Disusu oleh :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “ Dasar Teknologi Hasil Ikutan Ternak “ dengan tepat
waktu. Makalah dengan judul “ Dasar Teknologi Hasil Ikutan Ternak “ disusun guna
memenuhi tugas mata kulia di Program Stdudi Peternakan, Universitas Pendidikan
Muhammadiya Sorong. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah
wawasan bagi pembaca tentang hasil ikutan ternak yang akan dikelola dapat memiliki nilai
ekonomis yang baik.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Dr. Latifa, S.Pt selaku
dosen mata kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada
semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
Daftar Pustaka
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hasil ikutan ternak adalah hasil peternakan yang bukan hasil (produk) utama dan meruapakan
produk sampingan ternak yang masih dapat di manfaatkan dan berguna untuk kepentingan
manusia. Masing – masing hasil ikuyan ternak mempunyai sifat yang khas. Apabila sifat –
sifat tersebut telah diketahui, maka pengolahan atau pengawetan lebih lanjut dapat dipilih
dengan tepat sehingga dapat diproses lebih lanjut. Hasil ikutan tersebut sangat beragam dan
bergantung pada jenis ternak dan proses pengolahannya. Beberapa hasil ikutan yang
dimaksud antara lain beruapa rumen, kulit, bulu, tulang, tanduk, lemak, darah dan hasil
ikutan lainya.
Hasil ikutannya masih dapat diolah menjadi berbagai jenis produk non pangan yang
mempunyai potensi dari aspek nilai jualnya. Bahkan mampu meberikan nilai tambah yang
dapat dinikmati pelaku usahanya. Produk hasil ikutan ternak dapat mendatangkan nilai
ekonomis, oleh karena itu sangat penting dipelajari cara pemanfaatan yang tepat.
Hasil ikutan dari pemotongan ternak adalah ransum, kulit, tulang, tanduk, bulu, lemak, darah.
Hasil ikutan bisa memiliki nilai ekonomis, dan dapat di tingkatkan kualitasnya apabila di
lakukan penanganan yang baik, sehingga memiliki daya guna dan memberikan nilai tambah.
B. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa mengetahui hasil dan manfaat dari
pengelolaan hasil ikutan ternak sebagai berikut :
4
BAB II
PEMBAHASAN
Berdasarkan layak dan tidaknya dikonsumsi hasil ikutan ternak di klasifikasikan menjadi dua
yaitu hasil ikutan yang dimakan (edible) meliputi otak, hati, ginjal, lidah, usus halus,
lambung, ekor, lemak, dan kulit. Sedangkan hasil ikutan ternak yang tidak dimakan
(inedible), meliputi kulit, bulu, tulang, kelenjar, tanduk, dan kuku. Berdasarkan ekomomis
hasil ikutan ternak diklaifikasikan menjadi dua golongan yaitu,
hasil ikutan dasar seperti : tulang, kulit, darah, dan tanduk. Kemudian hasil ikutan terolah
seperti ; gelatin, tepung tulang, tepung darah, albumen (Nurwantoro dan Sri,2003).
5
untuk menghasilkan kulit samak. Protein kolagen sangat menentukan mutu kulit samak
(Wulan, 2013).
3. Darah
Darah sebenarnya memiliki nilai gizi yang tinnggi, tetapi tidak layak untuk di konsumsi.
Penggunaan darah untuk bahan makanan secara langsung terbatas selain karena kendala
sulitnya menampung darah segar juga bertantangan dengan adat dan agama. Darah segar
juga penting bagi untuk industry farmasi. Darah afkiran biasanya di proses lanjut untuk
dijadikan tepung darah yang merupakan salah satu bahan baku industry pakan ternak.
Tepung darah mengandung protein sangat tinggi yaitu dapat mencapai 80 – 85% protein
dan biasanya bebas dari lemak, serat kasar, akpur dan phospat (Nurwantoro dan Sri
2003). Kadar lisin pada tepung darah adalah dua kali kadar lisin tepung ikan, dan hampir
tiga kali tepung bungkil kedelai (Kurniasih, 2008).
4. Tanduk dan kuku
Tanduk dan kuku adalah keratin keras yang sukar dicerna dan tidak disukai sebagai bahan
pakan ternak. Meskipun demikian, tanduk merupakan bahan yang baik untuk pembuatan
gelatin atau barang – barang kerajinan. Tanduk hewan, ukuran, warna,, bentuk dan
kelengkunganya bervariasi tergantung pada umur, pakan, jenis kelamin dan sebagainya.
Selain itu, tanduk dan kuku dapat di manfaatkan sebagai pupuk terutama dalam bentuk
tepung (NURWANTORO DAN Sri, 2003).
5. Organ dalam (Rumen)
Organ dalam (rumen) dari hasil ikutan ternak juga dapat di manfaatkan dengan berbagai
cara pengolahanya, yaitu :
Usus halus digunakan sebagai bahan untuk benang bedah atau casing
Hati sebagai sumber ekstrak heparin
Kantong empedu sebagai ekstrak hormone cortisone
Paru – paru sebagai bahan zat anti koagulan
Sumsum tulang merupakan sumber kolestrol
Otak sapi sebagai sumber trhromboplastin
(Nurwantoro dan sri, 2003)
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil ikutan (side product) ternak merupakan produk sampingan ternak setelah
pemotongan yang masih dapat dimanfaatkan dan berguna untuk kepentingan manusia.
Hasil ikutan ternak berdasarkan layak dan tidaknya dikonsumsi diklarifikasikan menjadi
hasil ikutan ternak yang dapat dimakan (edible) dan tidak dapat dimakan (inedible),
secara ekonomis hasil ikutan ternak diklarifikasikan menjadi hasil ikutan dasar dan
terolah.
Hasil ikutan ternak yang dapat dimanfaatkan diantaranya adalah tepung tulang, darah,
kulit, tanduk dan kuku, organ dalam dan viscera. Di olah berdasarkan sifat fisik dan
kimianya menjadi bahan pakan ternak, gelatin, dan produk kerajinan.
7
DAFTAR PUSTAKA
Kurniasih, T., 2008. Potensi Tepung Darah Sebagai Sumber Protein Pakan Ikan Alternatif.
Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar. Bogor
Said, M.I. 2012. Ilmu dan Teknologi Pengolahan Kulit. Teknologi Hasil ternak. Fakultas
Peternakan. Universitas Hasanudin. Makasar.