zat anti
nutrisi Protein inhibitor (penghambat protease) Phytohaemagglutin(lactin) glukoside sianogenik.
Anti nutrisi ini akan mengikat enzim tripsin dan membentuk komplek yang inaktif yang
mengakibatkan enzim tripsin tidak dapat mengutaikan protein. (Rahayu 2000). Lebih lanjut
dinyatakan karbohidrat yang sulit dicerna merupakan selulosa, starch, manan merupakan anti
nutrisi. Sekitar 15- 22 persen polisacharida dibentuk oleh acidic polisacharida , 8- 10 persen
arabinosa galaktan sebesar 5 persen, selulosa 1,2 persen, dan starch 1,2 persen.
Hampir semua leguminosa mengandung penghambat tripsin dengan kadar yang berbeda-
beda, anti tripsin ini akan mengikat enzim tripsin dan menbentuk ikatan kompleks yang inaktif
sehingga tripsin tidak dapat berfungsi untuk memecah protein dan pancreas menjadi membesar
karena terjadi gangguan sintesis tripsin.. Pembesaran pancreas akan diikuti dengan hambatan
Sorghum biasa digunakan dalam ransum unggas sebagai sumber energi,namun demikian
sering merupakan masalah apabila diberikan dengan level yang tinggi pada ayam broiler.Hal ini
disebabkan karena adanya anti nutrisi yaitu tannin dalam sorghum.Kadar tannin yang melebihi
0,5% dapat menekan pertumbuhan oleh karena tannin mengikat mineral-mineral essensial,dan
protein dalam bahan pakan,sehingga menurunkan nilai nutrisi.Apabila tannin membentuk
kompleks dengan besi,kmaka absorbsi Fe(besi) akan terhambat.Diketahui pula tannin
mengganggu aksi digesti oleh enzim tripsin dan a-amilase dengan cara membentuk ikatan
kompleks bersama substrat yang sulit dicerna atau dengan cara mengadakan ikatan enzim-enzim
sehingga enzim terganggu kerjanya.Tannin juga ditemukan berkombinasi dengan vitamin
B12,sehingga menurunkan absorbsi vitamin B12
Asam phitat merupaka anti nutrisi yang banyak terdapat pada biji-bijian yang mengikat
fosfor padahal fosfor merupakan mineral yang sangat diperlukan untuk kelancaran reaksi
biokimia dalam tubuh, sehingga fosfor tidak dapat diserap sehingga dapat menyebabkan
gangguan pertumbuhan
Non starch polysaccharides (NSP) adalah suatu molekol complex yang terdapat pada
dinding sel tanaman seperti selulosa dan pektin yang tidak mudah tercerna karena didalam tubuh
Peranan anti nutrisi dalam bentuk menghambat pencernaan nutrisi yang mengarah pada
menurunnya energi metabolis bahan, pertumbuhan yang rendah, konversi pakan yang buruk,
kotoran basah yang menghasilkan telur-telur yang kotor dan masalah litter. Tujuan lain adalah
untuk meningkatkan daya cerna bahan, membuat nutrisi-nutrisi tertentu secara biologis lebih
tersedia, dan mengurangi dampak pencemaran yang ditimbulkan oleh kotoran unggas (ayam).
Selain untuk meningkatkan kecernaan,penambahan enzim dalam pakan,juga akan mempengaruhi
kesehatan ternak dimana populasi mikroba dalam saluran pencernaan akan meningkat ketika
suplai nutrisi untuk mikroba dalam sekumberkurang ,populasi bakteri terutama bakteri pathogen
akan menurun. Pengurangan suplai nutrisi untuk mikroba dapat dilakukan denghan
memaksimalkan pencernaan ,sehingga sebagian nutrisi dapat diapsorpsi kedalam tubuh
ternak.Ini dapat menggurangi suplai nutrisi untuk mikroba dalam sekum..
Penambahan enzim sintetis akan optimal apabila sesuai dengan dosis yang telah
ditentukan oleh produsen dan tepat sasaran misalnya jika kita memakai bungkil inti sawit
sebagai bahan baku pakan dimana bungkil tersebut banyak mengandung sellulosa akan sia-sia
juka yang kita tambahkan enzim phitase yang seharusnya ditambahkan enzim selulase atau
memakai limbah ternak seperti lemak sapi yang harus ditambahkan adalah enzim lipase untuk
meningkatakan kecernaan energinya. Tangendjaja (2003) menambahkanan jumlah molekul
enzim harus sebanding dengan substrat yang akan pecah. menyebut penggunaan enzim untuk
phitase rata-rata 60-100 gram/ton pakan
PENUTUP
RANGKUMAN
Adanya anti nutrisi dalam bahan pakan mengakibatkan,absoprsi nutrisi oleh vili-vili
tersebut menjadi terhambat karena anti nutrisi ini akan membentuk ikatan polimer dengan bahan
zat-zat nutrisi sehingga zat-zat nutrisi tersebut sulit dicerna. . Anti nutrisi ini bersifat
menghalangi penyerapan zat nutrisi oleh tubuh sehingga dapat menyebabkan gangguan
kesehatan bagi ternak maupun manusia yang mengkonsumsinya
Banyak cara untuk dapat menghilangkan sifat anti nutrisi dalam pakan antara lain
dengan jalan pemanasan seperti perebusan, penjemuran pengukusan, penambahan enzim dan
lain-lain. Dengan penambahan enzim maka ikatan polimer polimer tersebut dirombak kedalam
bentuk yang lebih sederhana mengurangi sifat viscous sehingga sifat anti nutrisinya hilang. .
Dalam menambahkan enzim dalam pakan perlu diperhatikan jenis enzim yang digunakan,
konsentrasi enzim, kualitas dan stabilitas enzim. Memperhatikan jenis enzim yang dipakai
bertujuan agar penggunaan enzim sesuai dengan tujuan yang diharapkan peternak dan
homogenitas dalam pencampuran enzim juga akan mempengaruhi kerja enzim
Test formatif
Lingkarilah jawaban yang paling benar
1. Air minum yang disediakan bagi ternak akan bersifat racun bila kandungan mineralnya yang
tinggi kecuali
a. Mg2+
b. Ca2+
c Fe 2+
d.K
Rumus:
Tingkat penguasaan = Jumlah jawaban Anda yang benar x 100%
8
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:
90% - 100% = baik sekali
80% - 89% = baik
70% - 79% = cukup
≤ 69% = kurang
Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat melanjutkan dengan
modul berikutnya. Tetapi kalau kurang dari 80%, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 1-3,
terutama bagian yang belum Anda kuasai.
SENARAI
Aflatoxin : antinutrisi yang terdapat pada jagung
Air sadah : air yang memiliki kandungan kapur yang tinggi
Anti tripsin : anti nutrisi yang menghambat kerja enzim tripsin
Asam sianida : antinutisi yangterdapat pada ubi kayu
Asam phitat : anti nutrisi yang banyak terdapat pada biji-bijian yang mengikat fosfor