Anda di halaman 1dari 34

ILMU NUTRISI UNGGAS

(Lanjutan)
ENERGI METABOLISME
PADA UNGGAS

Oleh: DR. YOSE RIZAL

PROGRAM STUDI ILMU TERNAK


19 November 2014

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS ANDALAS

PENDAHULUAN
1. Kleiber menyatakan bahwa energi adalah fire
of life atau api kehidupan.
2. Sebagian besar makanan yang dikonsumsi
digunakan sebagai sumber energi untuk proses
metabolisme dalam tubuh.

19 November 2014

PENDAHULUAN
3. Unggas mempunyai kemampuan dalam
mengontrol intake energi ketika makan. Hal
ini perlu diketahui untuk dipakai sebagai dasar
dalam memformulasi ransum.
4. Untuk itu penting diketahui kebutuhan energi
dari unggas dan kandungan energi dari bahan
pakan penyusun ransum unggas.
19 November 2014

SISTEM PENGUKURAN ENERGI


GROSS ENERGY (GE)
FECAL ENERGY

URINARY
ENERGY

DIGESTIBLE
ENERGY (DE)

APPARENT
METABOLIZABLE
ENERGY

HEAT INCREMENT

TRUE METABOLIZABLE
ENERGY (TME)

ENERGI YANG HILANG


MELALUI METABOLISME
DAN ENDOGENOUS

ENERGI BERSIH
ENERGI BERSIH UTK
HIDUP POKOK
-BASAL METABOLIC RATE
-AKTIVITAS
-PENGATURAN SUHU TUBUH
19 November 2014

ENERGI BERSIH
UNTUK PRODUKSI
-TELUR
-DAGING
-BULU

ENERGI EFEKTIF

Merupakan suatu sistem untuk mendefinisikan


bahan-bahan pakan dan ransum.

Sistem ini mirip dengan sistem energi bersih


atau energi produktif yang berusaha untuk
menjelaskan heat increment.

19 November 2014

ENERGI EFEKTIF

Energi efektif memperhitungkan perbedaan


heat increment yang tergantung pada
pemecahan protein vs. lipid dalam tubuh,
dan perbedaan efisiensi penggunaan dan
deposisi lipid tubuh tergantung pada apakah
ia berasal dari lipid makanan atau disintesis
dari material yang bukan lipid.

19 November 2014

ENERGI EFEKTIF

Menurut Emmans (1994) heat increment dari


makanan berhubungan secara linier dengan:

a. nitrogen urin
b. bahan organik feses
c. retensi nitrogen positif
d. retensi lipid positif yang berasal dari lipid
makanan
e. retensi lipid positif yang berasal dari zat
makanan bukan lipid

19 November 2014

DISTRIBUSI ENERGI MENURUT


EMMANS (1994)
FEED GROSS
ENERGY

FECAL ORGANIC
MATTER

DIGESTIBLE
PROTEIN

URINARY
N

HEAT
(0.91)
19 November 2014

HEAT
(6.98)

DIGESTIBLE
CARBOHYDRATE

PROTEIN
RETENTION

LIPID
RETENTION

HEAT
(8.72)

HEAT
(3.92)

DIGESTIBLE
FAT

FAT
RETENTION

HEAT
(1.05)
8

RUMUS ESTIMASI ENERGI EFEKTIF


UNTUK MONOGASTRIK

Energi Efektif (kkal/kg) = 1.17 AMEn


(10 x % protein kasar) - 580

19 November 2014

RUMUS ESTIMASI ENERGI EFEKTIF


UNTUK PERCOBAAN
Energi Efektif (kkal/kg) = AMEn [1000 x
{(3.8 x FOM) (0.16 (2.92 x DCP)) + (12
x Z x DCL)}/4.184]
FOM
DCP
DCL
Z
4.184
19 November 2014

= Fecal organic matter


= Digestible crude protein
= Digestible crude lipid
= Proporsi lipid tubuh yang berasal dari lipid makanan
= Konversi dari joule ke kalori
10

KESEIMBANGAN ENERGI

- Intake energi meningkat, retensi energi juga meningkat


- Keseimbangan energi bagi ayam broiler jantan umur 28 hari
pada suhu 22 oC
Intake

Output (kkal/kg.75)

350 kkal ME/kg.75

A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.

19 November 2014

Basal metabolic rate


140
Activity
40
Maintenance (A + B)
180
Heat Increment
40
Total Heat Production (C + D) 220
Protein Deposition
70
Fat Deposition
60
Growth (F + G)
130
--------Total
350
11

KESEIMBANGAN ENERGI

- Keseimbangan energi dipengaruhi oleh tingkat


energi dalam ransum

- Heat increment menurun jika tingkat energi


dalam ransum ditambah

19 November 2014

12

KESEIMBANGAN ENERGI
A. Ransum dengan energi 3200 kkal/kg dan PK 21%

Intake ME (100%)
Heat increment
11%

Heat increment
7%

Fasting heat
production 26%

Retained energy
56%

As fat
35%
19 November 2014

As protein
21%
13

KESEIMBANGAN ENERGI
B. Ransum dengan energi 2890 kkal/kg dan PK 21%

Intake ME (100%)
Heat increment
12%

Heat increment
12%

Fasting heat
production 32%

Retained energy
44%

As fat
25%
19 November 2014

As protein
19%
14

KESEIMBANGAN ENERGI

- Keseimbangan energi pada ayam petelur yang


sedang berproduksi dengan berat badan 1.5 kg
dan produksi telur 54 g/hari

Intake 290 kkal

HI
24 kkal

Eggs
70 kkal

19 November 2014

HI
1 kkal

Growth
5 kkal

HI
70 kkal

Maintenance
120 kkal
15

KESEIMBANGAN ENERGI

- Ukuran telur mempengaruhi keseimbangan


energi karena kalau telur makin besar
kandungan energinya makin besar

- Secara umum telur dengan ukuran: small,


medium, large dan extra large mengandung kirakira 1.0, 1.3, 1.6, dan 1.8 kkal gross energy/g

19 November 2014

16

KESEIMBANGAN ENERGI

- Dalam mengukur keseimbangan energi pada ayam


petelur kadang-kadang terjadi sampai 30% perbedaan
dalam konsumsi makanan.

- Perbedaan konsumsi makanan yang umum berkisar


antara 10 12 g per hari yang disebut dengan residual
feed consumption.

- Residual feed consumption ini bukan disebabkan oleh


makanan yang terbuang, ketidakmampuan memetabolis,
atau perbedaan komposisi tubuh, tetapi disebabkan metabolik
basal.

19 November 2014

17

PENGARUH LINGKUNGAN
TERHADAP METABOLISME ENERGI

- Suhu lingkungan sangat berpengaruh terhadap


metabolisme energi pada unggas.

- Hewan pada umumnya memiliki confort atau thermo


neutral zone.

- Confort zone ini pada unggas berubah sesuai


umur, yaitu menurun jika umur bertambah
karena terjadinya penurunan body surface area
per unit berat badan.

19 November 2014

18

PENGARUH LINGKUNGAN
TERHADAP METABOLISME ENERGI

- Batas atas dari confort zone ini disebut upper


critical temperature (UCT), dan batas bawah
disebut lower critical temperature (LCT).

- Keseimbangan energi dan performa optimal


unggas terjadi pada confort zone.

19 November 2014

19

PENGARUH LINGKUNGAN
TERHADAP METABOLISME ENERGI

- Pada suhu di bawah LCT atau di atas UCT kebutuhan


energi untuk hidup pokok meningkat, yang digunakan
untuk meningkatkan maupun menurunkan suhu tubuh.

- Ayam petelur menyesuaikan kebutuhan energinya


dengan suhu lingkungan pada suhu antara 10 30oC.
Kebutuhan energi turun 3.5 kkal/oC peningkatan suhu.
Hal ini setara dengan 1% perubahan intake makanan
untuk setiap perubahan suhu 1oC.

19 November 2014

20

PREDIKSI INTAKE ENERGI

- Telah banyak dilakukan pada ayam petelur


menggunakan persamaan regresi.

- Satuan yang dipakai kebanyakan joule.

- Dasar yang dipakai dalam persamaan yaitu


metabolic body size (W.75).

19 November 2014

21

PREDIKSI INTAKE ENERGI

- Parameter-parameter yang digunakan dalam


memprediksi intake makanan yaitu:
pertumbuhan, produksi telur, dan kadangkadang suhu lingkungan.

19 November 2014

22

PREDIKSI INTAKE ENERGI

- Persamaan oleh Kirchgesner et al. (1991)


untuk ayam broiler dengan berat badan 2.0
kg yaitu:

AME intake kJ/d = 753 + 48 (protein gain/d) + 46 (fat gain/d)

19 November 2014

23

PREDIKSI INTAKE ENERGI

- Persamaan Byerly (1941)

Feed intake (g/d) = 0.523W.673 + 1.126 dW + 1.135 EM


W = Weight = berat badan (kg)
dW = delta weight = perubahan berat badan (g)
EM = Egg mass = berat telur per hari (g)

19 November 2014

24

PREDIKSI INTAKE ENERGI

- Persamaan Emmans (1974)

ME (kJ/d) = W(170 2.2 T oC) + 2EM + 5 dW


T = suhu lingkungan (oC)

19 November 2014

25

PREDIKSI INTAKE ENERGI

- Persamaan Chwalibog (1985)

ME (kJ/d) = 414W.75 + 0.86 EB + 1.56 EE


EB = body energy = pertambahan energi tubuh
EE = egg energy = energi telur per hari

19 November 2014

26

PREDIKSI INTAKE ENERGI

- Persamaan NRC (1994)

ME (kJ/d) = W.75(724 8.15 T oC) + 23 dW + 8.66 EM

19 November 2014

27

KEBUTUHAN ENERGI
TEORITIS

- Kebutuhan energi hewan dibagi menjadi 3:


1) Untuk hidup pokok
2) Untuk produksi
3) Untuk kerja

- Brody mendapatkan nilai basal heat production pada


hewan dewasa 70.4 kalori/kg.73 berat badan per hari.

- Kleiber mendapatkan nilai basal heat production pada


hewan dewasa 70 kalori/kg.75 berat badan per hari.

19 November 2014

28

KEBUTUHAN ENERGI
TEORITIS

- Kebutuhan ME pada unggas kira-kira 18% lebih tinggi


dari pada kebutuhan NE. Hal ini disebabkan panas yang
dihasilkan (specific dynamic action) dari zat-zat makanan
(protein, karbohidrat dan lipid)

- Nilai specific dynamic action protein 30%, karbohidrat


15%, dan lipid 10%.

- Unggas mempunyai suhu tubuh > mamalia, sehingga


kebutuhan energi untuk hidup pokoknya lebih besar.

19 November 2014

29

KEBUTUHAN ENERGI
TEORITIS

- Perhitungan

Kebutuhan Energi Unggas


dengan berat badan 1.3 kg:

NEm = 83 x BB kg.75 = 83 x 1.22 = 101 kkal/hari


Kebutuhan ME unggas 18% dari NE
MEm = 101/0.82 = 123 kkal/hari
Kebutuhan ME karena aktivitas kira-kira 30% dari MEm.
Kebutuhan total energi basal = 130% x 123 = 160 kkal/hari
Kebutuhan ME untuk produksi sebutir telur kira-kira 110 kkal.
Kebutuhan ME total = 160 + 110 = 270 kkal/hari
19 November 2014

30

STANDARD/BASAL
METABOLIC RATE

- Kebutuhan energi untuk hidup pokok unggas


dihitung menggunakan standard metabolic
rate (SMR) berdasarkan metabolic body size
(MBS)

- Pada fisiologi manusia disebut basal metabolic


rate (BMR), dan ada pula yang menggunakan
istilah fasting metabolic rate atau resting
metabolic rate.

19 November 2014

31

STANDARD/BASAL
METABOLIC RATE

- Penghitungan dilakukan pada kondisi unggas


sedang tidak makan, istirahat dan tidak stres.

- MBS = W.75

- Hasil perhitungan oleh Kleiber SMR seekor


hewan 70 kkal/hari atau kira-kira 3 kkal/jam per
unit MBS

19 November 2014

32

STANDARD/BASAL
METABOLIC RATE

- Contoh perhitungan:

Kalkun dengan berat badan 4.0 kg akan memiliki


kebutuhan energi sebagai berikut:
MBS = 4.75 = 2.83 kg.75
SMR = 70 x MBS = 70 x 2.83 = 198 kkal/hari
19 November 2014

33

Terima Kasih

19 November 2014

34

Anda mungkin juga menyukai