Anda di halaman 1dari 16

Bangsa

sapi,kambing
dan kerbau
perah
IQRAM ARIEF AL-FANNY
1910611058
SAPI PERAH
1. Friesien Holstein
Sapi atau Friesien Holstein disebut juga FH berasal dari negara
Belanda Utara dengan kriteria bobot badan Ideal sapi FH
 betina dewasa seitar 682 kg dan jantan dewasa sekitar 1000 kg,
produksi susu sapi FH di Indonesia rata-rata 10 liter/ ekor per
hari atau lebih kurang 3.050 kg per laktasi, kadar lemak susu
FH 3,65% dengan rata-rata 7.245 kg per laktasi di Amerika
Serikat, bulu sapi FH pada umumnya bewarna hitam dan putih,
namun ada juga yang  bewarna merah dan putih dengan batas-
batas warna yang jelas, bobot anak sapi FH yang  baru
dilahirkan mencapai 43 kg. Sifat umum Friesian Holstein ialah
tenang dan jinak sehingga mudah ditangani, tidak tahan panas,
namun mudah beradaptasi.
2. Jersey

Bangsa sapi perah Jersey dikembangkan di pulau Jersey


yang letaknya  berdekatan dengan pulau Guernsey. Badan
sapi Jersey memiliki badan paling kecil diantara  bangsa
sapi perah lainnya, kadar lemak susunya tinggi 4,85%,
memiliki sifat nerveous atau gelisah dan bereaksi cepat
terhadap rangsangan dengan kata lain sapi jersey tidak
begitu jinak. Produksi susu mencapai 2500 liter per sat
masa laktasi. Bobot badan jantan 625 kg, betina 425 kg.

Ciri-ciri Sapi Jersey adalah warna tidak seragam, yakni


bervariasi mulai dari kelabu-keputihan,coklat-muda atau
ada yang coklat-kekuningan, coklat-kemerahan, sampai
merah-gelap dan pada bagian-bagian tertentu ada warna
putih, sapi jantan berwarna lebih gelap, warna mulut hitam,
tetapi dikelilingi warna yang lebih muda, ukuran tanduk
sedang, lebih panjang daripada FH, menjurus agak ke atas.
3. Guernsey

Bangsa sapi Guernsey dikembangkan di pulau


Guernsey di Inggris. Pulau tersebut terkenal dengan
padang rumputnya yang bagus, Kriteria sapi
Guernsey bentuk badan agak kasar dibandingkan
sapi Jersey, warna bulu coklat bercak putih, susu
sapi Guernsey biasanya diolah menjadi mentega,
bangsa sapi Guernsey bersifat agak jinak. Produksi
susu mencapai 2750 liter per masa laktasi bobot
badan jantan mencapai 700 kg, betina 475 kg
(Praharanidan Ashari, 2010).
4. Brown Swiss

Bangsa sapi Brown Swiss adalah


bangsa sapi perah tertua yang berasal
dari spesies sapi liar sub-spesies Bos
(Taurus) Typicus. Bangsa sapi Brown
Swiss banyak dikembangkan dilereng-
lereng pegunungan di Swiss. Bobot
badannya terberat kedua setelah sapi
FH yaitu jantan 970 kg dan betina 630
kg, warna bulu cokelat dengan ragam
ragam dari coklat terang sampai cokelat
gelap, susu sapi Brown Swiss  biasanya
diolah menjadi keju, kadar lemak susu
sapi Brown Swiss rendah, produksi susu
rata-rata 5.939 per laktasi.
5. Ayrshire

Bangsa sapi Ayrshire dikembangkan di daerah


Ayr, yaitu di daerah  bagian barat Skotlandia.
Bobot sapi Aryshire lebih besar dari sapi
Guernsey dan Jersey yaiitu bobot badan betina
545 kg, jantan 841 kg dan bobot saat lahir 34
kg, warna bulu  bervariasi dari merah dan putih
sampai warna mahoni dan putih. Produksi
susu mencapai 3500 liter persatu masa
laktasi.
Kambing perah
1. Barbari

Kambing ini memiliki rambut pendek serta warna bulu


bercak- bercak putih dan cokelat muda. Berat kambing
dewasa antara 27-36 kg. Jenis ini banyak dipelihara di
daerah India Utara dan Pakistan Barat, terutama sebagai
kambing perah dan pedaging. Kambing ini sering
melahirkan kembar dua atau tiga. Sebagai kambing
perah, kambing ini bisa menghasilkan susu 144 kg per
masa laktasi 235 hari.
2. Etawa

Bangsa kambing perah Etawa atau Jamnampari merupakan kambing  popular


dan tersebar luas sebagai kambing perah (susu) di India, Asia Tenggara dan di
daerah-daerah lain. Bangsa kambing perah Etawah atau Jamnampari
merupakan kambing popular dan tersebar luas sebagai kambing perah (susu)
di India, Asia Tenggara dan di daerah-daerah lain. Kambing ini mempunyai
telinga yang lebar dan panjang serta menggantung (Sutama, 2008).
Aslinya dari lembah sungai Chanbal, Gangga dan Jumna. Juga diketemukan di
district Etawah di Ultra Pradesh, sehingga disebut juga kambing Etawah.
Jamnapari merupakan kambing perah yang baik (excellent) dan juga sering
digunakan sebagai produsen daging. Warna bulunya bervariasi dengan warna
dasar putin, coklat dan hitam. Telinga menggantung dan panjangnya 30 cm.
Ambing biasanya berkembang baik. Berat badan yang jantan 68-91 kg, sedang
yang betina 36 – 63 kg. Tinggi gumba kambing jantan 91 – 127 cm dan yang
betina   76 -92 cm. Produksi susu dapat mencapai 235 kg dalam periode laktasi
261 hari. Di India produksi susu dapat mencapai 3,8 kg per hari, dan produksi
susu tertinggi tercatat 562 kg. Kadar lemak agak tinggi dengan rata-rata 5,2%.
Karkas kambing jantan dan betina umur 12 bulan dapat mencapai 44 – 45%
berat hidup.
3. Saanen

Bangsa kambing Saanen berasal dari lembah Saanen di


Swiss bagian  barat kambing ini sangat terkenal,
berwarna putih dengan bulu yang  panjang atau
pendek. Telinganya tegak dan tajam. Kambing ini
merupakan kambing bangsa Swiss yang tersebar
dengan berat lebih dari 65 kg pada saat dewasa
kelamin. Kambing Saanen telah sangat populer di India
Barat dan produksi selama periode laktasi 250 hari
dapat mencapai 800 kg(Talib dan Hastono, 2014).
4. Toggenburg

Bangsa kambing Toggenburg atau bangsa Togg


berasal dari  pegunungan Alpen di Swiss.
Kambing ini adalah jenis kambing kecil dengan
badan pendek dan kompak. Kambing Togg
berwarna coklat dibagian badannya dengan warna
putih di kaki bagian bawah, dasar ekor dan sisi
wajah bagian bawah. Kambing ini berambut
 panjang atau sedang berjenggot. Kambing
Toggenburg merupakan kambing penghasil susu
yang baik. Kambing Dewasa jantan dan betina
masing-masing mempunyai tinggi gumba dan
berat badan 33 inchi; 160 Ibs dan 27 inchi; 125
Ibs.
5. Anglo Nubian

Bangsa kambing Anglo Nubian merupakan persilangan


antara kambing Jamnampari dari India dan Nubian.
Mempunyi telinga panjang dan menggantung, profil
mukanya konveks (cembung) yang biasanya disebut Roman
Nose. Susu kambing Anglo Nubian mempunyai kadar lemak
yang tinggi, rata-rata 5,6%. Pada puncak laktasi produksi
susu mencapai 2 – 4 kg per hari dengan rata-rata 1 – 2 kg
per hari. Di Mauritius Anglo-Nubian menghasilkan susu 221
kg dalam periode laktasi 247 hari (Febrina, 2010).
Kerbau perah
1. Kerbau Murrah

Kerbau Murrah merupakan kerbau sungai yang paling penting di


India dan beberapa negara lainnya. Kerbau Murrah terdapat juga
di Indonesia yang dipelihara di Sumatera Utara. Kerbau Murrah
termasuk kerbau yang paling efisien dalam menghasilkan susu.
Produksi susunya diperoleh sebanyak 1800 kg per laktasi dengan
kadar lemak 7-8%, sedangkan lama laktasi 9-10 bulan. Kerbau
jantan beratnya sekitar 565 kg dan betina 430 kg.Tubuh padat
dan pendek, leher dan kepala relatif kecil,warna kulitnya hitam
dengan warna putih pada dahi dan kaki, punggungnya lebar,
tanduk melingkar rapat seperti spiral dan sangat kecil.
(Situmeang, 2013).
2. Kerbau Nili – Ravi

Kerbau Nili terdapat di daerah Ferozepor dan Amritzar di negara


bagian Punjab, India dan di Pakistan. Bentuk badan kerbau Nili
lebih panjang dari sapi murrah. Berat kerbau jantan sekitar 590
kg dan betina 450 kg. Susu yang dihasilkan 10-12 kg per hari
dengan masa laktasi sekitar 25 hari. Berat kerbau ravi jantan
sekitar 680 kg dan betina 630 kg. Susu yang dihasilkan rata-rata
2000 kg per masa laktasi (10 bulan). Sapi ini memiliki tubuh
dalam dengan panjang yang cukup, kepala besar dan kasar, leher
panjang dan pipih, tanuk kecil, ekornya panjang, warna kulitnya
hitam dan dan ada kalanya coklat serta bulu disekitar mata
kepala dan bagian ujung mulut memiliki warna putih.
3. Kerbau Mehsana

Kerbau Mehsana adalah hasil perkawinan silang antara


kerbau Surti dan Murrah. Kerbau jenis ini banyak
dipelihara di India, khususnya didaerah Bombay. Bobot
badan betina dewasa 400 kg dan 530 kg dan sebagai
ternak tipe perah produksi susu kerbau ini mencapai
1.900 liter/laktasi. Tanduk melengkung bervariasi dari
bentuk sabit sampai melingkar, leher panjang dan
ramping, ambing pada betina bentuknya simetris, putting
sedikit tebal, panjang.
4. Kerbau Surti

Kerbau Surti dikenal pula dengan nama Desi, Nadiadi,


Deccani atau Gujarati. Kerbau jantan beratnya sekitar
500 kg, betina memiliki berat 450 kg.  Susu dihasilkan
bisa mencapai 2.500-3000 kg selama masa laktasi 10
bulan.Bentuk tubuhnya sedang, tanduk tidak terlalu
panjang, kaki pendek, ekornya panjang sampai
menyentuh tanah, warna kulit hitam dan kadang-
kadang ekor berwarna coklat dan dengan bulunya
putih.
5. Kerbau Kundi

Kerbau kundhi banyak terdapat di lembah


sungai Indus, Pakistan. Bentuknya hampir
mirip sapi murrah. Kerbau betina diperah
susunya dan kerbau jantan dipakai untuk
ternak pekerja. Memiliki ciri-ciri tubuh kecil jika
dibandingkan dengan kerbau Nili dan Ravi,
warna kulit pada umumnya hitam tetapi ada
juga yang coklat terang, bobot badan betina
dewasa 320 kg dan jantan dewas 450 kg,
menghasilkan susu 2.000 liter/laktasi.

Anda mungkin juga menyukai