Anda di halaman 1dari 19

KEBIJAKAN DIBIDANG KREDIT

PETERNAKAN

Dr. Ir. Arfa`i, MS


KREDIT DIBIDANG PETERNAKAN

• Tujuan Kredit Peternakan


• Kredit Peternakan yang Pernah Ada
• Kredit Peternakan Saat Ini
• Perspektif Kredit Peternakan ke Depan
TUJUAN KREDIT PETERNAKAN

1. Meningkatkan akses permodalan bagi peternak


2. Agar petani dapat lebih fokus dalam
pengembangan usaha peternakan (dalam
penggunaan teknologi).
3. Mengakselerasi pembangunan sektor peternakan.
Pangsa kredit perbankan utk sektor pertanian
berkisar 5,14–5,92 % atau rata-rata 5,56 % (Bank
Indonesia).

Rendahnya alokasi kredit utk sektor pertanian


terkait dgn strategi penyaluran kredit perbankan
yg lbh diarahkan pd kredit beresiko rendah.
Beberapa kendala yg dihadapi perbankan nasional
dlm menyalurkan kredit ke sektor pertanian
diantaranya :
1. Sektor pertanian sangat bergantung pd musim shg
dipandang mempunyai resiko tinggi
2. Tataniaga komoditas pertanian banyak yg blm
tertata shg harga selalu naik turun & tdk ada
kepastian
3. Sebagian dana yg terhimpun di perbankan
bersifat jangka pendek sedangkan kredit
pertanian sebagian besar berjangka relatif
panjang.
PERSOALAN PEMBIAYAAN KREDIT
PERTANIAN DI INDONESIA

1. Minimnya informasi/buruknya komunikasi antara perbankan &


sektor pertanian. Pelaku pertanian kurang aktif menyampaikan
peluang & prospek bisnis.
2. Adanya dualisme struktural pembiayaan antara agribisnis
modern dgn pertanian rakyat. Perbankan lbh terfokus pd
agribisnis modern, peternakan rakyat dlm skala massal akan
membutuhkan biaya transaksi yg sangat besar
3. Dengan kondisi dan alasan diatas maka perbankan kurang
bersungguh2 membina & menolong nasabah petani kecil.
Adanya kemauan politik yg kuat dari
pemerintah/otoritas moneter utk ‘memaksa’
perbankan bersedia mengalokasikan kredit yg lbh
besar ke sektor pertanian, merupakan salah satu faktor
yg dapat mengatasi persoalan pembiayaan pertanian,
atau memikirkan lembaga pembiayaan khusus sektor
pertanian dgn skim pembiayaan yg disesuaikan dgn
karakteristik pelaku & sifat pertanian.
Urgensi Lembaga Pembiayaan Sektor Pertanian

1. Sektor pertanian mempunyai peran strategis dlm


pembanguan nasional (TK, sumber pangan, pemasok
bhn baku industri, sumber devisa, dll)
2. Potensi pembiayaan yg sangat besar (baik dari sisi
SDM, SDA maupun pluang bisnisnya)
3. Masih terbuka peluang usaha yg sangat besar utk
ekspansi pasar kredit pertanian
Alternatif solusi utk mengatasi permasalahan
pembiayaan pertanian dapat dilakukan dgn
mendukung pembentukan :

• Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKMA)


• Bank Pertanian
Di sisi lain, persoalan yg lebih fundamental
adalah jaminan kelangsungan usaha &
pemasaran oleh pemerintah thd sektor
pertanian, jika ada jaminan kelangsungan usaha
dlm bentuk jaminan pasar & harga, perbankan
akan tertarik mengalokasikan kredit ke sektor
pertanian.
Bank Pertanian yang Ada di Negara2 Asia :

1. Bank Pertanian Malaysia (BPM) – Malaysia


2. Bank for Agriculture & Agricultural Coorporation
(BAAC) – Thailand
3. National Agricultural Coorporation – Korea
4. National Agricultural Livestock – Korea
5. Farmer’s Bank of China – Cina
6. Land Bank of Taiwan – Taiwan
7. Cooperative Bank of Taiwan - Taiwan
Di Indonesia… (baru wacana/rancangan/konsep)

Kementrian Pertanian melalui Direktorat Pembiayaan


pd Thn 2004, telah mengkaji aspek teknis pendirian
bank pertanian, dgn studi banding pd negara Perancis
“Credit Agricole -Bank Pertanian yg dimulai dari fase
pemberdayaan LKM lokal”.
Ini yg meng inspirasi pembentukan LKMA yg hingga
saat ini ttp dipertahankan dlm implementasi Program
Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP).
Dlm rancangan BPI (Bank Pertanian Indonesia),
akan terfokus pd 3 segmen usaha:

1. Fungsi pelayanan bagi LKM yg dijadikan unit-


unit BPI di pedesaan yg melayani petani kecil
2. Kreditur bagi usaha agribisnis kecil &
menengah
3. Kreditur bagi industri2 pengolahan hasil
pertanian.
Bentuk skim yg akan dikeluarkan BPI :

1. Kredit Pada Lembaga Keuangan (KPLK)


2. Kredit Usaha Kecil (KUK)
3. Kredit Investasi Kecil (KIK)
4. Kredit Usaha Mikro (KUM)
KREDIT PERTANIAN DI INDONESIA

1. SP3 (Skim Pelayanan Pembiayaan Pertanian) – model


penjaminan pembiayaan tdk berjalan (krn adanya
syarat agunan) --- Kementrian Pertanian.
2. Kredit Usaha Rakyat (KUR), model penjaminan
3. Kredit Ketahanan Pangan & Energi (KKPE)
4. Kredit Pengembangan Energi Nabati & Revitalisasi Pertanian
(KPEN-RP)
5. Kredit Usaha Perbibitan Sapi (KUPS)

“KKPE, KPEN-RP, KUPS, mrpkn


bentuk dukungan pemerintah dlm
pembiayaan pertanian melalui
subsidi bunga.“
Dukungan pemerintah dalam pembiayaan pertanian
lainya :

1. Lembaga Mandiri Mengakar Pada Masyarakat


(LM3) – Program BanSos
2. Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan
(PUAP) – Program Bansos
3. Subsidi input (terutama pupuk)
“ Dlm perspektif yg lebih makro, utk mendorong
alokasi kredit yg lbh besar utk sektor pertanian
diperlukan kebijakan nasional yg kondusif
baik pemerintah maupun otoritas moneter agar
lembaga keuangan dpt memberikan prioritas bagi
sektor pertanian.
Upaya ini hrs disinergikan dgn program nyata
pemerintah dalam hal pembangunan infrastruktur
pertanian, sertifikasi lahan, advokasi & bimbingan
teknis terkait dgn usaha pertanian & aspek penunjang
keberhasilan bisnis pertanian lainnya.”
Gambaran perkembangan populasi ternak yg
diharapkan (Angka kelahiran 70%)
N Kriteria Tahun
o
1 2 3 4 5

1 Dewasa Jantan 2 2 2 4 5 6 4

Dewasa Betina 20 20 20 32 45 58 38
2 Muda Jantan -- -- 7 7 7 11 11

Muda Betina -- -- 7 7 7 11 11
3 Anak Jantan -- 7 7 7 11 16 16
Anak Betina -- 7 7 7 11 16 16
Jumlah 22 36 50 67 86 118 96

Diakhir tahun ke 5 kita keluarkan lagi sebanyak 22 ekor bantuan awal, untuk
disebarkan lagi kekelompok lain, dan usahakan kelompok tersebut juga bisa
mengelola seperti diatas
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai