Disusun oleh:
Kelas A
Kelompok 7
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah SWT karena atas segala karunia serta rahmat-
hingga selesai. Makalah Teknologi Pakan ini disusun dalam rangka untuk
memenuhi salah satu tugas praktikum dari mata kuliah Teknologi Pakan.
Penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak baik dalam
pembaca. Penulis sadar bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan
masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, penulis memohon kritik dan saran
dari semua pihak terhadap Makalah ini agar menjadi perbaikan dalam penyusunan
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Pakan merupakan salah satu komponen utama yang penting dalam suatu
usaha peternakan dan memegang peranan penting bagi produktifitas ternak. Pakan
adalah segala sesuatu yang dapat dimakan, dapat dicerna sebagian atau seluruhnya
dan bermanfaat bagi ternak, dan tidak menimbulkan keracunan bagi ternak yang
ternak. Namun jumlah atau ketersediaan lahan yang kurang sering menjadi
permasalahan bagi peternak untuk memumpuni bahan pakan untuk ternak mereka,
tunggal atau campuran menjadi bahan pakan baru atau pakan olahan. Bahan pakan
baru yang dihasilkan dari proses pengolahan tersebut diharapkan mengalami
palatabilitas, efesiensi pakan. Oleh sebab itu, pengolahan bahan pakan diperlukan
Tepung tulang merupakan salah satu bahan pakan alternatif dan juga
bentuk dari pengolahan pakan yang dapat diberikan kepada ternak. Tepung tulang
merupakan hasil sampingan dari ternak yang sudah tidak dimanfaatkan lagi,
biasanya tepung tulang ini menggunakan sisa-sisa tulang dari ikan, ayam dan
bahkan tulang dari beberapa peternakan yang tidak dimanfaatkan lagi. Maka dari
1
itu pembuatan makalah kali ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan dan
pengolahan tepung tulang (Bone meal) sebagai bahan pakan ternak yang diolah
secara kimiawi.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
memiliki fungsi sebagai sistem penggerak dan pelindung tubuh. Sifat tulang yaitu
keras, kuat dan kaku (Pudjiastuti, 2012). Tulang ayam memiliki komposisi
bervariasi tergantung pada umur hewan dan kondisi makanannya. Tulang yang
normal mengandung kadar air sebesar 45%, lemak 10%, protein 20% dan abu
25%. Tulang ayam memiliki kandungan kalsium sekitar 24 – 30% dan kandungan
Tulang berasal dari limbah rumah potong hewan yang jika tidak
Sampai saat ini tulang limbah ternak masih belum termanfaatkan secara
(byproduct) yang memiliki nilai ekonomis rendah. Tulang limbah rumah potong
hewan dapat diolah menjadi tepung tulang sebagai bahan pakan sumber mineral.
Proses pengolahan dapat mengubah suatu bahan menjadi produk yang lebih
berguna dan memiliki nilai tambah yang lebih baik (Winarno, 1980).
Tulang ayam adalah salah satu hasil samping yang memiliki nilai
Tepung tulang adalah suatu produk padat kering yang dihasilkan dengan cara
mengeluarkan sebagian besar cairan atau seluruh lemak yang terkandung pada
tulang. Tulang ayam secara umum terdiri dari 12% protein, 3% lemak dan 2%
3
Upaya untuk meningkatkan nilai manfaat limbah tulang dan mendapatkan
bersifat basa kuat), yang bertujuan untuk melepaskan komponen mineral yang
terikat pada kolagen tulang ayam sehingga menghasilkan kandungan mineral yang
tinggi.
pemasanasan. Sebagai basa, banyak dipilih NaOH sebab selain lebih efektif bahan
ini juga relatif murah dan mudah didapatkan. Pemberian basa bertujuan untuk
(Ermawati dkk, 2009). Pemanasan serat kolagen dalam air samai 60o – 70OC akan
ikatan lignin dengan senyawa karbohidrat yang terdapat pada sel tanaman.
ketersediaan substansi selulosa yang dapat dicerna oleh mikroba rumen. Perlakuan
senyawa fenol termasuk lignin dan hidrólisis polisakarida menjadi gula yang siap
menjadi tiga yaitu secara alkali, asam dan oksidasi. Bahan kimia dapat digunakan
pada perlakuan secara kimiawi yaitu kaustik soda (NaOH), potas (KOH), kalsium
4
sulfur dioksida (SO2), asam sulfat (H2SO4), asam klorida (HCL) dan natrium
kualitas nutrisi bahan pakan berbasis limbah pertanian. Sistem kerja perlakuan
silika,
molekul
lignohemiselulosa hingga saat ini belum secara jelas diketahui. Kemampuan alkali
menghilangkan grup asetil dan asam fenolik, terjadinya pelarutan silika dan
antar kristal (intracrystalline swelling). Pada proses tersebut, air tidak dapat
5
BAB III
PEMBAHASAN
Tulang berasal dari limbah rumah potong hewan yang jika tidak
Sampai saat ini tulang limbah ternak masih belum termanfaatkan secara
maksimal, sehingga tulang masih dikategorikan sebagai hasil ikutan ternak (by-
product) yang memiliki nilai ekonomis rendah. Tulang limbah rumah potong
hewan dapat diolah menjadi tepung tulang sebagai bahan pakan sumber mineral.
Winarno (1980) dan Said (1989) menyatakan bahwa proses pengolahan dapat
mengubah suatu bahan menjadi produk yang lebih berguna dan memiliki nilai
pengolahan. Tulang dapat diolah menjadi pakan sumber mineral melalui proses
kandungan gizi dan bentuk fisik bahan yang berbeda termasuk ukuran partikel.
Tepung tulang adalah suatu produk padat kering yang dihasilkan dengan
cara mengeluarkan sebagian besar cairan atau seluruh lemak yang terkandung
pada tulang. Kandungan yang terdapat dalam tepung tulang secara umum terdiri
dari 12% protein, 3% lemak dan 2% serat kasar (Saparinto,2008). Tepung tulang
colagennya. Produk ini digunakan untuk bahan baku pakan yang merupakan
sumber mineral (terutama kalsium) dan sedikit asam amino. Tepung tulang
6
berbentuk serpihan (tepung) berwarna coklat dengan tekstur yang kasar jika
dirasakan, dengan aroma khas seperti daging sapi tapi ada juga yang tidak berbau.
ikatan lignin dengan senyawa karbohidrat yang terdapat pada sel tanaman.
ketersediaan substansi selulosa yang dapat dicerna oleh mikroba rumen. Perlakuan
senyawa fenol termasuk lignin dan hidrólisis polisakarida menjadi gula yang siap
menjadi tiga yaitu secara alkali, asam dan oksidasi. Bahan kimia dapat digunakan
pada perlakuan secara kimiawi yaitu kaustik soda (NaOH), potas (KOH), kalsium
7
sulfur dioksida (SO2), asam sulfat (H2SO4), asam klorida (HCL) dan natrium
klorida (NaCl).
memanaskan kondisi basa selama rentang waktu tertentu. Sebagai basa, NaOH
banyak dipilih karena harganya murah dan mudah didapatkan. Pemberian basa
dihilangkan.
Tepung tulang diolah melalui dua cara, yaitu melalui perebusan dan
fosfor pada tepung tulang. Berdasarkan hasil uji kandungan kalsium dan fosfor
yang bagus yaitu : Ca 19,14% dan P 8,13 %, lebih baik dari tulang yang diproses
Andalas, 2015).
8
Pembakaran berfungsi sebagai sterilisasi dan dapat memudahkan
penggilingan (Khalil, 2006). Struktur tulang yang keras dan kompak pada tulang
fosfor 10,50 %. Sedangkan tepung tulang yang diolah dengan proses perebusan
10. Tepung yang dihasilkan diayak dengan menggunakan ayakan dengan ukuran
100 mesh agar diperoleh tepung tulang yang halus. (Thalib, 2009)
9
3.6 Contoh Tepung Tulang
tulang yang kaya akan kalsium dan fosfor, dalam tulang ayam terdapat sekitar
28,0 – 56,3% zat organik, termasuk didalamnya kalsium dan fospor (Retno,
terbanyak dalam tubuh manusia dan hewan (Hidayat, 2012). Limbah tulang ayam
juga memiliki kandungan air 1.8 – 44,3 %, lemak 1,2 – 26,9 %, Kolagen 15,8 –
Tulang ikan merupakan salah satu limbah hasil industri perikanan yang belum
dimanfaatkan dengan baik. Salah satu hasil perairan yang kaya akan kalsium
adalah ikan terutama bagian tulangnya. Kalsium dari tulang ikan memiliki
kualitas cukup bagus serta mudah diperoleh. Salah satu pemanfaatan tulang ikan
Menurut Jung et al. (2005), tulang ikan hoki (Johnius belengerii) mengandung
bahan organik sekitar 30,54% (bk) yang terdiri dari protein 28,04%, lipid 1,94%
(bk) terutama terdiri dari 59,69% kalsium (Ca) dan 35,81% fosfor (P).
10
sebesar 168.165,92 mg/kgkadar fosfat (PO4) sebesar 1306,95 mg/kg (Musdalifah,
dkk. 2016). Tulang ayam kaya akan kalsium dan fosfat (PO4). Tulang ayam terdiri
dari senyawa organic maupun senyawa anorganik yang memiliki banyak manfaat.
11
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
(1) Tulang berasal dari limbah rumah potong hewan yang jika tidak
tuang merupakan suatu produk padat kering yang dihasilkan dengan cara
pada tulang. Kandungan yang terdapat dalam tepung tulang secara umum
(2) Tulang ayam mengandung air, lemak, kolagen dan zat anorganik.
akan mengendap.
(4) Contoh Tepung tulang adalah tepung tulang ayam dan tepung tulang ikan.
(5) Proses pembuatan tepung tulang diawali dengan proses degreasing lalu
4.2 Saran
Saran yang bisa penulis berikan Perlu adanya metode penilitian lebih lanjut
akan Pengolahan dan pembuatan bone meal atau feather flour agar tidak salah
12
DAFTAR PUSTAKA
Buckle, K, A.A. Edwards, G.H. Fleet and M. Wooton. 1985. Ilmu Pangan.
Deman, John, M., 1997, Kimia Makanan. Terj. Kokasih Padmawinata, Bandung;
Penerbit ITB
Indrasari S. Dewi, R. Rustiasari, AD., Sutrisno dan S.J. Munarso, 2000. Pengaruh
13
1